"Bisa dong Ri kamu tenang aja ini aman kalo di simpan di bank, selanjutnya rencana kamu apa RI?
"Aku akan cari bukti bukti perselingkuhan mas damar sebanyak banyaknya, setelahnya aku akan berpisah darinya." ujar Riana
" kamu serius mau berpisah dengan damar RI? setahuku kamu bucin banget sama damar, ." sindir Siska
benar kata Siska sebelum Riana mengetahui pengkhianatan damar, Riana sangat mencintai suaminya. namun sekarang cinta itu entah pergi kemana.
" ish kamu ini pinter banget nyindirnya sis, tapi sebelumnya kamu bisa cariin aku kerjaan gak? aku harus bisa mandiri sebelum berpisah dari mas damar, aku akan buktikan bahwa aku bisa tanpa dia, Oia aku ke toilet dulu ya sis."
Riana pun segera beranjak menuju ke toilet, segera Riana menuntaskan panggilan alam itu. ketika hendak keluar dari toilet tanpa sengaja dia bertabrakan dengan seseorang, hampir saja Riana jatuh kalo tidak di pegang oleh orang itu.
" Ah maaf mba aku gak sengaja lagi buru buru soale kebelet." ujar pria tampan itu sambil tersenyum.
" oh gak papa mas maaf juga aku tadi nunduk jadi gak liat ada orang di depan,kalo gitu aku permisi ya mas" ujar ku sambil membalas
senyumannya.
" oh iya mba sekali lagi aku minta maaf ya." ujar pria itu sambil berlalu menuju ke toilet pria.
Riana pun bergegas kembali ke tempat duduk bersama Siska, saking asiknya mereka ngobrol tak terasa sudah hampir tengah hari, dan Riana pun berpamitan untuk segera pulang ke rumah. Siska pun begitu, merek berdua kembali ke rumah masing masing.
Riana segera menuju mobilnya dan akan pulang ke rumah, sesampai di pelataran rumah, terlihat sepasang suami istri paruh baya sedang duduk menunggu di teras depan rumah. tak lain dan tak bukan adalah orang tua dari mas damar. Riana mengernyit heran dengan koper yang tersimpan di dekat mereka. apa mereka mau nginep di rumah. gumam Riana dalam hati
Riana pun mematikan mesin mobilnya dan segera keluar menghampiri ayah dan ibu mas damar.
" assalamualaikum ibu bapak, sudah lama nunggunya? maaf tadi Riana habis ketemu temen." sambil mengulurkan tangan aku cium punggung tangan ayah dan ibu bergantian.
sambil menatap sinis ibu mertuaku berkata
" udah punya suami mbok ya di rumah aja jangan kemana mana? ibu sama bapak nunggu sampe lumutan" sungut ibu mas damar.
"iya Bu maaf, yuk masuk dulu Bu biar aku siapkan minuman di dalam."
sambil membuka pintu Riana mempersilakan mereka untuk masuk, dan aku bergegas ke dapur untuk membuatkan minum untuk mereka.
Setelah selesai Riana membawa nampan berisi teh hangat dan cemilan ke ruang tamu.
kemudian Riana duduk di sofa dekat dengan pintu ruang tengah.
" gimana kabar ibu sama bapak, sehat? kok bawa koper gede Bu?"
" kabar bapak sama ibu sehat nduk. oh itu koper ibumu katanya dia ingin nginap di sini boleh kan RI?" ujar bapak menjawab pertanyaan Riana,
riana akui bahwa yang sangat baik terhadapnya hingga saat ini yaitu pak Ilham ayah dari mas damar, yang aku rasakan beberapa bulan ini sikap ibu semakin ketus terhadapku
" ya harus boleh dong pak, wong ini rumah damar gak ada hak riana disini." ujar ibu sangat sinis terhadap Riana,. Riana hanya bisa mengelus dada ketika di hina seperti itu sama ibu mertuanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments