Amor menatap ke arah Liam yang membawa mobil dan pria itu sama sekali tak membiarkan jika Amor akan pergi bersama dengan Oliver. Entah kenapa pria itu tampaknya terlihat sangat kejam sekali. Bukan hanaya kali ini akan tetapi pria itu sudah seringkali mengekang hidupnya dan selain itu ia irit bicara dan tak pernah peduli dengannya.
Amor pun mencengkram tangannya dan berusaha untuk setenang mungkin. Tapi entah kenapa perasaannya terus saja tidak enak. Wanita itu memandang ke arah Liam dengan berani dan ingin mempertanyakan semua sikap Liam kepadanya.
"Kenapa kau melakukan itu? Kau hanyalah seorang bodyguard tapi kau tak pernah peduli dengan orang lain dan perasaan ku sendiri."
Kemudian Liam pun langsung memberhentikan mobilnya yang membuat Amor terkejut dan hampir saja kepalanya terjedot.
"Kau," ucap Amor dengan marah. Tapi wanita itu tetap berusaha untuk bersikap sabar.
"Kau sangat berisik sekali. Tidak usah mempertanyakan hal yang tidak seharusnya kau tahu." Mata Amor pun langsung membulat mendengar laki-laki tersebut seolah-olah berkuasa dalam hidupnya.
"Kau pikir dirimu itu siapa? Kenapa kau malah bersikap seenak-enaknya saja? Aku ini adalah Nona mu, seharusnya kau menuruti apa yang aku katakan. Kan selalu melarang aku berhubungan dengan keluarga sepupuku dan Oliver. Selain itu kau terus mengetahui hidupku tanpa aku mengerti apa penyebabnya," ucap Amor yang selama ini hanya bisa dipendamnya. Akhirnya hari ini ia pun mengatakannya dengan sangat tegas dan menjelaskan bagaimana perasaannya yang tidak bisa dikekang oleh pria itu tersebut.
"Aku tahu ini sangat menyulitkan bagimu, tapi tidak kah kau tahu aku tidak perlu meminta pendapatmu apapun yang aku ingin lakukan. Kau pikir siapa dirimu? Kau hanyalah anak angkat dari tuan muda Karel."
Jelb
Rasanya sungguh menyakitkan untuk didengar. Tapi untungnya wanita itu berusaha menahan kesabaran di dalam hatinya. Ia pun membuang wajahnya dengan tatapan muak.
"Memangnya kenapa jika aku anak angkat? Tuan muda Karel sangat menyayangiku, pun begitu pula aku. Tidakkah kau tahu, bahwa di sini aku yang lebih berhak untuk mengatur hidupku sendiri." Liam yang mendengar setiap kalimat yang dilontarkan oleh Amor pun hanya tertawa kecil. Seakan-akan pria itu meledeknya dan menertawakannya dengan remeh.
Kemudian Liam pun menjalankan mobilnya ke arah rumah sakit. Pria itu sama sekali tidak berbicara lagi dan hanya tinggallah Amor yang sangat kesal kepada pria itu namun tak bisa melakukan apapun.
"Hidupku ini adalah milikku, walaupun kau sudah dikasih oleh ayahku dan diberi amanat untuk menjaga ku, seharusnya kau tidak bersikap mengekang ku."
"Lantas apakah kau tahu bahwa, Aku melakukan ini karena demi kebaikan mu. Di sana masih banyak yang mengincar nyawa mu, sayangnya kau sangat naif dan tidak bisa menyadarinya. Apakah kau itu hebat? Jika selama ini tidak ada aku kau mungkin sudah lama tidak bisa bertahan dan kemudian ayah mu akan meninggal."
Amoorea mendengar kata-kata tersebut langsung menatap tajam ke arah pria itu. Kata-kata yang sangat terlarang untuk didengar olehnya karena Amor tidak ingin terjadi apapun lagi di masa depan.
"Ya aku tahu ini semua demi kebaikanku, tapi apakah harus mengorbankan perasaan dan kebebasanku?"
"Ya kau harus."
Amor menghela napas berat mendengar jawaban yang tak diharapkan oleh pria tersebut. Tampaknya memang ia tak memiliki hak-hak masa mudanya.
_________
TBC
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Elok MIM Indriani
lanjut kyk seru
2023-06-13
1
Defi
Liam mulutmu pedas sekali ngalah2in sambal mercon
2023-04-24
0