•Chap 3 [Lem perekat di bokongnya]

"Kau..." Wajahnya memerah menahan kesal, ia kembali berusaha melepaskan kursi itu dari bokongnya dengan susah payah.

Sedangkan Zoeya sang pelaku tertawa sangat puas sampai terbatuk-batuk. Ia begitu puas membalaskan dendamnya.

"Awas kau ya" ancam Rafael menggebu-gebu, mungkin kalau bisa dilihat di kepalanya sudah ada tanduknya. Gadis itu menjulurkan lidahnya meledek.

"Ketika rambutku melekat bersama permen karet maka disitulah kau tidak bisa bangun" setelah mengatakannya Zoeya pergi diiringi loncatan kecil di setiap langkahnya.

"Mamiiiiii" teriak Rafael putus asa.

Tya yang tengah menikmati waktunya bersama Roma langsung menghampiri putranya diikuti Roma di belakang setelah mendengar teriakan Rafael. "Ada apa nak?" Tanyanya khawatir. Saat melihat putranya hanya terduduk di kursi Tya menghela nafas lega.

"Sebenarnya apa masalahmu El? Kau ini membuat khawatir saja"

Rafael menunjuk pada bokongnya, tapi Tya tidak paham maksud dari Putranya itu. "Ada apa?" Tanyanya sekali lagi.

"Aku tak bisa bangun"

Tya mendekat dan memastikannya lalu mengangkat Rafael namun kursinya pun jadi ikut terangkat.

Tya akhirnya paham dan beralih menatap Zoeya yang bersembunyi di belakang Roma. Tya menyunggingkan senyumnya "Zoeya.. kau mulai nakal ya"

Roma pun menggendong Zoeya dan bertanya perihal kursi yang menempel pada Rafael.

"Kau yang melakukannya? Coba beritahu Ibu kenapa kau melakukan itu" tanya Roma seolah penasaran, tak ada nada marah sama sekali saat ia bertanya.

Zoeya terdiam sejenak dan akhirnya membuka suara "Karena dia menempelkan permen karet pada rambutku" jawabnya lalu memperlihatkan rambutnya.

Tya dan Roma terkekeh melihat perseteruan antara kedua anak mereka.

"Dia yang memulai dulu Mami, makanya aku balas. Tapi aku tak menyangka dia akan membalasku lagi" ujar Rafael membela diri.

"Oh begitu ya Tuan, bagaimana pembelaan mu wahai nona tersangka?" Ujar Tya menatap Zoeya seolah ia berperan sebagai hakim dalam permasalahan ini.

"Aku tak melakukan apapun, dia yang tiba-tiba menempelkan permen karet. Padahal aku hanya diam saja" sahut Zoeya tak mau kalah.

Rafael memberikan tatapan tajam pada gadis itu.

"Kau duluan yang memulai karna kau berbohong. Aku tak suka dengan orang yang berbohong, makanya aku beri kau sedikit pelajaran"

Zoeya benar-benar kesal, ia pun tak kuasa menahan tangisnya saking kesalnya.

"Aku sudah bilang aku tak bohong!" gadis itu masih dengan pendiriannya bahwa ia tidak bersalah.

Rafael tersenyum tipis melihat lawannya itu menangis.

"Baiklah cukup bertengkarnya. Entah siapa yang bohong atau tidak tapi kalian berdua harus saling minta maaf, ayo minta maaf"

"Aku tak mau minta maaf pada anak nakal" jawab Zoeya seraya menghapus air matanya.

"Oh hallo.. berkacalah dulu. Kau tidak lihat aku masih melekat dengan kursi ini, Gadis nakal"

Tya tak percaya dengan Rafael yang berkata seperti itu. Ia pun memelototi putra nakalnya itu.

"Anak ini.. maaf Roma entah siapa yang mengajarinya. Aku pun terkejut mendengarnya" Sahabatnya itu tersenyum lebar "tak apa namanya juga anak kecil. Tya aku pamit dulu ya sudah siang"

Tya mengantarkan mereka sampai ke depan dengan berat hati karena masih belum puas bertemu.

"Aku akan kemari lagi nanti" ucap Roma sebelum berpisah lalu memeluk Tya. Bertepatan mereka akan pergi ternyata Tama pulang dari les nya bersama dengan suami Tya, Hansel.

Zoeya pun berpapasan dengan Tama, mereka saling melempar senyum. Begitu pula dengan Hansel yang mengangguk kecil sebagai sapaan sopan pada Roma.

Setelah kepergian sahabat nya itu, Tya menyambut kedatangan putra dan suaminya.

"Kenapa kau juga ikut pulang?" Tanyanya pada suaminya, Hansel mengecup singkat pipi Tya.

"Pengen pulang aja sekalian menjemput Tama"

"Yasudah ayo masuk" Hansel merangkul istrinya lalu masuk ke dalam rumah.

Roma dan Zoeya sampai di rumah mereka. Disana sudah ada Zaid suami Roma yang menunggu kepulangan mereka. Zoeya segera berlari menuju Zaid untuk mengadukan kejadian yang terjadi hari ini.

"Ayah lihat! Rambutku jadi jelek" Zaid menangkap putrinya itu lalu mendudukannya di pangkuannya.

"Lho apa yang terjadi? Katamu hari ini akan bertemu dengan teman baru"

"Iya aku bertemu dengannya, tapi ternyata dia anak yang menyebalkan. Aku tidak mau berteman dengannya lagi"

Zaid terkekeh mendengar keluhan Zoeya. "Putriku yang cantik yang baik, kita tidak boleh langsung memutuskan pertemanan karna satu kesalahan. Mungkin dia melakukannya karna ada alasannya, ingatkan memaafkan itu jauh lebih baik"

Zoeya mengangguk kecil, "Baik Ayah, tapi aku juga sudah membalas perbuatannya"

"Benarkah? Apa yang kau lakukan"

"Dia menempelkan lem perekat di kursi Rafael, entah bagaimana dia bisa memikirkan hal itu untuk membalas dendam" sahut Roma menyela pembicaraan mereka.

Zaid menatap Zoeya, gadis itu langsung menundukkan kepalanya "maaf Ayah"

Zaid tersenyum lalu mengecup pipi Zoeya "Hmm jangan di ulangi tapi keren juga" mereka berdua tertawa bersama, Zoeya melanjutkan ceritanya tentang Rafael yang menyebalkan. Zaid hanya menjadi pendengar yang baik sesekali ia terkekeh mendengar cerita putrinya.

Roma ikut tersenyum melihat interaksi keduanya. Ia berharap dengan kehadiran Zoeya bisa membawa berkah dalam rumah tangganya. Ia sangat berharap bisa melahirkan anak kandungnya sendiri dan memberikan kasih sayang yang sama seperti kasih sayang yang di terima Zoeya.

Terpopuler

Comments

Neyar

Neyar

ngakak😂 lucu lucu gemes

2023-08-04

1

Ara Julyana

Ara Julyana

huh kalau rambut ada permen karet susah hilanginnya, di gunting rambutnya begitu beres urusannya

2023-07-16

2

Souma Kazuya

Souma Kazuya

Zoeya habisnya nakal sih

2023-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 •Chap 1 [Awal mula sebuah hubungan]
2 •Chap 2 [Permen karet di rambutnya]
3 •Chap 3 [Lem perekat di bokongnya]
4 •Chap 4 [Keharmonisan dua keluarga]
5 •Chap 5 [Pelarian dari para penculik]
6 •Chap 6 [Aku akan pergi]
7 •Chap 7 [Janji kelingking untuk pertemanan]
8 •Chap 8 [Dua insan yang telah bertumbuh]
9 •Chap 9 [Kita bertemu kembali]
10 •Chap 10 [Pegangan bukan memelukku]
11 •Chap 11 [Sandiwara berujung amarah]
12 •Chap 12 [Membujuknya]
13 •Chap 13 [Dia memiliki kekasih]
14 •Chap 14 [Penyakit Ibuku]
15 •Chap 15 [Masa kelam kakak beradik]
16 •Chap 16 [Zoeya salah kamar,Rafael uring-uringan]
17 •Chap 17 [Tamu ilegal]
18 •Chap 18 [Ada maksud tersembunyi]
19 •Chap 19 [Air sungai yang memelukku]
20 •Chap 20 [Ibu Roma yang kritis]
21 •Chap 21 [Gendong ala bridal style]
22 •Chap 22 [Tak sengaja bertemu]
23 •Chap 23 [Permintaan dari sang Ibu]
24 •Chap 24 [Curhat setelah putus]
25 •Chap 25 [Janji pertemanan kedua kalinya]
26 •Chap 26 [Ingkar janji]
27 •Chap 27 [Hari mengucap janji suci]
28 •Chap 28 [Apakah dia memaafkanku?]
29 •Chap 29 [Kau tak akan pernah bisa menjadi istri bagiku]
30 •Chap 30 [Kejujuran Tama membangkitkan amarah]
31 •Chap 31 [Bumbu spesial dalam makananmu]
32 •Chap 32 [Pasutri muda & paruh baya]
33 •Chap 33 [Kalian semua mengkhianatiku]
34 •Chap 34 [Surat phk]
35 •Chap 35 [Lais kecewa berat]
36 •Chap 36 [Perdebatan sehari-hari]
37 •Chap 37 [Api merenggut nyawa]
38 •Chap 38 [Aku menyerah]
39 •Chap 39 [Hukuman untuk sang pelaku]
40 •Chap 40 [Gara-gara kecoak]
41 •Chap 41 [Masakan siapa yang lebih enak?]
42 •Chap 42 [Sore hari bersamamu]
43 •Chap 43 [Kenapa telingamu memerah?]
44 •Chap 44 [Itu ular bukan suamimu]
45 •Chap 45 [Pelaku sebenarnya]
46 •Chap 46 [Mimpi]
47 •Chap 47 [Tamu jailangkung]
48 •Chap 48 [Cerai?]
49 • Chap 49 [Tak rela]
50 •Chap 50 [Kata terakhir] End S1
Episodes

Updated 50 Episodes

1
•Chap 1 [Awal mula sebuah hubungan]
2
•Chap 2 [Permen karet di rambutnya]
3
•Chap 3 [Lem perekat di bokongnya]
4
•Chap 4 [Keharmonisan dua keluarga]
5
•Chap 5 [Pelarian dari para penculik]
6
•Chap 6 [Aku akan pergi]
7
•Chap 7 [Janji kelingking untuk pertemanan]
8
•Chap 8 [Dua insan yang telah bertumbuh]
9
•Chap 9 [Kita bertemu kembali]
10
•Chap 10 [Pegangan bukan memelukku]
11
•Chap 11 [Sandiwara berujung amarah]
12
•Chap 12 [Membujuknya]
13
•Chap 13 [Dia memiliki kekasih]
14
•Chap 14 [Penyakit Ibuku]
15
•Chap 15 [Masa kelam kakak beradik]
16
•Chap 16 [Zoeya salah kamar,Rafael uring-uringan]
17
•Chap 17 [Tamu ilegal]
18
•Chap 18 [Ada maksud tersembunyi]
19
•Chap 19 [Air sungai yang memelukku]
20
•Chap 20 [Ibu Roma yang kritis]
21
•Chap 21 [Gendong ala bridal style]
22
•Chap 22 [Tak sengaja bertemu]
23
•Chap 23 [Permintaan dari sang Ibu]
24
•Chap 24 [Curhat setelah putus]
25
•Chap 25 [Janji pertemanan kedua kalinya]
26
•Chap 26 [Ingkar janji]
27
•Chap 27 [Hari mengucap janji suci]
28
•Chap 28 [Apakah dia memaafkanku?]
29
•Chap 29 [Kau tak akan pernah bisa menjadi istri bagiku]
30
•Chap 30 [Kejujuran Tama membangkitkan amarah]
31
•Chap 31 [Bumbu spesial dalam makananmu]
32
•Chap 32 [Pasutri muda & paruh baya]
33
•Chap 33 [Kalian semua mengkhianatiku]
34
•Chap 34 [Surat phk]
35
•Chap 35 [Lais kecewa berat]
36
•Chap 36 [Perdebatan sehari-hari]
37
•Chap 37 [Api merenggut nyawa]
38
•Chap 38 [Aku menyerah]
39
•Chap 39 [Hukuman untuk sang pelaku]
40
•Chap 40 [Gara-gara kecoak]
41
•Chap 41 [Masakan siapa yang lebih enak?]
42
•Chap 42 [Sore hari bersamamu]
43
•Chap 43 [Kenapa telingamu memerah?]
44
•Chap 44 [Itu ular bukan suamimu]
45
•Chap 45 [Pelaku sebenarnya]
46
•Chap 46 [Mimpi]
47
•Chap 47 [Tamu jailangkung]
48
•Chap 48 [Cerai?]
49
• Chap 49 [Tak rela]
50
•Chap 50 [Kata terakhir] End S1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!