"Mas udah malem nih, ayo pulang", ucap Tiara
"Iyah ayo Ra, bentar Aku bayar dulu", Jawab Kevin
Tiara melihat Kevin yang sesekali memegangi lengannya.
Kasihan juga, jika harus boncengin Aku, pasti makin berat, gumam Tiara
"Ayo Ra".
Kevin melepaskan jaketnya dan memberikannya kepada Tiara. Tiara tersenyum dan menatap Kevin dengan penuh rasa suka.
"Kenapa Ra, kamu melihatku seperti itu. Aku jadi takut. Udah kamu pakai saja. udah malem, pasti dingin", ucap Kevin
"Aku boncengin yah Mas, tanganmu pasti masih nyeri".
"Nggak usah. Aku saja yang bonceng".
"Ya udah Aku naik ojek aja".
"Dasar tukang maksa. Ini kuncinya".
"Biarin he.... he.... he....".
Setelah dari angkringan mereka bergegas pulang karena sekarang memang sudah jam sebelas malam. Selama perjalanan mereka asyik mengobrol dan berjalan perlahan.
Tiara yang membonceng Kevin, masih saja terus tersenyum. Dia tidak sadar bahwa Kevin mengamatinya dari kaca spion motornya.
Senyum Tiara memang sangat manis, Dia bisa membuatku senang, gumam Kevin dalam hatinya.
"Mas, jika nanti kita ketangkap polisi karena hanya memakai helm satu, gimana? Kamu kan Polisi apa tidak malu he... he... he...", ucap Tiara sambil bercanda.
"Ya kamu bilang saja, habis menolongku pingsan dijalan atau nanti Aku bilang saja jika Aku nemu wanita cantik dikuburan terus aku bawa pulang", Jawab Kevin
"La emang Aku kuntilanak Mas",
"Bukan Ra tapi Nenek sihir ha... ha... ha...".
Sesampainya didepan kos, Tiara melepaskan jaketnya dan helm yang dipakainya.
"Mas, lukamu Aku bersihkan dulu yah?", ucap Tiara
"Nggak usah Ra, sudah malam. Nggak enak jika dilihat orang berduaan, nanti takut digerebek warga terus dinikahkan he... he... he...", jawab Kevin
Tiara tertawa dan spontan menepuk lengan Kevin.
Aduh....
"Oh maaf Mas, nggak sengaja. Obat anti nyerinya masih ada kan".
Kevin tersenyum dan mencubit hidung Tiara karena gemes.
"Aku pulang dulu ya Ra".
"Ya Mas, hati-hati yah. Terima kasih untuk malam ini. jangan lupa jika sudah sampai kabari Aku".
"Iyah bawel".
Tiara masuk kedalam kos. Setelah bersih bersih dan sholat. Tiara berbaring diatas tempat tidur. Dia tersenyum karena malam ini, hatinya yang seharusnya marah dan sakit hati berubah menjadi bahagia karena kehadiran Kevin.
Tiara membuka handphonennya berharap Kevin mengirimkan pesan untuknya. Namun ternyata begitu banyak panggilan tak terjawab dari Dokter Alvin.
Tiara memang lupa jika handphonennya dalam mode hening.
Ah biarkan saja, lagi pula Aku juga tak ada rasa dengan Mas Alvin. Aku hanya sakit hati karena seperti dipermainkan saja, gumam Tiara.
Tak lama Kevin menelponnya, Dia memberi kabar jika sudah sampai dirumah. Mereka asyik mengobrol hingga jam dua pagi.
Kevin dan Tiara sudah merasa nyaman satu sama lain.
Tiara terbangun ketika adzan subuh berkumandang. Setelah sholat Dia memutuskan untuk tidur lagi. Namun terasa baru beberapa menit, Ada yang mengetuk pintu Kosnya.
Tok.... tok.... tok..... Assalamualaikum
Tiara bangun dan membukakan pintu kamarnya.
waalaikumsalam. Astagfirullah.....
Ternyata itu dokter Alvin yang datang. Tiara berusaha menutup pintu lagi, namun Dokter Alvin berusaha menahannya.
"Ra,..... tunggu. Dengerin penjelasanku dulu", ucap Dokter Alvin.
"Tidak usah dijelaskan Mas, Semalam itu sudah jelas. Kamu pulang saja sana, Aku nggak apa-apa kok. Dokter Naura memang lebih cocok sama kamu Mas. Dia seorang Dokter spesialis sekaligus Direktor, tak sepertiku mahasiswa magang yang belum tentu jadi dokter", jawab Tiara
"Dengerin dulu Ra, Aku sangat mencintaimu Ra. Aku tidak pernah mau menerima perjodohan orang tuaku. Kamu mau kan berjuang sama-sama".
"Aku tidak mencintaimu Mas, jadi tidak ada yang harus diperjuangkan. Sudah kamu pulang saja, ini masih terlalu pagi".
Tiara terus berusaha menutup pintu kamar kosnya. Akhirnya tak lama Mbak penghuni kos sebelah keluar dan bertanya kepada Dokter Alvin.
"Ada apa ya Mas, kok rame banget. Ini masih pagi lo", ucap Mbak Susi
Dokter Alvin melepaskan pintu kos, Dia tidak lagi mendorongnya. Tiara lalu menutup pintu dan menguncinya.
"Iyah mbak maaf sudah mengganggu", ucap dokter Alvin.
"Sudah pulang sana Dok", sahut Tiara
"Iyah, Aku tunggu nanti di rumah sakit. Aku pulang dulu Ra".
"Bodo amat".
Setelah Dokter Alvin pergi, Tiara melanjutkan tidurnya. Namun tak lama Kevin menelponnya. Mereka saling mengobrol namun hanya sebentar.
Setelah itu Tiara mandi dan pergi mencari sarapan pagi. Hari ini Tiara masih masuk siang. Jadi bisa rebahan sebentar dikamar.
"Assalamualaikum. Tiara..... ", ucap Sinta
"Waalaikumsalam masuk Sin. Kamu rajin sekali udah jemput aja", Jawab Tiara
"Iyah, kemaren Aku disuruh berangkat lebih awal".
Tiara berganti baju dan bergegas menuju ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, Aku mengikuti Sinta terlebih dulu karena masih ada waktu satu jam lagi untuk ku bersantai sebelum menuju ke UGD.
Dokter Alvin yang melihat Tiara duduk dipojokan, langsung menghampirinya.
Tiara kaget ketika tiba-tiba Dokter Alvin menghampirinya. Dokter Alvin menggenggam tangan Tiara begitu erat seakan Dia tahu jika Tiara akan menghindar ketika Dia mendekatinya.
"Ngapain kamu Mas. lepasin Mas, sakit", ucap Tiara
"Dengarkan dulu baru aku lepas".
"Lepas Mas, gak ada yang perlu dijelaskan. Semua sudah jelas".
"Ra dengerin dulu. Papanya Naura itu teman baiknya Papaku. Mereka memang merencanakan perjodohan ini. Sebenarnya Aku menolaknya Ra. Aku tidak pernah mencintai Naura. Aku hanya mencintaimu Ra".
"Sudahlah Mas. Aku sekarang sudah punya pacar kok. Jadi kita jalani hidup kita masing-masing".
"Kamu pasti bohong Ra hanya untuk menghindariku".
"Terserah kamu Mas. sekarang lepaskan tanganku Mas, sakit".
Dokter Alvin melepaskan tangan Tiara. Tiara yang sadar Dokter Alvin melepasnya, langsung berdiri dan beranjak pergi menjauh. Dokter Alvin masih berusaha mengejar.
"Ra, tunggu. Aku belum selesai", ucap Dokter Alvin
"Mas Alvin......", ucap Dokter Naura dari kejauhan.
Tiara menoleh kebelakang dan melihat Dokter Naura sudah menggandeng tangan Dokter Alvin. Namun Dokter Alvin masih terus memandang kearah Tiara.
Dasar laki-laki, udah dijodohkan masih saja cari yang lain. Untung saja Aku belum terlanjur jatuh cinta dengannya, gumam Tiara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Rifah
lanjut thor
2023-04-04
0
al wafa
semangat Thor, up yang banyak
2023-04-04
0