Aku Si Perawan Tua
Hari yang sangat melelahkan seperti biasa untuk seorang wanita seperti Rere, dia wanita yang matang berusia 32 tahun. Meskipun usia sudah cukup untuk menikah tetapi status masih single. Meski teman seusia dia sudah menikah dan memiliki anak tapi untuk Rere sendiri dia lebih nyaman dengan kesendirian.
Dia bekerja di salah satu Bank Terkemuka di negeri ini, dia memiliki jabatan yang cukup di perhitungkan. ya Rere memiliki jabatan Manger di bagian Operasional. Dia juga sudah menyelesaikan pendidikan di jenjang PHD di universitas ternama di jakarta. jika di lihat usia di termasuk wanita yang cepat untuk mencapai karir saat itu.
Rere wanita yang cerdas dan untuk pekerjaan dia termasuk wanita karir yang sukses meski begitu Rere termasuk wanita yang sangat mandiri sejak masih sekolah dan terbawa sampai sekarang. terbukti meski sibuk Rere menyempatkan diri memasak, menyuci bahkan menyetrika pakaian kerja nya sendiri lalu menyapu dan megepel rumah tentu saja dengan jadwal yang dia buat setiap hari.
Rere sudah terbiasa berhemat, ya menurut Rere daripada mengeluarkan uang untuk ini itu lebih baik dia kerjakan sendiri. toh jaman sudah sangat modern. mencuci sudah ada mesin tersendiri. memasak pun sudah tidak repot seperti jaman ibu nya dulu yang harus memakai kayu atau pun kompor minyak. sekarang sudah menggunakan kompor gas atau pun listrik dan untuk menyapu dan mengepel sudah ada alat yang menurut Rere sangat simple dan mudah di kerjakan sendiri. untuk apa dia membuang uang hanya untuk menyewa orang membantu pekerjaan rumah yang masih bisa di kerjakan.
Pagi ini seperti biasa sebelum bangun dari tempat tidur saat adzan subuh berkumandang, Rere sebelum mandi dan sholat subuh terlebih dahulu memikirkan apa yang akan dia lakukan hari ini. dan hal penting apa yang harus dia kerjakan. dengan posisi lutut yang di tekuk dan tangan mengeratkan ke kaki dan dagu nya yang menyentuh lutut, Rere diam diatas tempat tidur nya sambil berpikir banyak hal, itulah rutinitas Rere setelah bangun tidur.
Setelah 5 Menit dia bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu. Setelah sholat dia menyiapkan Roti bakar dengan selai strawberry dan susu. setelah itu Rere mempersiapkan tas beserta isi yang harus di bawa. sungguh hari yang sangat menyebalkan untuk Rere karena hari ini adalah hari Senin, Hari pertama di bulan Desember.
"oh ya allah kenapa ban kempes" gerutu Rere saat di tempat parkir apartemen nya. ya ini hal yang menyebalkan kedua menurut dia.
"ok deh aku naik kereta aja"
Dan Rere memutuskan untuk menaiki kereta KRL atau busway, dia tidak mau menggunakan transportasi online karena menurut Rere mahal. dan lagi hari masih sangat pagi yang berarti dia bisa menggunakan transportasi biasa. dia menggunakan KRL dengan alasan kantor sangat dekat dengan stasiun kereta api tersebut.
Sampai di kantor, Rere langsung ke pantry disana sebagai rekan kerja juga sudah sampai kantor dan sedang membicarakan tentang libur tahun baru dengan keluarga masing-masing. ada yang berencana pergi dengan pacar, suami, teman nongkrong atau dengan keluarga besar. Rere hanya menyimak rekan kerja mempersiapkan rencana tahun baru sambil menggunakan makeup dan menyiapkan diri untuk bekerja.
"Bu Rere rencana tahun baru mau kemana" tanya Dina salah satu rekan kerja bertanya. dia selalu memanggil nama dengan bu Rere. padahal usia dina 1 tahun di atas Rere dan bekerja lebih dulu di bandingkan rere, hal itu di lakukan karena Rere memiliki jabatan di atas nya. padahal Rere sudah melarang dia menyebut seperti itu, dia meminta memanggil seperti itu jika sedang meeting atau saat atasan lebih tinggi dari Rere bersama mereka. walaupun Rere sahabat baik dina tapi Rere adalah manager di tempat bekerja, begitulah di dunia kerja senior dan junior kadang tidak tahu siapa yang akan naik jabatan lebih dahulu.
"aku ga ke mana-mana din, paling pulang kerumah ibu, mau jenguk ibu" jawab Rere sambil senyum.
Rere tinggal di jakarta dan ibu rere tinggal di salah satu kota penyanggah jakarta jarak nya hanya sekitar 2 jam dari apartemen nya di jakarta.
"oh, emang ga ada niat hangout sama calon gitu" sambil senyum menanyakan hal yang sudah tahu jawaban nya.
"hhm... ga lah punya calon aja belum" jawab Rere malas.
"kamu emang ga ada niat nyari dan buka hati ya, jangan sibuk kerja terus, waktu semakin hari semakin membuat usia kita bertambah. karir penting tapi berumah tangga juga penting, sorry bukan mau menggurui tapi kita juga butuh seseorang untuk melengkapi hari kita yang kadang rumit, dan saat kita tua kita butuh anak dan cucu untuk menghibur kita" nasehat dina ke Rere. sedang yang di nasehati hanya diam.
"jangan sampe saat tua nanti sendiri, saya ga tahu kesedihan apa yang membuat bu Rere tetap memutuskan sendiri, padahal kamu cantik, putih secara fisik ya termasuk pengikat para pria untuk deket, dan secara karir dan pendidikan juga lumayan malah wow, dan bu Rere termasuk wanita cerdas, pasti banyak yang ingin dekat" tambah Rere
'please deh panggil Rere aja dan jangan terlalu formal ke gw kalo lagi berdua gini, risih dengar nya" jawab Rere "tapi gw ucapin makasih nasihat lu nyentuh ke hati gw" lanjut nya.
"hahaha,,, lah kan bu Rere atasan saya dan ini tempat kerja" sahut dina.
"Apa bu Rere mau saya kenalin sama temen suami saya atau temen kuliah saya dulu, ada yang masih single" tambah nya.
"hhhmm... ga deh gw mau nyari sendiri belahan jiwa gw, meski ga tahu dia di mana tapi gw percaya suatu saat nanti gw bakal ketemu dia, dan kesendirian ku itu bukan karena trauma karena mengalami kesedihan tentang cinta atau karena gw fokus kerja tapi karena belum ketemu aja sama belahan jiwa gw" jelas Rere.
"ok deh gw berdoa semoga bu Rere menemukan pria yang tepat dan di waktu yang tepat" doa Rere terdengar tulus.
"Terima Kasih ya Rere. gw udah selesai makeup, gw mau ke ruangan gw dulu ya" Rere ijin ke dina.
"ok nanti istirahat mau keluar atau makan di pantry? " tanya dina
"aku bawa bekal, jadi aku makan siang di pantry aja" jawab Rere sambil senyum dan dina menggeleng kepala sambil tersenyum, dina tahu sahabat nya itu sangat hemat dan me-manage sekali keuangan nya karena itu menurut dia wajar selain bekerja di bank Rere juga memiliki butik pakaian dan hijab dan outlet nya juga memiliki cabang di beberapa kota.
Menurut Rere pembicaraan tentang pernikahan dengan dina sahabat nya tadi adalah hal yang menyebalkan ketiga di hari ini menurut dia. pertanyaan soal penikahan dan kapan dia menikah adalah pertanyaan yang melelahkan menurut dia, karena dia sendiri tidak tahu jawaban nya itu adalah rahasia Tuhan dan jawaban nya hanya Tuhan yang tahu bukan diri nya sebagai manusia.
Jika mereka tahu Rere pun sedih tentang hal itu padahal menurut nya dia sudah berusaha, dekat dengan rekan kerja pria bahkan nasabah yang mendekati dia pun dia terbuka meski dengan jarak. karena dia ingin tahu karakter pria yang mendekati nya, bukan karena dia pemilih atau merasa sok cantik dan memiliki karir dan pendidikan yang tinggi. tapi untuk masalah pernikahan memang Rere sangat serius dia tidak ingin mempermainkan suatu hubungan sakral pernikahan dan dia ingin menikah sekali seumur hidup menghabiskan sisa hidup dengan belahan jiwa dan tidak ingin ada perceraian. mungkin ini yang membuat Rere sangat selektif terhadap pria yang ingin memasuki hidup nya.
Selektif menurut dia bukan pemilih, ntahlah Rere memang sedikit rumit dalam cara pikir.
Jam sudah menunjukan 12 siang dan dia segera ke pantry untuk makan siang, sholat dan tidur sejenak di mushola kantor. walaupun 15 menit cukup menurut dia dan ada beberapa rekan kerja yang juga melakukan hal yang sama. saat dia sedang memejamkan mata, suara hp berbunyi ada pesan di aplikasi hijau masuk. ada nomor baru yang mengirimkan pesan. sebenarnya malas membuka pesan kalo lagi istirahat seperti ini tapi dia membuka dan membaca juga.
(selamat siang Bu Rere saya Riki dari PT Erlangga Nusantata Corporation, besok pukul 10 pagi, saya mengundang ke perusahaan kami, saya mendapatkan email proposal materi produk bank yang bu Rere kirim dan Atasan saya tertarik mempelajari materi yang kami Terima dan ingin pihak bank mempersentasi secara langsung, saya tunggu konfirmasi dari bu Rere dan Terima Kasih)
"hah... ya allah" bola mata nya membesar menatap layar hp itu lalu berdiri dari posisi duduk.
(baik Pak saya akan persiapkan materi program dan produk bank yang akan saya bawakan besok dan Terima Kasih kembali). tanpa basa basi Rere menjawab pesan itu
"Bagaimana apa dia membalas pesan mu" tanya seorang pria yang duduk di meja kebesaran dengan menatap ke assisten yang sekaligus orang kepercayaan nya itu.
"Rere akan datang besok dia sudah membalas pesan ku" jawab Riki
"Bagus, kosongkan schedule ku besok aku mau ikut meeting saat dia mempersentasikan materi yang akan dia bawa" tegas nya dengan tersenyum yang sulit untuk di pahami.
"Baik lah Bos aku mau balik ke ruangan ku dulu, jika ada hal lain bisa hubungi saya kembali" pamit Riki ke atasan sekaligus sahabat itu.
...****************...
Sementara Rere menghubungi Dina memberitahu pesan yang dia terima yang membuat tersenyum lebar. bagaimana tidak tersenyum dia sangat bahagia bisa di undang untuk mempersentasikan produk dari bank di mana dia bekerja. dia sangat berharap perusahaan besar yang ada di negara itu mempercayai untuk menaruh banyak dana untuk operasinya perusahaan tersebut ke bank tempatnya bekerja. Jika itu terjadi pasti big bos yang selalu mempush dia perihal target akhir bulan sekaligus akhir tahun ini pasti akan tersenyum lebar. dia juga berharap salary payment perusahaan tersebut juga menggunakan jasa bank dia bekerja.
"ya Allah permudahkan lah urusan ku besok" begitulah doa Rere sebelum meninggalkan mushola yang ada di pantry, dia lihat jam dilengan sudah waktu nya untuk kembali bekerja. Dia bergegas keruangan kerjanya dan menatap komputer lalu menelpon Dina dan Rendi untuk datang segera. beberapa menit kemudia yang di tunggu pun datang. Mereka membahas materi yang akan di jelaskan besok dan apa saja yang dibutuhkan kan juga mereka siapkan. cukup lama sampai tidak terasa sudah 4 jam mereka di ruangan Rere dengan sesekali mereka menghubungi bagian development untuk mempersiapkan gift dan brosur yang di butuhkan besok.Dan tepat pukul 5 sore waktu untuk pulang dan di rasa sudah cukup persiapan untuk besok lalu Rere memutuskan untuk mengakhiri meeting.
"Bu Reni besok ke PT Erlangga nya jam berapa? " tanya Rendi setelah selesai merapihkan berkas materi.
" tadi pak Riki mengirim pesan ke saya kita di tunggu pukul 10 pagi. jadi sebelum waktu yang diminta kita sudah sampe sana" sahut Rere
"ok deh bu Reni kita pulang dulu semoga besok dapat hasil maksimal, dan bu Ren ikut juga kan" sambung Dina.
"ya dong Din" sambil tersenyum "semangat ya untuk kalian besok" ujar nya lagi.
Karena hari ini mobil nya kempes ban jadi dia pulang naik kereta kembali padahal Dina dan Rendi menawari pulang bersama mereka tapi Rere menolak dengan alasan ingin jalan kaki sambil olahraga karena memang dia tidak ada waktu untuk menyempatkan diri hanya untuk ke tempat gym atau lari kecil saat weekend.
"hhhmm... Kira-kira mobil ku udah ready belum ya" gerutu rere, dia ingin saat besok ke perusahaan Erlangga membawa mobil nya sendiri, dia malas menggunakan mobil perusahaan dia lebih suka menggunakan mobil pribadi. dia kurang nyaman jika harus diantar menggunakan sopir. dan setelah dia menghubungi bengkel yang membantu memperbaiki dan sudah mendapatkan info jika mobil nya sudah ready dia meminta di antarkan ke apartemen nya dan dia sudah membayar melalui m-banking. setiap ada masalah dengan mobil kesayangan nya Rere selalu menghubungi bengkel langganan karena pemilik nya adalah sahabat Rere saat kecil. dan semua pekerja bengkel tersebut sudah mengenal Rere. karena sesekali Rere diajak oleh sahabat nya ke bengkel miliknya itu.
Flasback
Nama Pemilik Bengkel itu adalah Geri sahabat dia saat masih kecil dan sempat lost komunikasi saat Rere pindah, sebelum ayah Rere meninggal. Rere pernah menempati salah satu kota di Jawa Tengah, itu saat ayah nya masih hidup dan bekerja di sana sebagai pengurus salah satu angkutan bus antar propinsi di kota itu tapi saat ayah nya sakit parah, Rere dan keluarga memutuskan pulang ke kota kelahiran ibu dan ayah di salah satu kota di Jawa Barat. sudah sejak lama Geri dan Rere tanpa komunikasi karena di jaman Rere kecil hingga remaja aplikasi pertemanan di Sosial media belum ada. pertama kali ada aplikasi pertemanan online itu seingat Rere saat usia 19 tahun wajar saja kalo mereka hilang kontak. sambil tersenyum Rere mengingat Geri sahabat nya itu.
Awal pertemuan kembali dengan Geri saat itu Rere masih kerja di kantor cabang saat diri berusia 22 tahun dan masih bekerja sebagai customer service. Dan saat itu Geri sedang mengurus kartu debit yang tertelan di ATM. di sana awal dia bertemu dengan sahabat nya Geri.
Rere tidak menyangka sahabat nya itu masih mengenali Rere padahal waktu sudah berjalan lebih dari 8 tahun. menurut Geri tidak ada yang berubah dari Rere dari dulu Rere memang berwajah imut dan cantik juga putih. terlebih saat dia berbincang mengenai kota masa kecil nya itu saat Rere membantu Geri menangani kendala nya. dia melihat nama yang tertera di form dan identitas yang Geri bawa, sejak pertemuan itu Geri meminta no hp dan akun sosial media rere. saat melihat sosial media Geri membuka galeri photo yang di unggah Rere. di sana ada salah satu photo yang di unggah Rere saat usia nya 8 tahun lalu Geri membuat komentar "Hai sahabat cantik ku, akhir nya kita bertemu lagi"
Jika mengingat itu Rere tersenyum dan berpikir betapa cepat nya waktu berlalu dari saat dia kecil lalu berpindah dari kota masa kecil ke kota yang di tempati keluarga saat ini lalu menyelesaikan sekolah tingkat Atas lalu bekerja sambil kuliah dan dari hasil bekerja di salah satu minimarket terbesar dia mampu menyelesaikan gelar strata satu nya.
Flasback selesai
Tanpa terasa dia sudah sampai di stasiun tujuan dan kemudian dia melangkah kaki nya ke apartemen dia dan di sana sudah ada Geri di Lobi depan dengan mobil Rere yang sudah selesai di perbaiki.
Geri tersenyum ke Rere dengan senyum yang selalu sama selama 10 tahun setelah pertemuan kedua nya yaitu senyum yang hangat dan manis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-07-23
1
𝗠𝗮𝗹𝘃𝗶
Diliat dari cover sm judulnya kayaknya menarik, jadi mulai baca dehh! Semangatt thor
2023-04-13
0