Part 2

Amor membuka matanya secara perlahan dan wanita itu memandang ke arah atap rumahnya dengan tatapan kosong. 16 tahun sudah berlalu kejadian itu akan tetapi bayang-bayang masa lalu terus menghantuinya. Amor harus merasakan depresi dan ketakutan setipa malam. Paska tragedi di malam itu ia harus kehilangan ibu yang paling dicintainya dan juga ayahnya yang harus terbaring di rumah sakit selama 12 tahun.

Amor pun perlahan turun dari ranjangnya dan kemudian anak itu membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum keluar dari dalam kamarnya untuk bergabung dengan keluarga om nya di ruang makan.

Amor diasuh oleh Alexander setelah ia tak lagi memiliki siapapun. Ia juga memiliki Abang sepupu yang bernama Oliver. Ia kebetulan hanya tua dua tahun dari Amor.

Selama ini keluarga Alexander menjaga Amor dengan cukup baik dan sama sekali tidak ada kejanggalan dalam hidupnya. Wanita itu bersyukur sangat disayang oleh keluarga angkatnya.

"Amor!" panggil Oliver yang kemudian hendak menarik tangan Amor. Akan tetapi Liam menahan tangan Oliver seolah-olah melarang pria itu untuk menyentuh Amor.

Memang dari dulu Liam selalu bersikap ketus dan sinis kepada keluarga Alexander seakan-akan ia tidka menyukainya. Amor sama sekali tidak mengerti kenapa Liam selalu bersikap seperti itu padahal dia hanyalah seorang bodyguard.

Oliver yang melihat Liam sengaja menahan tangannya pun menatap pria itu dengan tajam. Akan tetapi ia tetap berusaha untuk menstabilkan emosinya yang sangat menggebu-gebu.

"Liam," peringat Amor.

"Amor kau pergi sekolah bersama dengan Oliver saja, kebetulan dia satu jalan dengan mu," ujar Abigail yang merupakan Tantenya yang selalu mengurus Amor dengan baik.

Amor pun mengangguk setuju. Wanita itu menyunggingkan senyumnya dan kemudian duduk dekat dengan Abigail. Abigail adalah sosok yang sangat disayangi oleh Amor dan sudah menganggapnya sebagai ibu kandungnya sendiri.

"Tante, baiklah. Kalau begitu aku harus cepat-cepat makan, pasti Oliver terburu-buru."

"Tidak juga," ucap Oliver yang dengan lapang dada untuk mengantar Amor.

Oliver terlihat sekali sangat menyayangi Amor dan ia rela melakukan apa saja demi wanita itu. Amor adalah satu-satunya perempuan yang paling dekat dengan Oliver.

"Tidak bisa. Amor akan ikut dengan ku, dan sebelum kau ke sekolah bukannya kau ingin menjenguk Tuan Muda Karel terlebih dahulu? Jika Oliver yang mengantarnya takutnya akan menghabiskan waktu yang cukup banyak karena berbeda arah." Oliver langsung menatap ke arah Liam dengan sinis. Kenapa Liam bertindak sesukanya padahal pria itu hanyalah seorang bodyguard. Itulah yang paling tidak disenangi oleh Oliver terhadap Liam karena sudah banyak mencampuri urusan.

Amor terkejut mendengarnya walaupun yang dikatakan oleh Liam ada benarnya tapi ia bisa saja kan menjenguk ayahnya saat pulang saja. Wanita itu menarik napas panjang dan kemudian menghembuskannya secara perlahan dan mencoba untuk menasehati Liam yang Sudja berada di luar batas haj pria tersebut.

"Liam, tidak apa-apa. Kau tidak perlu sampai sebegitunya. Aku bisa saja menjenguk ayah saat pulang nanti." Liam tampak tidak senang dengan ucapan Amora.

Oliver dan juga keluarga besar wanita itu juga menyetujui apa yang diucapkan oleh Amor. Tapi seorang bodyguard yang seharusnya tak memiliki hak untuk bicara akan tetapi selalu saja melarang Amor.

Amor sendiri geram karena ruang geraknya sangat terbatas. Pria tersebut benar-benar sangat menyebalkan.

"Tidak bisa."

Alexander yang melihat keanehan dari Liam pun menatap nyalang ke arah pria tersebut. Akan tetapi seperti terlihat jelas bahwa mereka saling bermusuhan.

"Kenapa kau melarang Amor? Dia adalah salah satu orang yang sangat berharga buat kami, tapi kau orang tidak dikenal dan hanyalah seorang bodyguard selalu saja membatasi ruang gerak Amor. Dia adalah nona mu jadi kau tak berhak untuk mengurusinya."

Liam pun menatap ke arah Alexander lebih berani. Ia tak mungkin kalah dengan Alexander. Mengenai pemotongan gaji? Sayang sekali Karel sudah menggajinya dari pertama kali masuk dengan jumlah gaji untuk seumur hidupnya, makanya ia juga tidak takut dengan kata dipecat.

"Kenapa memangnya? Saya diberi amanat oleh tuan muda Karel. Jadi kau tak bisa melarang ku sesuka hati mu."

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Kasihan Amor ruang geraknya dibatasi oleh Liam, kenapa juga Tuan muda Karel menggajinya seumur hidup

2023-04-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!