Bab 2 Wawancara Aneh

Hari ini Disha bersiap menuju ke perusahaan Davis corp. Setelah menempuh beberapa menit akhirnya diapun sampai, Disha langsung berkumpul dengan karyawan lainnya.

Asisten Rilian memberitahu mereka mengenai wawancara langsung yang akan di lakukan sang pemilik perusahaan. Disha tentu saja gugup, dia takut akan berbuat kesalahan nantinya.

Dan dua jam berlalu kini gilirannya masuk ke ruangan bosnya, Asisten Rilian mengantarnya hingga ke dalam setelah itu pergi. Penampilan Disha saat ini memang terbilang culun, gadis itu mengenakan kaca mata.

"Kau Anaya Disha nona? "

"Iya Tuan!

"Aku Aldric Rex Davis, ingat namaku dengan baik nona. " tegas pria itu dengan sorot mata tajamnya. Aldric menilai penampilan gadis di depannya dengan sorot tak terbaca. Disha sendiri merasa risih di perhatikan bosnya saat ini, ingin sekali dia menegurnya namun dia tak ingin kehilangan pekerjaan.

"Lepaskan kaca mata kamu!

Dishapun terpaksa menuruti permintaan bosnya yang arogan itu, Aldrich menatap dalam manik cokelat Disha. Pria itu terpesona melihat kecantikan karyawan barunya ini, dia mengerti jika Disha memang sengaja menyembunyikan kecantikannya.

"Berapa tinggi kamu? "

Dishapun menjawabnya dengan gugup, Aldrich terus memberikan pertanyaan yang awalnya normal berubah menjadi berbau mesum. Disha sendiri di buat heran akan kelakuan pria di depannya saat ini.

"Apa Anda kurang waras pak, bagaimana bisa Anda menanyakan berapa ukuran braa saya? " tanya Disha dengan ketus. Aldrick bukannya tersinggung justru tertawa melihat raut kesal Disha. Entah kenapa dia merasa suka membuat kesal gadis culun yang sebenarnya cantik ini.

Disha berusaha mengontrol emosinya agar tidak kelepasan bicara. Aldrich menyudahi permainannya, pria itu memberitahu apa saja tugas Disha sebagai sekertaris pribadinya. Gadis itu mengangguk setuju, memilih ke luar dari sana. Asisten Rillian segera menunjukkan ruangan Disha saat ini.

Gadis culun itu masuk ke dalam ruangannya, menghela nafas berat. Di hari pertama dia bekerja, sepertinya akan menjadi hari yang berat untuknya. Terlebih dia memiliki bos yang kurang waras menurutnya atau kelebihan hormon hingga menjadi gila.

Hazel masuk ke ruangan sang sahabat, gadis itu tampak penasaran. Disha langsung menjelaskan apa yang terjadi, bukannya iba namun Hazel menertawakan Disha.

"Tertawa in aja terus. " ketus Disha dengan muka betenya.

Hazel berdehem, dia menarik kursi kemudian duduk berhadapan dengan sahabatnya. Dia memberikan nasehat supaya Disha bisa sabar menghadapi tingkah bos mereka. Disha sendiri merasa pusing dan memilih mengerjakan tugas nya sebagai sekertaris Aldrich.

"Ya sudah aku kembali ke ruangan aku

ya. " Hazel langsung pamit ke luar dan kembali ke ruangannya. Disha menghela nafas panjang, memeriksa berkas yang ada di atas mejanya dengan sangat teliti.

Satu jam berlalu tepat pukul sembilan Disha ke luar dari ruangannya dan pergi ke ruangan Aldrich. Setelah mengetuk pintu, gadis itu masuk ke dalam dan terkejut melihat kelakuan sang bos. Disha menutup matanya, berjalan ke depan sambil menaruh berkas nya di atas meja.

"Awas pak, banyak kuman jika membuang benih sembarangan. " cetus Disha dengan nada datar nya. Aldrich segera membenahi penampilannya begitu juga dengan wanita yang dia sewa.

"Aku mempekerjakanmu bukan untuk mengomentari kegiatan 'ku Disha. " geram Aldrich dengan nada ketusnya.

"Ya saya tak akan mengomentari apa apa lagi. " ujar Disha yang langsung pamit ke luar dari sana. Gadis itu enggan menatap kearah Aldrich, Aldrich sendiri merasa geram dan tak suka akan sikap yang di tunjukkan Disha padanya.

Aldrich POV

Sekarang memang kau begitu merasa jijik denganku Disha,tapi suatu saat akan ku pasti kan kamu bertekuk lutut di depanku. Aku akan membuat jatuh cinta padaku sejatuh jatuhnya setelah itu aku akan menghempaskanmu setelah ini. Aku benar benar penasaran dengan sikapmu yang cuek dan angkuh ini Disha.

Disha tampak segar setelah mencuci wajahnya, sepanjang jalan menuju ke ruangannya gadis itu tampak kesal akan matanya yang ternodai. Gadis itu segera masuk ke dalam ruangannya

Satu jam berlalu Disha ke luar, menemui Hazel dan mengajaknya ke kantin. Tiba di sana seorang pria menghampiri mereka dan mengajak keduanya berkenalan.

"Halo Ezra, kamu boleh gabung kok lagian ini tempat umum. " celetuk Hazel yang di tanggapi tawa oleh Disha.

"Thanks, lu bisa aja Zel. " balas Ezra sambil tersenyum tipis.

Nampak kedua gadis itu begitu akrab dengan Ezra, menurut mereka Ezra pria yang baik dan santun. Tanpa mereka sadari terutama Disha, ada sepasang mata yang menatapnya tajam. Ya dia adalah Aldrich, entah kenapa dia begitu panas melihat kedekatan Disha dengan Ezra.

Aldrich segera pergi dari sana dengan membawa kemarahan yang dia tahan. Rillian langsung menyusul sang bos ke ruangan Aldrich. Pria tampan itu meminta data Ezra pada Rillian, Lian segera mencarikannya.

Cklek

"Ini data mengenai Ezra. " ujar Rillian pada bosnya. Aldrich langsung mengambilnya. membacanya dengan teliti. Seringai tervit di sudut bibirnya, ternyata hanya seorang karyawan biasa yang tak ada apa apanya daripada dirinya. Dia merasa jauh lebih unggul daripada Ezra begitu pikirnya.

"Lian, pindahkan Ezra ke cabang di luar kota? " perintah Aldrich.

"Maaf Tuan,tapi Ezra karyawan yang berkompeten dan rajin, akan sangat di sayangkan jika Anda menyuruh lelaki itu pindah. " ujar Rillian memberikan pendapatnya. Dia juga sedikit memberikan nasehat agar tak mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan.

Rillian langsung pamit ke luar sebelum sang bos memarahinya. Aldrich mendengus jengkel, terpaksa dia mempertahankan Ezra agar bekerja di perusahaannya.

"Aku tak akan membiarkan pemuda itu mendekati Disha. " gumam Aldrich dengan tangan terkepal kuat.

Sementara Disha dan Hazel kembali ke ruangan masing masing. Perempuan itu kini telah duduk di kursinya dengan santai. Jujur dia merasa tak nyaman menjadi sekertaris dari Aldrich namun dirinya tak punya pilihan lain. Dia berharap semoga kedepannya tak terjadi apapun nantinya, semuanya berjalan dengan lancar demi mencari pundi pundi uang.

"Bagaimana kabar Ayah sekarang ya, apa dia masih sangat membenci aku!

Disha ingin sekali bertemu ayahnya, namun dia takut jika sang ayah menghinanya dengan kata kata kasarnya. Dia bukan penyebab kepergian sang ibu tapi kenapa sang ayah tak mau mengerti sama sekali dengan kenyataan yang ada.

"Rasanya sangat sakit banget di benci oleh ayah, tapi Disha tetap sayang ayah apapun yang terjadi. " gumamnya lirih. Dia berharap kelak hati ayahnya akan segera luluh dan menerima dirinya. Gadis itu berusaha tegar dan kuat, dia sangat yakin bisa melewati ini semuanya.

Cklek

Asisten Rillian masuk dan menyerahkan berkas pada Disha untuk di periksa setelah itu dia pergi dari sana. Disha tak ambil pusing akan sikap datar asisten Rillian padanya.

Terpopuler

Comments

hasna asthyna

hasna asthyna

aldric langsung ngerasa jeles / sampe mau naklukin disha ya ?

2023-09-13

0

𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉

𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉

dih aldric suka celap celup sembarangan..giliran liat disha sama cowok laen marah🙄

2023-05-20

1

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

ih ngeri banget si Aldric inih... sukanya celap celup macam teh basi

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mencari Pekerjaan
2 Bab 2 Wawancara Aneh
3 Bab 3 Sikap Mesum Aldrich
4 Bab 4 Ancaman Aldrich
5 Bab 5 Sang Mantan
6 Bab 6 Kegilaan Aldrich
7 Bab 7 Kehadiran Artanza
8 Bab 8 Kehidupan Baru Disha
9 Bab 9 Rasa Kehilangan
10 Bab 10 Kedekatan Disha dan Arta
11 Bab 11 Nasehat Eden
12 Bab 12 Pernikahan Aldrich & Stella
13 Bab 13 Rahasia Stella
14 Bab 14 Lamaran Pertama Arta
15 Bab 15 Pertemuan tak Sengaja
16 Bab 16 Pengakuan Arta
17 Bab 17 Kebencian Aldrich
18 Bab 18 Pasutri konyol
19 Bab 19 Persiapan pernikahan
20 Bab 20 Pertemuan Ayah & Anak
21 Bab 21 Undangan pernikahan
22 Bab 22 Kemunculan mantan?
23 Bab 23 Pertemuan Dean & Stella
24 Bab 24 Awal mula
25 Bab 25 Rival atau Sekutu?
26 Bab 26 Proyek Perhotelan
27 Bab 27 Pesta milik ArtaSha
28 Bab 28 Kecurigaan Vanya
29 Bab 29 Sikap Julid Arta
30 Bab 30 Pesta untuk Stella
31 Bab 31 Kemarahan Vanya
32 Bab 32 Honeymoon ArtaSha
33 Bab 33 Honeymoon Artsha 2
34 Bab 34 Kabar Bahagia
35 Bab 35 Kecurigaan Stella
36 Bab 36 Kemalangan Disha
37 Bab 37 Sebuah Racun?
38 Bab 38 Rencana Arta & Dean
39 Bab 39 Ketakutan Stella
40 Bab 40 Rahasia mulai terbongkar
41 Bab 41 Kehancuran untuk Aldrich?
42 Bab 42 Kemarahan Arta
43 Bab 43 Kelahiran Sang penerus
44 Bab 44 Rendy & Vanya
45 Bab 45 Kegagalan Aldrich
46 Bab 46 Resmi Bercerai
47 Bab 47 Kehancuran Disha
48 Bab 48 Kesempatan Aldrich
49 Bab 49 Amnesia?
50 Bab 50 Jeritan pilu Disha
51 Bab 51 Tindakan Arta
52 Bab 52 Tentang Kita
53 Bab 53 Sebuah Obsesi
54 Bab 54 Kesibukan Asisten Damar
55 Bab 55 Persiapan Pernikahan (Damar & Kanaya)
56 Bab 56 Keputusan Arta & Disha
57 Bab 57 Dean & Nia
58 Bab 58 Perubahan diri Aldrich
59 Bab 59 Kedekatan Aldrich & Liora
60 Bab 60 Bertemu Camer
61 Bab 61 Pernikahan Aldrich & Liora
62 Bab 62 Happy Ending
63 Extra Part 1 Aldrich & Liora
64 Season 2 Part 1 Tetangga Rese
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 Mencari Pekerjaan
2
Bab 2 Wawancara Aneh
3
Bab 3 Sikap Mesum Aldrich
4
Bab 4 Ancaman Aldrich
5
Bab 5 Sang Mantan
6
Bab 6 Kegilaan Aldrich
7
Bab 7 Kehadiran Artanza
8
Bab 8 Kehidupan Baru Disha
9
Bab 9 Rasa Kehilangan
10
Bab 10 Kedekatan Disha dan Arta
11
Bab 11 Nasehat Eden
12
Bab 12 Pernikahan Aldrich & Stella
13
Bab 13 Rahasia Stella
14
Bab 14 Lamaran Pertama Arta
15
Bab 15 Pertemuan tak Sengaja
16
Bab 16 Pengakuan Arta
17
Bab 17 Kebencian Aldrich
18
Bab 18 Pasutri konyol
19
Bab 19 Persiapan pernikahan
20
Bab 20 Pertemuan Ayah & Anak
21
Bab 21 Undangan pernikahan
22
Bab 22 Kemunculan mantan?
23
Bab 23 Pertemuan Dean & Stella
24
Bab 24 Awal mula
25
Bab 25 Rival atau Sekutu?
26
Bab 26 Proyek Perhotelan
27
Bab 27 Pesta milik ArtaSha
28
Bab 28 Kecurigaan Vanya
29
Bab 29 Sikap Julid Arta
30
Bab 30 Pesta untuk Stella
31
Bab 31 Kemarahan Vanya
32
Bab 32 Honeymoon ArtaSha
33
Bab 33 Honeymoon Artsha 2
34
Bab 34 Kabar Bahagia
35
Bab 35 Kecurigaan Stella
36
Bab 36 Kemalangan Disha
37
Bab 37 Sebuah Racun?
38
Bab 38 Rencana Arta & Dean
39
Bab 39 Ketakutan Stella
40
Bab 40 Rahasia mulai terbongkar
41
Bab 41 Kehancuran untuk Aldrich?
42
Bab 42 Kemarahan Arta
43
Bab 43 Kelahiran Sang penerus
44
Bab 44 Rendy & Vanya
45
Bab 45 Kegagalan Aldrich
46
Bab 46 Resmi Bercerai
47
Bab 47 Kehancuran Disha
48
Bab 48 Kesempatan Aldrich
49
Bab 49 Amnesia?
50
Bab 50 Jeritan pilu Disha
51
Bab 51 Tindakan Arta
52
Bab 52 Tentang Kita
53
Bab 53 Sebuah Obsesi
54
Bab 54 Kesibukan Asisten Damar
55
Bab 55 Persiapan Pernikahan (Damar & Kanaya)
56
Bab 56 Keputusan Arta & Disha
57
Bab 57 Dean & Nia
58
Bab 58 Perubahan diri Aldrich
59
Bab 59 Kedekatan Aldrich & Liora
60
Bab 60 Bertemu Camer
61
Bab 61 Pernikahan Aldrich & Liora
62
Bab 62 Happy Ending
63
Extra Part 1 Aldrich & Liora
64
Season 2 Part 1 Tetangga Rese

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!