Bab 4 Semakin Nelangsa

Universitas tempat Mini Geraldine melanjutkan pendidikan sudah hampir sampai. Gerbangnya yang lumayan mencolok itu sudah nampak dimata. Akan tetapi sepanjang perjalanan dari rumah menuju kampus, gadis itu tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Ferry merasa tidak nyaman sendiri. Ia jadi merasa memaksa gadis itu untuk mengikutinya padahal sebenarnya ia mungkin saja tidak berniat.

"Kamu baik-baik saja 'kan Min?" tanya Ferry saat mereka sudah tiba di parkiran fakultas Manajemen.

"Iya Bang. Aku baik. Memangnya kenapa?" Mini memandang wajah kakak iparnya itu sekilas kemudian merapikan sedikit pakaian dan tas yang ia gunakan.

"Ah, tidak. Saya cuma ingin memastikan kalau Iyon memperlakukan kamu dengan baik atau tidak." Ferry tersenyum seraya mematikan mesin mobilnya.

"Baik kok. Abang gak usah khawatir ya. Kami berdua hanya butuh waktu untuk saling mengenal." Mini tersenyum kemudian membuka pintu mobil itu.

"Min, kalau kamu tidak nyaman dengan Iyon dan butuh teman untuk berbagi. Saya ada disini untukmu. Bahuku ada untuk kamu bersandar Min." Ferry menatap gadis itu dengan tatapan tak biasa.

Mini sampai merasa sangat aneh saat melihat ekspresi dari pria itu. Belum lagi kata-katanya yang bermakna ambigu.

"Iya bang, terimakasih banyak karena udah mau membantu. Aku masih punya bahu dan seluruh tubuh kak Iyon kok." Mini tersenyum dan akhirnya benar-benar turun dari mobil itu. Ferry hanya bisa menampilkan senyumnya seraya menatap punggung gadis itu yang turun dari mobilnya.

Setelah adik iparnya itu sudah turun dan menutup pintu kendaraan roda empat itu. Ferry pun meninggalkan tempat itu menuju kantornya. Ia sungguh kasihan pada Mini yang sama sekali tak dianggap oleh adiknya sendiri.

Mini menatap kendaraan roda empat itu yang semakin menjauh dari tempatnya berdiri. Entah kenapa ia merasa sangat aneh dengan tingkah Ferry dan juga Zion. Dua bersaudara itu sepertinya menyembunyikan sesuatu dari dirinya.

"Hey!" Mini tersentak kaget oleh teriakan keras pas di telinganya disertai pukulan keras di bahunya.

"Astagfirullah!" ujarnya seraya melihat ke arah sumber kekagetannya.

"Ya ampun, kalian! Jantungku hampir copot lho," ujar Mini dengan tangan mengelus dadanya karena benar-benar kaget luar biasa.

"Kamu sih, kayak gak sadar gitu lho," jawab Naomi membela diri.

"Iya, dari tadi kami panggil-panggil dirimu tapi tak balik-balik, lagi mikirin apa sih?" tanya Cici yang sejak tadi berada tak jauh dari tempat itu bersama dengan Naomi.

"Eh ya maaf. Aku gak fokus Ci'," jawab Mini seraya mengusap rambutnya yang basah karena air hujan. Ia terlalu serius memikirkan perkataan kakak iparnya itu, hingga ia tidak sadar kalau hujan masih mengguyur tempat itu meskipun hanya sisa-sisanya saja.

"Oh gitu ya, kalau pengantin baru, bawaannya gak fokus sampai gak sadar kalau udah basah begini," Jovanka yang sudah hadir juga di tempat itu langsung memberinya beberapa lembar tissue untuk mengelap pakaian dan rambutnya yang sudah basah. Mereka berdua sedang mengunakan payung.

"Iya nih, jelas banget kalau pengantin baru kita belum fokus kuliah. Makanya ambil cuti aja, gak usah maksain datang padahal masih pengen di kamar. Kamu diantar sama Kak Zion ya, sampai berat banget pisahnya?"

Naomi memandang wajah sahabatnya itu dengan senyum samar diwajahnya. Ia berusaha untuk menggoda pengantin baru itu yang nampaknya belum tampak bahagia.

Mini hanya tersenyum. Ia sedang malas untuk bercanda atau menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Jangan goda pengantin baru kita dong. Kita ke kelas yuk. Kasihan tahu," ujar Jovanka yang baru turun dari mobil suaminya. Ia juga bergabung bersama sahabat-sahabatnya itu. Ia pun menarik tangan Mini untuk segera menuju kelas. Berada di depan parkiran pada saat hujan seperti ini membuatnya merasa sangat dingin.

Mereka adalah sahabat yang sangat akrab. Jadi mereka sudah tahu apa yang sebenarnya yang terjadi pada Mini. Mereka sedih tapi tapi tidak tahu harus membantu apa.

"Okeh deh. Tapi bumil ini kok segar banget ya? Udah gak ngidam buk?" Naomi mengalihkan pembicaraan.

"Alhamdulillah masih. Tapi udah berkurang sih. Makan udah enak." Jovanka menjawab dengan senyum diwajahnya. Semakin hari istri dari Radith Aditya itu semakin cantik saja dengan kehamilannya.

"Asyik, bentar lagi kita dapat ponakan yang lucu." Cici ikut menimpali. Ia sampai tersenyum-senyum sendiri membayangkan Jovanka yang masih muda akan merawat seorang bayi kecil. Seketika ia teringat akan Ruby sang anak sambung dari sahabatnya itu.

"Gimana dengan Ruby Jo?" tanyanya.

"Alhamdulillah, sehat. Dia sangat senang karena akan punya adik. Sampai anak itu gak sabar banget minta perutku besar hahaha," jawab Jovanka dengan tawa renyahnya.

"Kamu bahagia banget Jo. Kami sampai pengen juga kayak kamu. Bisa bahagia dengan pasangan kita masing-masing," ujar Cici menimpali.

"Eh, insyaallah kalian juga akan bahagia kok. Kak Zion, Kak Zain, dan Bobby adalah pria hebat dan bertanggung jawab," ujar Jovanka memberi motivasi.

"Aamiin, moga aja kak Zain emang benar-benar hebat hihihihi," ujar Cici dengan cepat.

"Iya nih, aku juga udah pengen banget ngerasain kebahagiaan kayak kamu Jo." Naomi menimpali dengan wajah serius.

"Ih, emangnya cuma kamu aja yang mau. Kami juga dong. Iyya gak Min?" Cici mengalihkan tatapannya ke arah Mini yang sejak tadi diam saja.

"Tidak banyak yang aku impikan, kecuali cinta kak Zion yang aku rindukan," ujar Mini dengan perasaan yang tiba-tiba sangat melankolis. Ketiga perempuan itu langsung menatap Mini, sang sahabat.

Mereka terus mengobrol sampai tidak sadar sudah berada di dalam kelas untuk belajar mata kuliah pertama pagi itu.

Mereka pun langsung mencari tempat duduk masing-masing. Jovanka sendiri duduk di samping Mini sedangkan Naomi berdekatan dengan Cici.

"Sabar sayang, cinta Kak Zion gak akan kemana-mana lagi kok. Hanya kamu yang ada dihatinya sekarang." ujar Jovanka menghibur.

"Makasih banyak ya Jo. Doamu semoga terkabul," ujar Mini seraya tersenyum.

Kamu tidak tahu aja Jo, kalau Kak Zion hanya mengingatmu dan sama sekali tidak mengingatku. ujarnya membatin.

Dada gadis itu kembali terasa sangat nyeri. Ia pikir, mungkin ia terlalu memaksakan kehendaknya pada Tuhan untuk menjadi seorang istri dan pendamping Zion.

Tubuh suaminya ia dapatkan, tapi hati dan pikirannya untuk orang lain.

🌺🌺🌺

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Langit Biru

Langit Biru

sedih bingits

2023-05-09

0

Mammeng

Mammeng

minii minii....kasihan sekali nasibmu...🤣

2023-05-05

0

penggemar novel onlen

penggemar novel onlen

kasihan Mini

2023-05-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Malam Pertama
2 Bab 2 Sarapan Bersama
3 Bab 3 Perasaan Bingung
4 Bab 4 Semakin Nelangsa
5 Bab 5 Kesal Dan Cemburu
6 Bab 6 Tekad Nesti
7 Bab 7 Semakin Kesal
8 Bab 8 Keanehan Dua Bersaudara
9 Bab 9 Hanya Pura-pura
10 Bab 10 Kesedihan Mini
11 Bab 11 Niat Ferry
12 Bab 12 Adu Jotos
13 Bab 13 Minta Cium
14 Bab 14 Mini Tak Percaya
15 Bab 15 Haru Dan Bahagia
16 Bab 16 Kekhawatiran Ferry
17 Bab 17 Hari Membahagiakan
18 Bab 18 Tertawa Bahagia
19 Bab 19 Butuh Yang Segar
20 Bab 20 Cinta Atau Kasihan
21 Bab 21 Bertemu Usman Ali Kemal
22 Bab 22 Kekalutan Hati Zion
23 Bab 23 Kenyataan Pahit
24 Bab 24 Mencari Lowongan Kerja
25 Bab 25 Doa Terbaik
26 Bab 26 Nasib Jomblowati
27 Bab 27 Harapan Terbaik
28 Bab 28 Tak Percaya Kenyataan
29 Bab 29 Rasa Campur Aduk
30 Bab 30 Malam Menyedihkan
31 Bab 31 Bahagia Denganmu
32 Bab 32 Permohonan Bobby Dirgantara
33 Bab 33 Rasa Sedih Dan Haru
34 Bab 34 Bertemu Sepupu
35 Bab 35 Masa Lalu
36 Bab 36 Prasetyo Ternyata???
37 Bab 37 Masih Tentang Rossi
38 Bab 38 Telat Nikah
39 Bab 39 Rahasia Saudara Kandung
40 Bab 40 Ingin Makan Kamu
41 Bab 41 Kasak-kusuk
42 Bab 42 Mencari Tahu
43 Bab 43 Kekhawatiran Sahabat
44 Bab 44 Antara Papa Dan Om
45 Bab 45 Hati Sukacita
46 Bab 46 Bulan Madu 1
47 Bab 47 Bulan Madu 2
48 Bab 48 Impian Naomi
49 Bab 49 Hari Bahagia Cici Dewangga
50 Bab 50 Seorang Saudara Tiri
51 Bab 51 Adik Tiri Lucknut
52 Bab 52 Sang Pemilik Hati
53 Bab 53 Malam Sepi
54 Bab 54 Terbang Ke Nirwana
55 Bab 55 Antara Benci Dan Suka
56 Bab 56 Keluarga Bahagia
57 Bab 57 Tamu Menyebalkan
58 Bab 58 Naomi Cemburu
59 Bab 59 Insiden Tabrakan
60 Bab 60 Aku Terima Lamaranmu
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Malam Pertama
2
Bab 2 Sarapan Bersama
3
Bab 3 Perasaan Bingung
4
Bab 4 Semakin Nelangsa
5
Bab 5 Kesal Dan Cemburu
6
Bab 6 Tekad Nesti
7
Bab 7 Semakin Kesal
8
Bab 8 Keanehan Dua Bersaudara
9
Bab 9 Hanya Pura-pura
10
Bab 10 Kesedihan Mini
11
Bab 11 Niat Ferry
12
Bab 12 Adu Jotos
13
Bab 13 Minta Cium
14
Bab 14 Mini Tak Percaya
15
Bab 15 Haru Dan Bahagia
16
Bab 16 Kekhawatiran Ferry
17
Bab 17 Hari Membahagiakan
18
Bab 18 Tertawa Bahagia
19
Bab 19 Butuh Yang Segar
20
Bab 20 Cinta Atau Kasihan
21
Bab 21 Bertemu Usman Ali Kemal
22
Bab 22 Kekalutan Hati Zion
23
Bab 23 Kenyataan Pahit
24
Bab 24 Mencari Lowongan Kerja
25
Bab 25 Doa Terbaik
26
Bab 26 Nasib Jomblowati
27
Bab 27 Harapan Terbaik
28
Bab 28 Tak Percaya Kenyataan
29
Bab 29 Rasa Campur Aduk
30
Bab 30 Malam Menyedihkan
31
Bab 31 Bahagia Denganmu
32
Bab 32 Permohonan Bobby Dirgantara
33
Bab 33 Rasa Sedih Dan Haru
34
Bab 34 Bertemu Sepupu
35
Bab 35 Masa Lalu
36
Bab 36 Prasetyo Ternyata???
37
Bab 37 Masih Tentang Rossi
38
Bab 38 Telat Nikah
39
Bab 39 Rahasia Saudara Kandung
40
Bab 40 Ingin Makan Kamu
41
Bab 41 Kasak-kusuk
42
Bab 42 Mencari Tahu
43
Bab 43 Kekhawatiran Sahabat
44
Bab 44 Antara Papa Dan Om
45
Bab 45 Hati Sukacita
46
Bab 46 Bulan Madu 1
47
Bab 47 Bulan Madu 2
48
Bab 48 Impian Naomi
49
Bab 49 Hari Bahagia Cici Dewangga
50
Bab 50 Seorang Saudara Tiri
51
Bab 51 Adik Tiri Lucknut
52
Bab 52 Sang Pemilik Hati
53
Bab 53 Malam Sepi
54
Bab 54 Terbang Ke Nirwana
55
Bab 55 Antara Benci Dan Suka
56
Bab 56 Keluarga Bahagia
57
Bab 57 Tamu Menyebalkan
58
Bab 58 Naomi Cemburu
59
Bab 59 Insiden Tabrakan
60
Bab 60 Aku Terima Lamaranmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!