Bab - 5

Dua hari Nora terus menolak ajakan Brox berhubungan badan, ia selalu beralasan tubuhnya masih lemah karena di dalam penjara sakitnya selalu kambuh.

Brox hanya bisa menerima dan akhirnya menikmati tubuh Bianca di kamar wanita itu.

Bianca memeluk tubuh telanjang Brox setelah percintaan mereka tadi, mengelus wajah lelaki yang dicintainya. "Kamu milikku, Brox. Selamanya."

"Hm, tidurlah. Aku harus kembali ke kamar Ariana," Brox melepaskan pelukan Bianca, turun dari ranjang masuk ke bathroom membersihkan tubuh berkeringatnya lalu memakai kembali pakaian dan jubah tidurnya.

"Aku sudah memberikan Ariana ob at tidur, bisakah malam ini kamu menemaniku saja, Brox?"

"Kamu jangan terlalu serakah, kita tidak tau kapan Ariana akan bangun. Aku harus pergi," Brox berjalan keluar kamar, memanggil salah satu anak buahnya untuk mengamankan malam itu.

"Hapus Cctv disini, jangan sampai Nyonya tau," perintah Brox.

"Baik, Tuan."

Brox berjalan menaiki tangga melingkar, mengeratkan tali jubah tidurnya. Membuka pintu kamar, baru saja melangkahkan kakinya masuk suara samar - samar seseorang bicara terdengar dari arah balkon. Ia menatap ke arah ranjang, Ariana tidak ada disana.

"Hihi, ya sayang. Aku akan segera menemuimu, di dalam penjara yang aku rindukan adalah kamu. Apa? Suamiku? Ah, dia sudah tidak menarik lagi, aku hanya menginginkanmu."

Langkah Brox terhenti saat akan mendekati istrinya di balkon, mendengar suara genit dan juga ucapan Ariana seketika tubuhnya terpaku.

Apa Ariana berselingkuh dariku?

Brox mengeratkan kedua tangannya, merasa tidak percaya wanita bodoh dan selalu mengatakan sangat mencintainya akan berselingkuh darinya.

"Ariana..." panggilnya.

Brox melihat Ariana menutup telepon dengan tergesa - gesa, istrinya masuk ke dalam kamar.

"Sayang, darimana kamu? Aku tadi mencarimu di kamar, tapi kamu tak ada," ujar wanita itu tenang.

Brox menatap wajah Ariana yang tenang tanpa bersalah sedikit pun.

"Kamu sedang apa di balkon? Aku mendengar kamu bicara di dalam telepon, dengan siapa?"

"Aku tidak menelepon siapapun, mungkin kamu salah dengar. Aku hanya sedang berbicara sendiri."

Brox semakin kesal, berani - beraninya wanita bodoh itu membohonginya. Tapi ia tersenyum, bergerak maju lalu menarik tubuh istrinya ke dalam pelukan. "Mari tidur lagi."

"Ya."

***

Esoknya, Nora sudah siap dengan pakaian formal bekerjanya. Hari ini dia akan ke Perusahaan, akan mulai mencari dana - dana ilegal yang disembunyikan Brox. Sebelum ia menghancurkan lelaki itu, dia harus menemukan dimana dana ilegal itu disimpan. Dia tidak ingin setelah menceraikan Brox, lelaki itu masih bisa hidup dengan uang yang disimpan. Setidaknya sebelum memasukkan ke dalam penjara dan menghancurkan Brox, ia harus membuat Brox dan Bianca bertengkar dan saling membuka kedok masing - masing.

"Presdir Ariana, selamat datang kembali!" semua orang memberi hormat saat Nora masuk ke dalam ruangan meeting.

Ada beberapa Dewan direksi yang menusuk Ariana dari belakang bekerja sama dengan Brox, Nora harus meghancurkan mereka satu - persatu.

Matanya menyipit saat melihat seseorang yang dikenalnya, adik tiri suaminya. Suaminya yang mati dibunuh.

Jantung Nora bergemuruh melihat pembunuh suaminya yang sebenarnya ada di hadapannya, adik tiri dan ibu tiri suaminya bekerja sama untuk menjebaknya. Dada Nora tiba - tiba merasa sesak, ia tidak tau akan bertemu ba jingan yang menjebaknya secepat itu.

"Presdir," sekretarisnya menyadarkan Nora dari rasa terkejutnya.

"Ah, hm."

"Kami semua ucapkan selamat datang kembali," ujar salah satu dewan direksi.

"Terima kasih, tapi aku tidak mengenali seseorang disini. Tuan, siapa Anda?" Nora menatap dengan tenang mantan adik tirinya, si pembunuh.

"Biar saya yang perkenalkan," ujar salah satu Dewan.

"Silahkan."

"Beliau adalah Tuan Jerome dari Perusahaan ILL. Tuan Jerome sudah membeli saham dari Tuan Alfo dan Tuan Zuan. Sekarang Tuan Jerome menjadi pemilik saham terbesar ketiga di Perusahaan. Jadi, beliau berhak mengikuti setiap pertemuan di Perusahaan."

Nora terkejut lagi, Jerome adalah pria licik dengan segala kekejamannya. Bahkan suaminya, kakak dari satu Ayah pun tega Jerome bunuh dan malah menjebak dirinya dengan kejahatan itu. Kuku Nora menancap di telapak tangannya, ingin berlari mencekik leher ba jingan pembunuh suaminya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!