Pulau Seluas Samudera

Bus terus saja melaju hingga sampai di tempat tujuan.

"Aku pulang dulu ya Nad, apa kamu tidak mau mampir ke rumah dulu?" tawar Bella saat bus yang dia tumpangi hampir sampai di depan rumahnya.

"Tidak, hari ini aku mau buat pulau seluas samudra dan aku akan menghabiskan waktu bersama pangeran mimpi jadi hari ini aku tidak mampir ke rumahmu Dan aku titip salam untuk Ibu Sampai ketemu besok pagi," jawab Nadia dengan senyum yang dia buat semanis mungkin ke arah Bella.

"Sudahlah, Percuma saja aku memaksamu datang ke rumah hari ini, karena tidak ada yang bisa menggantikan posisi Pangeran mimpi yang selalu datang dalam tidurmu," ujar Bella kesal karena melihat sahabatnya itu tak pernah bisa berubah, sudah berjuta-juta kali Bella mencoba mengingatkan Nadia agar dia tidak terus hidup dalam dunia mimpi yang mungkin saja bisa membuat dunia nyatanya kacau.

"Bye best friend," Nadia tak begitu mempermasalahkan ucapan bela dia justru Melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.

"Dasar sahabat aneh," lirik Bella yang kini memilih untuk mengabaikan sahabat aneh tapi tersayang yang selalu saja berada di sampingnya kemudian berjalan masuk ke dalam rumah untuk beristirahat dan membantu sang ibu membersihkan rumah juga membuat kue yang akan dijual setiap sore hari.

Bella yang merasa lelah dengan kegiatannya seharian langsung berjalan masuk ke dalam rumah setelah menyelami sang ibu yang terlihat menyapu kemudian mandi dan bersiap untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang muslim.

"Kamu terlihat capek sekali hari ini, Nak," ujar ibu Ika yang merupakan ibu kandung dari Isabella.

"Lumayan, Bu," jawab Bella sembari berjalan mendekat ke arah Ibu Ika yang kini sedang membuat kue brownis.

"Jika lelah tidak usah membantu Ibu!" ucap Ibu Ika merasa jika Bella harus istirahat.

"Tidak apa-apa Bu, aku akan istirahat jika nanti memang merasa sangat lelah," tolak Bella yang memang ingin membantu Ibunya meski sebenarnya tubuhnya sedikit lelah, tapi Bella tetap membantu sang Ibu mengingat jika Ibunya pasti merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan, hanya saja sang Ibu tidak mungkin diam tanpa berusaha.

Cukup lama Bella membantu sang Ibu hingga pekerjaan Ibunya itu hampir selesai.

"Bu, aku istirahat dulu ya." Pamit Bella.

"Istirahalah, Nak! sebentar lagi pekerjaan Ibu selesai," jawab Ibu Ika dengan senyum yang mengembang di wajahnya, sungguh rasa syukur tak pernah henti di ucapkan dalam hati Ibu Ika, Bella merupakan anugerah terindah yang telah Tuhan ciptakan untuknya.

Malam telah berlalu, rasa lelah yang semalam terasa kini telah sirnah, Bella kembali bersemangat menatap hari yang cerah.

"Bu, Bella berangkat dulu ya." Pamit Bella setelah dia selesai bersiap.

"Iya, Hati-hati!" sahut Ibu Ika yang terlihat rapi dengan gerobak kecil bertuliskan nasi pecel.

"Siap, Bu," sahut Bella melangkah keluar dari rumah setelah mencium punggung tangan sang Ibu.

Bella melangkah ringan berjalan melewati terotoar, hatinya terasa bahagia mengingat apa yang dia inginkan satu persatu tercapai, meski saat ini masih awal, tapi tetap saja Bella merasa sangat bahagia, dia bisa bersekolah di sekolah favorit yang dia inginkan.

"Astaga!" teriak Bella saat sebuah genangan air terlindas sebuah mobil dan air yang ada di dalamnya mengenai baju putih yang tengah dia pakai.

"Ya ampun! apes banget aku hari ini," lirih Bella sambil memperhatikan keadaan baju yang dia pakai kini berwarna cream.

Kini semangat yang tadinya menggebu mendadak menghilang tak berbekas, semangatnya pergi entah ke mana, Bella memilih duduk di tepi jalan dari pada meneruskan langkahnya. Hatinya begitu bingung harus memilih apa? baju yang dia pakai sudah terlanjur kotor tak berbentuk, entah apa yang harus dia lakukan?

"Are you okey?" suara seorang laki-laki tiba-tiba terdengar di depannya, dan benar saja, sepasang kaki dengan celana panjang berwarna abu-abu terlihat di depannya, entah sejak kapan laki-laki itu ada di sana? Bella tak menyadari apapun saat dia terlalu fokus memikirkan baju seragam yang kini terlihat kotor.

"Maaf, kamu siapa?" bukannya menjawab pertanyaan laki-laki itu, Bella justru balik bertanya menatap penuh heran ke arah laki-laki yang memakai seragam putih Abu-Abu dan menutup wajahnya dengan masker.

"Kamu tidak perlu tahu siapa aku, yang harus kamu tahu hanya satu! kita satu sekolah dan kamu bisa memakai seragam ku ini untuk menggantikan seragammu yang kotor itu," tutur laki-laki itu sambil memberikan satu seragam yang ada di tangannya.

"Maaf, tapi aku tidak bisa menerima bantuan dari orang asing," Bella yang memang telah mendapat beberapa kali nasehat dari Nadia berusaha menolak bantuan orang yang memang menurutnya asing.

"Lihatlah! ini bed khusus yang di miliki oleh siswa Guna Wijaya, kamu harus percaya jika niatku tulis dan aku tidak merencanakan hal buruk untukmu, aku hanya tidak ingin melihatmu duduk di tepi jalan dan kebingungan karena baju seragam yang kamu pakai itu telah kotor," laki-laki itu kembali menunjukkan bed khusus yang memang hanya di miliki oleh SMA Guna Wijaya, bed yang bergambarkan lambang dari sekolah Guna Wijaya itu memang hanya di miliki olehnya.

"Terserah kamu mau pakai atau tidak, yang penting aku sudah menawarkan bantuan, tapi ingat! kamu akan terlambat jika terus berada di sini," Laki-laki di hadapan Bella saat ini bersikap begitu lembut dan penuh kasih sayang, seperti seseorang yang pernah hadir dalam hidup Bella sebelumnya," Laki-laki di hadapan Bella saat ini bersikap begitu lembut dan penuh kasih sayang, seperti seseorang yang pernah hadir dalam hidup Bella sebelumnya, tapi Bella benar-benar tak mengingat atau bahkan mengenalnya, pasalnya dia memakai masker yang membuat wajahnya tak terlihat.

"Bagaimana cara mengembalikannya?" tanya Bella sebelum laki-laki di hadapannya itu benar-benar pergi.

"Temui aku di kelasmu saat persami nanti, tepat sehari sebelum acara Mos sekolah selesai," jawab Laki-laki yang menolong Daniel.

"Terima kasih," ujar Bella sambil sedikit berteriak mengucapkan rasa Terima kasih yang memang sudah seharusnya di ucapkan oleh Bella.

"Daniel Wijaya," lirih Fatimah saat melihat bed nama di atas baju yang dia pegang sekarang, baju putih berlengan pendek yang ada di tangannya saat ini memang milik laki-laki, dan untungnya seragam putih memiliki kesan netral, jadi Bella bisa memakai baju yang di pinjamkan untuknya.

"Aku bisa menutupi baju ini dengan jaket," sambung Bella yang memang membawa jaket di dalam tas, dia selalu membawanya karena khawatir terjadi hujan saat pulang nanti, tanpa berfikir panjang Bella langsung berlari menuju toilet umum yang berada tidak jauh dari tempatnya berada, di sana memang ada toilet umum yang di bangun khusus untuk orang yang sedang menunggu bus di halte yang letaknya juga tidak terlalu jauh dari tempat Bella terkena genangan air.

Terpopuler

Comments

Arum Artanto

Arum Artanto

typo parah kak 😊

2023-07-04

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Ko fatimah😅

2023-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Mos
2 Ramah Tapi Bukan Murahan
3 Pulau Seluas Samudera
4 Rasa Penasaran Riyan
5 Hukuman Dari Daniel
6 Penolong Bella
7 Merubah Panggilan
8 Pulang Bareng
9 Main Ke Rumah Bella
10 Chat Dari Nadia
11 Menjalankan Rencana Nadia
12 Kesempatan Dalam Kesempitan
13 Mengajak Bella pergi
14 Mencoba Mengenal Lebih Dalam
15 Merasa Beruntung
16 cara yang cukup salah
17 Salah Telfon
18 Bella Pingsan
19 Masih Pingsan
20 Perhatian Daniel
21 Pemenang Lomba
22 Hadiah Untuk pemenang
23 Asyik Sendiri
24 Segalanya Tentang Bella
25 Di Antar Daniel
26 Mengantar Bella
27 Pulang Bersama Danie
28 Sok Tahu Loe
29 Tempat Makan Kenangan
30 Hari Pertama Sekolah
31 Kemenangan Daniel
32 Menyendiri
33 Apa Menurutmu aku memang ganteng?
34 Makan-Makan
35 Syukuran Ala Ibu
36 Hampir Ketahuan
37 Isi Hadiah Dari Daniel
38 Perintah Papa David
39 Penjelasan Bik Sofi
40 Daniel Meminta Pendapat
41 Memastikan Keadaan Bella
42 Terima Kasih, Daniel
43 Masakan Sederhana Rasa Istimewa
44 Menyetujui Keinginan Papa
45 Kedatangan Nadia
46 Kesepakatan Daniel Dan Nadia
47 Mengantar Daniel Pergi
48 Pernyataan Cinta Daniel
49 Kepergian Daniel
50 Menginap di rumah Bella part 1
51 Ibu Aku Itu
52 Kedatangan Raka
53 Izin Menginap
54 Bisa Aja
55 Kabar Dari Daniel
56 Cokelat Dari Reyhan
57 Hasil Tes Beasiswa
58 Jodoh Pilihan Papa
59 Daniel Kembali
60 Pengakuan Daniel Dan Nadia
61 Kejadian Tak Terduga
62 Jebakan
63 Terjebak
64 Meminta Tolong Pada Nadia
65 Memberitahu Ibu Ika
66 Di Paksa Menikah
67 Kembali Pulang
68 Rencana Makan Bersama
69 Semangat Daniel
70 Keterkejutan Ibu Ika
71 Keraguan Ibu Ika
72 Pujian Mengejutkan
73 Memperkuat Iman
74 Bella Yang Mudah Di Permainkan
75 Memeluk Bella
76 Permintaan Daniel
77 Ibu Yang Luar Biasa
78 Membeli Peralatan Sekolah
79 Pergi Ke Mall
80 Pertemuan Tak Terduga
81 Bertemu Laura
82 Kejujuran Daniel
83 Perubahan Sikap Bella
84 Pujian Dari Daniel
85 Buaya Buntung
86 Lowbet
87 Terlelap Di Pangkuan Bella
88 Rumah Kerja
89 Cewek Bermulut Pedas
90 Di Kasih Hati Minta Jantung
91 Bella are you okey?
92 Koleksi tokoh
93 Menonton Di Rumah
94 Maaf, Aku telat bangun
95 Suami Idaman
96 Ungkapan Hati Riyan
97 Daniel Sadar
98 Tugas Menjaga Nadia
99 Cowok Hidung Belang
100 Rencana Pergi Ke Ausi Lagi
101 Belanja Bersama Daniel
102 Protes Daniel
103 Rasa Penasaran Bella
104 Asal Bicara
105 Berterus terang
106 Kepergok Mama Daniel
107 Introgasi Mama Daniel
108 Penolakan Papa David
109 Pesan Sayang Dari Daniel
110 Kedatangan Ibu Mertua
111 Kebingungan Bella
112 Spesial
113 Ujian Dari Papa David
114 End
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Mos
2
Ramah Tapi Bukan Murahan
3
Pulau Seluas Samudera
4
Rasa Penasaran Riyan
5
Hukuman Dari Daniel
6
Penolong Bella
7
Merubah Panggilan
8
Pulang Bareng
9
Main Ke Rumah Bella
10
Chat Dari Nadia
11
Menjalankan Rencana Nadia
12
Kesempatan Dalam Kesempitan
13
Mengajak Bella pergi
14
Mencoba Mengenal Lebih Dalam
15
Merasa Beruntung
16
cara yang cukup salah
17
Salah Telfon
18
Bella Pingsan
19
Masih Pingsan
20
Perhatian Daniel
21
Pemenang Lomba
22
Hadiah Untuk pemenang
23
Asyik Sendiri
24
Segalanya Tentang Bella
25
Di Antar Daniel
26
Mengantar Bella
27
Pulang Bersama Danie
28
Sok Tahu Loe
29
Tempat Makan Kenangan
30
Hari Pertama Sekolah
31
Kemenangan Daniel
32
Menyendiri
33
Apa Menurutmu aku memang ganteng?
34
Makan-Makan
35
Syukuran Ala Ibu
36
Hampir Ketahuan
37
Isi Hadiah Dari Daniel
38
Perintah Papa David
39
Penjelasan Bik Sofi
40
Daniel Meminta Pendapat
41
Memastikan Keadaan Bella
42
Terima Kasih, Daniel
43
Masakan Sederhana Rasa Istimewa
44
Menyetujui Keinginan Papa
45
Kedatangan Nadia
46
Kesepakatan Daniel Dan Nadia
47
Mengantar Daniel Pergi
48
Pernyataan Cinta Daniel
49
Kepergian Daniel
50
Menginap di rumah Bella part 1
51
Ibu Aku Itu
52
Kedatangan Raka
53
Izin Menginap
54
Bisa Aja
55
Kabar Dari Daniel
56
Cokelat Dari Reyhan
57
Hasil Tes Beasiswa
58
Jodoh Pilihan Papa
59
Daniel Kembali
60
Pengakuan Daniel Dan Nadia
61
Kejadian Tak Terduga
62
Jebakan
63
Terjebak
64
Meminta Tolong Pada Nadia
65
Memberitahu Ibu Ika
66
Di Paksa Menikah
67
Kembali Pulang
68
Rencana Makan Bersama
69
Semangat Daniel
70
Keterkejutan Ibu Ika
71
Keraguan Ibu Ika
72
Pujian Mengejutkan
73
Memperkuat Iman
74
Bella Yang Mudah Di Permainkan
75
Memeluk Bella
76
Permintaan Daniel
77
Ibu Yang Luar Biasa
78
Membeli Peralatan Sekolah
79
Pergi Ke Mall
80
Pertemuan Tak Terduga
81
Bertemu Laura
82
Kejujuran Daniel
83
Perubahan Sikap Bella
84
Pujian Dari Daniel
85
Buaya Buntung
86
Lowbet
87
Terlelap Di Pangkuan Bella
88
Rumah Kerja
89
Cewek Bermulut Pedas
90
Di Kasih Hati Minta Jantung
91
Bella are you okey?
92
Koleksi tokoh
93
Menonton Di Rumah
94
Maaf, Aku telat bangun
95
Suami Idaman
96
Ungkapan Hati Riyan
97
Daniel Sadar
98
Tugas Menjaga Nadia
99
Cowok Hidung Belang
100
Rencana Pergi Ke Ausi Lagi
101
Belanja Bersama Daniel
102
Protes Daniel
103
Rasa Penasaran Bella
104
Asal Bicara
105
Berterus terang
106
Kepergok Mama Daniel
107
Introgasi Mama Daniel
108
Penolakan Papa David
109
Pesan Sayang Dari Daniel
110
Kedatangan Ibu Mertua
111
Kebingungan Bella
112
Spesial
113
Ujian Dari Papa David
114
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!