Bab 4

Malam hari nya, saat Ayuma sedang bersantai ia mendapatkan pesan dari nomor yang tidak ia kenal. Ayuma mengabaikan pesan itu, tetapi nomor itu terus mengirim pesan yang tidak ada henti nya, hal itulah membuat Ayuma sangat kesal dan terpaksa untuk membalasnya.

"Kamu siapa sih.."

"Halo.. Saya pengagum rahasia kamu." Arbani tersenyum saat mengirimkan pesan itu.

"Jangan aneh aneh, kamu mau aku blokir.."

"Hehehe tidak tidak, jangan blokir.. Saya berhenti mengirim pesan." Arbani meletakkan handphone nya dengan kasar, ia tidak mau nomor nya di blokir oleh guru cantik nya, tetapi ia tidak tau bagaimana cara agar bisa mendekati guru itu. Ayuma sangat berbeda dengan para wanita yang pernah ia dekati.

"Ayah.. Sesekali meminta bantuan ayah," ucap Arbani.

Arbani berjalan keluar dari dalam kamar nya, ia mencari sang ayah yang biasanya sedang bersantai di ruang keluarga bersama kedua istri nya, salah satu istri itu adalah mamahnya sendiri.

Arbani tidak dekat dengan mereka bertiga, dari ayahnya sampai mamah kandungnya ia jarang berbicara dengan mereka, ia tidak pernah mau tau apa saja hal yang terjadi di rumah, hatinya sudah benar-benar kecawa dengan mereka berdua.

"Arbani.." Wijaya terkejut melihat anak semata wayang nya turun dari dalam kamar nya.

"Aku ingin berhenti sekolah," ucap Arbani.

"Ha!! Kenapa? Kamu jangan macam macam," tanya Wijaya.

"Bani bicarakan dengan baik-baik, ada apa??"

"Sejak kapan keluarga ini bisa bicara baik baik, aku baru dengar.."

"Bani.. Ayah tidak mau tau kau harus tetap sekolah, sudah banyak kenakalan yang kau lakukan di sekolah, semuanya bebas tidak ada yang melarang mu, tapi kenapa sekarang kau ingin berhenti sekolah," ucap Wijaya.

"Aku tidak bisa belajar dengan baik, mata pelajaran matematika ku jatuh ke bawa, aku bosan belajar.."

"Jangan berhenti sekolah, kau bisa mengambil pelajaran tambahan, ayah akan mencari guru private terbaik untuk mu," ucap Wijaya.

"Terserah." Arbani berjalan meninggalkan ruangan itu.

"Aku tidak habis pikir, bagaimana mungkin bisa mamah akur dengan madu nya, dia tidak sakit hati apa," batin Arbani.

Wijaya langsung menghubungi pihak sekolah, bagaimana mungkin bisa Arbani seperti ini, padahal ia sudah memberikan kebebasan pada anak itu. Ia sampai melarang guru guru di sekolah sana untuk memarahi Arbani.

"Saya juga tidak tau pak, setau saya guru matematika di kelas Arbani guru baru. Dan kata guru itu Arbani tidak membuat masalah."

"Begitu, apa dia cocok dengan guru itu," tanya Wijaya.

"Sepertinya begitu, Arbani tidak keluar dari kelas, padahal biasanya pelajaran matematika dia selalu keluar kelas. Mungkin dia merasa kesulitan untuk mengikuti pelajaran, bagaimana jika bapak hubungi guru itu, mana tau dia bisa menjadi guru private untuk Arbani."

"Nanti aku meminta orang ku untuk menemuinya, ingatkan pada guru yang lainnya. Jangan sampai membuat Arbani tidak betah di sekolahnya, dia harus segera lulus SMA," ucap Wijaya.

Walaupun sikapnya berengsek dan kurang menunjukan kasih sayang nya pada Arbani, tetap saja Wijaya ingin anak semata wayang nya menempuh pendidikan yang tinggi. Ia ingin Arbani bisa meneruskan semua bisnis nya.

Pagi hari nya, Arbani benar-benar tidak berangkat sekolah, ia hanya bermain game di kamarnya. Sudah beberapa orang membujuknya untuk sekolah tetapi Arbani tidak kunjung membuka pintu kamarnya.

Hal itu membuat Wijaya pusing, ia langsung meminta guru matematika yang kepala sekolah maksud kemarin datang ke rumah, mana tau dengan belajar dengan guru itu Arbani mau melanjutkan sekolah nya. Arbani sudah masuk ke semester dua, hanya beberapa bulan lagi ia lulus dari SMA.

"Ha.. Bagaimana mungkin bisa saya menjadi guru private anak itu," ucap Ayuma.

"Pemilik sekolah ini yang meminta mu, gaji mu berasal dari dia. Dan anak itu harus melanjutkan sekolah nya, tiba tiba dia tidak ingin belajar lagi, semua itu karena pelajaran matematika.. Berarti ada masalah dengan mu."

"Saya tidak melakukan hal apa apa pak," ucap Ayuma.

"Demi keselamatan bersama lebih baik kita menuruti kemauan pemilik sekolah ini. Sekarang kamu datang lah ke rumah nya, mana tau dengan kamu dia mau belajar kembali, bukan nya kamu memerlukan uang yang besar, kamu pasti akan mendapatkan nya."

Mau tidur mau Ayuma harus mengikuti apa yang kepala sekolah katakan. Ia pun langsung menuju ke rumah Arbani, Ayuma sedikit curiga pada Arbani, ia takut ini hanya akal-akalan anak itu, apalagi tatapan Arbani padanya sangat berbeda sekali.

Ayuma terkejut rumah Arbani dengan rumah nya tidak terlalu jauh, hanya beda gang komplek saja. Ia semakin terkejut dengan rumah Arbani yang seperti istana, entah berapa lantai Ayuma tidak bisa menebaknya.

Ayuma langsung bertemu dengan Wijaya, Wijaya yang terkejut melihat Ayuma yang begitu cantik nya, masih sangat mudah sekali. Pantas saja Arbani betah di kelas, gurunya saja cantik seperti ini.

"Selamat pagi pak," ucap Ayuma.

"Pagi.. Kamu guru yang di katakan kepala sekolah?"

"Benar pak saya gurunya," ucap Ayuma.

"Langsung saja ya, saya ingin menjadikan kamu sebagai guru private anak saya, kalau kamu berhasil membuat nya membuka pintu kamarnya kamu saya berikan 1 juta, kalau dia mau belajar dengan kamu, kamu saya berikan 10 juta. Dan kalau kamu berhasil membuat dia mau sekolah lagi kamu saya berikan 100 juta. Untuk yang terakhir jika kamu bisa membuat nilai matematika Arbani tinggi saat ujian kelulusan nanti kamu saya berikan 200 juta. Bagaimana setuju," jelas Wijaya.

Terpopuler

Comments

Ismaliah Idris Ismaliah

Ismaliah Idris Ismaliah

Ooo keren sultan gitu loh ...🤣🤣

2023-07-22

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SULTAN MAH ENAK NYEBUTIN NOMINAL UANG..

2023-06-28

0

Patrish

Patrish

wadaawww... seumur umur jadi guru... belum pernah ada yang memberi tawaran seperti itu... 🤭🙈🙈🙈

2023-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!