Kicau burung di balik jendela kamar Rumah Sakit saling bersahut-sahutan. Bias cahaya matahari memasuki di sela kaca jendela, sesekali burung itu bertengger di papan yang mencuat di balik jendela dan melantunkan kicauan merdu seakan ingin membangunkan putri tidur.
"Selamat Pagi Nona, Pagi ini sangat cerah. Ku buka ya jendelanya, huss husss... Sana kau burung. Nah Nona,,, rasa kan panas cahaya matahari menerpa pipi mu Nona. Bagaimana? Apakah terasa hangatnya? " Sapa seorang perawat Pria yang datang menyapanya dengan riang. Memang pembawaanya ceria.
"Hemmm kau masih tidak ingin menyapaku, kau merajuk ya. Hari ini aku membawakan bunga mawar merah untuk mu, kau suka? Dia sangat harum. Dan terlebih dia cantik seperti mu Nona. "
"Haha, aku tahu kamu tersenyum kan. Kau suka dengan godaan ku? Ayo lah,,, kau suka sekali membuat ku menunggu. Merajuk mu itu terlalu lama. " Tatap Pria itu sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya.
Datang seorang perawat dan langsung menjitak kepala Perawat Pria tadi. "Kau ini rajin sekali menggodanya. Ayo cepat ganti selang infusnya. Setelah ini kau keluar, aku ingin memandikan Nona, " Sahut perawat wanita yang berumur 40 tahunan itu. Dia adalah perawat senior yang sangat telaten. Dia panutan semua perawat junior.
"Baik Perawat Nina ku sayang, Aku sudah selesai. Bye Bye Nona manis. Sekarang aku titipkan kamu dengan Perawat Nina, dia agak sedikit cerewet. Tapi dia baik, tapi kau terkadang harus menutup kuping mu jika kau sudah bosan mendengar ocehannya, " Ucap perawat pria itu setengah menggoda seniornya. Dan berlalu pergi dengan membawa segala macam peralatan medisnya.
"Huss sana. Dasar kau Roy, " Umpat Perawat Nina sambil membawa handuk hangat. Lalu dia menarik tirai plastik untuk menutup keseluruhan ranjang. Dia pun secara perlahan menyeka tubuh wanita cantik itu.
"Maaf kan Roy ya, dia memang seperti itu. Kamu semakin hari semakin cantik, aku tidak sabar mengajak mu keluar kamar ini. Memperlihatkan keindah taman, oiya... Ada taman baru di Rumah Sakit ini. Disana sering para perawat berkumpul. " Dengan lancar Perawat Nina ngobrol sendiri. Tanpa lelah dia sambil membersihkan badan wanita yang terbaring di kasur putih itu.
"Hemmmm sekarang kamu sudah wangi dan cantik. Kau tahu beberapa hari ini aku bahagia, kenapa? Karena aku sudah jadi nenek lo. Nenek Nina. Hahaha, ya ampun ternyata aku sudah tua. Kamu harus bangun, biar bertemu dengan cucu ku. Cucu ku adalah cowok. Dia sangat lucu dan ganteng. " sambungnya lagi.
Tanpa disadari Perawat Nina, jari wanita yang ia rawat itu bergerak 3 kali ketukan.
"Ya sudah, aku akan ke kamar sebelah. Kamu tunggu Roy datang. Dia akan memberikan kamu makan. " Perawat Nina pun pergi dengan membawa baskom dan handuk yang basah.
Selang beberapa lama perawat pria yang bernama Roy pun datang membawa suntikan besar yang berisi makanan nutrisi untuk wanita itu.
"Hello , i'm come back for you honey. Pasti kamu sudah rindu. Sekarang kita makan ya. " Dengan perlahan Roy memasukkan makanan ke selang yang tersambung ke dalam lambungnya. Biasa dinamakan NGT atau Nasogastric tube.
"Bagaimana, enak kan. Hari ini aku lagi sedih, Aku putus dengan pacar ku. Katanya aku tidak bisa memenuhi keinginannya. Aku sibuk bekerja, dari pada pusing memikirkan pacar di luar. Apa aku cari pacar di tempat kerja saja. Kamu mau jadi pacar ku Nona? Setiap hari aku akan membawakan mu bunga mawar merah. Kamu suka kan? "
"Nah sudah selesai. Kau tahu, jika aku jadi pacar mu. Mawar merah ini akan aku selalu bawakan untuk mu. " Roy meraih setangkai bunga mawar merah dan menciumnya lalu menyentuhkan kelopak mawarnya ke wajah wanita yang yang terbaring itu.
Namun, tiba-tiba mata wanita itu terbuka. Dan itu membuat Roy terkejut, saking terkejutnya ia pun sampai terpelanting kelantai.
"Kau.. Kau sudah sadar? " Roy bangkit dan memandangi wanita itu, dia masih membuka matanya. Lalu Roy pun berlari keluar kamar.
Tidak berapa lama dokter dan beberapa perawat termasuk Roy dan Nina pun masuk untuk memeriksa keadaan wanita itu. Dokter pun langsung memeriksa matanya yang masih terbuka. Dia memberikan cahaya kepada matanya.
"Nona, Jika kau sadar coba kedipkan mata mu? " Dokter itu menunggu reaksi wanita itu. Namun tidak ada yang terjadi.
"Aku yakin dok, dia membuka matanya sendiri, " Ungkap Roy masih setengah panik.
"Apa yang kau lakukaan yang menjadi pemicunya? "
"Aku tadi hanya memberikan makanan Dokter Jamil,emmm... dan oiya, masa iya itu adalah pemicunya. Aku menyentuhkan kelopak mawar ke pipinya. " Roy sempat ragu, namun ia ucapkan juga apa yang ia lakukan sebelumnya.
"Coba sekali lagi! "
Roy pun mengambil setangkai mawar lagi dan dia ulangi menyentuhkan kelopak mawar ke pipi wanita itu. Namun tidak ada reaksi. Tidak seperti harapan mereka.
"Sepertinya gerak repleksnya mulai berfungsi di bagian mata. Syukurlah, namun belum bisa membuatnya sadar. Tapi sudah ada kemajuan. Terimakasih Roy atas kerja kerasmu, " Sahut dokter Jamil sambil menepuk pundak Roy.
Roy pun hanya tersenyum, dia setengah menunduk saat tangan Dokter Jamil menepuk pundaknya. Setelah Dokter Jamil beserta perawat lainnya keluar. Diruangan hanya tertinggal Perawat Nina dan Roy.
"Hei Nona, terimakasih untuk hari ini. Good Job. Kamu sudah mulai bisa membuka mata. Sekarang perkenalkan aku, Aku Nina penanggung jawab khusus perawatan mu. Dan Ini Roy, dia yang selalu memberi mu makanan. Kami senang kau sudah mulai memberikan Repleks mu, kita sudah menemani mu 1 tahun ini. Cepat lah bangun ya,,, Jujur aku senang merawat mu. Dari pada pasien lain, pasien lain banyak cerewetnya. Kau tidak. Hahaha, kau tahu? Cepat lah bangun. Biar kita bisa berbicara, karena 1 bulan lagi aku pindah. Karena mutasi ku sebentar lagi akan selesai. " Nina menjelaskan panjang lebar, dia terlihat sedih.
"Jadi urusan Bu Nina sudah kelar? " Tanya Roy perlahan.
"Iya. 1 bulan lagi, aku akan pindah. Aku akan ikut anak ku ke kotanya. " Perawat Nina pun melangkah kan kakinya menuju pintu keluar kamar.
Roy pun mengembalikan setangkai bunga mawar itu ke dalam vas bungas di samping kasur. Tiba-tiba tangan wanita yang terbaring di kasur bergerak perlahan dan naik keatas lalu meraba wajahnya.
"Jangan pergi," Ucapnya pelan.
"Bu Nina, dia... Diaa... Diaaa bicara! Dia sadar. Dia Sadar.... " teriak Roy dengan girang.
Seketika Nina pun berbalik, dan langsung berlari kecil menuju wanita itu terbaring.
"Nona, Apa maksud mu? Apa kamu bisa bicara lagi? " pinta Nina kembali.
"Jangan... pergi, " Ucapnya kembali dengan pelan dan mengedipkan matanya.
"Horeeeeee. Kau akan jadi pacar ku. Fix , kau akan jadi pacar ku. "
"Cepat panggil Dokter Jamil! " Perintah Perawat Nina kepada Roy.
Dengan segera Roy pun berlari mencari Dokter Jamil. Dan mengabarkan kabar gembira ke seluruh Rumah sakit bahwa pasien koma selama 1 tahun telah sadar.
❤
❤
Hai Kembali lagi dengan Novel ke 3 ku.
❤
❤
Jangan lupa Like, Koment dan Vote ya.
❤
❤
Terimakasih, semoga kalian terhibur saat membaca.
2 Hari setelah sadar dari koma.
*
*
*
"Bagaimana keadaan mu sekarang Nona, Apa yang kamu rasakan? " Tanya Roy dan tangannya yang sigap langsung meraih tangan Nona untuk di ukur tekanan darahnya.
"120/80, normal. Jadwal kamu latihan di ruang fisioterapi pada jam 9 ya. Nanti aku akan mengantar mu, " Ucap Roy dengan senyuman manisnya kepada Nona. Roy pun melangkah pergi. Namun dia terhenti.
Tangan Nona meraih tangan Roy, "Tunggu. Kamu... " pertanyaan yang belum sempat selesai.
"Roy, panggil Roy. Ini name tag aku. Ada apa? " Roy menunjuk name tag yang tertempel di dada kirinya. Dan ia pun duduk di samping Nona dan menyiapkan dirinya untuk mendengarkan apa yang diinginkan oleh Nona.
"Nama ku siapa? Nama ku Nona? Aku sakit apa? " Tanya nya dengan kebingungan.
"Emm begini Nona. Sebenarnya kami tidak tahu nama mu. Jadi, makanya kami hanya memanggil mu Nona dari pada dipanggi No Name, kan ga asik, hehe. Kamu disini tidak sakit, tapi kamu baru saja bangun dari koma mu selama 1 tahun. Dan kamu pertama kali datang di bawa oleh Direktur Rumah Sakit ini. dr. Edward. S. Jadi aku rasa kau perlu bertemu dia. Untuk mengetahui asal usul diri mu Nona manis. Desas desus disini banyak mengatakan kau adalah anak yang disembunyikan dr. Edward. Hahaha, tentu saja itu hoax. Hanya dr, Edward yang mengetahuinya. " Roy mengakhiri penjelasan panjangnya dengan sebuah senyuman.
"Nona, aku Nona. Emm... oke lah. Lebih baik dari No Name. Keren, " Gumam Nona.
"Kau sudah menghabiskan sarapan mu? " tanya Roy sambil melirik ke piring yang tergeletak di meja samping.
"Sedikit. Aku merasa mual. "
"Okeh baiklah, aku catat itu. Mungkin bisa diberikan obat anti mual agar kamu bisa sarapan lebih banyak, tunggu aku 1 menit. Hamba akan datang membawa mu tuan putri. " Roy berdiri dan membungkuk kan badannya seperti hormat ala bangsawan kerajaan.
Nona pun tertawa riang melihat tingkah laku Roy yang benar-benar lucu. Lalu Roy pun melangkah pergi. Nona hanya mengutak atik selimut putih yang menutup kakinya sambil menunggu kapan Roy datang.
Untuk saat ini ia hanya kenal dengan perawat Roy dan Perawat Nina. 2 orang tersebutlah yang ia kenal wajahnya dalam 2 hari setelah ia sadar.
"I'm coming princess... " Roy datang dengan kursi roda yang ia dorong.
"Siap-siap tuan putri. Anda akan menaiki kuda besi ini. " Roy mengunci kursi roda agar tidak lari saat di pakai.
Roy bersiap menggendong Nona, "Kau siap? Aku akan menggendong mu. Permisi ya... " tangannya secara perlahan menyentuh Nona dan menggendongnya.
Nona menyilangkan kedua tangannya ke bahu Roy, sangat erat. Ia sangat khawatir. Seakan tidak percaya akan kekuatan Roy yang mampu menggendongnya. Dan akhirnya Nona pun duduk di Kursi Roda.
"Kau kuat sekali mencengkram bahu ku. " protes Roy sambil memegang bahunya dengan tangannya. Rupanya cengkraman Nona membuatnya sakit, ia sedikit meringis.
"Maaf, aku terlalu takut. Aku takut jatuh. "
"Jika kau bersama ku, kau harus pasrah ya. Kau membuat ku sakit. Kau mau tanggung jawab! "
"Ya ampun, kaya anak perawan saja kamu Roy, " Sahut Nona dengan senyum.
"Hahaha, ya aku memang perawan ting ting. " Roy dan Nona pun tertawa. Roy mendorong kursi roda Nona ke ruang fisioterapi.
"Kau masuk dulu ke fisioterapi, aku akan menunggu mu. Setelah itu aku akan membawa mu ke ruang Direktur. Dia ingin bertemu dengan mu. " Jelas Roy.
*
*
*
1 jam Nona di fisioterapi. Ia pun keluar dengan kursi roda di dorong oleh petugas fisioterapi.
"Perawat Roy! " petugas itu memanggil Roy setengah berteriak.
"Iya, Iya..." Roy datang sambil menggosok-gosok matanya.
"Kau tertidur? " Tanya petugas Fisioterapi itu. Roy hanya membalas dengan anggukan dan senyumannya yang manis.
"Oke, saat nya kita bertemu Direktur. Kau sudah siap Nona? " Roy mengambil alih kursi roda dan langsung mendorongnya perlahan.
Tok.. Tok.. Tok. Tok
"Ya, Masuk. " terdengar suara berat pria berumur sekitar 55 tahun ke atas.
" Siang Pak Direktur. Saya membawa Nona untuk bertemu Pak Direktur sesuai janji. " Roy masuk dengan sambil mendorong kursi roda dan memperkenalkan Nona kepada Direktur.
"Oh terimakasih Roy. Bisa kau tinggalkan kami berdua. " Edward memandanga Roy dan memintanya pergi.
Roy pum tersenyum, " Siap Pak. " Lalu Roy pun melangkah mundur untuk pergi dan tidak lupa ia menutup pintu kembali.
Edward memposisikan tangannya untuk berjabat tangan kepada Nona, "Hai.. Kenalkan aku Edward Sebastian. Biasa dipanggil Pak/Tuan Ed. Selamat, kau sudah sadar kembali. Bagaimana perasaan mu saat ini? Apakah kau mengingat sesuatu tentang dirimu? " tanya nya dengans senyuman ramah.
Nona menjabat tangan Edward, "Maaf aku masih tidak ingat apa-apa bahkan aku tidak tahu siapa namaku. " Nona menggelangkan kepalanya dan tertunduk lesu.
Edward datang dan mengangkat bahu Nona dan wajah nya. "Jangan bersedih, tidak perlu berusaha keras untuk mengingatnya. Ingatan itu akan datang dengan sendirinya. Kau mengalami Amnesia Traumatis (Post Traumatik), Yaitu Amnesia traumatis terjadi karena cedera pada kepala yang diakibatkan oleh kecelakaan, benturan, pukulan atau jatuh dari ketinggian. Ingatan yang hilang akan bergantung pada bagaimana trauma atau kerusakan pada area otak yang dialami, " Jelas Edward dengan panjang dan dengan segala macam bahasa medisnya.
"Jadi, apa aku kecelakaan? "
Edward mengangkat kedua tangannya, " Entahlah." dan ia pun menggelengkan kepalanya.
"Kata Roy, Anda lah yang membawa saya ke Rumah Sakit. Saya kira anda tahu asal usul saya. "
"Maaf kan aku Nona. Pada saat aku menemukanmu. Saat itu aku sedang ingin healing ke puncak dan mendaki bersama teman-teman ku. Tepat di bawah tebing tinggi saat kami beristirahat untuk mandi di air pegunungan. Aku mendengar suara sesuatu jatuh dari atas tebing. Ketika kami hampiri, ternyata itu adalah dirimu. Kau sudah mengalami pendarahan di kepala, patah tangan kanan, dan patah kaki kiri. Keadaan mu sangat memprihatinkan. Dan syukurnya kamu masih hidup saat itu. Maka kami pun dengan segera menolong mu. Dan pada saat itu, identitas atau kartu pengenal pun tidak ada di tubuh mu. Sehingga kami kesulitan mencari keluarga mu. Bahkan sidik jari mu tidak terbaca, alias tidak terdeteksi, " ucap Edward panjang lebar menjelaskan pertemuan nya dengan Nona pertama kali.
"Namun aku meminta tolong kepada penjaga puncak untuk menyelidiki di atas tebing, siapa tahu ada tas atau pun barang milik mu. "
"Lalu? " Nona merasa tidak sabar.
Edward menggeleng kan kepalanya, "Nihil... Tidak ada apapun yang ditemukan. Hanya 1 batu yang berlumur darah. Dan kami pun menyimpulkan, sepertinya kamu dibuat celaka oleh seseorang. "
"Hemmm... Sayangnya aku sama sekali lupa akan siapapun diriku. Terimakasih Dokter Edward. Bagaimana aku bisa membalas budi mu. Bahkan aku tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit mu. "
"Tidak masalah Nona, Kau bisa membalas budi dengan menjadi putri ku. Kau akan memakai nama anak ku. Anak ku telah dinyatakan meninggal karena tubuhnya tidak pernah ditemukan. Ia menghilang saat di culik. Dan penculik itu pun tidak pernah ditemukan. Begitupula putri ku. " Mata Edward memandang ke atas mengingat putrinya.
"Maaf, saya ikut bersedih atas kehilangan putri Anda. "
" Tidak apa-apa, kejadian itu sudah lama. Jika ia besar, mungkin sudah seumuran dengan mu. Sekarang Apa kau bersedia menjadi anak angkat ku? " Tanya Edward penuh harap.
"Dengan senang hati, jika itu bisa membuat hati anda senang. " Nona melemparkan senyum kepada dr. Edwar Sebastian.
"Nama mu sekarang Aylin Sebastian. "
*
*
*
💙Bersambung💙
💛Terimakasih Sudah membaca novelku
❤Jangan lupa like, komen dan vote
💜Semoga kalian semua terhibur membaca nya
💖Dan jangan lupa tetap ikuti kelanjutan kisahnya
PENGENALAN TOKOH DALAM NOVEL
DURI DALAM GENGGAMAN
1. Nona / Aylin Sebastian
Seorang perempuan yang nama aslinya belum diketahui, umurnya antara 23-27 tahunan. Dia mengalami koma selama 1 tahun tanpa keluarga tanpa identitas bahkan tidak ada yang mengenalnya, ia di bawa oleh Direktur Rumah Sakit yang bernama dr. Edward. Dia lah sang penolongnya. Sekarang ini dia sudah sadar namun ia mengalami amnesia akibat trauma. Edward menemukan nya terjatuh dari tebih yang tinggi dan di duga ia menjadi korban pembunuhan. Sehingga Edward ingin melindunginya. Sekarang ia tidak bisa mengingat apapun tentang jati dirinya dan ia pun sekarang mencoba mencari jati dirinya dan siapa dirinya yang sebenarnya. Tidak banyak yang diketahui tentang asal usulnya namun kata para perawat 1 hal yang pasti dari diri nya. Dia gadis yang cantik. Rambutnya panjang terurai memperindah wajahnya yang sudah cantik. Di rumah sakit dia dipanggil Nona dan bahkan dijuluki putri tidur. Setelah bertemu dengan dr. Edward Sebastian akhirnya dengan kesepakatan mereka berdua Edward memberikan nama putri kandungnya kepada Nona Yaitu sebagai Aylin Sebastian. Entah bagaimana tanggapan anak pertama Edward tentang rencana ini. Mereka belum mengetahuinya, apakah ia setuju atau tidak setuju sama sekali.
2. Royyan Aksal
Seorang Pria yang berprofesi perawat. Dia bertanggung jawab dalam pemeriksaan berkala pada Nona dan memberikan makanan lewat NGT. Dia pria romantis sehingga setiap kali dia datang pasti membawakan bunga segar untuk Nona. Kadang ia membacakan puisi, bahkan bernyanyi saat Nona dalam keadaan koma, dia biasa di panggil Roy oleh para rekan kerjanya. Dia adalah perawat yang super sigap apabila melakukan pekerjaannya. Dan terlebih dia humoris dan sangat riang. Tanpa dia, suasana akan menjadi beku sedingin es. Dia menjadi junior favorit para perawat baik itu laki-laki terutama wanita. Dia sekarang jomblo karena baru saja diputusi pacarnya. Umurnya 28 tahun. Dia sangat mengagumi kecantikan Nona. Dalam 1 tahun ini dia setia menemaninya, bahkan saat mutasi ruangan. Dia dengan bersikeras ingin tetap merawat Nona. Sebenarnya ia sudah jatuh hati dengan Nona, namun ia tidak berani mengungkapkannya secara serius. Selama ini hanya diungkapnya dengan candaanya saja. Dia adalah pria yang tampan, hati nya lembut, dia humoris namun hati nya kesepian. Dia sangat membutuhkan perhatian seorang kekasih.
3. Nina Morgan
Dia perawat senior, seorang panutan bagi perawat junior di bawahnya. Dia lah paling telaten merawat Nona. Dia juga penanggung jawab ruangan perawatan Nona. Umurnya 49 tahun, dia baru saja memiliki cucu laki-laki, dia sangat bahagia. Namun sayangnya ia akan mutasi karena alasan pribadinya. Dia sangat sayang dengan Nona, ia merasa ada ikatan batin setelah merawatnya selama 1 tahun. Roy sangat suka bekerja sama dengan Nina. Dan Nina pun menganggap Roy seperti anaknya sendiri. Dimana ada Nina pasti ada Roy. Dan terlebih Nina juga adalah orang kepercayaan Direktur drm Edward. Apapun yang terjadi atau perkembangan Nona, ia lah yang akan pertama melaporkan dengan Edward.
dr. Edward. Sebastian
Dia adalah Direktur Rumah Sakit. Umurnya sekitar 50-60 tahun. Dia pemilik Rumah Sakit Swasta tempat Nona di rawat. Dia adalah pemilik Rumah Sakit Swasta pada periode ke 3 setelah ia mewarisi kedudukan posisi Direktur dari kakek dan ayahnya secara turun temurun. Dia dari keluarga kalangan atas, kekayaanya tidak pernah habis. Ia mempunyai Istri dan 1 orang anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Namun anak perempuannya dinyatakan meninggal karena sampai sekarang tubuhnya tidak ditemukan pada kasus penculikan. Bahkan tersangka pun tidak dapat ditemukan. Sehingga membuat hati Edward dan Istri sangat bersedih hati. Sampai sekarang misteri penculikan itu pun tidak diketahui bahkan motif pelaku.
5. dr. Jamil Hasan
Dia adalah Penanggung jawab Perawatan Nona yang dipercaya oleh Edward. Dia duren alias Duda Keren. Banyak perawat perempuan yang mengidolakannya. Namun hati nya seperti Es yang membeku. Umurnya 43 tahun. Dia adalah dokter yang sangat berdedikasi. Wibawanya sangat terpancar. Dan sebenarnya ia adalah pria kesepian, namun ia belum dapat menemukan perempuan yang bisa mengetuk pintu hatinya. Dia bercerai dengan istrinya karena istrinya telah ber selingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. Alasannya hanya karena dr. Jamil sibuk bekerja sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan batin istrinya yang memang hypersex. Karena luka masa lalunya itulah, ia pun sangat selektif dalam mencari pendampingnya. Ia benar-benar tidak sembarangan bahkan hanya untuk mendekati perempuan. Dia mencari seluk beluknya terlebih dahulu, karena ia tidak ingin menggores hatinya di luka yang sama.
6. Ulya Sebastian
Seorang wanita berumur 46 tahun, Ia adalah istri dari Edward Sebastian. Dia Ibu rumah tangga namun aktif dalam berbagai aktifis tentang emansipasi wanita. Dia membela wanita yang dianiaya oleh para orang bejat atau pun yang membutuhkan perlindungan. Dan dia mendukung tentang perlindungan anak, karena dia mengambil pengalamannya saat kehilangan anaknya. Dia berpendidikan seorang dokter gigi, namun ia hentikan pekerjaannya sebagai dokter dikarenakan ingin fokus menjadi ibu rumah tangga dan berbagai aktifitasnya. Jauh di dalam lubuk hatinya, dia terluka karena kehilangan putrinya. Jalan satu-satunya adalah dengan menyibukkan dirinya. Dan Ia pun tahu bahwa suaminya menyelamatkan seorang wanita. Dia pun mendukung penuh tindakan suaminya.
7. Mike Zafer Sebastian
Seorang Pria tampan dan gagah berumur 28 tahun. Ia adalah anak pertama Edward dan Ulya. Sekarang dia menjabat sebagai CEO sebuah perusahan ternama di bidang Industri pakaian. Yaitu Merk LCW. Itu adalah merk ternama nomor 1 di Turki dan menjadi produsen dan eksportir atas pakaian di dunia. Dia masih bujangan, belum menikah. Bukan berarti dia tidak tertarik. Dia play boy namun ia tidak berkeinginan untuk menikahi gadis-gadis yang silih berganti menjadi pacarnya. Ia merasa tidak ada atau belum ada wanita yang cocok dengan selera nya untuk dijadikan ibunda dari anak-anaknya kelak. Dia sering bepergian keluar negeri karena urusan bisnisnya. Dia pernah masuk majalah top di Turki sebagai Pengusaha Muda Tampan. Setiap dia berjalan, banyak pasang mata wanita yang akan mengikutinya, bahkan para artis pun mengincar dirinya. Edward dan Ulya sangat menantikan pernikahan anak pertamanya ini, mereka tidak mempermasalahkan status atau pun dari kalangan mana wanita yang akan dinikahi putranya, Asal menikah saja, mereka sangat senang. Namun harapan mereka selalu ditepis dan dihancurkan oleh Mike sendiri. Sudah banyak perjodohan gagal dengannya. Dengan berbagai macam alasan. Sampai sekarang ia pun masih sendiri. Orang lain mangatakan bahwa Mike tergila gila bekerja.
*
*
*
💙Bersambung💙
💛Terimakasih Sudah membaca novelku
❤Jangan lupa like, komen dan vote
💜Semoga kalian semua terhibur membaca nya
💖Dan jangan lupa tetap ikuti kelanjutan kisahnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!