Second Life
Kicau burung di balik jendela kamar Rumah Sakit saling bersahut-sahutan. Bias cahaya matahari memasuki di sela kaca jendela, sesekali burung itu bertengger di papan yang mencuat di balik jendela dan melantunkan kicauan merdu seakan ingin membangunkan putri tidur.
"Selamat Pagi Nona, Pagi ini sangat cerah. Ku buka ya jendelanya, huss husss... Sana kau burung. Nah Nona,,, rasa kan panas cahaya matahari menerpa pipi mu Nona. Bagaimana? Apakah terasa hangatnya? " Sapa seorang perawat Pria yang datang menyapanya dengan riang. Memang pembawaanya ceria.
"Hemmm kau masih tidak ingin menyapaku, kau merajuk ya. Hari ini aku membawakan bunga mawar merah untuk mu, kau suka? Dia sangat harum. Dan terlebih dia cantik seperti mu Nona. "
"Haha, aku tahu kamu tersenyum kan. Kau suka dengan godaan ku? Ayo lah,,, kau suka sekali membuat ku menunggu. Merajuk mu itu terlalu lama. " Tatap Pria itu sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya.
Datang seorang perawat dan langsung menjitak kepala Perawat Pria tadi. "Kau ini rajin sekali menggodanya. Ayo cepat ganti selang infusnya. Setelah ini kau keluar, aku ingin memandikan Nona, " Sahut perawat wanita yang berumur 40 tahunan itu. Dia adalah perawat senior yang sangat telaten. Dia panutan semua perawat junior.
"Baik Perawat Nina ku sayang, Aku sudah selesai. Bye Bye Nona manis. Sekarang aku titipkan kamu dengan Perawat Nina, dia agak sedikit cerewet. Tapi dia baik, tapi kau terkadang harus menutup kuping mu jika kau sudah bosan mendengar ocehannya, " Ucap perawat pria itu setengah menggoda seniornya. Dan berlalu pergi dengan membawa segala macam peralatan medisnya.
"Huss sana. Dasar kau Roy, " Umpat Perawat Nina sambil membawa handuk hangat. Lalu dia menarik tirai plastik untuk menutup keseluruhan ranjang. Dia pun secara perlahan menyeka tubuh wanita cantik itu.
"Maaf kan Roy ya, dia memang seperti itu. Kamu semakin hari semakin cantik, aku tidak sabar mengajak mu keluar kamar ini. Memperlihatkan keindah taman, oiya... Ada taman baru di Rumah Sakit ini. Disana sering para perawat berkumpul. " Dengan lancar Perawat Nina ngobrol sendiri. Tanpa lelah dia sambil membersihkan badan wanita yang terbaring di kasur putih itu.
"Hemmmm sekarang kamu sudah wangi dan cantik. Kau tahu beberapa hari ini aku bahagia, kenapa? Karena aku sudah jadi nenek lo. Nenek Nina. Hahaha, ya ampun ternyata aku sudah tua. Kamu harus bangun, biar bertemu dengan cucu ku. Cucu ku adalah cowok. Dia sangat lucu dan ganteng. " sambungnya lagi.
Tanpa disadari Perawat Nina, jari wanita yang ia rawat itu bergerak 3 kali ketukan.
"Ya sudah, aku akan ke kamar sebelah. Kamu tunggu Roy datang. Dia akan memberikan kamu makan. " Perawat Nina pun pergi dengan membawa baskom dan handuk yang basah.
Selang beberapa lama perawat pria yang bernama Roy pun datang membawa suntikan besar yang berisi makanan nutrisi untuk wanita itu.
"Hello , i'm come back for you honey. Pasti kamu sudah rindu. Sekarang kita makan ya. " Dengan perlahan Roy memasukkan makanan ke selang yang tersambung ke dalam lambungnya. Biasa dinamakan NGT atau Nasogastric tube.
"Bagaimana, enak kan. Hari ini aku lagi sedih, Aku putus dengan pacar ku. Katanya aku tidak bisa memenuhi keinginannya. Aku sibuk bekerja, dari pada pusing memikirkan pacar di luar. Apa aku cari pacar di tempat kerja saja. Kamu mau jadi pacar ku Nona? Setiap hari aku akan membawakan mu bunga mawar merah. Kamu suka kan? "
"Nah sudah selesai. Kau tahu, jika aku jadi pacar mu. Mawar merah ini akan aku selalu bawakan untuk mu. " Roy meraih setangkai bunga mawar merah dan menciumnya lalu menyentuhkan kelopak mawarnya ke wajah wanita yang yang terbaring itu.
Namun, tiba-tiba mata wanita itu terbuka. Dan itu membuat Roy terkejut, saking terkejutnya ia pun sampai terpelanting kelantai.
"Kau.. Kau sudah sadar? " Roy bangkit dan memandangi wanita itu, dia masih membuka matanya. Lalu Roy pun berlari keluar kamar.
Tidak berapa lama dokter dan beberapa perawat termasuk Roy dan Nina pun masuk untuk memeriksa keadaan wanita itu. Dokter pun langsung memeriksa matanya yang masih terbuka. Dia memberikan cahaya kepada matanya.
"Nona, Jika kau sadar coba kedipkan mata mu? " Dokter itu menunggu reaksi wanita itu. Namun tidak ada yang terjadi.
"Aku yakin dok, dia membuka matanya sendiri, " Ungkap Roy masih setengah panik.
"Apa yang kau lakukaan yang menjadi pemicunya? "
"Aku tadi hanya memberikan makanan Dokter Jamil,emmm... dan oiya, masa iya itu adalah pemicunya. Aku menyentuhkan kelopak mawar ke pipinya. " Roy sempat ragu, namun ia ucapkan juga apa yang ia lakukan sebelumnya.
"Coba sekali lagi! "
Roy pun mengambil setangkai mawar lagi dan dia ulangi menyentuhkan kelopak mawar ke pipi wanita itu. Namun tidak ada reaksi. Tidak seperti harapan mereka.
"Sepertinya gerak repleksnya mulai berfungsi di bagian mata. Syukurlah, namun belum bisa membuatnya sadar. Tapi sudah ada kemajuan. Terimakasih Roy atas kerja kerasmu, " Sahut dokter Jamil sambil menepuk pundak Roy.
Roy pun hanya tersenyum, dia setengah menunduk saat tangan Dokter Jamil menepuk pundaknya. Setelah Dokter Jamil beserta perawat lainnya keluar. Diruangan hanya tertinggal Perawat Nina dan Roy.
"Hei Nona, terimakasih untuk hari ini. Good Job. Kamu sudah mulai bisa membuka mata. Sekarang perkenalkan aku, Aku Nina penanggung jawab khusus perawatan mu. Dan Ini Roy, dia yang selalu memberi mu makanan. Kami senang kau sudah mulai memberikan Repleks mu, kita sudah menemani mu 1 tahun ini. Cepat lah bangun ya,,, Jujur aku senang merawat mu. Dari pada pasien lain, pasien lain banyak cerewetnya. Kau tidak. Hahaha, kau tahu? Cepat lah bangun. Biar kita bisa berbicara, karena 1 bulan lagi aku pindah. Karena mutasi ku sebentar lagi akan selesai. " Nina menjelaskan panjang lebar, dia terlihat sedih.
"Jadi urusan Bu Nina sudah kelar? " Tanya Roy perlahan.
"Iya. 1 bulan lagi, aku akan pindah. Aku akan ikut anak ku ke kotanya. " Perawat Nina pun melangkah kan kakinya menuju pintu keluar kamar.
Roy pun mengembalikan setangkai bunga mawar itu ke dalam vas bungas di samping kasur. Tiba-tiba tangan wanita yang terbaring di kasur bergerak perlahan dan naik keatas lalu meraba wajahnya.
"Jangan pergi," Ucapnya pelan.
"Bu Nina, dia... Diaa... Diaaa bicara! Dia sadar. Dia Sadar.... " teriak Roy dengan girang.
Seketika Nina pun berbalik, dan langsung berlari kecil menuju wanita itu terbaring.
"Nona, Apa maksud mu? Apa kamu bisa bicara lagi? " pinta Nina kembali.
"Jangan... pergi, " Ucapnya kembali dengan pelan dan mengedipkan matanya.
"Horeeeeee. Kau akan jadi pacar ku. Fix , kau akan jadi pacar ku. "
"Cepat panggil Dokter Jamil! " Perintah Perawat Nina kepada Roy.
Dengan segera Roy pun berlari mencari Dokter Jamil. Dan mengabarkan kabar gembira ke seluruh Rumah sakit bahwa pasien koma selama 1 tahun telah sadar.
❤
❤
Hai Kembali lagi dengan Novel ke 3 ku.
❤
❤
Jangan lupa Like, Koment dan Vote ya.
❤
❤
Terimakasih, semoga kalian terhibur saat membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Dewa Rana
baru baca, mudah2an ceritanya bagus
2024-09-05
0
Nana Shin
sekuntum mawar untukmu.
2023-05-06
1
Mia Roses
mampir kak
2023-04-20
1