Sangat Menyedihkan

Sore harinya, Alexandra dan juga Aurora memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. dan seperti biasa pula, gadis cantik itu segera memasak makanan untuk keluarga pamannya.

Walaupun, Gadis itu merasa sangat lelah dan juga ingin segera keluar dari tempat itu. namun Gadis itu juga merasa sangat kebingungan. karena selain rumah ini, Alexandra tidak memiliki rumah. karena hanya inilah peninggalan satu-satunya dari keluarganya.

"Paman mau apa?"tanya Alexandra dengan perasaan yang sangat terkejut. saat mendapati laki-laki paruh baya itu, telah berada di belakangnya dengan senyuman yang sangat mengerikan.

Tanpa basa-basi, laki-laki paruh baya itu segera menarik tangan Alexandra untuk masuk ke dalam sebuah kamar.

"Paman jangan gila! aku ini keponakanmu!"teriak Alexandra penuh dengan ketakutan. karena gadis itu, tahu apa yang akan dilakukan oleh pamannya itu.

Apalagi ternyata di rumah itu, tidak ada orang sama sekali. karena kebetulan, bibi Diandra dan Veronica, tengah berada di luar mengikuti arisan para wanita sosialita itu. dan mereka akan kembali, setelah langit mulai petang.

"berteriaklah sekuat tenaga! karena aku, memasang peredam suara di kamar ini!"ucap Abimanyu Seraya tertawa terbahak-bahak.

Tentu saja, hal itu membuat Alexandra yang mendengarnya, seketika menggelengkan kepala. dan dengan perlahan-lahan, beringsut mundur. namun sepertinya, semua itu adalah sia-sia belaka.

Karena secepat kilat, Abimanyu segera menerkam keponakannya sendiri itu. hingga membuat Alexandra, seketika menangis histeris. apalagi, saat laki-laki itu dengan beringas, mengoyak mahkota Alexandra tanpa ampun. dan merobek sesuatu dalam sana hingga mengalirkan darah yang sangat banyak.

"Ayah Ibu aku sudah hancur!"teriak Alexandra menjerit.

Sementara Abimanyu, laki-laki paruh baya itu segera meninggalkan kamar Alexandra. setelah puas mengobrak-abrik tubuh keponakannya itu.

"aaaakkhh!"teriak Alexandra lantang. Gadis itu seketika ambruk dan tak sadarkan diri. akibat menahan rasa sakit yang menyeruak di dalam hatinya itu.

Tak lama berselang, Veronica dengan Diandra pulang dari tempat arisannya.

"kenapa belum ada makanan?"tanya Diandra. saat wanita paruh baya itu, membuka penutup makanan yang ternyata masih kosong.

"di mana anak sialan itu?"tanya Diandra lagi.

"dia ada di kamarnya. tadi aku lihat, dia membawa seorang laki-laki dan membawanya ke kamar."ucap Abimanyu dengan santai.

"kurang ajar!"wanita paruh baya itu, segera melangkahkan kakinya dengan langkah tergesa-gesa dan langsung membuka pintu kamar keponakannya itu yang berada di bangunan paling belakang.

Memang, semenjak ayah dan ibunya meninggal, Alexandra diperintahkan oleh bibi dan juga sepupunya untuk tinggal di kamar yang menjadi gudang rumah itu. karena kamar milik Alexandra, otomatis menjadi milik Veronica. Karena Wanita itu, memang telah lama mengincar kamar milik sepupunya itu.

byurr

Alexandra seketika terbangun dari pingsannya. setelah mendapatkan satu siraman yang tepat mengenai kepalanya.

Diandra dan juga Veronica seketika sangat marah. saat mendapati tubuh polos Alexandra dan juga ada bercak darah di tempat itu.

"siapa yang kau bawa ke sini?!" teriak Diandra murka. dan tanpa pikir panjang lagi, wanita itu segera menarik rambut Alexandra dan membawanya ke kamar mandi yang ada di belakang sana.

"dasar j*l*ng!" teriak Diandra murka.

plak

plak

plak

Tiga tamparan keras, seketika mendarat mulus di wajah cantik milik Alexandra. hingga membuat gadis itu, seketika menatap tajam ke arah sang paman yang berada di belakang bibi dan juga sepupunya itu.

"dia sudah bikin malu di sini Bu. apa lebih baik kita mengusirnya?"tanya Veronica menatap ke arah Ayah dan juga Ibunya.

"jangan!"spontan, laki-laki paruh baya itu melarang dan menolak keras usulan dari putrinya itu.

"kenapa?"tanya Diandra penuh dengan ekspresi wajah menyelidik.

Hal itu sempat membuat Abimanyu yang mendengarnya, seketika gelagapan dibuatnya. namun sesaat kemudian, laki-laki paruh baya itu memiliki alasan yang menurut dirinya cukup kuat.

"kalau kita mengusir dia? kita tidak akan pernah mendapatkan penghasilan lagi."tutur laki-laki paruh baya itu dengan sedikit senyuman.

"lalu apa rencanamu?"tanya Diandra menatap ke arah sang suami.

"bagaimana kalau kita jual saja dia!"ucapnya dengan senyuman yang mengerikan.

Tentu saja hal itu membuat Alexandra yang mendengarnya, seperti tersambar petir di siang bolong. Gadis itu dengan segera menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"tolong! tolong jangan lakukan itu!"ucap Alexandra memohon.

"diam!"bentak Veronica menatap tajam ke arah sepupunya itu. dan sekali lagi, melayangkan satu tamparan ke arah wajah Alexandra.

"kau itu sudah tidak ada gunanya lagi sebagai wanita! karena mahkotamu, telah terkoyak! lebih baik, kau menurut saja dengan kami."ucap Abimanyu Seraya tersenyum mengejek.

Diandra yang mendengarnya, seketika tersenyum dan menganggukkan kepala."baiklah aku setuju apa yang kau katakan itu!"ucap wanita itu seketika tertawa terbahak. dan berjalan meninggalkan Alexandra yang menangis tersedu-sedu di dalam kamar mandi.

"dasar murahan!"hardik Veronica Seraya menarik rambut sepupunya itu kuat-kuat. dan kemudian, melepaskannya dengan kasar.

Setelahnya, Gadis itu pergi meninggalkan Veronica menyusul sang ibu. meninggalkan Alexandra dengan keadaan yang sangat menyedihkan.

Bahkan gadis itu, sama sekali tidak menyadari dengan kehadiran seseorang yang menatapnya dengan tatapan yang sangat buas.

"Paman jangan macam-macam!"teriak Alexandra. saat menyadari, laki-laki itu berjalan menghampirinya. dan tiba-tiba saja,...

brakkk

Pintu kamar mandi itu seketika kembali tertutup. Dan laki-laki biadab itu, kembali melancarkan aksinya di dalam kamar mandi. setelah puas, kembali mencampakkan Alexandra.

****

Sementara itu di tempat lain, terlihat Keanu sedang menikmati makan malamnya dengan sedikit tidak berselera. karena laki-laki tampan itu, baru saja mendapatkan ultimatum dari orang tuanya. agar cepat mencarikan mereka menantu.

Kedua orang tua Keanu berpendapat, bahwa masa laki-laki itu bersedih telah selesai. waktu 6 bulan itu, menurut kedua orang tuanya telah lebih dari cukup. hal itu tentu saja membuat Keanu merasa sangat frustasi.

"kenapa sih mereka memaksa sekali?"tanya laki-laki tampan itu menggerutu kesal.

Sangat menyedihkan bukan, jika kedua orang tuanya terlalu memaksakan kehendak. disaat hatinya sendiri, masih belum sepenuhnya sembuh dari luka itu?

"Tuan, apakah anda baik-baik saja?"tanya Nicholas yang baru saja kembali dari ruang kerja.

"menurutmu? apakah aku harus menuruti perkataan kedua orang tuaku?"bukannya menjawab, Keanu justru balik bertanya kepada pengawal pribadinya itu.

"itu semua tergantung Anda tuan. kalau anda telah mantap untuk memiliki pendamping hidup lagi, saya rasa itu tidak masalah. karena semua, hanya anda yang akan merasakannya nanti.

Keanu yang mendengar itu, seketika mengangguk-anggukkan kepala. benar juga apa yang dikatakan oleh Nicholas. semua itu tergantung hati dan juga kemantapannya.

Terpopuler

Comments

Erviana Erastus

Erviana Erastus

tetiba diperkosa paman sendiri ckckck demi mempertahankan warisan taruhan terengut keperawanan

2023-05-21

1

Anung Andarsih

Anung Andarsih

iya aku setuju knp terlalu lemah..
ya moga saja ada hikmah di balik kelemahanmu ya😤😤😤😤🤣🤣

2023-04-11

1

mami Riza

mami Riza

perasaan pemeran wanitanya terlalu lemah deh,

2023-04-04

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!