Rendra adalah seorang anak pengusaha yang juga kaya raya. Dari kecil, Rendra memang selalu dimanja oleh kedua orang tuanya. Sehingga semua sifat buruk Rendra adalah baik bagi mereka. Mereka tidak mempermasalahkan bagaimana kelakuan Rendra. Bagi mereka semua sifat yang Rendra miliki adalah benar. Orang tua Rendra selalu mendukung keinginan Rendra.
Rendra merupakan seorang pria yang juga kaya raya. Iya memiliki perusahaan sendiri yang di dukung oleh kedua orang tuanya. Kedua orang tua Rendra sangat bangga terhadap Rendra. Karena anaknya pintar dalam berbisnis.
Selain itu Rendra juga merupakan pria yang sangat Playboy. Iya mempermainkan banyak wanita. Bagi Rendra, satu wanita tidak cukup. Rendra juga suka gonta-ganti wanita. Baginya wanita itu adalah sebuah mainan yang unik. Ketika Dia bosan, maka Rendra akan mencampakkan si wanita. Rendra hanya ingin sebuah kepuasan dari seorang wanita.
Sekarang ini, Rendra tertarik dengan seorang wanita yang biasa dipanggil Hana. Hana yang bekerja sebagai CEO di perusahaan Sinta Group. Rendra berusaha terus mendekati Hana karena iya merasa penasaran terhadap Hana. Hingga pada akhirnya Rendra berhasil mendapatkan hati Hana.
...****************...
"Rendra.. apa kamu yakin dengan keputusan kamu?" Tanya Hanum, mamanya Rendra.
"Iya Rendra.. apa pikiran kamu sudah matang ingin menikah dengan gadis itu?" Tanya Adi. Papanya Rendra.
"Yakin lah pa, ma.. keputusan Rendra sudah bulat.." Ujar Rendra.
Kalau soal menikah, orang tua Rendra sedikit merasa khawatir. Mengingat perilaku Rendra yang playboy. Rendra takut kalau pernikahan itu iya samakan dengan pacaran. Suka gonta-ganti pasangan. Padahal pernikahan itu adalah suatu hal yang sakral. Tapi, Mereka juga tidak mau mengecewakan Rendra. Mereka juga ingin menuruti kemauan Rendra.
"Baiklah Rendra.. kalau itu keinginan kamu.. kami sebagai orang tua hanya mendukung kamu saja.." Ucap Papanya Rendra. Rendra tersenyum mendengar jawaban dari orang tuanya.
"Terimakasih ma, pa.." Ucap Rendra.
"Rendra.. apa kamu tau apa itu arti pernikahan?" Tanya Adi, papanya Rendra.
"Iya Rendra tau pa.." Jawab Rendra.
"Pa.. jangan terlalu khawatir sama Rendra.. Rendra itu anak kita sendiri loh.. masak papa ga percaya sih sama anak sendiri.. dulu papa kan juga sama kayak Rendra.. tapi setelah menikah sikap papa jadi berubah kan?" Ucap Hanum, mamanya Rendra.
"Iya.. papa percaya sama kamu, Rendra.. tapi ingat, jangan samakan pernikahan itu dengan sebuah pacaran. Karena pernikahan itu akan digunakan seumur hidup." Ujar Adi. Rendra mengangguk paham terhadap ucapan papanya.
...****************...
Rendra pun tak lupa mengunjungi kantor Sinta group. Iya berkunjung ke tempat itu tak lain hanya ingin bertemu dengan Hana. Sinta paham dengan Rendra yang ingin bertemu dengan Hana. Sinta pun mengajak Rendra untuk berbicara berdua.
"Rendra.. apa kamu cari Hana?" Tanya Sinta.
"Iya Bu.." Jawab Rendra sembari mengangguk samar.
"Hana sekarang lagi sibuk.. dan ga bisa diganggu.. Rendra, sambil menunggu Hana, ada suatu hal yang ingin Aku sampaikan sama kamu.." Ujar Sinta.
"Apa itu bu?" Tanya Rendra penasaran.
"Mari ikuti saya.." Kata Sinta. Sinta membawa Rendra ke sebuah ruangannya. Sinta membicarakan tentang keseriusan Rendra terhadap Hana.
"Rendra.. sebelumnya saya mau bertanya sama kamu.. apa kamu benar-benar mencintai Hana? Atau hanya karena sebuah penasaran kamu saja?" Tanya Sinta tegas. Membuat Rendra terkejut. Kemudian Rendra menjawab.
"Iya Bu.. saya serius dengan Hana. Dan saya benar-benar mencintai Hana." Jawab Rendra.
"Baik.. kalau kamu benar-benar mencintai dia.. Rendra, saya berpesan sama kamu.. kalau kamu sudah menikah dengan Hana, tolong cintai Dia, jangan kamu sakiti dia. Hana itu sangat berarti buat saya.. Dan Hana itu sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri.. Rendra, apa saya bisa pegang ucapan kamu?" Tanya Sinta serius. Rendra mengangguk saja. Dan Sinta berkata lagi.
"Saya tidak butuh anggukan kamu.. saya butuh jawaban kamu yang tegas!" Ucap Sinta.
"Iya Bu.. saya serius sama Hana. Saya akan membahagiakan Hana. Dan Ibu bisa pegang omongan saya!" Jawab Rendra. Sinta pun mengangguk.
"Baik! Saya pegang kata-kata kamu.. ingat ya Rendra, kalau kamu sampai berani menyakiti Hana, atau membuat Hana meneteskan satu tetes air mata saja, maka saya tidak akan segan-segan untuk mencabut hubungan kerjasama saya dengan perusahaan kamu! Kamu paham kan?" Ancam Sinta. Membuat Rendra terkejut dengan ancaman itu. Rendra pun mengangguk pertanda iya menyanggupi konsekuensi dari Sinta.
"Iya.. saya paham Bu.. dan Ibu bisa ambil semua saham di perusahaan saya.. kalau saya menyakiti Hana.." Ujar Rendra menerima tantangan dari Sinta.
"Ok deal?" Ujar Sinta sembari mengulurkan tangannya. Dan Rendra pun menerima uluran tangan Sinta.
"Ok!" Ujar Rendra sembari membalas uluran tangan Sinta. Ternyata, ingin hidup bersama Hana, banyak tantangannya.
Rendra sedikit takut dengan ancaman yang dilontarkan oleh Sinta. Sebegitu berharganya Hana dimata Sinta. Sehingga harga Hana pun tidak sebanding dengan saham yang iya miliki.
"Kenapa Rendra, kamu kaget karena Hana sangat berharga?" Tanya Sinta. Rendra terkejut dengan ucapan Sinta. Bisa-bisanya Sinta bisa membaca pikiran seorang Rendra. Dan Sinta pun berkata lagi.
"Rendra.. asal kamu tau, Hana itu adalah seorang anak perempuan yang sangat di sayang di keluarganya. Orang tuanya saja sangat menjaga Hana, perasaan Hana, Dan bahkan segala kebutuhan Hana mereka selalu jaga. Mereka tidak berani menyakiti anak sendiri. Dan Hana selama hidup bersama orang tuanya selalu merasakan kebahagiaan. Dan sebentar lagi, Hana akan menjadi milik mu. Saya yakin orang tua Hana juga ingin kamu memperlakukan Hana sebaik mungkin. Mereka juga ingin Hana berada di tangan orang yang tepat. Yang dapat membahagiakan dia." Ucap Sinta. Rendra pun terdiam mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Sinta. Kemudian, Sinta berkata lagi.
"Rendra.. saya bicara seperti ini, karena saya tau betul siapa kamu! Dan saya juga bukan perempuan muda yang baru merasakan jatuh cinta. Saya paham, laki-laki seperti kamu.. saya ga bisa dibodohi oleh mulut manis kamu. Rendra.. saya bilang seperti ini, karena saya tidak mau kamu mengecewakan Hana nantinya. Kamu paham maksud saya?" Kata Sinta lagi. Rendra hanya mengangguk saja mendengar ocehan Sinta. Dan Sinta pun melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Oh iya.. saya kira waktunya sudah cukup untuk memberi kamu nasehat. Dan rupanya sekarang Hana sudah selesai. Silahkan kamu temui dia!" Ucap Sinta.
Rendra pun keluar dari ruangan Sinta. Rendra menghela nafas setelah mendengar ceramah Sinta yang lama. Iya pun menggerutu.
"Dasar wanita tua! Berani-beraninya dia mengancam saya.. dia belum tau siapa saya.." Ujar Rendra. Dan Rendra pun segera menghampiri Hana. Iya mengajak Hana untuk makan siang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Uthie
Nanti juga kena karma nya sendiri kalo emang gak bener 😤
2024-01-19
0