Jean memejamkan mata, memasrahkan hidupnya. Sekelebat bayangan masa lalu muncul di ruang mata.
Seorang gadis manis berpakaian sederhana, berjalan kaki dengan cepat. Malam itu sepeda yang biasa dipakainya rusak, membuat Jean terpaksa menuntunnya pulang. Dia selalu melewati jalan yang sama. Hanya saja, entah kenapa malam itu dadanya berdegup lebih cepat. Jean tak mengerti kenapa dia tiba-tiba merasa takut.
Hatinya lega saat matanya melihat bangunan panti asuhan yang ditinggalinya selama ini sudah dekat. Kekhawatirannya hilang. Langkahnya dipercepat dengan tak sabar. Dia tadi mendapat sedikit bonus dari bos tempatnya bekerja.
Makanan yang dibawanya pasti akan jadi rebutan adik-adik satu panti. Senyumnya mekar membayangkan keramaian di dalam rumah hangat itu.
“Akh!”
Sebuah sepeda tua dan tas belanja berisi makanan, jatuh di pinggir jalan.
Tampak siluet dua sosok kekar dengan jas Panjang, menyeret seorang wanita dengan kepang kuda, ke dalam mobil van yang sudah menunggu. Tak lama mobil itu pergi, meninggalkan sepeda yang tergeletak dalam kesunyian malam, pinggiran kota.
*****
Tiga bulan berlalu.
Sebuah pesta pernikahan mewah diselenggarakan di kota Oakenvalle. Pernikahan keluarga bangsawan Von Amstel dan Baron Holloway.
Dua keluarga itu menyatukan putra dan putri mereka dalam perkawinan. Semua keluarga terpandang, bangsawan, dan pejabat kota meramaikan pestanya.
Meskipun demikian, semua orang faham bahwa pernikahan para bangsawan itu bukanlah dilandaskan pada cinta. Itu adalah pernikahan bisnis semata. Pernikahan yang bernilai ekonomi dan untung rugi..
Banyak yang menyayangkan permata indah kota itu menikahi Hugo von Amstel yang ramai digosipkan telah menikah dan memiliki putra. Kabar yang berembus, istrinya tewas dalam liburan mereka di laut.
Tak ada yang akan mempercayai jika Baroness Frisia Holloway, bidadari kota itu bisa jatuh cinta pada patung pualam tampan yang dingin dan kaku serta tidak populer.
Lebih dari itu, reputasi keluarga Von Amstel sebenarnya tidaklah terlalu bagus. Mereka bukan keluarga populer yang akan didekati keluarga lain dengan sukarela.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Damon von Amstel bertangan besi terhadap keluarganya sendiri. Dan diduga khalayak sebagai ketua mafia kejam yang akan melenyapkan siapapun yang menjadi musuhnya.
Namun tentu saja, tak ada yang berani menyuarakannya dengan jelas. Takut dirinya sendiri hilang tak tentu rimba.
*
*
Empat bulan kemudian.
Jean tersadar di sebuah pondok kayu sederhana. Udara hangat dalam pondok, dipenuhi aroma kayu bakar.
Dia berusaha menoleh, mencari tahu dari mana asal bunyi derak kayu yang terbakar itu. Tapi kemudian berakhir dengan rintihan menyayat. Dia merasakan sakit yang amat sangat disekujur tubuh.
“Akhirnya kau sadar juga.” Seorang pria paruh baya bertubuh kekar dengan rambut coklat keabuan, datang mendekat.
“Siapa kau!”
Meski harus menahan sakit, wanita itu tetap mencoba menjauh. Kepanikan tampak jelas pada wajahnya.
“Jangan terlalu banyak bergerak. Tubuhmu belum pulih benar,” ujarnya memperingatkan.
Pria itu menahan langkahnya dan memperkenalkan diri. “Aku Falcon … yang mengangkat tubuhmu dari bawah tebing karang di sana!”
Jawaban itu seperti panduan bagi ingatan Jean. Berangsur-angsur dia dapat mengingat apa yang dialaminya.
“Monster itu sanggup menendangku jatuh dari helikopter!” desisnya penuh kemarahan yang meluap.
“Boleh aku tahu siapa monster yang kau maksud?” tanya Falcon tenang. Dia masih menjaga jarak berdirinya dari Jean, agar wanita itu tidak panik dan terlalu banyak bergerak.
“Pria yang menikahiku dengan paksa, kemudian menendangku ke laut agar dapat mengambil putraku dan menikahi putri seorang walikota!”
Falcon dapat melihat api dendam yang menyala-nyala di mata wanita yang terbaring lemah di depannya.
“Kau pingsan terlalu lama. Aku merawatmu dengan obat seadanya selama tujuh bulan, Kau tahu?” Falcon menjelaskan.
“Tujuh bulan?” pekiknya tertahan. Seketika rasa panik menyergapnya. Kemudian mendung meluruhkan semua sinar dalam matanya. Akhirnya Jean hanya bisa memejamkan mata dengan putus asa.
“Bagaimana aku bisa membalaskan dendam jika waktu sudah terlewat begitu lama?” gumamnya. Kemudian yang keluar dari bibirnya adalah isak tangis pilu.
“Putraku, aku merindukannya …. Ibu merindukanmu, Moreno,” lirihnya nyaris tak terdengar.
“Pembalasan dendam tak mengenal waktu. Kau bisa melakukannya saat sudah siap dan mampu. Aku bisa membantumu, jika kau mau.” Falcon menawarkan diri.
"Apa kau bersungguh-sungguh?"
Mata Jean jelas menunjukkan rasa tak percaya. Namun dia berhasil menelan senyum sinis yang nyaris terlontar. Bagaimana pun juga, dia haruslah bersikap sopan pada orang yang sudah menolong nyawanya.
Dengan yakin, Falcon mengangguk.
“Benarkah? Bantuan apa? Apa kau bersedia datang ke sana untuk membunuhnya?” Binar harapan di dalam mata hijau itu kembali muncul. Membuatnya berkilau seindah zamrud.
Falcon menggeleng dan tersenyum. Dia berjalan ke perapian. Mengambil dan menuangkan sesuatu ke dalam wadah di tangannya. Kemudian membawanya ke pembaringan Jean.
“Langkah pertama adalah meminum obatmu agar cepat sembuh.” Sebuah cangkir kaleng di sodorkan ke arah wanita di depannya.
Jean menerima dan langsung meneguk obat pahit dan berbau tidak enak itu. Sepertinya pria di depannya menambahkan segala macam dedaunan ke dalam panci dan merebusnya sebagai obat.
“Kau tak takut kalau itu racun?” uji Falcon.
“Kau bisa membunuhku sejak lama, kalau mau.” Jean menjawab dengan cerdas.
“Apa lagi yang harus ku lakukan agar bisa membalaskan dendam dan merebut kembali putraku?” tambahnya kemudian.
“Setelah sembuh, kau harus berlatih. Aku rasa, setelah berbaring sekian lama, kau akan butuh latihan untuk bisa berjalan lagi.” Falcon mengambil duduk di satu-satunya sofa yang ada di ruangan itu.
“Lalu?” kejar Jean tak sabar.
“Lalu aku akan melatihmu hingga kuat dan mampu membalaskan dendam dengan tanganmu sendiri." Falcon meneguk minumannya.
"Ini perangmu, bukan perangku. Aku hanya akan menjadi pelatihmu saja," tegasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Kustri
penasaran yg bantu jean apa mafia
2023-10-14
1
nurul zakiyah
like usually, di eps awal blm jelas konfliknya
2023-04-04
1
Pink Blossom
smngtt kak author💪💪
2023-04-04
2