Rencana Untuk Kembali

Rebecca yang masih liburan di malam itu ia berdiri di luar sambil dihujani salju yang tidak begitu lebat. dan membuat pemandangan di malam hari yang begitu indah.

"Pa, Ma, bagaimana dengan kalian di sana? aku pergi meninggalkan paman begitu saja. apakah aku tidak berbakti? selama ini aku merasa bersalah pada paman karena pergi tanpa pamit. akan tetapi saat itu aku tidak ada cara lain. dan hanya bisa pergi begitu saja. di dunia ini hanya papa dan mama yang baik padaku. paman dan bibi hanya mengunakanku sebagai penyelamat putri mereka," gumam Rebecca.

Nada panggilan masuk ke handphone milik Rebecca.

"Rick," ucap Rebecca yang membaca nama panggilan itu.

" Hallo," sahut Rebecca yang menjawab panggilan itu.

"Hallo, Rebecca. bagaimana dengan kamu di sana?" tanya Rick yang di seberang sana.

"Aku baik-baik saja, sangat menyenangkan sekali. sayang sekali kamu tidak ikut," jawab Rebecca.

"Di perusahaan ada yang harus ku uruskan, apa lagi hari ulang tahun hanya sisa beberapa hari. aku semakin sibuk...," jawab Rick.

"Rebecca, bagaimana kalau kamu menjadi asistenku? aku butuh bantuanmu, aku dan Sasa sering disibukan dengan urusan bisnis luar negeri. sehingga tugasku yang di kantor berantakan!"

"Tapi, aku tidak yakin bisa membantumu," jawab Rebecca dengan ragu.

"Jangan ragu! aku sudah berbincang dengan bibi sebelumnya, dia sangat setuju kalau kamu membantuku. dan di acara ulang tahun perusahaan Ferlando aku memilihmu menjadi pasanganku."

"Aku hanya takut akan mengecewakanmu, apa lagi di saat itu yang hadir pasti para pengusaha."

"Jangan cemas! kamu hanya menemaniku saja," jawab Rick.

"Baiklah! kita akan bertemu setelah aku kembali," ujar Rebecca.

"Hubungi aku setelah kamu tiba, dan aku akan mengatur tempat tinggalmu!" kata Rick.

"Terima kasih!" ucap Rebecca.

"Sama-sama! aku akan menunggumu di bandara, apakah kamu akan pulang bersama bibiku?"

"Bibi akan pulang dulu, aku akan menyusul," jawab Rebecca.

"Baiklah, aku menunggu kabarmu. sampai jumpa!" ucap Rick.

"Sampai jumpa!" balas Rebecca yang memutuskan panggilannya.

"Apakah aku harus menetap di sana lagi? bekerja di perusahaan milik keluarga Ferlando adalah kesempatan yang baik bagiku. tidak mungkin aku melepaskan kesempatan ini. sudah berlalu dan mungkin saja kami tidak akan bertemu lagi. walau pun bertemu kembali dia juga tidak mungkin lagi mendekatiku. karena hanya ada kebencian di hatinya. seharusnya aku tidak perlu khawatir lagi!" ucap Rebecca.

Tempat tinggal Andres Famosa.

Malam itu Andres yang adalah paman Rebecca sedang duduk di balkon sambil memandang bintang-bintang di langit. wajah pria itu yang sudah menua hanya diam terpaku di sana.

"Andres, sudah malam begini dan cuaca luar sangat dingin, kenapa tidak masuk ke dalam," kata seorang wanita yang adalah istrinya, Yuly.

"Benar katamu! cuaca semakin dingin, salju semakin lebat. tidak tahu di mana anak itu," ujar Andres.

"Untuk apa kamu memikirkan dia setiap saat? dia sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi. seharusnya yang kamu cemaskan adalah putrimu sendiri, bukan dia!"

"Apa yang harus aku lakukan agar dia memaafkan aku, aku menyerahkan dia kepada Daniel Caprio demi nyawa Lucia," ucap Andres.

"Kau tidak melakukan kesalahan, lantas, untuk apa harus meminta maaf dengannya," jawab Yuly.

"Bagimu selamanya dia hanya anak orang lain. sikap egomu hingga saat ini tidak pernah berubah. dirimu hanya memikirkan diri sendiri tanpa peduli dengan perasaan orang lain," kata Andres tanpa memandang istrinya.

"Aku egois? semua ini demi siapa? demi putri kita juga. kenapa kamu tidak mencemaskan dia? semua ini gara-gara Daniel Caprio yang membuatnya gagal lulus menjadi dokter. putri kita hancur dan masa depannya tidak ada harapan lagi," kata Yuly dengan kesal.

"Salah siapa dia gagal? kalau bukan karena di saat itu kau memberitahu Rebecca bahwa orang tuanya telah menyebabkan kematian orang tua Daniel. maka Rebecca tidak akan kabur dan Daniel juga tidak akan emosi sehingga mengagalkan ujian putri kita. kau sudah tahu kalau pria itu tidak bisa kita singgung. yang menghancurkan putri kita adalah dirimu sendiri, bukan dia," bentak Andres yang bangkit dan berdiri di hadapan istrinya.

"Aku sangat kesal denganmu, kenapa selama ini kau selalu saja mengutamakan dia," ketus Yuly

"Yuly, orang tuanya adalah kakakku, bukan orang lain. kenapa kau tidak memahami apa yang harus kita lakukan? Rebecca tidak bermalas-malasan selama ini. kenapa kau masih selalu saja membencinya," bentak Andres yang kemudian melangkah pergi menuju ke kamarnya.

"Selalu saja membelanya, lebih baik kalau dia tidak kembali lagi," gumam Yuly.

"Ke mana Lucia, kenapa seharian tidak melihatnya," ucap Yuly yang mengeluarkan handphone miliknya dan menekan nomor tujuan.

"Dasar anak ini, kenapa tidak menjawab panggilan," gumam Yuly.

"Hallo, ada apa?" tanya Lucia yang di seberang sana. terdengar suaranya yang agak berbeda.

"Lucia, sudah malam begini kenapa kau masih belum pulang?"

"Aku sedang bekerja, jangan mengangguku, Argh...," jawab Lucia yang kemudian mende.sah.

"Kenapa denganmu? apa kau baik-baik saja?"

"Aku sedang bekerja dan sudah kewalahan, jangan ganggu aku. aku akan pulang sebentar lagi!" jawab Lucia yang memutuskan handphonenya.

"Hallo! hallo!"

"Kenapa dia memutuskan panggilan, memangnya dia sedang bekerja apa?" ucap Yuly dengan heran.

Terpopuler

Comments

Wiek Soen

Wiek Soen

jadi psk lucia

2024-01-23

0

🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺

🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺

melacur itu ank km

2023-08-09

0

Titin Dwi Lestari

Titin Dwi Lestari

pasti lucia jual diri

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!