Bab 3: Diantara kedua

Bab 3: Diantara kedua

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

"Ahhk..." desaahh Gita tidak bisa menahan getaran pada tubuh nya akibat sentuhan Austin membuat nya panas dingin.

Tangan Austin begitu tak terkontrol, dia menyentuh sesuatu yang berharga di bawa, di elus dengan lembut. Gita menyadari milik di usap, memandang wajah Austin terlihat semangat.

Tubuh Gita tak bisa menolak, tubuh nya sangat menginginkan. Tidak ada yang di pikirkan sekarang selain menikmati.

"Aku akan melakukan pelan," ucap Austin tersenyum, tidak ada keraguan untuk nya bertindak sejauh ini.

"Auw... sakit, Kak... " ringis Gita kesakitan.

"Maafkan aku harus melakukan ini padamu sekarang. Aku janji akan bertanggung-jawab, tidak akan ku biarkan kau sendiri menanggung semua tindakan ini," batin Austin berjanji tidak mau kehilangan wanita yang di cinta kedua kalinya.

Di sisi lain, Emir mencari Gita. Sudah 30 menit kepergian Gita ke toilet tapi belum juga kembali sampai sekarang.

"Bagaimana? apa kalian sudah menemukan Gita?" tanya Emir pada kedua sahabat nya.

"Belum, coba kau hubungi Gita saja," saran Sena sudah mencari Gita di sekitar area toilet wanita tapi tidak menemukan apapun jejak pergi nya kemana.

"Tidak bisa," ucap Emir menggeleng kepala.

"Kenapa? apa nomor nya tak aktif? atau tidak di angkat?" tanya Sena.

"Ponsel Gita padaku, sebelum pergi dia menitipkan tas nya padaku," jelas Emir dan Sena mendengar itu mengangguk mengerti tersenyum kecil.

"Lalu di mana kita harus mencari Gita sekarang, kalau ponsel nya bersama mu? tidak mungkin kita memeriksa setiap ruangan kampus yang ada sebelum selesai kita sudah di rumah sakit, tulang kaki sudah encok semua," timpal Vigo ikut nimbrung.

"Kalau kalian tidak mau mencari Gita tidak apa-apa, biar aku saja yang mencarinya," putus Emir tetap kekeh mencari Gita sang kekasih.

Hatinya tidak tenang belum menemui Gita, entah kenapa perasaan nya gelisah tak karuan, seperti dia merasakan ada yang sesuatu menimpa nya.

Berdiri nya seperti cacing kepanasan, kedua sahabat yang melihat itu dapat ikut merasakan apa yang di rasakan.

"Tidak, kita akan ikut mu mencari Gita. Lebih baik kita bagi tugas saja," saran Sena tidak bisa bisa membiarkan Emir mencari Gita seorang diri.

Bagaimana juga Gita sahabat mereka, jadi bukan hanya Emir yang mencari tapi juga dirinya dan Vigo.

Mereka bertiga mulai berpencar membagi tugas agar lebih mudah menemukan Gita yang entah keberadaan nya sekarang di mana.

"Terimakasih baby kau sudah membuat ku menjadi yang pertama menyentuh mu," ucap Austin bahagia, senyuman tak lepas dari wajahnya.

"Kak, apa aku akan hamil setelah ini?" tanya Gita takut, dia sudah begitu cemas memikirkan permainan panas yang baru mereka lakukan bersama.

"Iya, tapi kau jangan khawatir baby. Aku bersama mu, aku akan bertanggung jawab apapun yang terjadi padamu nanti," jawab Austin menyakinkan Gita terlihat takut.

Namun perkataan itu tidak di sahut Gita lagi, dia diam di dalam pelukan Austin yang erat memeluk nya.

"Kenapa harus seperti ini? aku mencintai Emir, tapi juga mencintai Austin," batin Gita sedih tidak bisa mengungkapkan perasaan nya sekarang, dia bimbang.

"Aku akan ikut bersama kalian ke desa. Ku harap kau tidak keberatan," ucap nya lagi mengelus pipi lembut Gita.

"Untuk apa Kak? ku mohon jangan membuat masalah apapun," pinta Gita dengan suara pelan. Dia masih lemah.

"Aku tidak janji Baby, karena kau masih kekasih ku, kita tidak pernah putus hingga sekarang. Apalagi kita baru melakukan hubungan suami istri, bisa saja kau mengandung anak ku nanti," kata Austin apa adanya tanpa menunjukkan ketakutan seperti yang di tunjukkan Gita.

"Kak, hubungan kita sudah lama tidak terjalin, kita tidak pernah saling kontak, bagaimana masih bisa di kata menjalin hubungan? ku mohon mengerti situasi saat ini. Kita tidak bisa seperti dulu, aku sekarang memiliki pacar, mau di lempar kemana pacar ku, Kak?" tidak terima Gita, dia protes.

"Ya sudah kalau kau mengkhawatirkan masalah itu gampang. Kita jalani hubungan kita tanpa ada yang mengetahui selain aku dan kau. Jika kau tidak menyetujui saran ku, aku akan memberitahu pada pria itu bahwa kita memiliki hubungan," ancam Austin serius, tidak terdengar sedang becanda.

Gita mendengar itu takut jika Austin benar-benar melakukan seperti yang di katakan.

Menolak rasanya percuma tidak akan berhasil. Dia mengenal Austin pria seperti apa, dia pria yang keras kepala.

"Baiklah. Aku ikut mau mu. Tapi ku mohon jangan tunjukkan ini depan siapapun, aku tidak mau menyakiti Emir, Kak," mohon Gita takut.

"Hmmm, aku tidak akan menunjukkan hubungan kita di depan siapapun, tapi bukan berarti aku tidak bisa perhatian padamu Baby. Kau kekasih ku juga. Sekarang yang ku minta padamu, putusan semua hubungan mu dengan pria itu secepatnya, karena cepat atau lambat dia akan tau saat kau hamil Baby. Jadi pikirkan semua dengan baik," jelas Austin panjang lebar. Dia tidak mau wanita nya pusing dengan hubungan seperti ini.

"Tidak, jangan meminta ku memikirkan itu sekarang. Aku tidak bisa melakukannya," kata Gita terus terang tanpa berbelit dalam kebohongan.

"Jika kau tidak bisa, tidak apa-apa aku tidak memaksa, tapi kau tidak boleh menolak keinginan ku ini lagi. Papa dan Mama ingin menemui anaknya, aku sudah berjanji akan membawa mu nanti setelah KKN selesai. Jadi persiapkan dirimu baby, kau tau Mama seperti apa sejak dulu," Austin mengingatkan Gita agar tidak melupakan kelakuan Mama nya.

Dan hal itu mana mungkin bisa di lupakan Gita, ingatan nya masih kuat, dia mengingat jelas semua nya.

"Kak, jangan membuat ku takut. Aku tidak bisa melakukan keinginan Mama. Aku menerima Kakak kembali, bukan berarti aku mau menikah dengan mu, Kak. Aku tidak bisa," ucap Gita dengan suara tegas meski terdengar pelan.

"Terserah mu saja, Baby. Sekarang bangun dan pakai pakaian mu, aku akan membantu mu tidak perlu mengatakan apapun, dan kau akan naik dengan mobil ku," putus Austin tidak mau di bantah.

"Mana ada seperti itu Kak? aku sudah berjanji pada teman-teman ku yang lain akan bersama mereka. Kau tidak bisa melakukan ini padaku," protes Gita.

"Keputusan ada padamu, jika tidak ya tidak masalah, tapi jangan salahkan aku jika ku katakan pada pria itu mengenai hubungan kita, karena dia hanya orang kedua, aku pertama."

"Ya Tuhan apa ini? kenapa harus ku hadapi masalah seperti ini? aku mencintai kedua nya, bagaimana aku bisa memilih di antara mereka," pusing Gita dalam benak memikirkan semua.

...**Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ**......

...**✨\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_ 🌼🌼\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_✨**...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

Gia polos amat sih. Dia begitu udah nyakitin hati Emir. dan jangankan Emir, kakeknya aja udah melarang Gita aneh²

2023-04-07

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!