Meninggalkan Rumah

Gwen merasa marah, kesal, sekaligus kecewa. Ia ingin menangis saat ini, namun bersikap lemah bukanlah dirinya.

Wanita yang berusia dua puluh tujuh tahun itu sudah dewasa, ia bukan lagi Gwen yang manja dan mudah diatur. Sejak kematian ibunya lima tahun silam, Gwen sudah merubah dirinya untuk menjadi wanita yang kuat dan tegas. Ia ingin melindungi dirinya sendiri, karena sejak saat itu, Gwen kehilangan salah satu orang yang sangat ia cintai.

Saat tiba di depan gedung perkantoran, seorang laki-laki berusia tiga puluh tiga tahun sudah menyambut Gwen di samping bodi mobil. Laki-laki itu adalah Pedro, sekretaris sekaligus sopir yang sudah bekerja pada Gwen sejak delapan tahun silam.

"Ke mana, Nona?" tanya Pedro. Ia sudah duduk di bangku kemudi sementara Gwen sudah berada di belakangnya.

"Ke rumah," jawab Gwen.

"Baik."

"Tolong cari hotel yang bagus untukku. Aku ingin tinggal di hotel mulai hari ini," ucap Gwen.

"Hotel? Kenapa? Ada masalah apa lagi, Nona?"

"Aku sudah tidak tahan lagi dengan dua penyihir licik itu. Lebih baik aku pergi dari rumah. Kau bisa mengurus kembali pekerjaanku di Amerika, aku akan kembali ke sana dan melupakan orang-orang di sini," terang Gwen.

"Nona, tapi kenapa? Kau baru pulang dua bulan lalu."

"Sepertinya papa lebih menyayangi anak barunya daripada aku. Jadi, untuk apa aku di sini."

"Nona, apa ini pilihan tebaikmu?" tanya Pedro. Ia fokus berkendara sambil sesekali melirik Gwen dari spion di atas kepalanya. Ia sudah membersamai wanita itu bertahun-tahun bahkan sejak ibu Gwen masih hidup. Tentu saja, Pedro tahu betul tentang keluarga itu bahkan tentang sifat dan kebiasaan Gwen.

Gwen terdiam, mengabaikan pertanyaan Pedro dan melamun. Sejujurnya, Gwen sangat merindukan kota ini, negara ini. Namun sayang, kehadirannya seolah tidak dibutuhkan, bahkan ia sama sekali tidak dirindukan oleh satu-satunya orang yang paling ia harapkan.

Sesampainya di rumah, Gwen langsung menuju kamarnya dan membereskan semua pakaiannya. Ia memasukkan semua barang miliknya ke dalam koper, sementara Pedro membantunya membawanya ke dalam mobil.

Sebagai sekretaris, Pedro selalu bertindak cepat dan pintar. Ia selalu menuruti perintah Gwen, namun sesekali ia berusaha memberi nasehat sebagai orang yang lebih tua.

"Aku memesan satu kamar eksklusif untukmu, Nona. Kita bisa segera ke sana," ucap Pedro setelah mereka sudah kembali ke mobil.

"Ya." Gwen mengangguk.

"Nona, bolehkah aku memberimu sedikit nasehat?" tanya Pedro. Ia berusaha memahami perasaan marah Gwen, namun tidak ingin memaksa jika wanita itu tidak membutuhkan saran darinya.

"Katakan!"

"Jika kau lari dari masalah ini, bukankah ibu tiri dan saudara tirimu akan semakin menggila? Mereka akan semakin senang karena kau kalah sebelum berperang. Kembali ke Amerika bukanlah pilihan yang buruk, tapi lari dari masalah dan membiarkan penyakit terus menggerogoti keluargamu bukanlah hal yang bagus. Semakin lama, penyakit itu akan semakin ganas dan mematikan. Setelah itu terjadi, akan semakin sulit pula untuk disingkirkan," jelas Pedro.

Gwen terdiam, mencerna perkataan Pedro dan memikirkannya. Apa yang Pedro katakan memang benar. Namun, Gwen tidak bisa berbuat banyak jika Theo saja tidak menaruh sedikitpun kepercayaan padanya. Theo benar-benar telah dijadikan boneka dan Hanna adalah dalang cerdik yang sudah mengatur semua rencana dengan matang.

"Papa memintamu melaporkan semua tentangku padanya, kan?" tanya Gwen.

"Ya, Nona."

"Katakan padanya jika aku keluar dari rumah, aku ingin tahu reaksinya," jelas Gwen. "Sejujurnya, aku ingin Papa mencegah kepergianku. Aku ingin Papa membujukku untuk tetap tinggal," lanjutnya dengan nada lemah.

"Baik, aku akan meneleponnya begitu kita sampai di hotel."

"Terima kasih, Pedro."

"Sama-sama, Nona."

...****************...

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

kok ga ada lanjutnya ya

2024-09-22

0

Irma Dwi

Irma Dwi

bermain cantik gwen, jangan gegabah, melawan mereka harus menggunakan otak jangan pakai otot,

2024-09-22

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

seandainya Theo bisa bersikap bijak dan cerdas harusnya dia mencati tau apa yg menyebabkan Putri kandungnya berubah

2024-08-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!