Sudah seminggu sejak Naila tinggal di rumah kakaknya,dia melayani Raisa dengan baik dan hubungan mereka perlahan semakin dekat walau kadang sekilas Raisa merasa aneh dengan tatapan Naila.
Raisa merasa ada tatapan iri di mata adiknya apalagi saat melihat suaminya yang begitu perhatian kepadanya.Lagi-lagi Raisa menenangkan dan menyakinkan dirinya kalau itu hannya perasaanya saja,tidak mungkin ada yang lain atau mungkin dia kelelahan karena sering melakukan olah raga ibu hamil.
"Tidak Raisa itu adikmu tidak mungkin dia iri dengan mu,tidak...Dia orang baik." Ucapnya kepada dirinya sendiri hingga tidak sadar Naila masuk ke kamarnya sambil membawa segelas susu untuknya.
"Kakak kenapa,kelihatannya gelisah,sebaiknya Kaka istrahat saja tidak perlu olah raga lagi." Ucap Naila dia duduk di pinggiran ranjang mewah miliknya dan juga suaminya.
Raisa tersenyum kecil,entah apa yang terjadi hingga perasaanya tidak tenang akhir-akhir ini dan dia selalu gelisah pada hal tidak terjadi apa pun di rumah itu.
"Naila kamu sudah punya pacar?" Tanya Raisa tiba-tiba hingga Naila mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan konyol kakaknya itu.
"Aneh sekali kakak,untuk apa juga kakak nanya hal yang tidak penting seperti itu.Aku tidak mau pacaran kakak aku ingin sukses dulu baru pacaran,tidak semua wanita seberuntung kakak memiliki suami mapan dan kaya,tapi jika aku mungkin sukses pria sukses juga akan datang kepadaku." Jawab Naila.Raisa hannya tersenyum kecil mendengar jawaban adiknya seharusnya tidak ada yang harus di takutkan tapi hati kecilnya selalu bertentangan dengan mulutnya.
Setelan Naila keluar dari dalam kamar Raisa mulai mandi karena hari sudah sore,suaminya tidak suka saat dia pulang penampilannya masih kucel dan bauk.
Walaupun Irawan pria yang sangat baik menurutnya,pria itu sangat memperhatikan penampilan Raisa,dia akan melakukan apa saja agar Raisa tetap cantik dan menarik luar dalam.
Tidak lama kemudian mobil suaminya sudah sampai di rumah,Naila membuka pintu karena pembantu utama mereka sudah kembali ke rumahnya.
"Mana kakak mu dek?"
"Ada di kamar bang."
"Hmm makasih ya sudah membuka pintu." Ucap Irawan lalu membuka dompetnya dan memberikan Naila uang sepuluh lembar pecahan seratus dia merasa kasihan dengan Naila yang tidak memiliki baju yang layak untuk di pakai.
"Beli apa pun yang kamu mau,sepertinya kamu tidak memiliki baju yang bagus beli untukmu,aku tidak mau ibu marah kepadaku karena kamu tidak ada baju selama kamu disini." Ucap Irawan lalu pergi begitu saja dari hadapan Naila.
Jantung Naila berdebat menerima uang begitu banyak dari Abang iparnya,uang yang belum pernah dia pegang selama ini.Tiba-tiba Naila merasa hatinya terharu menerima uang yang begitu banyak apalagi dari seorang pria.
"Ternyata begini rasanya menerima uang dari lelaki,enak sekali kakak Raisa pasti dia selalu mendapat uang yang banyak." Ucap Naila dalam hati.
Naila yang sangat bahagia menerima uang dari Abang iparnya langsung melayani mereka dengan semangat malam ini,wajahnya terlihat sangat ceria.
"Tumben kamu senang begitu Naila tidak biasanya?" Tanya Raisa tiba-tiba tidak di pungkiri dia juga senang melihat adiknya yang bahagia tidak seperti biasanya selalu murung dan wajahnya masam.
"Tidak papa kakak,hannya lagi senang saja." Jawab Naila.Mereka menghabiskan makan malam,setelah itu mereka semua masuk kamar masing-masing.
Raisa dan Irawan tidur berdekatan,sudah lama mereka tidak melakukan hubungan suami istri sejak kehamilan Raisa Irawan enggan melakukan hubungan badan,dia tidak bergairah sama sekali melakukan hubungan badan dengan istrinya mungkin karena tubuh Raisa yang sudah gendut dan melar membuatnya tidak selera.
"Mas....Sudah lama kita tidak melakukanya,apa kamu tidak merindukan aku?" Tanya Raisa tiba-tiba,dia menahan malu yang luar biasa untuk mengingatkan suaminya tapi ini lebih baik dari pada suaminya bermain diluar sana.
"Hahaha jangan paksakan diri sayang,kamu sedang hamil besar aku takut terjadi sesuatu dengan anak kita jadi untuk sementara kita tahan saja." Tolak Irawan selain memang dia tidak tega dengan kondisi Raisa yang hamil besar dia juga kurang selera dengan tubuh Raisa saat ini.
Mendengar penolakan dari suaminya Raisa semakin malu padahal dia mengajak suaminya karena dia takut suaminya bermain dengan wanita lain di luar sana.
Raisa langsung tidur setelah mendapat penolakan dari suaminya dia membelakangi suaminya karena dia tidak ingin suaminya melihat wajahnya yang sudah memerah.
Sementara itu,irawan memang sudah sangat mengingkan itu,sudah lebih dari satu bulan mereka tidak melakukannya,terkadang dia menuntaskan hasratnya di kamar mandi kalau memang sudah tidak tahan seperti malam ini,dia sangat menginginkan kenikmatan seperti dulu.
Tidak tahan lagi, akhirnya Irawan memutuskan ke kamar mandi dan menyelesaikan ritualnya di kamar mandi sana.Irawan menghela napas setelah dia selesai melakukan itu,walaupun tidak puas sama sekali dia yang terpenting baginya dia menuntaskan hasratnya yang menggebu.
Keesokan paginya setelah selesai melayani kakaknya,Naila pergi ke supermarket yang tidak jauh dari rumah kakaknya dia membeli semua yang dia inginkan memakai uang pemberian Abangnya.
Naila membeli dua potong baju seksi,rasanya dia ingin memaki itu kalau dia sedang tidur malam dan tidak lupa juga dia membeli beberapa scancare untuknya.
Setelah membeli semua kebutuhan yang dia inginkan Naila kembali ke rumah dengan wajah yang sangat ceria lalu melayani kakaknya seperti biasa.
"Dari tadi malam aku melihat mu bahagia sekali Naila ada apa sih?" Tanya Raisa penasaran,wajah Naila hannya tersenyum kecil seakan tidak ingin memberitahu kebahagiannya itu.
"Tidak papa kak biasa saja." Jawab Naila santai lalu dia pergi meninggalkan Kakaknya.
Sudah seminggu semenjak Irawan memberikan uang kepada Naila,malam ini Naila membuka pintu kembali untuk Abang iparnya yang kebetulan pulang sudah larut malam.
"Kamu belum tidur Naila,kamu rajin sekali membuka pintu untuk ku." Ucap Irawan.Entah hannya perasaanya saja menurutnya Naila semakin cantik,sudah beberapa malam ini dia Melihat Naila selalu memakai pakaian yang transparan dan juga pendek hingga membuat Irawan menelan saliva menahan hasratnya.
"Sadar...Sadar lah itu adik istrimu jangan tergoda." Ucapnya dalam hati saat melihat bokong Naila yang begitu menggoda imannya.
"Kalau aku tidur siapa yang buka pintu untukmu bang,tidak mungkin kakak,dia pasti lelah." Jawab Naila polos.
"Abang makan,kalau makan biar aku siapkan." Tanya Naila menggoda jiwa Irawan.
"Aku sudah makan tadi,kamu istrahat saja." Jawab Irawan mencoba untuk konsentrasi agar tidak berpikiran aneh-aneh.
Irawan meninggalkan Naila lalu masuk ke dalam kamar,dia langsung tidur di samping Raisa pikirannya melayang kepada Naila yang tidak kalah cantik dengan istrinya.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Ken L
Raysa mendatangkan maut ke dlm rmh tangganya. padahal panggil ART 2 org saja masih sanggup bayar gajinya. anehh cerita ini.. Naila jadi pelakor dlm keluarga kakaknya
2023-10-18
1
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
aneh masa sm istri sndiri g nafsu. kl suami sndiri psti sllu mnta HB apalagi kl.lh hamil pkrn mrka mlh tmbh seksi😊
2023-10-06
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
MasyaAllah. . hati2 Naila.. lanjutkan Thor..🤭
2023-08-04
0