Ellena dikehidupan pertamannya merupakan sosok lemah yang mudah goyah. Ia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk bisa terlihat, tapi mudah juga ditindas. Ellena merasa terasingkan, karena Winter sendiri sangat jarang mengajaknya bicara. Winter lebih banyak menghabiskan waktu bersama Chatarina dibandingkan dengannya. Membuatnya sakit hati, tapi tak bisa melakukan apa-apa.
Ellena menggelengkan kepalanya saat mengingat kejadian kehidupan pertamanya yang menyedihkan itu. Sekarang ia telah mengulang waktu. Hal-hal tak baik, kenangan buruk akan ia singkirka sepenuhnya. Kali ini ia mau bersikap sesuka hati, tanpa peduli pada perasaan orang lain.
"Bodohnya aku. Padahal aku begitu memedulikan perasaan orang lain, tapi kenapa mereka tak peduli perasaanku?" batin Ellena menatap cermin.
Janette membantu Ellena mengenakan gaun karena Ellena harus menghadiri acara pesta teh yang diselenggarakan Catharina.
"Yang Mulia, apakah Anda harus pergi? tidakkah wanita itu keterlaluan? dia baru seminggu di sini, dan dia langsung menyelenggarakan pesta teh?" gerutu Janette kesal.
"Jane ... abaikan saja dia. Dia seperti itu karena sedang ingin mencari perhatian orang lain." kata Ellena.
Jika dulu dikehidupan pertama Ellena yang juga diundang ke pesta teh dipermalukan sampai ditertawakan, maka kali ini Ellena lah yang akan menertawakan para Nyonya bangsawan yang mrmihak Catharina dan Catharina itu sendiri. Ellena masih ingat jelas, apa saja hal yang terjadi saat pesta teh dikehidupan pertamanya, ia sungguh-sungguh diremehkan dan dipermalukan sebagai seorang Permaisuri Kekaisaran.
***
Pelayan mengumumkan kedatangan Ellena yang tiba di istana Dandelion. Semua mata menatap dan berbisik. Ellena masuk ke dalam ruangan dengan mengenakan pakaian mewah berwarna merah, sangat kontras dengan kulit putih susunya. Ellena tampak anggun dan cantik dengan gaun itu.
"Ada apa ini? kenapa para Nyonya diam saja?" tanya Ellena.
"Hah, kalian diam saja padahal tahu Permaisuri Kekaisaran Veloz berdiri di sini? lihat apa yang akan aku lakukan pada kalian semuanya." batin Ellena.
"Apa para Nyonya tidak mendapatkan pendidikan tata krama? bukankah seharusnya kalian memberi salam setidak untuk formalitas? apa kalian meremehkanku yang seorang Permaisuri?" kata Ellena dengan nada suara dingin.
Para wanita bangsawan yang hadir langsung kaget mendengar ucapan Ellena. Mereka lantas menunduk dan sedikit membungkuk, mengucapkan salam pada Ellena.
Ellena menatap semua tamu Catharina dengan tatapan tajam. Ia langsung duduk dan menyilangkan kakinya sambil membuka kipasnya.
"Aku dengar akhir-akhi ini keluarga Marquis Wilham sedang mengalami krisis ya? Apa ada yang bisa kubantu, Machioness Wilham?" tanya Ellena tersenyum.
"Oh, ada Marchioness Greg. Apa pengiriman bahan obat-obatan ke selatan lancar? padahal aku dengar di sana sedang marak berkeliaran bandit-bandit bersenjata tajam." sambung Ellena menatap seseorang lain setelah wanita yang berada tak jauh darinya.
Wajah kedua Marchioness itu tampak aneh. Mereka merasa canggung dan mrnundukkan kepala. Dalam pikiran masing-masing Marchioness, mereka terkejut karena Ellena tahu keadaan keluarga mereka padahal tidak ada satupun keluarga Nyonya lain yang tahu.
"Bagaimana? apa kalian akan terus mengabaikanku seperti kehidupan pertamaku? Hoho ... ada untungnya aku memutar waktu. Padahal saat itu aku dulu hanya duduk diam mendengarkan mereka saling mengobrol dan menghibur satu sama lain seolah mereka menunjukka keakraban. Terlebih Catharina yang langsung menengahi mereka bak malaikat. Cih ... " batin Ellena kesal setiap kali melihat wajah Catharina yang memuakkan baginya.
"Ya-Yang Mulia ... apakah keadaan Anda sehat? Bukankah akhir-akhir ini saya dengar Anda kurang sehat?" tanya salah seorang Nyonya.
Ellena menempelkan kipasnya ke wajahnya, "Ya, begitulah. Aku memang tidak sehat. Meski begitu bukan berarti aku tak bisa tahu apa-apa tentang para bangsawan kekaisaran ini. Apa kau lupa, siapa aku sebelum menjadi Permaisuri? aku adalah putri Grand Duke Larozz." kata Ellena.
Ellena melirik ke arah Catharina yang hanya diam tidak bicara tak jauh darinya. Terlihat sangat jelas, kalau Catharina sangat kesal. Semua Nyonya jadi saling menyahut untuk mengajaknya bicara dan terkesan mengabaikan Catharina.
"Oh, Lady Rosaro. Maafkan aku. Apa aku sudah merebut perhatian para Nyonya darimu? kenapa kau diam saja sejak tadi?" tanya Ellena. Ia sengaja memancing Catharina untuk bicara.
"Ah, oh ... ti-tidak apa-apa, Yang Mulia. Tiba-tiba saya hanya tidak enak badan saja." jawab Catharina bersikap sok lemah untuk mencari perhatian.
Catharina kesal. Ia terpaksa harus berbohong dan berakting lemas di hadapan para Nyonya. Padahal ia mengundang para Nyonya untuk bergosip denganya, ia sengaja mengundang Ellena, agar Ellena di permalukan dan diabaikan. Yang terjadi justru sebaliknya. Ialah yang dipermalukan.
"Sial! Kau kuundang bukan untuk mempermalukanku. Dasar rubah licik. Dia pasti sengaja ingin membuatku terlihat tak berguna dan tak berdaya di depan para Nyonya. Lihat saja, aku akan membuatmu malu kali ini." batin Chatarina.
Dua orang pelayan datang, masing-masing membawa kudapan dan teh. Dayang yang membawa teh menatap Catharina sekilas, lalu ia sengaja melambat dan menyenggol Ellena, sehingga ia terjatuh dan menumpahkan teh. Ellena berdiri, karena gaunnya basah oleh teh.
"Ma-maafkan saya, Yang Mulia. Saya tidak sengaja," kata pelayan itu menundukkan kepala.
"Hihihi ... pasti sangat memalukan, kan? lihat gaumu yang indah, basah dan kotor." batin Catharina senang.
"Maafkan pelayan saya, Yang Mulia. Dia baru saya bawa dari desa, jadi sikapnya masih kasar. Saya akan menegurnya," kata Catharina.
Catharina berpikir kalau Ellena pasti akan memaafkan pelayannya. Mengingat dulu juga ada seorang pelayan tak sengaja menumpahkan minuman dan diabaikan saja. Catharina menganggap Ellena pasti akan lebih memilih dilihat sebagai Permaisuri baik hati dan ramah dari pad Permaisuri jahat dan kejam. Hanya karena masalah sepele, tak mungkin Ellena sampai menghukum dayang.
"Siapa namamu?" tanya Ellena tersenyum menatap pelayan yang menumpahkan teh ke gaunnya.
"Sa-saya Nana, Yang Mulia." jawab pelayan itu yang tiba-tiba gugup seperti terintimidasi.
"Apa kau tahu. Berapa harga gaun ini? Harganya bisa mencapai dua lima tahun gajimu. Itu hanya kainnya saja. Belum termasuk hiasan dan jasa jahitnya. Beranu sekali kau mengotori gaun baruku dan hanya minta maaf?" kata Ellena.
"A-apa? sa-saya benar-benar minta maaf. Saya salah," kata pelayan itu.
"Pengawal ... " teriak Ellena memanggil pengawal yang berjaga di luar.
Ellena sengaja membawa pengawal karena tahu akan ada kejadian itu. Dikehidupan pertamanya, ia juga mengalami hal serupa. Bedanya ia dulu hanya diam saja tak mempermasalahkan apapun, karena ingin dilihat sebagai Permaisuri baik hati. Hanya dengan pujian ia pun luluh dan lupa kalau semuanya adalah rencana jahat Catharina. Sekarang, jangankan diam saja. Ellena meembuat gempar Kekaisaran dengan menghukum berat pelayan itu.
Dua orang pengawal masuk. Mereka memberi salam dan bertanya apa yang harus mereka lakukan?
"Seret dayang ini ke luar! Pukul dia lima puluh kali dan kurung dalam penjara bawah tanah tanpa makan dan minum tiga hari." perintah Ellena.
"Baik, Yang Mulia." jawab dua pengawal serentak.
Pengawal langsung menyeret pelayan itu keluar dari ruangan pesta teh. Pelayan itupun meraung-raung meminta bantuan pada Catharina. Tidak mau dilibatkan, Catharina pun membuang muka. Ia mengabaikan jeritan minta tolong pelayannya.
Ellena tersenyum dalam hati, "Lihatlah dirimu wanita ular. Kau bahkan membuang pelayanmu yang kau bilang berharga. Di mana rasa ibamu? kau hanya ingin mencari amanmu sendiri. Dasar tidak tahu malu." batin Ellena.
Semua orang terkejut. Ellena menjatuhkan hukuman yang tak main-main. Ellena melakukan itu untuk memperingatkan semua orang yang hadir di pesta teh, jika ia bukan lagi Ellena yang bisa diremehkan. Ia adalah Permausuri Kekaisaran Veloz yang berkuasa setelah Kaisar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Siti solikah
aku suka caramu ellina
2025-03-05
0
Yennie Susantie
kok tamu songong?
2025-02-12
0
Hilmiya Kasinji
bagus alias goodd elena
2024-08-07
0