“Kakak issss” gerutu Abi manja namun dia tetap turun dari pangkuan Arsen dan memilih duduk disofa didelan meja kerja sang kakak
“Aku membawa makan siang untuk kakak dan untukku juga hihihi” ucap Abi dengan cekikikan sembari membuka paper bag makan siang yang dibawanya
“Kapan kau menamatkan kuliahmu?” Arsen justru bertanya diluar topik yang membuat Abi berhenti mengeluarkan makanan dan kembali menatap Arsen
“Isss kakak aku belum ingin lulus, aku masih betah menjadi salah satu mahasiswi berbakti yang selalu membayar uang kuliah tepat waktu. Hihihi” Abi adalah tipe anak yang riang dan selalu tidak pernah serius menanggapi keadaan
“Berhentilah bermain-main, paman sudah tua dan kakak tidak bisa mengurus ini semua seorang diri. Seharusnya kau bersyukur mendapatkan privilege seperti ini tanpa perlu susah payah mencari pekerjaan” Arsen memang selalu menasehati adik manjanya ini jika ada kesempatan berbincang daripada dia mendengar celotehan tidak penting Abi
“Isss kakak aku memang selalu mengucap syukur terlahir dengan segala kemewahan ini makanya aku tidak pernah menyianyiakannya, aku membayar uang kuliah tepat waktu, aku membayar jasa joki lebih mahal dari tarifnya, aku memberi uang kepada temanku yang membantu mengerjakan tugas kuliahku aku juga rajin belanja untuk meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat sehari-hari” ucap Abi panjang lebar dan selalu diakhir dengan tawa manja gadis cantik tersebut
Arsen menggelengkan kepalanya heran bagaimana bisa Gio yang sangat pekerja keras memiliki anak seperti Abi yah namun setelah dipikir pikir watak Abi yang sekarang adalah hasil ciptaan Gio yang selalu memanjakan anak semata wayangnya ini
“Kau lihat pegawai didepan yang rela berdiri panas panasan agar tidak dipecat? Berubahlah dan hargai apa yang kamu miliki saat ini” Arsen berusaha menyadarkan Abi dengan membanding dengan kisah sedih orang lain
“Ah iya, kakak kejam sekali memecatnya hanya karna tamat SMA. Jangan pecat dia kak dan kudengar bahkan sudah empat tahun dia bekerja diperusahaan kakak ini” Abi menjadi teringat dengan gadis yang berprotes didepan gedung ini
“Tidak bisa, aku tidak sudi jajaran pegawaiku ada yang tamatan SMA”
“Kakak ihhhh, jangan seperti itu kakak baru saja datang bahkan belum melihat kinerjanya tapi sudah memecatnya hanya karna ijazahnya. Sungguh tidak adil, dia pasti tidak akan mampu bertahan selama empat tahun disini jika kinerjanya tidak bagus kakak” terkadang memang Abi bisa diajak diskusi dengan pikiran warasnya, dia adalah orang yang sangat perasa dan tidak bisa melihat orang susah
Arsen hanya diam dan melanjutkan pekerjaannya karena tekatnya sudah bulat, diperusahaannya tamatan SMA hanya untuk pegawai seperti cleaning service saja
Abi yang melihat Arsen hanya diam beranjak dan mendekati Arsen lalu kembali duduk dipangkuan Arsen
“Kak, bayangkan jika ternyata dia memiliki tanggungan yang berat, bayangkan jika uang gajinya dari perusahaan kakak ternyata sebagai penyambung hidup dia dan keluarganya lalu kakak memecatnya dan keluarganya akan kelaparan. Hiksss aku tidak bisa membayangkannya” Abi pura-pura menangis
Arsen tidak menggubris perkataan Abi justru dia berdiri dan membuat Abi merubah posisinya sehingga seperti bayi koala dan Arsen tetap melangkah dengan menahan bobot sang adik dan duduk di sofa tempat Abi menata makan siang mereka
Cetak
Arsen menyentil kening Abi, pikirannya sedikit tercerahkan oleh kata kata adik manjanya ini
“Tumben kamu waras” ucap Arsen dan mendaratkan kecupan dikening Abi tempat dia menyentilnya tadi
Abi yang awalnya kesakitan justru tersenyum senang karena kecupan itu, sungguh saat ini perasaannya benar-benar sangat luar biasa
“Aku memang waras kakak yah walau kadang-kadang ahhh tidak tidak jarang jarang sih ahh tidak tidak sedikit sih” ucap Abi dan menjentikkan ujung jari telunjuknya membuat tanda sedikit
“Kak berilah dia kesempatan, emm apa bahasa gaulnya untuk percobaan?” Gumam Abi berpikir
“Training?” Balas Arsen sembari mengambil kotak makan siang dan pertama dia menyuapkan Abi lalu menyuap dirinya sendiri
Sungguh seharusnya Abilah yang menyuapkan Arsen tetapi entah mengapa selalu terbalik
Abi mengangguk sambil mengunyah makanannya
“Ya tarining, kakak bisa melihat kinerja dia selama 6 bulan mungkin? Atau 3 bulan? Ahh terserah kakak saja yang penting biarkan kakak melihat kinerjanya dulu baru memutuskan apa sebaiknya dia dipecat atau tidak” ucap Abi
Arsen tampak berpikir, lalu Abi menggoyangkan tubuhnya lalu membuka mulutnya agar Arsen kembali menyuapinya
“Ck, kenapa jadi kakak yang menyuapimu? Makanlah sendiri” gerutu Arsen dan menurunkan Abi
“Hehehe” Abi hanya cekikikan seperti biasa lalu dia beralih mengambil kotak makan dan menyuapi Arsen
“Bagaimana kakak?”
“Baiklah akan kakak pikirkan” ucap Arsen akhirnya
“Yeeee, i love you kakak ku” girang Abi dan mengecup pipi Arsen
Arsen tersenyum melihat tingkah adiknya ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Santika Rinni
semangat thor
2023-10-21
0