Bruk!
Tubuh Renata di jatuhkan di atas ranjang super besar. Sebastian benar-benar membawa istrinya itu ke hotel berbintang 5 dan spesial memesan kamar yang super mewah untuknya menghabiskan malam bersama istrinya. Ini adalah kali pertamanya mereka menghabiskan malam di hotel.
Renata nampak mengedipkan pelupuk matanya pelan. Dia menatap sekeliling kamar dengan mata yang disipitkan. Kesadarannya memang belum pulih benar, jiwanya masih di kuasai oleh alkohol.
"Kita dimana, Mas? Aku sudah bilang kalau aku gak mau pulang!" rengek Renata dengan nada suara meliuk-liuk, layaknya orang yang sedang mabuk, rambutnya nampak berantakan. Namun, masih saja terlihat cantik mempesona di mata Sebastian.
"Kita di hotel, kamu masih mabuk ternyata," jawab Sebastian duduk di tepi ranjang.
"O ya? Di sini gak ada ibu kamu yang bawel itu 'kan?"
"Gak ada, Rena."
"Adik kamu yang banyak omong itu juga gak ada 'kan?"
"Iya gak ada, sayang. Di sini hanya ada kita berdua saja."
Renata tersenyum cengengesan, dia pun beringsut menghampiri suaminya lalu meletakan telapak tangannya di kedua sisi rahang Sebastian seraya menatapnya dengan tatapan mata sayu.
"Kamu tampan juga, Mas. Tapi sayang, kamu arogan dan sombong," ucapnya kemudian, dia bahkan tidak sungkan mencubit kedua sisi pipi sang suami gemas.
"Astaga, Rena. Kamu apa-apaan!" decak Sebastian tersenyum dengan wajah memerah.
"Kasih aku benih kamu, Mas. Aku hanya ingin menunjukan kepada mereka semua kalau aku bisa hamil. Aku wanita sempurna, aku gak mandul. Aku hanya istri pajangan yang tidak pernah di sentuh suaminya, hahahaha!" teriak Renata diiringi dengan suara tawa yang terdengar nyaring.
"Kamu yakin mau melakukan hal itu sekarang?"
"Hal apa? Bercocok tanam? Haaaa! Sudah lama sekali aku menginginkan hal itu sebenarnya, jiwaku benar-benar gersang, Mas. Aku butuh kehangatan, aku butuh kasih sayang."
"Kamu benar-benar mabuk berat. Renata yang sebenarnya tidak mungkin mengatakan hal yang seperti itu."
Cup!
Renata tiba-tiba saja mengecup bibir suaminya mesra. Tentu saja hal itu membuat Sebastian merasa terkejut bukan kepalang. Ini adalah ciuman pertamanya bersama sang istri setelah 1 tahun pernikahan mereka.
"Bibirmu manis, Mas. Kenapa gak dari dulu aku merasakan manisnya bibir kamu ini." Renata semakin melantur juga hilang kendali. Namun, Sebastian sangat suka dengan apa yang dilakukan oleh istrinya itu.
Wanita itu bahkan berkali-kali mendaratkan ciumannya tanpa sungkan. Tatapan mata sayu-nya semakin mendambakan hal yang lain. Renata benar-benar menggila, alkohol telah merubahnya menjadi wanita nakal yang haus akan belaian. Tanpa rasa sungkan lagi, dia mulai menanggalkan satu-persatu pakaian yang dia kenakan hingga menyisakan bagian dalamnya saja tepat di depan suaminya.
"Renata? Astaga, kamu benar-benar gila!" decak Sebastian menelan ludahnya kasar.
Apakah ini adalah waktu yang tepat untuknya melakukan hubungan suami-istri bersama Renata? Apakah tidak akan ada penyesalan nantinya karena Renata melakukannya dalam keadaan mabuk berat? Lamunan Sebastian seketika buyar, saat istrinya yang saat ini dalam keadaan setengah polos tiba-tiba saja duduk di atas pangkuannya kini.
Jantung Sebastian seketika berdetak kencang. Ini adalah pertama kalinya dia melihat Tubuh molek sang istri setelah sekian lama. Ternyata, Renata bukan hanya memiliki kecantikan yang sempurna, tapi dia juga memiliki tubuh yang luar biasa indahnya.
"Kamu yakin ingin melakukannya sekarang?" tanya Sebastian lagi, napasnya terdengar memburu menatap wajah sang istri dengan tatapan mata sayu.
"Mari kita bercocok tanam. Akan aku tunjukan kepada nenek sihir itu bahwa aku juga bisa hamil," jawab Renata, tanpa basa-basi segera mendaratkan ciuman di bibir Sebastian suaminya.
Malam yang panas pun di mulai. Keduanya benar-benar memuntahkan hasrat yang selama ini bersemayam dengan tenang di dalam jiwa masing-masing. Renata benar-benar hilang akal, begitu pun dengan Sebastian yang mulai terbuai dengan kenikmatan demi kenikmatan yang disuguhkan oleh istrinya.
Apa yang selama ini mereka tahan benar-benar dikeluarkan dengan liar dan tanpa sungkan. Suara ******* dan erangan pun terdengar saling bersahutan. Sprei yang semula tertata rapi kini berantakan seiringan dengan panasnya permainan yang mereka lakukan.
Sampai akhirnya, pelepasan demi pelepasan pun mereka dapatkan. Dahaga keduanya akan kasih sayang dan sentuhan pun benar-benar terobati. Keduanya terkulai lemas dengan napas yang berhembus tidak beraturan. Renata bahkan seketika terlelap tepat di samping tubuh suaminya dalam keadaan masih polos sepolos-polosnya.
"Kamu wanita nakal ternyata. Kamu pandai sekali memuaskan saya di atas ranjang. Renata-Renata, kenapa tidak dari dulu kamu bersikap seperti ini? Kenapa kamu selalu bersikap so jual mahal?" gumam Sebastian, menatap wajah sang istri yang saat ini tertidur dengan begitu lelapnya.
Cup!
Satu kecupan pun dia daratkan secara berkali-kali di bibir merah sang istri.
* * *
Keesokan harinya.
Renata mengedipkan kelopak matanya pelan. Dia pun menarik pelupuknya tidak peduli meskipun rasa kantuk itu masih mendominasi. Selimut pun dia tarik menutupi seluruh tubuhnya saat hawa dingin itu terasa menyapu permukaan kulitnya kini.
Untuk beberapa saat, wanita itu nampak mengumpulkan kesadarannya usai tertidur dengan begitu lelapnya. Sampai akhirnya, di saat kesadarannya sudah sepenuhnya pulih, dia pun menoleh dan menatap wajah suaminya yang saat ini masih terlelap tepat di sampingnya dalam keadaan polos.
"Mas Sebastian? Haaaa!" teriak Renata akhirnya tersadar bahwa tubuhnya pun dalam keadaan polos sama seperti suaminya.
BERSAMBUNG
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Agusti Ningsih
Yee Renata berhasil
2023-04-12
1
Diana Susanti
buka puasa pas di bulan romadhon beneran hahahah 😂😂😂😂😂😂a launching baby boy junior Sebastian
2023-04-12
1
Puja Kesuma
😃😃😃berhasil...berhasil.... akhirnya sebastian berhasil bercocok tanam...ada yg bakal ketagihan tuh...
2023-04-12
1