Bab 2 ~ Tidak ada yang aneh ~

Sudah seminggu sejak Naila tinggal di rumah kakaknya,dia melayani Raisa dengan baik dan hubungan mereka perlahan semakin dekat walau kadang sekilas Raisa merasa aneh dengan tatapan Naila.

Raisa merasa ada tatapan iri di mata adiknya apalagi saat melihat suaminya yang begitu perhatian kepadanya.Lagi-lagi Raisa menenangkan dan menyakinkan dirinya kalau itu hannya perasaanya saja,tidak mungkin ada yang lain atau mungkin dia kelelahan karena sering melakukan olah raga ibu hamil.

"Tidak Raisa itu adikmu tidak mungkin dia iri dengan mu,tidak...Dia orang baik." Ucapnya kepada dirinya sendiri hingga tidak sadar Naila masuk ke kamarnya sambil membawa segelas susu untuknya.

"Kakak kenapa,kelihatannya gelisah,sebaiknya Kaka istrahat saja tidak perlu olah raga lagi." Ucap Naila dia duduk di pinggiran ranjang mewah miliknya dan juga suaminya.

Raisa tersenyum kecil,entah apa yang terjadi hingga perasaanya tidak tenang akhir-akhir ini dan dia selalu gelisah pada hal tidak terjadi apa pun di rumah itu.

"Naila kamu sudah punya pacar?" Tanya Raisa tiba-tiba hingga Naila mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan konyol kakaknya itu.

"Aneh sekali kakak,untuk apa juga kakak nanya hal yang tidak penting seperti itu.Aku tidak mau pacaran kakak aku ingin sukses dulu baru pacaran,tidak semua wanita seberuntung kakak memiliki suami mapan dan kaya,tapi jika aku mungkin sukses pria sukses juga akan datang kepadaku." Jawab Naila.Raisa hannya tersenyum kecil mendengar jawaban adiknya seharusnya tidak ada yang harus di takutkan tapi hati kecilnya selalu bertentangan dengan mulutnya.

Setelan Naila keluar dari dalam kamar Raisa mulai mandi karena hari sudah sore,suaminya tidak suka saat dia pulang penampilannya masih kucel dan bauk.

Walaupun Irawan pria yang sangat baik menurutnya,pria itu sangat memperhatikan penampilan Raisa,dia akan melakukan apa saja agar Raisa tetap cantik dan menarik luar dalam.

Tidak lama kemudian mobil suaminya sudah sampai di rumah,Naila membuka pintu karena pembantu utama mereka sudah kembali ke rumahnya.

"Mana kakak mu dek?"

"Ada di kamar bang."

"Hmm makasih ya sudah membuka pintu." Ucap Irawan lalu membuka dompetnya dan memberikan Naila uang sepuluh lembar pecahan seratus dia merasa kasihan dengan Naila yang tidak memiliki baju yang layak untuk di pakai.

"Beli apa pun yang kamu mau,sepertinya kamu tidak memiliki baju yang bagus beli untukmu,aku tidak mau ibu marah kepadaku karena kamu tidak ada baju selama kamu disini." Ucap Irawan lalu pergi begitu saja dari hadapan Naila.

Jantung Naila berdebat menerima uang begitu banyak dari Abang iparnya,uang yang belum pernah dia pegang selama ini.Tiba-tiba Naila merasa hatinya terharu menerima uang yang begitu banyak apalagi dari seorang pria.

"Ternyata begini rasanya menerima uang dari lelaki,enak sekali kakak Raisa pasti dia selalu mendapat uang yang banyak." Ucap Naila dalam hati.

Naila yang sangat bahagia menerima uang dari Abang iparnya langsung melayani mereka dengan semangat malam ini,wajahnya terlihat sangat ceria.

"Tumben kamu senang begitu Naila tidak biasanya?" Tanya Raisa tiba-tiba tidak di pungkiri dia juga senang melihat adiknya yang bahagia tidak seperti biasanya selalu murung dan wajahnya masam.

"Tidak papa kakak,hannya lagi senang saja." Jawab Naila.Mereka menghabiskan makan malam,setelah itu mereka semua masuk kamar masing-masing.

Raisa dan Irawan tidur berdekatan,sudah lama mereka tidak melakukan hubungan suami istri sejak kehamilan Raisa Irawan enggan melakukan hubungan badan,dia tidak bergairah sama sekali melakukan hubungan badan dengan istrinya mungkin karena tubuh Raisa yang sudah gendut dan melar membuatnya tidak selera.

"Mas....Sudah lama kita tidak melakukanya,apa kamu tidak merindukan aku?" Tanya Raisa tiba-tiba,dia menahan malu yang luar biasa untuk mengingatkan suaminya tapi ini lebih baik dari pada suaminya bermain diluar sana.

"Hahaha jangan paksakan diri sayang,kamu sedang hamil besar aku takut terjadi sesuatu dengan anak kita jadi untuk sementara kita tahan saja." Tolak Irawan selain memang dia tidak tega dengan kondisi Raisa yang hamil besar dia juga kurang selera dengan tubuh Raisa saat ini.

Mendengar penolakan dari suaminya Raisa semakin malu padahal dia mengajak suaminya karena dia takut suaminya bermain dengan wanita lain di luar sana.

Raisa langsung tidur setelah mendapat penolakan dari suaminya dia membelakangi suaminya karena dia tidak ingin suaminya melihat wajahnya yang sudah memerah.

Sementara itu,irawan memang sudah sangat mengingkan itu,sudah lebih dari satu bulan mereka tidak melakukannya,terkadang dia menuntaskan hasratnya di kamar mandi kalau memang sudah tidak tahan seperti malam ini,dia sangat menginginkan kenikmatan seperti dulu.

Tidak tahan lagi, akhirnya Irawan memutuskan ke kamar mandi dan menyelesaikan ritualnya di kamar mandi sana.Irawan menghela napas setelah dia selesai melakukan itu,walaupun tidak puas sama sekali dia yang terpenting baginya dia menuntaskan hasratnya yang menggebu.

Keesokan paginya setelah selesai melayani kakaknya,Naila pergi ke supermarket yang tidak jauh dari rumah kakaknya dia membeli semua yang dia inginkan memakai uang pemberian Abangnya.

Naila membeli dua potong baju seksi,rasanya dia ingin memaki itu kalau dia sedang tidur malam dan tidak lupa juga dia membeli beberapa scancare untuknya.

Setelah membeli semua kebutuhan yang dia inginkan Naila kembali ke rumah dengan wajah yang sangat ceria lalu melayani kakaknya seperti biasa.

"Dari tadi malam aku melihat mu bahagia sekali Naila ada apa sih?" Tanya Raisa penasaran,wajah Naila hannya tersenyum kecil seakan tidak ingin memberitahu kebahagiannya itu.

"Tidak papa kak biasa saja." Jawab Naila santai lalu dia pergi meninggalkan Kakaknya.

Sudah seminggu semenjak Irawan memberikan uang kepada Naila,malam ini Naila membuka pintu kembali untuk Abang iparnya yang kebetulan pulang sudah larut malam.

"Kamu belum tidur Naila,kamu rajin sekali membuka pintu untuk ku." Ucap Irawan.Entah hannya perasaanya saja menurutnya Naila semakin cantik,sudah beberapa malam ini dia Melihat Naila selalu memakai pakaian yang transparan dan juga pendek hingga membuat Irawan menelan saliva menahan hasratnya.

"Sadar...Sadar lah itu adik istrimu jangan tergoda." Ucapnya dalam hati saat melihat bokong Naila yang begitu menggoda imannya.

"Kalau aku tidur siapa yang buka pintu untukmu bang,tidak mungkin kakak,dia pasti lelah." Jawab Naila polos.

"Abang makan,kalau makan biar aku siapkan." Tanya Naila menggoda jiwa Irawan.

"Aku sudah makan tadi,kamu istrahat saja." Jawab Irawan mencoba untuk konsentrasi agar tidak berpikiran aneh-aneh.

Irawan meninggalkan Naila lalu masuk ke dalam kamar,dia langsung tidur di samping Raisa pikirannya melayang kepada Naila yang tidak kalah cantik dengan istrinya.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

Terpopuler

Comments

Ken L

Ken L

Raysa mendatangkan maut ke dlm rmh tangganya. padahal panggil ART 2 org saja masih sanggup bayar gajinya. anehh cerita ini.. Naila jadi pelakor dlm keluarga kakaknya

2023-10-18

1

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

aneh masa sm istri sndiri g nafsu. kl suami sndiri psti sllu mnta HB apalagi kl.lh hamil pkrn mrka mlh tmbh seksi😊

2023-10-06

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

MasyaAllah. . hati2 Naila.. lanjutkan Thor..🤭

2023-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Pendahuluan ~
2 Bab 2 ~ Tidak ada yang aneh ~
3 Bab 3 ~ Kesal ~
4 Bab 4 ~ Merasa aneh ~
5 Bab 5 ~ Terulang kembali ~
6 Bab 6 ~ Kamu sudah gila ~
7 Bab 7 ~ Ketahuan ~
8 Bab 8 ~ Lebih baik kamu pergi ~
9 Bab 9 ~ Aku sudah kecewa ~
10 Bab 10 ~ Hubungan yang gelap ~
11 Bab 11 ~ Ada yang aneh ~
12 Bab 12 ~ Kebahagian yang penuh dusta ~
13 Bab 13 ~ Kamu berbohong mas ~
14 Bab 14 ~ Kamu tega mas ~
15 Bab 15 ~ Kamu hebat ~
16 Bab 16 ~ Sabar sayang ~
17 Bab 16 ~ Terpukul ~
18 Bab 18 ~ Bertahan ~
19 Bab 19 ~ Belajar banyak hal
20 Bab 20 ~ Menutup mata ~
21 Bab 21 ~ Cinta karena nafsu ~
22 Bab 22 ~ Wanita murahan ~
23 Bab 23 ~ Belajar melupakan ~
24 Bab 24 ~ Aku bukan orang bodoh ~
25 Bab 25 ~ Mengabaiakan ~
26 Bab 26 ~ Cemburu ~
27 Bab 27 ~ Menunggu ~
28 Bab 28 ~ Mertua yang baik ~
29 bab 29 ~ Mencari tau ~
30 Bab 30 ~ Aku mencintai mas Irwan ma...~
31 Bab 31 ~ Anak kurang ajar ~
32 Bab 32 ~ Wanita gila ~
33 Bab 33 ~ Melahirkan tanpa suami ~
34 Bab 34 ~ Ceraikan aku mas ~
35 Bab 35 ~ kalian egois ~
36 Bab 35 ~Di usir ~
37 Bab 36 ~ Maafkan dia sayang ~
38 Bab 37 ~ Biarkan karma yang bekerja ~
39 Bab 39 ~ Jalani saja mas ~
40 40 ~ Kebohongan ~
41 Bab 41 ~ Sesak di hati ~
42 Bab 42 ~ Suami yang hebat ~
43 Bab 43 ~ Harus kuat ~
44 Bab 44 ~ Biarkan saja ~
45 Bab 45 ~ Melupakan mu ~
46 Bab 46 ~ Pelajaran ~
47 Bab 47 ~ Kejutan ~
48 Bab 48 ~ Ada apa sih bu ~
49 Bab 49 ~ Kemarahan Raisa ~
50 Bab 50 ~ Kalian orang tua yang jahat ~
51 Bab 51 ~ Anak durhaka ~
52 bab 52 ~ Aku sangat menyesal ~
53 Bab 53 ~ Pelakor jahanam ~
54 Bab 54 ~ Nasib baik ~
55 Bab 55 ~ Kita sudah cerai ~
56 Bab 56 ~ Penderitaan ~
57 Bab 57 ~ Maafkan ibumu ini Raisa
58 Bab 58 ~ Jatuh ~
59 Bab 59 ~ Wanita penyakitan ~
60 Bab 60 ~ permintaan maaf ~
61 Bab 61 ~ Meninggalkan kota ini ~
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 ~ Pendahuluan ~
2
Bab 2 ~ Tidak ada yang aneh ~
3
Bab 3 ~ Kesal ~
4
Bab 4 ~ Merasa aneh ~
5
Bab 5 ~ Terulang kembali ~
6
Bab 6 ~ Kamu sudah gila ~
7
Bab 7 ~ Ketahuan ~
8
Bab 8 ~ Lebih baik kamu pergi ~
9
Bab 9 ~ Aku sudah kecewa ~
10
Bab 10 ~ Hubungan yang gelap ~
11
Bab 11 ~ Ada yang aneh ~
12
Bab 12 ~ Kebahagian yang penuh dusta ~
13
Bab 13 ~ Kamu berbohong mas ~
14
Bab 14 ~ Kamu tega mas ~
15
Bab 15 ~ Kamu hebat ~
16
Bab 16 ~ Sabar sayang ~
17
Bab 16 ~ Terpukul ~
18
Bab 18 ~ Bertahan ~
19
Bab 19 ~ Belajar banyak hal
20
Bab 20 ~ Menutup mata ~
21
Bab 21 ~ Cinta karena nafsu ~
22
Bab 22 ~ Wanita murahan ~
23
Bab 23 ~ Belajar melupakan ~
24
Bab 24 ~ Aku bukan orang bodoh ~
25
Bab 25 ~ Mengabaiakan ~
26
Bab 26 ~ Cemburu ~
27
Bab 27 ~ Menunggu ~
28
Bab 28 ~ Mertua yang baik ~
29
bab 29 ~ Mencari tau ~
30
Bab 30 ~ Aku mencintai mas Irwan ma...~
31
Bab 31 ~ Anak kurang ajar ~
32
Bab 32 ~ Wanita gila ~
33
Bab 33 ~ Melahirkan tanpa suami ~
34
Bab 34 ~ Ceraikan aku mas ~
35
Bab 35 ~ kalian egois ~
36
Bab 35 ~Di usir ~
37
Bab 36 ~ Maafkan dia sayang ~
38
Bab 37 ~ Biarkan karma yang bekerja ~
39
Bab 39 ~ Jalani saja mas ~
40
40 ~ Kebohongan ~
41
Bab 41 ~ Sesak di hati ~
42
Bab 42 ~ Suami yang hebat ~
43
Bab 43 ~ Harus kuat ~
44
Bab 44 ~ Biarkan saja ~
45
Bab 45 ~ Melupakan mu ~
46
Bab 46 ~ Pelajaran ~
47
Bab 47 ~ Kejutan ~
48
Bab 48 ~ Ada apa sih bu ~
49
Bab 49 ~ Kemarahan Raisa ~
50
Bab 50 ~ Kalian orang tua yang jahat ~
51
Bab 51 ~ Anak durhaka ~
52
bab 52 ~ Aku sangat menyesal ~
53
Bab 53 ~ Pelakor jahanam ~
54
Bab 54 ~ Nasib baik ~
55
Bab 55 ~ Kita sudah cerai ~
56
Bab 56 ~ Penderitaan ~
57
Bab 57 ~ Maafkan ibumu ini Raisa
58
Bab 58 ~ Jatuh ~
59
Bab 59 ~ Wanita penyakitan ~
60
Bab 60 ~ permintaan maaf ~
61
Bab 61 ~ Meninggalkan kota ini ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!