Setelah selesai makan siang team Rere di antarkan langsung oleh CEO menuju ke lobby dan hal itu menjadi sangat aneh dan di anggap tidak biasa oleh karyawan perusahaan tersebut karena CEO mereka terkenal dingin, kaku dan tegas terlihat berjalan mengantar tamu sampai ke lobby. semua karyawan melihat dan tentu saja membicarakan hal tersebut dengn rekan kerja nya. Apa mungkin tamu nya sangat istimewa atau akan ada proyek besar atau mungkin wanita yang berjalan di samping sang CEO itu adalah kekasih nya, begitu yang di bicara para karyawan Erlangga
Nusantara Corporation.
Bukan kan hal itu cukup di lakukan oleh manager keuangan atau cukup asisten Riki bahkan staff biasa tapi kenapa CEO juga harus turun tangan. Bukan hanya Staff Perusahaan Erlangga yang bingung dan tak percaya akan tetapi team yang ikut bersama Rere juga merasa sangat aneh dengan sikap sang CEO perusahaan tersebut Tapi tidak untuk Rere yang merasa sangat bahagia dan merasa ingin terbang saat Aditya sendiri yang mengantarkan dia dan team nya ke Lobby perusahaan tersebut. pak Dwi dan Rendi sudah bersiap dengan mobil nya masing-masing yang akan membawa Rere dan yang lain nya kembali ke kantor. Dan saat Rendi datang dia menunggu Dina dan Rere menaiki mobil Tapi sang manager sedang berbincang serius dengan sang CEO.
"Pak Aditya besar harapan saya agar bapak dapat bekerjasama dan mempercayai bank kami untuk saving fund dan menjadi tempat untuk salary payment perusahaan bapak"ucap Rere.
" Baik, saya akan mempelajari dengan staff keuangan saya, dan apakah saya bisa menemui kamu di luar jam kerja Rere"
"untuk apa bertemu dengan saya di luar jam kerja" balas Rere.
"ada kisah yang belum selesai dan kita harus bertemu" ucap Aditya sambil tersenyum.
"kisah apa maksud nya pak" tanya Rere yang terlihat bingung tapi dalam hati nya tumbuh bunga berwarna-warni karena merasa bahagia.
"kisah cinta yang kamu bawa pergi Rere" jelas nya tanpa ekspresi.
"kisah cinta" tanya rere, eh...tapi itu sangat lama dan usia kita masih sangat muda saat itu pak Aditya dan saya tidak tahu apakah anda sudah memiliki kekasih atau bahkan sudah menikah" ucap Rere dengan tatapan serius.
"aku masih sendiri dan apakah kamu memiliki suami atau kekasih?" tanya Aditya. tapi sebelum Rere menjawab mobil yang di bawa oleh Rendi datang sehingga dia harus meninggalkan gedung milik Aditya itu.
"Kita pasti akan bertemu lagi sayang" ucapnya lirih sambil tersenyum akan tetapi sang asisten menatap nya dengan penuh pertanyaan.
...****************...
"Bu Rere, apa ibu kenal dengan pak Aditya" tanya Dina. yang memang sudah mempersiapkan pertanyaan itu saat melihat pak Aditya dan bu Rere nampak aneh menurut Dina.
"kenapa sih lu kepo banget Dina, dan ga usah panggil ibu di luar kantor, gw bukan ibu lu" jawab Rere ketus seperti biasa.
Tapi Dina tidak pernah mengambil hati apa yang di ucapkan Rere itu. Dina tahu sahabat nya itu berkarakter jutek dan memiliki mood yang cepat berubah, maka dari itu dia tidak memiliki banyak teman di kantor nya. bahkan banyak yang menggunjingkan Rere.
Kenapa Rere belum menikah dan menurut mereka Rere menjadi perawan tu karena memang ketus maka dari itu tidak ada pria yang mau mendekati nya. begitulah mulut manusia mengatakan orang lain buruk padahal sering kali melakukan hal yang sama bahkan lebih buruk.
itulah sebab nya Rere juga tidak ambil pusing dengan orang-orang yang selalu mencibir status nya. dia yakin suatu saat dia akan bersama dengan belahan jiwa nya yang hilang, itu yang selalu dia tanam kan dalam hati.
"jangan bilang pak Aditya itu mantan lu"
Selidik Dina yang memang terlihat ingin tahu dengan apa yang terjadi hari ini di ruang meeting dan di lobby perusahaan Erlangga. Dina yakin ada hubunga spesial antara sahabat sekaligus atasan nya itu dengan CEO Erlangga. karena Aditya sendiri yang mengantar kan Rere ke lobby perusahaan nya itu. Rere hanya melirik Dina tanpa menjawab dan menghadap ke luar kaca mobil.
Rere masih berpikir apa yang terjadi. Aditya benar nyata di depan nya bahkan berjabat tangan. Aditya menjadi pria yang sangat sukses di usia nya, sekarang dia memiliki perusahaan terbesar di negara ini bahkan 3 besar di ASEAN dengan usia nya yang masih 34 tahun, seingat Rere karena mereka hanya terpaut 2 tahun. Bagaimana kehidupan nya setelah Rere pindah dari kota itu, dia sangat menyesal karena belum menanyakan kabar mami dan papi aditya. mungkin jika mereka bertemu kembali Rere akan menanyakan kembali begitulah pikiran Rere.
...****************...
Setelah sampai di kantor sekitar jam 2 sore masih ada waktu untuk bekerja, Rere kembali ke ruang kerja nya dan masih memikirkan hal uang terjadi hari ini di PT Erlangga Nusantara Corporation, dia masih tidak percaya. dan yang membuat nya sedikit bingung kenapa Aditya memanggil nya sayang bukan kah dia sudah lost contant selama hampir 18 tahun dan apakah Erlangga belum menikah. apakah Erlangga seorang pria genit sekarang. Rere melihat Adit mudah mengatakan sayang kepada wanita.
Sedang berpikir hal yang menurut nya rumit tanpa sadar atasan nya yang bernama Edo yang seorang branch manager memasuki ruangan Rere. dan membuat dia tersentak.
"Bu Rere bagaimana hasil nya apakah PT Erlangga Nusantara bersedia saving dana ke kita minimal salary payment ke kita" ucap nya lalu duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Rere dan berhadapan dengan rere.
"Tadi meeting bersama CEO, dan dia yang langsung mendengarkan presentasi saya pak" jawab nya "
Dan Pak Aditya sebagai CEO mengatakan akan mempelajari kembali materi yang saya sampaikan bersama dengan bagian keuangan, dan saat meeting tadi seluruh jajaran hadir di ruang meeting, kita berdoa saja supaya pak Aditya mau menggunakan jasa bank kita" imbuh nya.
"apa, pak Aditya CEO Erlangga ikut meeting dengan kalian" bertanya dengan raut wajah yang tidak percaya.
"ya, benar Pak Aditya Putra Erlangga" ujar nya dengan hati kesal karena mengganggap Rere berbohong. lalu dia menunjukan photo saat melakukan meeting dan photo bersama dengan jajaran staff perusahaan yang mana sang CEO pun ikut berphoto.
"wah... hebat semoga approve ya Bu Rere, kalo misalkan dana nya masuk, saya yakin Pak direksi dan jajaran pusat akan datang ke sini" ujar nya sambil tersenyum bangga padahal belum tentu sang mantan Rere akan saving dana di bank tersebut.
Rere menatap Pak Edo atasan nya itu
bagaimana jika Pak Edo tahu sang Pemilik Perusahaan itu adalah mantan saya. Apakah Pak Edo akan kejang- kejang.
pikiran Rere mengatakan dan tanpa sadar Rere tersenyum.
"Kenapa kamu tersenyum Bu Rere"
"Tidak Pak, saya hanya berharap Pak Aditya approve ke kita ya Pak, pasti penilaian tahunan kita akan bagus" jawab nya dengan masih tersenyum.
"Semoga ya Bu Rere" jawab Pak Edo singkat.
"ya sudah Bu Rere saya keluar dan kembali ke ruangan saya, semoga ada kabar baik dan selamat bekerja kembali" pamit Pak Edo.
"Baik Pak" jawab Rere merasa lega karena dia berpikir pasti sang atasan akan mengomel lagi untung ada kabar baik bahwa sang CEO ikut meeting, karena bukan rahasia umum lagi betapa susah nya bertemu dengan nya.
"aaahhh ya ALLAH" ucap Rere sambil merentangkan tangan nya supaya tidak kaku, dengan melakukan gerakan kepala ke kanan dan ke kiri dia merasa lelah seharian bekerja dan berpikir setelah pertemuan itu, Rere menarik napas panjang dan menghembuskan dengan kasar lalu melanjutkan pekerjaan yang masih menumpuk dan fokus nya kembali ke layar komputer.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments