Bab 2

Sejenak Aleena terpesona dengan sosok pria dihadapannya ini, kulit putih bersih, setelan jas yang sangat pas membalut tubuh atletisnya, uhhhh ukuran tinggi dan besar yang sangat proporsional

"apa apaan Ali sadarlah" gumam Ali dalam hati melihat makhluk sempurna dihadapannya seolah melupakan kekesalannya beberapa saat yang lalu

"Ada apa ini?" tanya seorang pria yang berada sedikit dibelakang Arsen

"wow" gumam Ali ketika mendengar suara berat yang mampu menghangatkan rahim kaum hawa ketika mendengarnya

"Tu-tuan Arsen" Charen menundukkan kepalanya dengan dalam dan menarik kepala Aleena agar ikut menunduk

"Arsen? CEO sialan itu?" bisik Ali namun terdengar oleh Arsen

Arsen mengetatkan rahangnya dan berjalan mendekat kearah Aleena, dia menarik dagu Aleena agar menghadap kearahnya

"Auwwww, kekerasan" gerutu Ali dan berusaha menepis tangan Arsen didagunya karena jujur cengkraman itu menyakitinya

"katakan sekali lagi"

"gila...gilaaa bagaimana bisa ada suara semenghangatkan ini" sungguh Aleena yang gila dia justru mengagumi suara berat Arsen

"Bapak CEO baru itu pastikan? saya ingin berbicara sama bapak" Ali kembali kemode berapi apinya dan menepis tangan Arsen dengan sekuat tenaganya dan untung berhasil

"Beraninya pegawai rendahan sepertimu ingin berbicara denganku" ucap Arsen dingin dan sangat sangat datar tanpa ekspresi

William asisten Arsen segera menyeret Ali karena dia merasa raut wajah Arsen sudah menunjukkan kekesalan level dewa

"tidak! kita harus bicara! bapak tidak bisa memecat saya seperti ini karena saya hanya lulusan SMA saya sudah empat tahun bekerja disini pak" Aleena berteriak sembari berusaha menghentikan Will yang menyeretnya

Namun Arsen tidak peduli dia melangkah memasuki ruangannya, namun bukan Ali namanya jika dia kalah dalam situasi yang tidak adil ini. Dia menggigit tangan Will dan ketika Will lengah dia berlari kedalam ruangan Arsen dan menutup pintu dengan kencang dan mengunci dari dalam

Arsen yang belum mendudukkan dirinya dikursi kebesarannya terkejut ketika melihat wanita yang ntah siapa namanya itu dengan beraninya memasuki ruangannya

"Pak saya mohon cabut peraturan bapak yang jelas jelas merugikan saya" ucap Ali ketika melihat Arsen menoleh kearahnya

Arsen berjalan mendekat sembari memandang tajam Ali dan ketika dekat dia mencekik leher Ali dan membenturkannya kepintu yang sudah tertutup

"Beraninya bajingan kecil sepertimu memerintahku" wajah itu sudah memerah padam akibat emosinya

Ali sangat terkejut dia tidak menyangka akan mendapat serangan seperti ini

"Pa-pak" gumam Ali ketika dia merasa nafasnya sudah diujung bahkan rasanya lehernya seakan patah

"Pak tolong" ucap Ali sendu, kakinya bahkan sudah tidak menginjak lantai mahal ruangan itu lagi

Ali berusaha menggapai tangan Arsen agar melepaskan lehernya, kakinya mulai meronta bola matanya bahkan sudah mulai berguling

Setetes air mata keluar dari mata sendu tersebut yang membuat Arsen merasa sesak tiba-tiba

brakkk

Arsen melepaskan Ali dan membiarkan jatuh begitu saja dan dia berjalan dengan santainya menuju meja kerjanya

Ali tergeletak tak berdaya, dia berusaha meraup oksigen sebanyak banyaknya. tubuhnya lemas tak berdaya rasanya dia baru saja kembali dari ruang kematian , air matanya tak henti keluar

"Keluarlah sebelum aku benar-benar membunuhmu" ucap suara bariton yang hampir membunuhnya

Dengan segenap tenaganya Ali bangkit walau tubuhnya sangat sangat lemah, dia tidak boleh mati konyol begitu saja diruangan manusia iblis ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!