Bab - 3 Tunggu Saja Pembalasanku Padamu, Demi Ariana.

2 Bulan Kemudian.

Annora yang sudah berganti identitas dan berganti wajah menjadi Ariana keluar dari penjara, tuduhan atas penggelapan dana Perusahaan tidak terbukti dan Ariana dibebaskan dari segala tuduhan.

"Istriku," Brox suami Ariana memeluk istrinya yang baru keluar dari pintu gerbang. Nora sangat muak melihat wajah palsu suami dari temannya itu, ingin sekali segera merobek kebusukannya.

"Hm," Nora hanya bergumam.

"Ayo pulang, sayang."

"Ya, ayo pulang."

Brox terpaku, suara istrinya terasa berbeda. "Suaramu kenapa, sayang?"

Nora sudah mengantisipasi pertanyaan itu, " Aku sempat demam tinggi, suaraku bahkan serak lalu hilang sama sekali. Saat suaraku kembali, suaraku menjadi seperti ini."

Brox mengangguk, berwajah sedih. "Maafkan aku, sayang. Aku sudah berusaha keras mengeluarkanmu dari penjara lebih cepat. Tapi, aku bukan siapa - siapa di Perusahaan. Aku tidak berkuasa seperti kamu."

'Bajingan! Aktingmu sangat luar biasa! Tunggu saja pembalasanku padamu, demi Ariana!

Brox membuka pintu mobil bersikap bak pelayan yang memper-ratu istrinya tapi nyatanya Nora tau dengan benar sifat dan sikap asli suami dari temannya yang telah menghembuskan nafas terakhirnya dan dikubur atas nama dirinya.

Tak lama mobil sampai di Mansion besar milik Ariana, seluruh kekayaan dari Ayahnya yang telah meninggal diwariskan pada Ariana putri satu - satunya.

Annora melihat ada seorang wanita tersenyum palsu padanya berdiri di pintu masuk dengan pakaian formal assisten rumah tangga, Ariana sudah menceritakan padanya semua tentang kebiasaan, tentang orang - orang yang berada di sekitarnya. Selama berbulan - bulan ia sudah menghapal semuanya bahkan diluar kepalanya, kini ia akan mulai membalas semua sakit hati Ariana lalu setelah itu membalaskan dendamnya sendiri dari orang - orang yang bekerja sama menjebaknya.

"Sayang, aku lelah sekali. Maukah kamu menggendongku dalam pelukanmu? Aku sangat merindukan wangi tubuhmu," manja Nora pada Brox.

"Tentu saja, sayang. Apapun keinginanmu." Brox mengangkat tubuh istrinya, dia ingin terlihat sebagai suami yang berbakti dan penyayang.

Tapi mata wanita selingkuhan Brox menajam, Nora tersenyum senang melihat wajah Bianca si pelakor itu marah.

Brox bahkan tidak melirik Bianca sedikit pun dan hanya melewati wanita selingkuhannya begitu saja. Memangku tubuh istrinya menuju kamar mereka.

Di dalam kamar tidur, Brox membaringkan tubuh istrinya di atas ranjang berukuran besar. "Sayang..."

Lelaki itu mendekatkan bibirnya ke wajah Annora, wanita itu memalingkan wajahnya. "Maaf, sayang. Aku masih capek dan lelah."

Brox tidak marah dengan penolakan istrinya, ia memaklumi penolakan wanita itu karena mungkin baru saja bebas dari tempat yang mengurungnya selama beberapa bulan, ia tidak mencurigai apapun.

"Baiklah, mau aku panggilkan asisten pribadimu, Bianca?" tawar Brox.

"Boleh, biarkan dia membawa air hangat. Aku merasa lengket karena berkeringat di dalam penjara tadi, biarkan dia membersihkan tubuhku."

"Baik, sayang. Tunggu sebentar, ya. Aku juga akan menyiapkan makan siangmu, steak kesukaanmu. Chef pasti merindukan memasak steak untukmu," Brox mengecup pipi istrinya sekilas lalu pergi keluar dari dalam kamar.

Diluar Bianca sudah menunggu, dia menatap tajam Brox menunjuk ruangan sebelah dengan dagunya. Wanita itu berjalan masuk ke dalam ruangan, diikuti Brox.

"Brox! Sikapmu keterlaluan! Di depanku kau bersikap mesra dengan Ariana!" teriak Bianca marah.

"Hei! Tenanglah. Kita sudah membicarakan ini, Bianca. Kita tidak menyangka dia akan sembuh dari penyakit karena racun - racun yang sering kita berikan. Aku harus mencari cara lagi untuk membunuhnya, aku masih harus berpura - pura menjadi suami penyayang. Ini demi kita, anak kita. Kamu jangan seperti ini," kesal Brox.

Tanpa mereka berdua ketahui, Nora mendengarkan percakapan mereka diluar pintu. Pengacara Ariana sudah memberikan denah rumah dan juga tempat Cctv di pasang. Di lantai atas, tepatnya di tempat dia berada sekarang tidak terpasang Cctv jadi dia aman jika menguping pembicaraan kedua bedebah di dalam ruangan yang membicarakan tentang membunuhnya lagi, ahh... membunuh Ariana yang sudah meninggal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!