Second Life

Second Life

Bab 1. Rumah Sakit

Kicau burung di balik jendela kamar Rumah Sakit saling bersahut-sahutan. Bias cahaya matahari memasuki di sela kaca jendela, sesekali burung itu bertengger di papan yang mencuat di balik jendela dan melantunkan kicauan merdu seakan ingin membangunkan putri tidur.

"Selamat Pagi Nona, Pagi ini sangat cerah. Ku buka ya jendelanya, huss husss... Sana kau burung. Nah Nona,,, rasa kan panas cahaya matahari menerpa pipi mu Nona. Bagaimana? Apakah terasa hangatnya? " Sapa seorang perawat Pria yang datang menyapanya dengan riang. Memang pembawaanya ceria.

"Hemmm kau masih tidak ingin menyapaku, kau merajuk ya. Hari ini aku membawakan bunga mawar merah untuk mu, kau suka? Dia sangat harum. Dan terlebih dia cantik seperti mu Nona. "

"Haha, aku tahu kamu tersenyum kan. Kau suka dengan godaan ku? Ayo lah,,, kau suka sekali membuat ku menunggu. Merajuk mu itu terlalu lama. " Tatap Pria itu sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya.

Datang seorang perawat dan langsung menjitak kepala Perawat Pria tadi. "Kau ini rajin sekali menggodanya. Ayo cepat ganti selang infusnya. Setelah ini kau keluar, aku ingin memandikan Nona, " Sahut perawat wanita yang berumur 40 tahunan itu. Dia adalah perawat senior yang sangat telaten. Dia panutan semua perawat junior.

"Baik Perawat Nina ku sayang, Aku sudah selesai. Bye Bye Nona manis. Sekarang aku titipkan kamu dengan Perawat Nina, dia agak sedikit cerewet. Tapi dia baik, tapi kau terkadang harus menutup kuping mu jika kau sudah bosan mendengar ocehannya, " Ucap perawat pria itu setengah menggoda seniornya. Dan berlalu pergi dengan membawa segala macam peralatan medisnya.

"Huss sana. Dasar kau Roy, " Umpat Perawat Nina sambil membawa handuk hangat. Lalu dia menarik tirai plastik untuk menutup keseluruhan ranjang. Dia pun secara perlahan menyeka tubuh wanita cantik itu.

"Maaf kan Roy ya, dia memang seperti itu. Kamu semakin hari semakin cantik, aku tidak sabar mengajak mu keluar kamar ini. Memperlihatkan keindah taman, oiya... Ada taman baru di Rumah Sakit ini. Disana sering para perawat berkumpul. " Dengan lancar Perawat Nina ngobrol sendiri. Tanpa lelah dia sambil membersihkan badan wanita yang terbaring di kasur putih itu.

"Hemmmm sekarang kamu sudah wangi dan cantik. Kau tahu beberapa hari ini aku bahagia, kenapa? Karena aku sudah jadi nenek lo. Nenek Nina. Hahaha, ya ampun ternyata aku sudah tua. Kamu harus bangun, biar bertemu dengan cucu ku. Cucu ku adalah cowok. Dia sangat lucu dan ganteng. " sambungnya lagi.

Tanpa disadari Perawat Nina, jari wanita yang ia rawat itu bergerak 3 kali ketukan.

"Ya sudah, aku akan ke kamar sebelah. Kamu tunggu Roy datang. Dia akan memberikan kamu makan. " Perawat Nina pun pergi dengan membawa baskom dan handuk yang basah.

Selang beberapa lama perawat pria yang bernama Roy pun datang membawa suntikan besar yang berisi makanan nutrisi untuk wanita itu.

"Hello , i'm come back for you honey. Pasti kamu sudah rindu. Sekarang kita makan ya. " Dengan perlahan Roy memasukkan makanan ke selang yang tersambung ke dalam lambungnya. Biasa dinamakan NGT atau Nasogastric tube.

"Bagaimana, enak kan. Hari ini aku lagi sedih, Aku putus dengan pacar ku. Katanya aku tidak bisa memenuhi keinginannya. Aku sibuk bekerja, dari pada pusing memikirkan pacar di luar. Apa aku cari pacar di tempat kerja saja. Kamu mau jadi pacar ku Nona? Setiap hari aku akan membawakan mu bunga mawar merah. Kamu suka kan? "

"Nah sudah selesai. Kau tahu, jika aku jadi pacar mu. Mawar merah ini akan aku selalu bawakan untuk mu. " Roy meraih setangkai bunga mawar merah dan menciumnya lalu menyentuhkan kelopak mawarnya ke wajah wanita yang yang terbaring itu.

Namun, tiba-tiba mata wanita itu terbuka. Dan itu membuat Roy terkejut, saking terkejutnya ia pun sampai terpelanting kelantai.

"Kau.. Kau sudah sadar? " Roy bangkit dan memandangi wanita itu, dia masih membuka matanya. Lalu Roy pun berlari keluar kamar.

Tidak berapa lama dokter dan beberapa perawat termasuk Roy dan Nina pun masuk untuk memeriksa keadaan wanita itu. Dokter pun langsung memeriksa matanya yang masih terbuka. Dia memberikan cahaya kepada matanya.

"Nona, Jika kau sadar coba kedipkan mata mu? " Dokter itu menunggu reaksi wanita itu. Namun tidak ada yang terjadi.

"Aku yakin dok, dia membuka matanya sendiri, " Ungkap Roy masih setengah panik.

"Apa yang kau lakukaan yang menjadi pemicunya? "

"Aku tadi hanya memberikan makanan Dokter Jamil,emmm... dan oiya, masa iya itu adalah pemicunya. Aku menyentuhkan kelopak mawar ke pipinya. " Roy sempat ragu, namun ia ucapkan juga apa yang ia lakukan sebelumnya.

"Coba sekali lagi! "

Roy pun mengambil setangkai mawar lagi dan dia ulangi menyentuhkan kelopak mawar ke pipi wanita itu. Namun tidak ada reaksi. Tidak seperti harapan mereka.

"Sepertinya gerak repleksnya mulai berfungsi di bagian mata. Syukurlah, namun belum bisa membuatnya sadar. Tapi sudah ada kemajuan. Terimakasih Roy atas kerja kerasmu, " Sahut dokter Jamil sambil menepuk pundak Roy.

Roy pun hanya tersenyum, dia setengah menunduk saat tangan Dokter Jamil menepuk pundaknya. Setelah Dokter Jamil beserta perawat lainnya keluar. Diruangan hanya tertinggal Perawat Nina dan Roy.

"Hei Nona, terimakasih untuk hari ini. Good Job. Kamu sudah mulai bisa membuka mata. Sekarang perkenalkan aku, Aku Nina penanggung jawab khusus perawatan mu. Dan Ini Roy, dia yang selalu memberi mu makanan. Kami senang kau sudah mulai memberikan Repleks mu, kita sudah menemani mu 1 tahun ini. Cepat lah bangun ya,,, Jujur aku senang merawat mu. Dari pada pasien lain, pasien lain banyak cerewetnya. Kau tidak. Hahaha, kau tahu? Cepat lah bangun. Biar kita bisa berbicara, karena 1 bulan lagi aku pindah. Karena mutasi ku sebentar lagi akan selesai. " Nina menjelaskan panjang lebar, dia terlihat sedih.

"Jadi urusan Bu Nina sudah kelar? " Tanya Roy perlahan.

"Iya. 1 bulan lagi, aku akan pindah. Aku akan ikut anak ku ke kotanya. " Perawat Nina pun melangkah kan kakinya menuju pintu keluar kamar.

Roy pun mengembalikan setangkai bunga mawar itu ke dalam vas bungas di samping kasur. Tiba-tiba tangan wanita yang terbaring di kasur bergerak perlahan dan naik keatas lalu meraba wajahnya.

"Jangan pergi," Ucapnya pelan.

"Bu Nina, dia... Diaa... Diaaa bicara! Dia sadar. Dia Sadar.... " teriak Roy dengan girang.

Seketika Nina pun berbalik, dan langsung berlari kecil menuju wanita itu terbaring.

"Nona, Apa maksud mu? Apa kamu bisa bicara lagi? " pinta Nina kembali.

"Jangan... pergi, " Ucapnya kembali dengan pelan dan mengedipkan matanya.

"Horeeeeee. Kau akan jadi pacar ku. Fix , kau akan jadi pacar ku. "

"Cepat panggil Dokter Jamil! " Perintah Perawat Nina kepada Roy.

Dengan segera Roy pun berlari mencari Dokter Jamil. Dan mengabarkan kabar gembira ke seluruh Rumah sakit bahwa pasien koma selama 1 tahun telah sadar.

Hai Kembali lagi dengan Novel ke 3 ku.

Jangan lupa Like, Koment dan Vote ya.

Terimakasih, semoga kalian terhibur saat membaca.

Terpopuler

Comments

Dewa Rana

Dewa Rana

baru baca, mudah2an ceritanya bagus

2024-09-05

0

Nana Shin

Nana Shin

sekuntum mawar untukmu.

2023-05-06

1

Mia Roses

Mia Roses

mampir kak

2023-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Rumah Sakit
2 Bab 2. Kembali Hidup
3 Bab. 3 Pengenalan Tokoh
4 Bab. 4 Pemulihan
5 Bab. 5 Kehidupan Baru dengan nama Baru
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Kakak Tampan Arogant
8 Bab. 8 Di Bilang Sombong
9 Bab. 9 Duri di hati
10 Bab. 10 Adik Palsu
11 Bab. 11 Ingatan yang menghantui
12 Bab. 12 Mimpi Buruk yang nyata
13 Bab. 13. Kisah di Balik Mimpi Buruk
14 Bab. 14 Menyusun Ingatan Kelam
15 Bab. 15 Menggali Lebih Dalam
16 Bab. 16 Serangan Kembali
17 Bab. 17 Kisah Kehidupan Lama
18 Bab. 18. Kisah Kehidupan Lama Part 2
19 Bab. 19 Kisah Kehidupan Lama Part 3
20 Bab. 20 Tokoh Di Kehidupan Lalu
21 Bab. 21 Aksi Jahat
22 Bab. 22 Jatuh di Kedalaman Jurang Mimpi
23 Bab. 23 Kegigihan
24 Bab. 24 Menantu Idaman
25 Bab. 25 Keretakan
26 Bab. 26 Cemburu
27 Bab. 27 Buaya Cacat
28 Bab. 28 Curiga
29 Bab. 29 Kapal Pesiar
30 Bab. 30 Pria Asing
31 Bab. 31 Pencarian Aylin
32 Bab. 32 Kenyataan Yang Ada
33 Bab. 33 Kesempatan dalam Kesempitan
34 Bab. 34 Salah Sasaran
35 Bab. 35 Perang Dunia
36 Bab. 36 Curahan Hati
37 Bab. 37 Anak Kandung
38 Bab. 38 Perebutan Cinta
39 Bab. 39 Diambang Batas Duka
40 Bab. 40 Wanita Monster
41 Bab. 41 Panggilan Ibu
42 Bab. 42 Deal!
43 Bab. 43 Liontin Unik
44 Bab. 44 Keputusan Besar untuk Masa Depan
45 Bab. 45 Mencari Sang Pendonor
46 Bab. 46 Kepanikan Di Ambang Kehidupan
47 Bab. 47 INTERMISSION
48 Bab. 48 Adik Imitasi Vs Adik Asli
49 Bab. 49 Pernikahan Aylin
50 Bab. 50 Pesan Teks
51 Bab. 51 Ancaman
52 Bab. 52 Mata di balas Mata
53 Bab. 53 Pengakuan
54 Bab. 54 Kehadiran Aylin Asli
55 Bab. 55 Upah Cemburu
56 Bab. 56 Kembalikan Milikku!
57 Bab. 57 Tingkah Aylin Asli yang menyebalkan
58 Bab. 58 Pembalasan Rebecca
59 Bab. 59 Cinta dan Restu
60 Bab. 60 Pesawat Landing
61 Bab. 61 Motif tersembunyi dan Kegundahan
62 Bab. 62 Kehancuran Hati yang sangat dalam
63 Bab. 63 Hukum Tabur Tuai
64 Bab. 64 Cinta, Kehangatan dan kesetiaan dalam keluarga.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1. Rumah Sakit
2
Bab 2. Kembali Hidup
3
Bab. 3 Pengenalan Tokoh
4
Bab. 4 Pemulihan
5
Bab. 5 Kehidupan Baru dengan nama Baru
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Kakak Tampan Arogant
8
Bab. 8 Di Bilang Sombong
9
Bab. 9 Duri di hati
10
Bab. 10 Adik Palsu
11
Bab. 11 Ingatan yang menghantui
12
Bab. 12 Mimpi Buruk yang nyata
13
Bab. 13. Kisah di Balik Mimpi Buruk
14
Bab. 14 Menyusun Ingatan Kelam
15
Bab. 15 Menggali Lebih Dalam
16
Bab. 16 Serangan Kembali
17
Bab. 17 Kisah Kehidupan Lama
18
Bab. 18. Kisah Kehidupan Lama Part 2
19
Bab. 19 Kisah Kehidupan Lama Part 3
20
Bab. 20 Tokoh Di Kehidupan Lalu
21
Bab. 21 Aksi Jahat
22
Bab. 22 Jatuh di Kedalaman Jurang Mimpi
23
Bab. 23 Kegigihan
24
Bab. 24 Menantu Idaman
25
Bab. 25 Keretakan
26
Bab. 26 Cemburu
27
Bab. 27 Buaya Cacat
28
Bab. 28 Curiga
29
Bab. 29 Kapal Pesiar
30
Bab. 30 Pria Asing
31
Bab. 31 Pencarian Aylin
32
Bab. 32 Kenyataan Yang Ada
33
Bab. 33 Kesempatan dalam Kesempitan
34
Bab. 34 Salah Sasaran
35
Bab. 35 Perang Dunia
36
Bab. 36 Curahan Hati
37
Bab. 37 Anak Kandung
38
Bab. 38 Perebutan Cinta
39
Bab. 39 Diambang Batas Duka
40
Bab. 40 Wanita Monster
41
Bab. 41 Panggilan Ibu
42
Bab. 42 Deal!
43
Bab. 43 Liontin Unik
44
Bab. 44 Keputusan Besar untuk Masa Depan
45
Bab. 45 Mencari Sang Pendonor
46
Bab. 46 Kepanikan Di Ambang Kehidupan
47
Bab. 47 INTERMISSION
48
Bab. 48 Adik Imitasi Vs Adik Asli
49
Bab. 49 Pernikahan Aylin
50
Bab. 50 Pesan Teks
51
Bab. 51 Ancaman
52
Bab. 52 Mata di balas Mata
53
Bab. 53 Pengakuan
54
Bab. 54 Kehadiran Aylin Asli
55
Bab. 55 Upah Cemburu
56
Bab. 56 Kembalikan Milikku!
57
Bab. 57 Tingkah Aylin Asli yang menyebalkan
58
Bab. 58 Pembalasan Rebecca
59
Bab. 59 Cinta dan Restu
60
Bab. 60 Pesawat Landing
61
Bab. 61 Motif tersembunyi dan Kegundahan
62
Bab. 62 Kehancuran Hati yang sangat dalam
63
Bab. 63 Hukum Tabur Tuai
64
Bab. 64 Cinta, Kehangatan dan kesetiaan dalam keluarga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!