Pengungit cantik

"Astaga Nadira, kan tadi saya sudah bilang, kalau masalah motor, kamu tenang saja. Saya akan meminta anak buah saya untuk mengambilnya. Untuk sekarang ini, saya ingin kamu fokus pada pekerjaan sampinganmu saat ini," ucap Devano sambil terus fokus mengemudi.

Mendengar perkataan Devano, membuat Nadira mengerutkan keningnya. "Maksud Bapak? Pekerjaan sampinganku. Memangnya apa pekerjaan sampinganku?" tanya Nadira yang terlihat penasaran.

"Pekerjaan sampinganmu sebagai penguntit. Lupa atau bagaimana?" ujar Devano sambil terkekeh.

Nadira mengangkat sebelah sudut bibirnya. "Saya jadi penguntit juga karena anda. Dasar bos menyebalkan!" gerutu Nadira sambil menoleh pada jendela.

"Saya menyebalkan? Lalu bagaimana dengan kamu yang super ngeselin," balas Devano yang tidak mau kalah.

"Ngeselin dari mana? Orang Bapak yang selalu membuat saya kesal. Tidak sadar diri!" balas Nadira yang tidak mau kalah.

Devano melirik sekilas pada Nadira dari kaca spion. "Ada ya asisten begini. Astaga, kalau saya tidak lagi butuh, sudah saya buang kamu jauh-jauh. Benar-benar," ucap Devano pada Nadira.

Mendengar kata itu membuat Nadira menoleh cepat pada Devano. "Elah si bos. Kan saya cuma bercanda kali, Bos. Bos tidak ngeselin kok. Bos itu pria yang sangat baik, hatinya tulus, dermawan. Pokoknya banyak nilai plus-plusnya deh," ucap Nadira sambil menatap Devano.

Tapi semua yang dia katakan sangat bertolak belakang dengan ucapan di hatinya. "Ueeeekkk, baik dari mana, ngeselin begitu. Sama sekali tidak ada baik-baiknya. Nilainya negatif semua. Sudah ngeselin, rese lagi. Amit-amit punya cowok yang modelnya begini. Pantas saja bu Ratna selingkuh, Pak Devano ngeselinnya minta ampun," ucap Nadira dalam batin sambil menoleh ke arah lain.

Satu jam kemudian, mobil Devano sudah tiba di bandara. Nadira mengerutkan keningnya. Bukankah mereka akan menyusul Ratna ke tempat pemotretan? Tapi kenapa malah berhenti di bandara?

"Lah, Pak. Ngapain kita malah ke bandara? Katanya mau menyusul Bu Ratna yang sedang melakukan pemotretan di sini ya?" tanya Nadira pada Devano.

"Gak usah banyak tanya. Ayo turun. Kita memang akan menuju ke tempat pemotretan Ratna," ujar Devano sambil turun dari mobil.

Mau tidak mau, akhirnya Nadira keluar dari dalam mobil itu dan mengekor di belakang Devano yang sudah terlebih dahulu berjalan. "Tunggu napa, Pak? Bapak itu jalan apa lari? Cepet banget. Capek tau gak sih," celoteh Nadira sambil berjalan setengah berlari mengejar Devano.

"Saya jalan, bukan lari. Kamu aja yang jalannya kayak siput. Lambat!"

Nadira tidak menjawab, ia hanya bermonolog dalam batinnya menahan rasa kesal yang begitu menggebu. "Sabar Nadira, sabar. Jangan sampai wajah imut dan cantik kamu hilang hanya karena pria menyebalkan ini," batin Nadira yang memilih untuk tidak menghiraukan perkataan Devano yang terdengar begitu menyebalkan menyapu indra pendengarannya.

Nadira terus mengikuti langkah Devano yang berhenti di depan salah satu jet pribadi yang ada di sana. "Ayo cepat naik. Lima menit lagi kita akan berangkat," ucap Devano sambil naik ke dalam jet pribadi milik keluarganya.

"Sebenarnya kita mau kemana, Pak? Jangan bawa saya ke tempat yang aneh-aneh ya, Pak," tanya Nadira yang tidak tahu kemana mereka akan pergi saat ini.

"Ngawur. Sudah cepat naik. Jangan banyak bicara," kata Devano dengan sedikit kesal.

"Iya, Pak. Gak sabaran banget," ucap Nadira sembari mengikuti Devano masuk ke dalam jet.

Kali ini mereka akan terbang ke kota Bali untuk menyusul Ratna yang sedang melakukan pemotretan di sana. "Pak, sebenarnya bapak mau membawa saya kemana?" tanya Nadira yang masih penasaran.

"Tidak perlu banyak tanya. Nanti kamu juga akan tahu sendiri. Sudah, kamu mau makan apa? Tadi belum sempat sarapan kan?" tanya Devano.

"Nggak mungkin. Kok, Pak Devano tahu kalau saya belum sarapan? Jangan-jangan Pak Devano diam-diam mengamati saya," kata Nadira dengan nada canda.

Perkataan Nadira terpotong saat suara Devan menimpalinya, "Diam-diam apa?" ucapnya. "Sedang mengobrol diam-diam," balas Nadira sambil tertawa.

"Hahaha! Jangan berkhayal, Nad," balas Devano sambil mengacak rambut Nadira.

Tindakan tersebut membuat Nadira merasa kesal. Devano sering mengganggu dirinya seperti itu. Walaupun hubungan mereka sebagai bos dan sekretaris yang saling mengganggu, namun terkadang mereka bertingkah bak teman dekat.

"Bisa Pak Devano tidak mengganggu saya dengan cara mengacak rambut saya?" Ujar Nadira sambil mengerucutkan bibirnya karena kesal terhadap Devano.

"Iya, maafkan saya. Mau makan apa? Saya akan buatkan," ulangnya.

"Apa saja yang ada di sini, Pak?" tanya Nadira sambil menyisir rambutnya.

"Hanya mie instan," balas Devano sambil tertawa.

"Ish, Pak Devano memang sangat menjengkelkan. Anda menawarkan makanan, tapi hanya menawarkan mie instan, " balas Nadira sambil menjentikkan rambutnya.

"Hai Nadira, ini bukan restoran. Bersyukurlah masih bisa menikmati mie instan. Jangan banyak protes, mau makan apa tidak? Astaga dasar anak kecil, Masih sempat membawa sisir" seru Devano.

"Mungkin di jet pribadi milik seorang sultan ada restorannya. Keluarga Bapak kan sultan akbar. Apa Bapak tau karena bapak saya harus melewatkan masakan Mama, yang sangat saya rindukan. Masalah sisir, bagi wanita, ini benda wajib yang harus dibawa selalu," ucap Nadira.

Dua jam kemudian, mereka tiba di pantai tempat Ratna akan melakukan pemotretan. Setelah mencari keberadaan Ratna cukup lama, akhirnya Nadira dan Devano berhasil menemukannya.

"Nadira," panggil Devano sambil meliriknya.

"Saya di sini, Pak. Ada apa?" balas Nadira.

"Kamu pergi ke sana sekarang, dan saya akan menunggu kabarmu di sini. Jangan lupa video call saya nanti, saya ingin melihat langsung apa yang mereka berdua lakukan," kata Devano sambil menatap Nadira.

"Apakah Bapak yakin? Jangan sampai tersakiti hatinya, ya!" ucap Nadira.

"Tidak, sudah sana, cepat. Jangan banyak ngomong," ujar Devano dengan sedikit kesal.

"Siap, Bos. Saya yang menjadi penguntit cantik sudah siap melaksanakan tugas," balas Nadira sambil terkekeh dan langsung melangkah pergi dari hadapan Devano.

Setelah Nadira pergi, Devano mengangkat kedua sudut bibirnya. Entah mengapa, setiap kali bersama dengan Nadira, selalu ada hal yang membuatnya tersenyum. Bahkan Devano sudah tidak peduli lagi dengan perasaannya terhadap Ratna, wanita yang menjadi tunangannya saat ini.

"Dasar anak kecil. Ada-ada tingkahnya yang membuat saya tersenyum," ucapnya.

Terpopuler

Comments

§¢Pipitz Chipᴳᴿ🐅​💋👻ᴸᴷ

§¢Pipitz Chipᴳᴿ🐅​💋👻ᴸᴷ

kan yang mulai ada rasa sama Nadira mulai senyum-senyum.. tinggalin aja Ratna

2023-06-29

0

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Karekter pemeran utamanya kuat dan saling mendukung dengan yang pemeran lainnya 👍👍

2023-06-28

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ⍣⃟ₛSN༄⍟DINI𓆉︎ᵐᵈˡ🍿

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ⍣⃟ₛSN༄⍟DINI𓆉︎ᵐᵈˡ🍿

ciee lama lama naksir itu udah senyum senyum sendri🤣

2023-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Karyawan magang
2 Pekerjaan sampingan
3 Pengungit cantik
4 Menjadi pusat perhatian
5 Bulan madu
6 Suara orang minta tolong
7 Merasa iba
8 Wanita syco
9 Kunci rumah tangga harmonis
10 DASAR CEO GOBLOK
11 Tidur satu ranjang
12 Rencana Ratna
13 Ikatan batin
14 Syarat dari Alex
15 Perihal berkas penting
16 Flashback satu tahun yang lalu
17 Awal menjadi asisten sekaligus penguntit
18 Keputusan Nadira
19 Kedatangan Ratnaa
20 Flashdisk
21 Pesan dari Bella
22 Rasa penasaran Devano
23 Rasa Terkejut Devano
24 Gadis manja
25 Berharap balasan
26 Rasa bingung Devano
27 Bertemu dia
28 Dion si tau segalanya
29 Tokyo
30 Rasa rindu Nadira
31 Teringat akan Nadira
32 Kejutan untuk Ratna dan Fadil
33 Pria lemot
34 Trending topik
35 Hanya wanita murahan
36 Balasan pesan untuk Devano
37 Siapa wanita itu?
38 Bertemu Zein
39 10 tahun yang lalu
40 Suara yang tidak asing
41 Acara Lelang
42 Dia orangnya
43 Part Alex
44 Melepas Rindu
45 Berlian vs King Oppa
46 Selamanya dia milikku!
47 Penyesalan Alex
48 Bertemu mereka lagi
49 Menjalankan misi
50 Mengabulkan permintaan
51 Saingan
52 SAH
53 First kiss after married
54 Flashback kemaren
55 Lingerie?
56 Pengantin baru
57 Gagal malam pertama
58 Perasaan Devano
59 Rumah sakit
60 Amnesia
61 Saingan bisnis
62 Rasa curiga mereka
63 Sebuah pilihan
64 Sisi lain Devano
65 Menjadi kambing hitam
66 Rencana Devano
67 Sosok Nadira
68 Mencari pelaku
69 Bertemu Lisa
70 Dia hanya masa lalu mu!
71 Produk Limited Edition
72 Rencana Wardana
73 Tidak mungkin!
74 Rsa terkejut Alex
75 Semua karna cinta
76 Rasa panik Ratna
77 Anak kandung
78 Unboxing
79 Tidak mau di ganggu
80 Harus Move on!
81 Penyesalan Alex
82 Pertemuan Risa dengan Reza
83 Ronde Selanjutnya
84 Part Risa& Reza
85 Penguntit atau Istri?
86 Rasa terkejut adam
87 Flashback
88 Suami mesum
89 Sekarang saatnya
90 Pasar malam
91 Butuh bukti yang kuat
92 Keadaan Bunda Ratna
93 Tentang masa lalu
94 Rasa takut Nadira
95 Misi penyelamatan mama Nathan
96 Ruangan bawah tanah
97 Keadaan mama Nathan
98 Bertemu Ratna
99 Fitting baju
100 kejadian di restoran
101 Kemarahan Nadira
102 Dermaga
103 Part Farah
104 Butik
105 Gaun pernikahan
106 Masalalu
107 Perasaan Keenan
108 Fakta apa ini?
109 Kedatangan Pamela
110 Kode Keras
111 Rasa bingung Nadira
112 Pertengkaran Devano dan Farah
113 Semua hanya tentang waktu
114 Bertemu seseorang
115 Bertemu Nathan
116 Pesan dari Bella
117 Di jebak 2
118 Mencari pelaku
119 Bagaikan Langit dan Bumi
120 Kelakuan Nadira
121 Memperketat penjagaan
122 Rencana Wardana & Sky
123 Hanya karna baca novel
124 Harapan Devano
125 Terlalu menghayati
126 Rencana devano
127 Mengancam Adam
128 Memilih hadiah
129 Kawan Monyet
130 Malioboro
131 Kencan
132 Membeli Sesuatu
133 Sweet couple
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Karyawan magang
2
Pekerjaan sampingan
3
Pengungit cantik
4
Menjadi pusat perhatian
5
Bulan madu
6
Suara orang minta tolong
7
Merasa iba
8
Wanita syco
9
Kunci rumah tangga harmonis
10
DASAR CEO GOBLOK
11
Tidur satu ranjang
12
Rencana Ratna
13
Ikatan batin
14
Syarat dari Alex
15
Perihal berkas penting
16
Flashback satu tahun yang lalu
17
Awal menjadi asisten sekaligus penguntit
18
Keputusan Nadira
19
Kedatangan Ratnaa
20
Flashdisk
21
Pesan dari Bella
22
Rasa penasaran Devano
23
Rasa Terkejut Devano
24
Gadis manja
25
Berharap balasan
26
Rasa bingung Devano
27
Bertemu dia
28
Dion si tau segalanya
29
Tokyo
30
Rasa rindu Nadira
31
Teringat akan Nadira
32
Kejutan untuk Ratna dan Fadil
33
Pria lemot
34
Trending topik
35
Hanya wanita murahan
36
Balasan pesan untuk Devano
37
Siapa wanita itu?
38
Bertemu Zein
39
10 tahun yang lalu
40
Suara yang tidak asing
41
Acara Lelang
42
Dia orangnya
43
Part Alex
44
Melepas Rindu
45
Berlian vs King Oppa
46
Selamanya dia milikku!
47
Penyesalan Alex
48
Bertemu mereka lagi
49
Menjalankan misi
50
Mengabulkan permintaan
51
Saingan
52
SAH
53
First kiss after married
54
Flashback kemaren
55
Lingerie?
56
Pengantin baru
57
Gagal malam pertama
58
Perasaan Devano
59
Rumah sakit
60
Amnesia
61
Saingan bisnis
62
Rasa curiga mereka
63
Sebuah pilihan
64
Sisi lain Devano
65
Menjadi kambing hitam
66
Rencana Devano
67
Sosok Nadira
68
Mencari pelaku
69
Bertemu Lisa
70
Dia hanya masa lalu mu!
71
Produk Limited Edition
72
Rencana Wardana
73
Tidak mungkin!
74
Rsa terkejut Alex
75
Semua karna cinta
76
Rasa panik Ratna
77
Anak kandung
78
Unboxing
79
Tidak mau di ganggu
80
Harus Move on!
81
Penyesalan Alex
82
Pertemuan Risa dengan Reza
83
Ronde Selanjutnya
84
Part Risa& Reza
85
Penguntit atau Istri?
86
Rasa terkejut adam
87
Flashback
88
Suami mesum
89
Sekarang saatnya
90
Pasar malam
91
Butuh bukti yang kuat
92
Keadaan Bunda Ratna
93
Tentang masa lalu
94
Rasa takut Nadira
95
Misi penyelamatan mama Nathan
96
Ruangan bawah tanah
97
Keadaan mama Nathan
98
Bertemu Ratna
99
Fitting baju
100
kejadian di restoran
101
Kemarahan Nadira
102
Dermaga
103
Part Farah
104
Butik
105
Gaun pernikahan
106
Masalalu
107
Perasaan Keenan
108
Fakta apa ini?
109
Kedatangan Pamela
110
Kode Keras
111
Rasa bingung Nadira
112
Pertengkaran Devano dan Farah
113
Semua hanya tentang waktu
114
Bertemu seseorang
115
Bertemu Nathan
116
Pesan dari Bella
117
Di jebak 2
118
Mencari pelaku
119
Bagaikan Langit dan Bumi
120
Kelakuan Nadira
121
Memperketat penjagaan
122
Rencana Wardana & Sky
123
Hanya karna baca novel
124
Harapan Devano
125
Terlalu menghayati
126
Rencana devano
127
Mengancam Adam
128
Memilih hadiah
129
Kawan Monyet
130
Malioboro
131
Kencan
132
Membeli Sesuatu
133
Sweet couple

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!