Bab. 4 Pemulihan

"Selamat pagi Nona cantik manis ku, " Sapa Roy mengawali hari.

"Tunggu, " Roy mundur dan membaca nama yang tertulis di ranjang rumah sakit. Nama Nona sudah berubah. Tidak ada lagi tertulis disana, namun ada nama baru.

"Aylin Sebastian! Nama mu Aylin Sebastian? " Ia mengeja nama yang tertulis dan memastikannya kepada wanita yang selalu ia sapa dengan nama Nona. Dan memasang wajah bertanya, apakah ini benar? Mungkin itu maksud raut wajahnya.

Aylin pun mengangguk pelan dan tersenyum bersemu merah di pipinya. "Yup... Betul. Perkenalkan, Nama ku Aylin Sebastian! " Aylin menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan kepada Roy.

" Hemm. Hemm.. Hemmm... " Bukannya menjabat tangan Aylin, Tangan Roy malah menopang dagunya dan mengitari ranjang Aylin. Memandang Aylin dengan raut wajah yang curiga dan seolah menyelidiki.

"Jadi kau bernama Aylin, Hey anak baru. Bukan kah nama Aylin Sebastian adalah anak Edward yang hilang... Waahh jadi itu kamu! " teriak Roy dan menghampirinya serta duduk di hadapan Aylin. Di ambilnya tangan Aylin dan menjabatnya. Ia tidak menaruh curiga sekalipun kepada Aylin. Ia benar-benar percaya jika Nona yang ia sering panggil adalah Aylin, Aylin nya putri Edrwar Sebastian.

Rupanya wajah Roy dan Aylin bertatapan tanpa sengaja dan sangat dekat, jarak wajah mereka hanya sebatas 2 jari saja. Sampai-sampai hidung mereka hampir saja bersentuhan. Dan itu membuat Roy malu dan bersemu merah dipipi putihnya. Begitupula Aylin, dia pun merasa salah tingkah.

Ia dengan cepat memalingkan wajahnya. Dan mengalihkan pembicaraan, "Oiya... Ini aku bawakan Bunga Mawar Merah. Segar, cantik, mempesona seperti dirimu dihari ini Nona... Ups Aylin." Mata Roy melotot saat dia sadar kekeliruannya. Dan itu membuat mereka tersenyum.

"Hahahaha." Saling senyum dan akhirnya gelak tawa mereka berdua terdengar sangat nyaring memenuhi ruangan kamar.

"Hey, jangan berisik. Kau ini, pasti bikin keributan. " Perawat Nina masuk dan membawa sebuah kado berwarna pink.

"Ini hadiah untuk mu dariku, untuk menyambut kehadiran dan kelahiran baru mu. Selamat ya sayang. Jika kau sudah sehat, kau bisa mampir ke rumah ku. Janji, kau harus bertemu dengan cucu ku. " Nina memberikan kado itu dan mencium dahi Aylin.

"Bu Nina sudah tahu, namanya Aylin. Dia ternyata anak dr. Edward. Aahh... Sepertinya dari wajah mu yang tidak terkejut. Kau sudah tahu yaaa! Dasar curang. Kenapa kalian membuat ku terkejut hari ini. " Protes Roy kepada mereka berdua. Bukannya menanggapi protes Roy, mereka berdua hanya tertawa melihat tingkah laku Roy.

Aylin membuka kado nya, ternyata isi nya sebuah baju gaun dan sepatu hak tinggi yang indah. " Wah indah sekali Perawat Nina ku sayang, " Ucap Aylin sambil memeluk Nina.

"Aku akan memakainya setelah aku sembuh. Makasih. " Senyum Aylin merekah seperti bunga-bunga mawar yang berada di vas bunga.

"Hey,, Roy. Apa kau tidak ingin memberi ku sesuatu juga.. Kenapa kau diam diujung ranjang sana, " Sapa Aylin dan menatap Roy yang tengah berdiri.

"Apa kau merajuk? " tanya Nina.

"Tentu saja aku merajuk karena kalian berdua. Kalian tidak membicarakan tentang nama Nona itu adalah Aylin dari jauh hari. " Roy membalikkan badannya dan membungkuk ke troli yang ia bawa.

"Kan sekarang kamu sudah tahu. Memangnya kenapa jika kau tahu dari jauh hari! " Tanya Nina dengan penasaran.

Roy pun berdiri dan di tangannya sudah ada sebuah kue lengkap dengan lilin yang sudah menyala. Dan bertuliskan " Happy Life For You Nona "

"Happy Life For You, " Ucapnya sambil membawa kue dan perlahan memberikannya kehadapan Aylin.

"Jadi yang membuat mu merajuk karena nama yang berbeda di kue tart ini, " tanya Aylin menatap Roy. Roy pun mengangguk pelan dengan wajah murung nya. Melihat itu Aylin pun tersenyum. Dia mencubit pipi Roy.

"Kau manis sekali. Terimakasih Roy. " Merasakan pipinya di cubit oleh Aylin. Membuat wajah Roy bersemu merah. Wajah murung nya berubah menjadi riang kembali melihat senyum Aylin dan mendapatkan cubitan darinya. "So Sweet " Dalam hati Roy berbicara.

"Ayo make a wish, dan tiup lilinnya, " Ucap Roy dengan riang. Dipandangi nya wajah Aylin yang sedang menutup mata, wajah yang sangat syahdu tidak jemu Roy memandangnya. Nina pun memperhatikan Roy dan ikut tersenyum. Nina sadar ada sesuatu yang terjadi.

Dorrrrrr.....

Suara letupan dari petasan perayaan mengejutkan Aylin dan Nina. Dibarengi hamburan kerlap kerlip hiasan yang keluar bersama letupan petasan itu.

"Yeeeyyyyyyyyyy." Sorak Roy dengan girang.

"Woowww kau menyiapkan ini semua. Thanks Roy, Bu Nina. Kalian orang-orang baik. Aku sangat beruntung diberikan anugerah dipertemukan kalian, " Ucap Aylin dengan meneteskan air mata.

Melihat air mata menetes di pipi Aylin, dengan segera Roy menyeka dengan tangannya. "Eeittssss... Tidak ada air mata. Its time for happy. " seketika haru itu berubah senyum dan tawa kembali.

"Heyy kalian tidak mengajak aku untuk merayakan ini? " dr. Jamil masuk ke kamar Aylin.

dr. Jamil tersenyum melihat kemeriahan di kamar Aylin. "Selamat Aylin, kau sudah sadar. Semoga pemulihan mu berjalan lancar. " Tangan dr. Jamil menjabat tangan Aylin. Aylin pun tersenyum, "Terimakasih Dokter, karena anda saya bisa dapat melihat dunia kembali. "

"Okeh. Ayo potong kuenya. " Roy mengeluarkan pisau, namun Aylin yang melihat pisau di hadapannya. Ia dengan repleks berteriak dan menutup matanya.

"Tidak... Tidak... Aaahhhh. "

Roy melihat Aylin berteriak histeris pun sangat terkejut. Dan langsung undur diri dari hadapan Aylin dan menyimpan pisau itu menjauh dari hadapan Aylin.

"Aylin, Aylin... Ini aku Nina, tidak apa-apa. Sudah tidak ada lagi. Pisau nya sudah dihilangkan. Sekarang buka tangan mu. " Nina dengan cepat memeluk Aylin, dan mengusap-usap punggungnya. Memberikan ketenangan pada Aylin.

Dengan perlahan Aylin membuka kedua tangannya. "Ada apa Aylin? Apa yang kau rasakan? Kau baik-baik saja?" tanya Nina kepada Aylin, dan ia pun merapikan rambut Aylin dengan penuh kasih sayang. Nina memandang dr. Jamil. Mereka bertatap mata dan dr. Jamil menganggukkan kepalanya. Melihat itu Nina pun mengerti maksud dr. Jamil. Ia pun langsung mengambil air putih. Dab memberikannya kepada Aylin.

"Ayo minum dulu sayang, tidak apa-apa. Kami ada disini. "

Aylin meraih gelas yang berisi air mineral, ia pun meminumnya. "Kepala ku Nyeri melihat ujung pisau itu, aku melihat kilasan seorang pria yang mengancam kepada ku. Ujung pisau itu tepat di mata ku. Aku takut Bu Nina. " Lirih suara Aylin menjelaskan apa yang ia lihat. Sebuah kilasan bayangan ingatan nya.

"Oke. Tidak ada pemotongan kue, tapi aku punya cara memakannya dengan elegan, " Sahut Roy. Ia membawa gelas wine dan ia menancapkan bibir gelas itu ke kue tart. Ia tekan sampai ke bawah dan memutarnya.

"Ini dia kue buat tuan putri kita Aylin. " Sebuah gelas wine berisi kue tart. Lalu ia memberikan sendok kecil berisi kue tart kepada Aylin.

Aylin pun memakan nya dari suapan Roy. Dan akhirnya pun ia tersenyum setelah merasakan manis nya kue tart memenuhi mulutnya.

"Kalian merayakan kesehatan nya tanpa kehadiran aku! " suara Pria itu mengejutkan mereka semua.

Seketika suasana hening melihat kehadiran pria itu.

*

*

*

💙Bersambung💙

💛Terimakasih Sudah membaca novelku

❤Jangan lupa like, komen dan vote

💜Semoga kalian semua terhibur membaca nya

💖Dan jangan lupa tetap ikuti kelanjutan kisahnya

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

kataky dokter Edwar nih

2025-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Rumah Sakit
2 Bab 2. Kembali Hidup
3 Bab. 3 Pengenalan Tokoh
4 Bab. 4 Pemulihan
5 Bab. 5 Kehidupan Baru dengan nama Baru
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Kakak Tampan Arogant
8 Bab. 8 Di Bilang Sombong
9 Bab. 9 Duri di hati
10 Bab. 10 Adik Palsu
11 Bab. 11 Ingatan yang menghantui
12 Bab. 12 Mimpi Buruk yang nyata
13 Bab. 13. Kisah di Balik Mimpi Buruk
14 Bab. 14 Menyusun Ingatan Kelam
15 Bab. 15 Menggali Lebih Dalam
16 Bab. 16 Serangan Kembali
17 Bab. 17 Kisah Kehidupan Lama
18 Bab. 18. Kisah Kehidupan Lama Part 2
19 Bab. 19 Kisah Kehidupan Lama Part 3
20 Bab. 20 Tokoh Di Kehidupan Lalu
21 Bab. 21 Aksi Jahat
22 Bab. 22 Jatuh di Kedalaman Jurang Mimpi
23 Bab. 23 Kegigihan
24 Bab. 24 Menantu Idaman
25 Bab. 25 Keretakan
26 Bab. 26 Cemburu
27 Bab. 27 Buaya Cacat
28 Bab. 28 Curiga
29 Bab. 29 Kapal Pesiar
30 Bab. 30 Pria Asing
31 Bab. 31 Pencarian Aylin
32 Bab. 32 Kenyataan Yang Ada
33 Bab. 33 Kesempatan dalam Kesempitan
34 Bab. 34 Salah Sasaran
35 Bab. 35 Perang Dunia
36 Bab. 36 Curahan Hati
37 Bab. 37 Anak Kandung
38 Bab. 38 Perebutan Cinta
39 Bab. 39 Diambang Batas Duka
40 Bab. 40 Wanita Monster
41 Bab. 41 Panggilan Ibu
42 Bab. 42 Deal!
43 Bab. 43 Liontin Unik
44 Bab. 44 Keputusan Besar untuk Masa Depan
45 Bab. 45 Mencari Sang Pendonor
46 Bab. 46 Kepanikan Di Ambang Kehidupan
47 Bab. 47 INTERMISSION
48 Bab. 48 Adik Imitasi Vs Adik Asli
49 Bab. 49 Pernikahan Aylin
50 Bab. 50 Pesan Teks
51 Bab. 51 Ancaman
52 Bab. 52 Mata di balas Mata
53 Bab. 53 Pengakuan
54 Bab. 54 Kehadiran Aylin Asli
55 Bab. 55 Upah Cemburu
56 Bab. 56 Kembalikan Milikku!
57 Bab. 57 Tingkah Aylin Asli yang menyebalkan
58 Bab. 58 Pembalasan Rebecca
59 Bab. 59 Cinta dan Restu
60 Bab. 60 Pesawat Landing
61 Bab. 61 Motif tersembunyi dan Kegundahan
62 Bab. 62 Kehancuran Hati yang sangat dalam
63 Bab. 63 Hukum Tabur Tuai
64 Bab. 64 Cinta, Kehangatan dan kesetiaan dalam keluarga.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1. Rumah Sakit
2
Bab 2. Kembali Hidup
3
Bab. 3 Pengenalan Tokoh
4
Bab. 4 Pemulihan
5
Bab. 5 Kehidupan Baru dengan nama Baru
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Kakak Tampan Arogant
8
Bab. 8 Di Bilang Sombong
9
Bab. 9 Duri di hati
10
Bab. 10 Adik Palsu
11
Bab. 11 Ingatan yang menghantui
12
Bab. 12 Mimpi Buruk yang nyata
13
Bab. 13. Kisah di Balik Mimpi Buruk
14
Bab. 14 Menyusun Ingatan Kelam
15
Bab. 15 Menggali Lebih Dalam
16
Bab. 16 Serangan Kembali
17
Bab. 17 Kisah Kehidupan Lama
18
Bab. 18. Kisah Kehidupan Lama Part 2
19
Bab. 19 Kisah Kehidupan Lama Part 3
20
Bab. 20 Tokoh Di Kehidupan Lalu
21
Bab. 21 Aksi Jahat
22
Bab. 22 Jatuh di Kedalaman Jurang Mimpi
23
Bab. 23 Kegigihan
24
Bab. 24 Menantu Idaman
25
Bab. 25 Keretakan
26
Bab. 26 Cemburu
27
Bab. 27 Buaya Cacat
28
Bab. 28 Curiga
29
Bab. 29 Kapal Pesiar
30
Bab. 30 Pria Asing
31
Bab. 31 Pencarian Aylin
32
Bab. 32 Kenyataan Yang Ada
33
Bab. 33 Kesempatan dalam Kesempitan
34
Bab. 34 Salah Sasaran
35
Bab. 35 Perang Dunia
36
Bab. 36 Curahan Hati
37
Bab. 37 Anak Kandung
38
Bab. 38 Perebutan Cinta
39
Bab. 39 Diambang Batas Duka
40
Bab. 40 Wanita Monster
41
Bab. 41 Panggilan Ibu
42
Bab. 42 Deal!
43
Bab. 43 Liontin Unik
44
Bab. 44 Keputusan Besar untuk Masa Depan
45
Bab. 45 Mencari Sang Pendonor
46
Bab. 46 Kepanikan Di Ambang Kehidupan
47
Bab. 47 INTERMISSION
48
Bab. 48 Adik Imitasi Vs Adik Asli
49
Bab. 49 Pernikahan Aylin
50
Bab. 50 Pesan Teks
51
Bab. 51 Ancaman
52
Bab. 52 Mata di balas Mata
53
Bab. 53 Pengakuan
54
Bab. 54 Kehadiran Aylin Asli
55
Bab. 55 Upah Cemburu
56
Bab. 56 Kembalikan Milikku!
57
Bab. 57 Tingkah Aylin Asli yang menyebalkan
58
Bab. 58 Pembalasan Rebecca
59
Bab. 59 Cinta dan Restu
60
Bab. 60 Pesawat Landing
61
Bab. 61 Motif tersembunyi dan Kegundahan
62
Bab. 62 Kehancuran Hati yang sangat dalam
63
Bab. 63 Hukum Tabur Tuai
64
Bab. 64 Cinta, Kehangatan dan kesetiaan dalam keluarga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!