Jaga Jarak Iring

"Ada yang aneh dari lo berdua. Tumben tempat ini jadi sepi? Biasanya kayak kucing sama anjing, gak pernah akur," ucap Boby yang sejak tadi merasa heran. Pasalnya Nay dan Olin dari tadi gak ngomong apapun. Keduanya sibuk dengan makanan masing-masing.

Setiap jam istirahat sekolah, pasti kelimanya ngumpul untuk makan di kantin. Walaupun Olin si anak bawang beda kelas karena masih kelas satu, sejak dulu selalu ikut kemana pun mereka pergi, alasannya cuma satu, gak mau pisah dari Sagara.

"Iya benar, tumben amat nih dua bocah," lanjut Fajar mengamati keduanya bergantian. Sagara hanya memilih diam. Dia sejak pagi juga merasa ada yang berbeda kala Nay gak datang ke rumah untuk pergi ke sekolah bareng. Biasanya anak itu pasti nebeng sama Sagara.

"Nay kenapa ya, kok gak datang pagi ini? Apa dia udah berangkat duluan?" tanya Sagara pagi tadi, saat hendak berangkat ke sekolah, melirik pada Olin yang sejak tadi menutup mulutnya, lagi-lagi tidak seperti biasa.

"Woi, Lo dengar gak gue ngomong?" hardik Sagara kembali menoleh pada Olin yang tidak menyahut.

"Gak tahu, Kak. Kok tanya aku? Memangnya aku mama nya," jawab Olin kesal.

Sebenarnya dalam hatinya juga dia bertanya-tanya. Ketidak hadiran Nay pagi ini buat nebeng, berarti amarahnya kemarin sore benar-benar serius. Apa iya, dia tidak akan mengajak Olin bicara lagi?

Nay memang tidak datang. Dia tidak sudi, untuk melihat wajah Olin. Ini saja tadi dia berniat untuk tidak ikut ke kantin, tapi Fajar menariknya.

"Kok kalian yang mingkem, gue yang horor, ya?" celetuk Boby. "Ga, Lo tanyain dong kedua cewek not beautiful ini," lanjutnya.

"Gue ke kelas duluan," sambar Nay cepat. Berdiri, lalu meninggalkan yang dua puluh ribu di atas meja, dekat tangan Boby.

"Aku juga mau masuk. Ada pr yang kelupaan." Olin ikutan, sempat menadapat delik tajam dari Nay, tapi hanya sedetik lalu keduanya pergi dengan arah yang berjauhan.

"Gue yakin, mereka pasti bertengkar!" Tebak Fajar penuh keyakinan.

"Ya kali, si bocah jenius lupa ngerjain pr. Dia 11 12 sama ni bocah," ucap Boby menunjuk Sagara dengan arah matanya.

"Biarin aja. Ribet ngurusin anak cewek!" lanjut Sagara.

Namun, itu hanya di bibir saja. Sebenarnya dia sendiri merasa penasaran kena kedua gadis itu bertengkar. Dalam diamnya, Sagara sangat mengkhawatirkan Nay. Gadis itu begitu tertutup. Dia sangat mengenal pribadi Nay, setiap punya masalah pasti bersikap dingin, diam dan parahnya semua yang terjadi akan dia salahkan pada dirinya sendiri.

Sagara ingat, kala orang tua Nay yang berpisah, gadis itu menyelinap masuk ke dalam kamar Sagara.

Kamar itu kosong, Sagara dan keluarganya saat itu sedang makan malam. Selesai makan, baru lah Sagara naik dan saat menekan saklar lampu, betapa terkejutnya dia mendapati Sagara duduk meringkuk di dekat jendela kamarnya yang sudah biasa dimasuki Nay sejak kecil tanpa izin.

"Lo kenapa Nay?" tanya Sagara yang saat itu masih kelas 1 SMP. Dia mendekat, memberikan handuk untuk mengeringkan rambut dan tubuh gadis itu.

"Bokap gue pergi. Dia nikah lagi sama pecun yang berkedok sekretaris di kantornya!" jawabnya dingin, tanpa reaksi, hanya menampilkan wajah datarnya.

Sagara mencoba menelan salivanya. Dia juga bingung harus berkata apa. Dia tidak mahir membujuk gadis yang sedang bersedih dengan tipe gadis seperti Nay.

Beda cerita dengan adik kembarnya, paling kalau lagi ngambek, atau marah, cukup dikasih es krim Maglumi atau coklat silver king. Kalau untuk saat ini dia lakukan hal yang sama pada Nay, Sagara yakin benda itu justru akan dilempar ke wajahnya.

"Dan ini pasti karena gue. Bokap gue selalu ingin punya anak laki-laki, tapi kenyataannya yang lahir malah gue. Seandainya gue gak pernah ada. Seandainya gue mati aja," lanjutnya terdengar semakin terluka.

Sagara tahu, ayah Nay selalu mengharapkan anak laki-laki dalam keluarga mereka, berulang kali Nay mengatakan hal itu. Jadi, demi memberikan sedikit kesenangan pada ayahnya, sejak kelas enam SD, Nay memutuskan untuk membuang semua gaun dan rok nya, mulai memakai celana saja kemana pun pergi. Hingga remaja, kebiasaan itu terbawa. Dia selalu berdandan seperti anak laki-laki. Memotong pendek rambutnya. Kalau saja ke sekolah tidak ada keharusan memakai rok bagi anak perempuan, percayalah, Nay pasti memakai celana yang sama dengan dipakai siswa laki-laki.

Sagara memilih duduk di samping Nay, ikut diam sembari mendengar hembusan napas gadis itu yang enggan dia keluarkan. Sagara tahu saat ini Nay sedang menahan dirinya untuk tidak menangis.

Sagara bangkit, mengambil ponsel sekaligus headset nya, lalu kembali duduk di tempatnya semula. "Lo bisa menyandarkan kepala lo di bahu gue. Gue mau dengar lagu," ucapnya menunjukkan ponselnya ke arah Nay, lalu memasang ke telinganya.

Ini sudah menjadi kebiasaan mereka setiap Nay mengalami masalah dan hatinya diliputi kesedihan. Sagara menghitung dalam hati, pada hitungan ke lima, Nay pasti merebahkan kepalanya di pundak Sagara, lalu pada hitungan ke enam, gadis itu akan mulai menangis. Dalam posisi menyamping, Sagara tidak akan melihat Nay menangis, dan itu membuat gadis itu nyaman untuk menumpahkan air matanya.

***

'Kak, aku pulang belakang. Ada kegiatan di kelas setelah piket sama teman-teman. Kakak pulang sama Nay aja, duluan.'

Sagara mengerutkan kening, kala membaca pesan dari Olin, dan bergegas menghubungi nomornya, tapi tidak diangkat.

Matanya menangkap gerakan Nay yang akan bersiap pulang dan segera mengejarnya. "Kita pulang bareng, kan?"

"Gue balik sendiri aja. Gue ada perlu," jawab Nay mencoba tersenyum, tapi gagal.

"Temani gue pulang, Olin gak bareng gue. Malas gue sendiri di mobil," lanjutnya ingin memancing Nay. Apa benar diamnya keduanya gadis itu memang karena ada pertengkaran di antara mereka.

"Hah? Oke, gue ikut."

Terpopuler

Comments

Neng Ati

Neng Ati

suka banget ceritanya

2023-04-06

0

Eva Karmita

Eva Karmita

lanjut thoooorr 🔥💪

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!