Pengantin baru

Tak lama, Hana dan Rendra pun turun dari kamarnya. Mereka menghampiri mama dan papanya yang sudah menunggu di meja makan. Dan Mereka pun menyapa keduanya.

"Kalian sudah bangun?" Ujar Hanum.

"Iya ma.. maklumi dong ma.. kita kan pengantin baru.." Ujar Rendra. Adi atau papanya Rendra pun tersenyum kepada mereka berdua.

"Oh iya Rendra.. mumpung kalian masih cuti kantor, kenapa kalian ga ambil kesempatan untuk bulan madu?" Tanya Hanum. Hana tercengang.

"Bulan madu ma?" Kata Hana. Hanum pun mengangguk.

"Oh iya ya.. tapi, Rendra bingung mau bulan madu kemana ma.." Ucap Rendra. Kemudian, Adi pun angkat bicara.

"Kalian ga perlu khawatir dengan bulan madu kalian.. karena papa sudah menyiapkan tiket untuk kalian.." Ungkap Adi. Rendra dan Hana pun terkejut mendengar penerangan papanya.

"Tiket pa?" Ujar Hana. Adi pun mengangguk.

"Iya.. anggap saja ini adalah hadiah pernikahan kalian dari papa.. Dan ini tiketnya.." Ujar Adi sembari memberikan tiket itu kepada mereka berdua. Hana dan Rendra meraih tiket tersebut. Mereka tambah terbelalak ketika melihat tiket itu. Ternyata papanya menghadiahkan sebuah tiket bulan madu ke itali.

Hanum tersenyum melihat reaksi mereka berdua. Dan Hanum pun melontarkan kata-kata yang sedikit membuat Hana tersinggung.

"Kenapa, kamu kaget ya Hana? Itu kan tiket mahal yang dipesan oleh papa mertuamu.. ya, wajar aja sih kalau kamu terkejut.. soalnya kan kamu tidak pernah ke luar negeri ya kan? Biasalah namanya juga berasal dari keluarga di bawah kita.." Ujar Hanum. Hana pun hanya tersenyum kecil mendengar perkataan mamanya.

Adi yang merasa tidak enak dengan ucapan istrinya itu, akhirnya menyenggol lengan istrinya dengan sikunya. Sembari melirik ke arahnya. Hanum juga menatap suaminya tidak mengerti.

"Apa sih pa?" Kata Hanum. Adi hanya menatap Hanum sambil memberi kode.

"Hana.. ayo makannya ditambah.. kamu itu harus banyak makan.. ini makanan sehat semua lo.." Ujar Adi memalingkan perasaan Hana.

"Oh.. iya Pa.. terimakasih.." Jawab Hana.

"Nanti pulang bulan madu papa sama mama mau minta oleh-oleh apa dari itali?" Tanya Rendra.

"Papa minta oleh-olehnya cucu.." Ujar Adi.

"Mama juga.. minta oleh-oleh cucu.. pokoknya cucunya harus 2 sekaligus.. mama ingin punya cucu kembar.." Kata Hanum.

Hana dan Rendra terkejut mendengar papa dan mamanya berbicara seperti itu. Karena mereka meminta cucu masing-masing.

"Cucu kembar ma?" Tanya Rendra. Mereka pun mengangguk.

"Ya, iya dong.. biar adil.. satu buat papa, satu lagi buat mama.." Kata Hanum. Hana dan Rendra pun mengangguk. Mengiyakan ucapan mereka.

"Iya ma.. insha Allah.." Kata Hana.

Mereka pun menikmati sarapan pagi mereka. sepanjang sarapan, Hanum memperhatikan cara makan Hana. Cara makan Hana terlihat sangat elegan. Seperti cara makan orang konglomerat. Dan penampilan Hana pun terlihat sederhana namun modis. Itu membuat Hanum sedikit suka dengan cara Hana.

Hanum dan keluarganya tidak banyak tau tentang keluarga Hana. Yang iya tau perekonomian keluarga Hana masih di bawah keluarga dia. Padahal Hana adalah anak orang yang sangat kaya raya, boleh dikatakan sebagai anak konglomerat yang dermawan. Hanya saja Hana dan keluarganya tidak menampakkan siapa jati diri mereka.

Mulai dari kecil, Hana sudah dilatih untuk mandiri oleh kedua orang tuanya. Dan Hana juga dilatih untuk hidup sederhana, apa adanya. Sebenarnya, Hana sudah sering ke luar negeri bersama kedua orang tuanya. Apa lagi hanya ke itali. Sudah Hana hafal negara itu. Karena kakek Hana memiliki perusahaan di itali. Dimana perusahaan itu sudah dikelola oleh orang tua Hana. Yang nantinya akan jatuh kepada Hana. Hanya saja orang tua Hana melarang Hana untuk memamerkan segala sesuatunya.

Mereka pun selesai sarapan pagi. Dan Hana pun membereskan bekas piring tempat makan mereka.

"Sayang.. Aku minta maaf ya.. atas perkataan mamaku.. Mama memang seperti itu.. tolong jangan diambil hati ya?" Kata Rendra. Hana pun mengangguk dan tersenyum.

"Iya mas.. Aku ngerti kok.." Jawab Hana sembari mencuci piring bekas makan mereka dan dirinya. Hana sudah biasa melakukan pekerjaan ini. Meskipun anak orang kaya, Hana bukanlah anak yang manja.

Keluarga mereka memang sengaja tidak memelihara pembantu. Apalagi sudah ada menantu di rumah mereka. Sekarang rumah mereka menjadi bersih ketika ada Hana. Rendra pun memeluk Hana dari belakang. Iya bangga melihat istrinya yang pandai mengatur rumah tapi tetap cantik.

"Oh iya.. habis ini kita ke rumah sakit ya.." Ajak Rendra. Hana pun mengernyitkan dahi.

"Rumah sakit? Memangnya siapa yang sakit?" Tanya Hana. Rendra pun tertawa mendengar pertanyaan Hana.

"Kamu polos banget sih.. kita itu ke dokter kandungan.. kita ikut program hamil. Karena ini kan permintaan mama dan papa.. Syukur-syukur bisa hamil kembar.." Ucap Rendra. Hana pun tersenyum mendengar perkataan Rendra.

"Memangnya kamu sudah siap untuk punya anak?" Tanya Hana tidak yakin.

"Ya, siap dong.." Ujar Rendra dengan percaya diri.

"Mas.. kalau perempuan hamil apalagi sudah punya anak, bentuk tubuh ku nantinya akan berubah.. tidak seperti ini lagi.. apa kamu siap dengan semua ini?" Tanya Hana lagi. Rendra hanya tersenyum mendengar ucapan istrinya itu.

"Aku tau sayang.. ya kalau kamu pintar merawat tubuh kamu.. pastinya ga akan berubah.. kamu liat mereka artis-artis Korea dan cina, mereka banyak yang sudah punya anak bahkan lebih dari satu.. tapi body mereka tetap seperti wanita tidak punya anak.. Itu semua tergantung dari dirinya sendiri sayang.." Kata Rendra. Dari sini, Hana merasa takut. Takut kalau suatu saat nanti Rendra akan berubah karena perubahan pada dirinya. Tapi, Hana berusaha menyembunyikan perasaan takutnya itu. Dan Rendra pun berkata lagi.

"Sayang.. ini kan mama dan papa yang minta.. masak kamu ga kasian sama mereka.. Mereka itu sudah tambah tua.. Dan saat nya untuk menimang cucu.." Kata Rendra. Hana pun mengangguk dan tersenyum samar.

"Iya mas.." Jawab Hana.

Hana menepis rasa takutnya itu. Dan iya pun akan berusaha sebisa mungkin untuk menjadi istri yang Rendra inginkan.

Hana pun bersiap-siap untuk berangkat ke rumah sakit bersama suaminya. Rendra memuji penampilan Hana yang elegan. Rasanya iya tidak ingin berpaling dari Hana.

.

.

.

Sesampainya di rumah sakit, Dokter pun mengatakan kalau rahim Hana sangat subur. Dan dokter mengatakan kalau Hana mempunyai peluang besar untuk bisa mempunyai anak kembar. Mendengar hal ini, Rendra dan Hana sangat bahagia. Hanya saja mereka tinggal mengikuti langkah dan saran dokter.

Rendra pun mewajibkan Hana untuk menjaga makanannya dengan gizi seimbang. Mereka berharap pulang dari itali nanti mereka dapat membawa oleh-oleh yang orang tua Rendra inginkan.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Wahhhh.... Hana ternyata sangat kaya lebih dari si Rendra yaa 😏

2024-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Nama tokoh
2 Pertemuan
3 Rendra
4 Pernikahan
5 Pengantin baru
6 Bulan madu
7 masa kehamilan
8 Pembantu baru
9 Bermain dengan pembantu
10 4 bulan berlalu
11 Rumah Almira
12 Rendra bosan
13 Tuduhan Rendra dan Hanum
14 Rendra
15 Almira
16 Hana mulai kontraksi
17 Dina dan Sandi mulai geram
18 Curiga
19 Mengetahui semuanya
20 Ternyata Hanum juga terlibat
21 Perlawanan Hana
22 Pantauan Hana
23 Rumah baru Hana
24 ketahuan
25 Adi mengetahui yang sebenarnya
26 Tindakan
27 Rencana perceraian
28 Perceraian
29 Resmi bercerai
30 Papaku panutanku
31 Kecemburuan Rendra
32 Malu sendiri
33 Rendra
34 Diambang kehancuran
35 Kebaikan Hana
36 Keluarga Hana sebenarnya
37 Part 2 KARMA (Misi Almira)
38 Almira
39 Target telah dicapai
40 Undangan untuk Hana
41 Pencapaian Almira
42 Dari kaya menjadi gembel
43 Menjadi OB
44 hinaan teman
45 Ekonomi Rendra
46 Mempermalukan
47 Malu
48 Mengemis
49 rela jadi babu
50 Tidak menyangka
51 Memanfaatkan Hanum
52 Part 3 Rencana Almira dan Alex
53 Rencana awal
54 Aksi Hanum
55 kepedulian Veri
56 Pura-pura
57 Rencana selanjutnya
58 Strategi
59 Kacau
60 Terungkap
61 Part 4 Karma untuk Almira
62 Tertangkapnya Almira
63 Alex dan Almira
64 Setres
65 Akan Aku tepati janjiku
66 Veri dan Rendra
67 Seseorang yang misterius.
68 Hilangnya Rehan
69 lolos dari penjahat
70 Salah tangkap
71 Flashback tertangkapnya orang misterius
72 Misi awal
73 Senjata makan tuan
74 Flashback
75 Munculnya Pak Amir
76 Terbongkarnya siapa Rasti
77 Lamaran Veri.
78 Naira
79 Naira 2
80 kecerdasan Hana
81 kesalahpahaman Veri
82 Tidak sengaja
83 Permohonan Sinta
84 Akal Naira
85 Rencana Naira
86 Cari perhatian
87 Khayalan
88 Semakin kesal
89 cara Naira
90 Rencana licik Naira
91 Dukungan Hana
92 Rencana Hana
93 Sindiran Hana
94 Mulai mengadu domba
95 Gara-gara Naira
96 Kecewanya Hana
97 Kelicikan Naira
98 Permintaan Rehan
99 Veri
100 Penjelasan
101 Rencana Naira lagi
102 Harapan tidak nyata
103 Rencana licik
104 Jebakan Naira
105 Rasa bersalah
106 Dilema
107 Tiga minggu setelah kejadian itu
108 Gugurkan saja kandunganmu
109 Aku hamil kak
110 Kemarahan Rendra
111 Rencana pernikahan
112 Pernikahan yang gagal
113 Kekecewaan Hana
114 Kepergian Hana
115 Pernikahan Veri dengan Naira
116 Terbongkarnya kebohongan Naira
117 penyesalan
118 Mencari Hana
119 Bertemu dengan Hana.
120 Permintaan maaf
121 Penolakan Hana
122 Tidak putus asa
123 penculikan Hana
124 Episode terakhir
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Nama tokoh
2
Pertemuan
3
Rendra
4
Pernikahan
5
Pengantin baru
6
Bulan madu
7
masa kehamilan
8
Pembantu baru
9
Bermain dengan pembantu
10
4 bulan berlalu
11
Rumah Almira
12
Rendra bosan
13
Tuduhan Rendra dan Hanum
14
Rendra
15
Almira
16
Hana mulai kontraksi
17
Dina dan Sandi mulai geram
18
Curiga
19
Mengetahui semuanya
20
Ternyata Hanum juga terlibat
21
Perlawanan Hana
22
Pantauan Hana
23
Rumah baru Hana
24
ketahuan
25
Adi mengetahui yang sebenarnya
26
Tindakan
27
Rencana perceraian
28
Perceraian
29
Resmi bercerai
30
Papaku panutanku
31
Kecemburuan Rendra
32
Malu sendiri
33
Rendra
34
Diambang kehancuran
35
Kebaikan Hana
36
Keluarga Hana sebenarnya
37
Part 2 KARMA (Misi Almira)
38
Almira
39
Target telah dicapai
40
Undangan untuk Hana
41
Pencapaian Almira
42
Dari kaya menjadi gembel
43
Menjadi OB
44
hinaan teman
45
Ekonomi Rendra
46
Mempermalukan
47
Malu
48
Mengemis
49
rela jadi babu
50
Tidak menyangka
51
Memanfaatkan Hanum
52
Part 3 Rencana Almira dan Alex
53
Rencana awal
54
Aksi Hanum
55
kepedulian Veri
56
Pura-pura
57
Rencana selanjutnya
58
Strategi
59
Kacau
60
Terungkap
61
Part 4 Karma untuk Almira
62
Tertangkapnya Almira
63
Alex dan Almira
64
Setres
65
Akan Aku tepati janjiku
66
Veri dan Rendra
67
Seseorang yang misterius.
68
Hilangnya Rehan
69
lolos dari penjahat
70
Salah tangkap
71
Flashback tertangkapnya orang misterius
72
Misi awal
73
Senjata makan tuan
74
Flashback
75
Munculnya Pak Amir
76
Terbongkarnya siapa Rasti
77
Lamaran Veri.
78
Naira
79
Naira 2
80
kecerdasan Hana
81
kesalahpahaman Veri
82
Tidak sengaja
83
Permohonan Sinta
84
Akal Naira
85
Rencana Naira
86
Cari perhatian
87
Khayalan
88
Semakin kesal
89
cara Naira
90
Rencana licik Naira
91
Dukungan Hana
92
Rencana Hana
93
Sindiran Hana
94
Mulai mengadu domba
95
Gara-gara Naira
96
Kecewanya Hana
97
Kelicikan Naira
98
Permintaan Rehan
99
Veri
100
Penjelasan
101
Rencana Naira lagi
102
Harapan tidak nyata
103
Rencana licik
104
Jebakan Naira
105
Rasa bersalah
106
Dilema
107
Tiga minggu setelah kejadian itu
108
Gugurkan saja kandunganmu
109
Aku hamil kak
110
Kemarahan Rendra
111
Rencana pernikahan
112
Pernikahan yang gagal
113
Kekecewaan Hana
114
Kepergian Hana
115
Pernikahan Veri dengan Naira
116
Terbongkarnya kebohongan Naira
117
penyesalan
118
Mencari Hana
119
Bertemu dengan Hana.
120
Permintaan maaf
121
Penolakan Hana
122
Tidak putus asa
123
penculikan Hana
124
Episode terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!