"Kita mau ke mana dok?", tanya Tiara
"Kamu ikut saja ya, kamu aman kok bersamaku", jawab dokter Alvin sambil tersenyum
Motor Tiara terpaksa ditaruh di parkiran rumah sakit karena Dokter Alvin mengajak menggunakan mobilnya. Selama perjalanan dokter Alvin hanya diam saja namun sesekali Dia menoleh dan tersenyum kepada Tiara.
Ini orang apa patung ya. Ngajakin keluar tapi sama sekali tidak mengajak ngobrol, Tiara bermonolog pada dirinya sendiri.
Selang beberapa lama mereka akhirnya sampai di sebuah kafe. Dokter Alvin mengajaknya turun.
"Ayo Ra, kita masuk", ucap Dokter Alvin
"oh.... Iyah dok", jawab Tiara
Kafenya indah sekali yah, Sinta sama teman-teman yang lain pasti senang diajak kesini, gumam Tiara
Dokter Alvin mengajak Tiara menuju ke lantai dua. Pemandangan sungguh indah. Dari balkon kita bisa melihat pegunungan, dan pemandangan kota, selain itu kafe ini juga menyediakan spot untuk berfoto.
"gimana Ra, bagus nggak kafenya?", ucap Dokter Alvin
"Bagus Dok, apalagi buat spot foto anak muda. Ini lagi opening ya Dok, kok banyak karangan bunga", jawab Tiara
"Iyah kemaren openingnya".
"Dokter kok tahu banyak yah?".
"Iyah, ini kafe saya kerjasama sama saudara".
Tiara tersenyum malu, Dokter Alvin mengajaknya duduk didekat balkon. Suasana malam dengan lampu gemerlap membuat semakin syahdu. Tiara tak tahu harus ngapain karena Dokter Alvin sedang duduk didepannya sambil menatap wajah cantik Tiara.
Aduh ngapain sih dokter Alvin menatapku seperti itu. Disini cuma duduk diam tak ditawari pesan makanan apapun, gumam Tiara.
Tak lama ada pelayan yang datang membawakan minuman dan steak serta dessert. Semuanya terlihat enak sekali, perutku yang lapar terus meronta. Namun Dokter Alvin belum juga menawarkan, Dia hanya sibuk menatap Tiara.
"Dok,..... hai.... Apa ada yang salah dengan wajah saya, kok Dokter dari tadi menatap saya?", ucap Tiara
"Iyah Ra, Kamu terlalu cantik itu yang salah. he... he... he.... bercanda Ra. Ayo silahkan dimakan Ra. Jika masih lapar boleh nambah sesuka kamu, gratis kok", jawab dokter Alvin
Tiara hanya tersenyum mendengar gombalan Dokter Alvin. Tiara yang lapar langsung menyantap makanan itu dengan lahap. Sesekali Tiara melirik Dokter Alvin yang sesekali terlihat memandang Tiara.
"Dokter, nggak makan?", tanya Tiara
"Sudah kenyang melihatmu", jawab Dokter Alvin
"Ha..... apa dok?".
"Owh maksudnya saya Iyah ini mau makan. Jika diluar panggil Mas saja ya Ra. Jangan dokter".
"Tapi nanti takut kebawa sampai ke tempat kerja Dok".
"Lo kan panggil Dok lagi, Iyah nggak apa-apa Lo jika ditempat kerja masih panggil Mas".
"Ya tidak enak dengan yang lain".
Setelah mereka menghabiskan makanannya. Tiara lekas mengajak pulang karena motornya masih ditinggal dirumah sakit.
Selama perjalanan mereka hanya sesekali mengobrol, karena Dokter Alvin memang sudah terkenal dengan sikap pendiamnya.
"Mas, antarkan saya balik kerumah sakit saja, motor saya masih disana", ucap Tiara
"Ini sudah malam Ra, Aku antarkan ke balik Kos kamu saja. Besok Aku jemput jika mau ke rumah sakit".
"Iyah Mas. Besok saya naik ojek atau bareng Sinta saja berangkatnya biar nggak merepotkan".
"Nggak merepotkan kok Ra. Besok jika memang tidak jadi bareng sama Sinta kamu kabari Aku yah".
Tiara tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dokter Alvin memang menunjukkan bahwa dia menyukai Tiara meskipun begitu Tiara menanggapinya dengan santai.
Sesampainya dikos Tiara bergegas tidur, hari ini rasanya Dia capek sekali karena begitu banyak pasien yang datang ke rumah sakit.
namun handphonennya tiba-tiba berdering. Tiara mengangkat handphonennya sambil memejamkan mata.
"Hallo.....", ucap Tiara
"Assalamualaikum Ra".
Tiara membuka matanya karena mendengar suara yang tak asing baginya. Dia melihat layar handphonenya ternyata Kevin yang menelponnya. Dia yang sedang kelelahan kembali bersemangat.
"Waalaikumsalam Mas. Ada apa tumben telepon?".
"Kamu sudah tidur Ra?. Ya sudah Aku tutup dulu".
"Lo jangan Mas, ada apa sih?".
"Nggak apa-apa cuma pengen ngobrol saja tapi kamu sudah mengantuk, besok saja ku telepon lagi. Besok kamu berangkat ke rumah sakit jam berapa?Aku anterin yah".
Mata Tiara semakin terbuka lebar, rasa ngantuknya benar-benar hilang.
"Lo memangnya kamu sudah sembuh Mas, apa tidak nyeri? kapan-kapan saja nganterinya".
"Ya masih nyeri sedikit, mungkin bila ketemu kamu nyerinya bisa hilang. Besok mumpung Aku libur. Jika boleh kamu share lokasi kos kamu yah".
Tiara tersenyum dan bersemangat membagikan lokasi kosnya.
"Besok saya masuk siang, tapi jika Mas pagi main juga nggak apa-apa kok".
"Iyah Ra, kamu tidur gih, besok Aku kabari yah".
"Iyah Mas".
Setelah menutup teleponnya, Tiara masih saja tersenyum membayangkan Kevin.
Entah mengapa Aku lebih semangat ketika Mas Kevin yang menghubungiku daripada Dokter Alvin, gumam Tiara.
Terlihat sudah hampir jam tiga pagi namun Tiara baru tidur terlelap.
Tok.... tok.... tok..... Assalamualaikum.
Terdengar suara orang mengetuk pintu hingga beberapa kali. Hingga lama Tiara baru terbangun. Dia bangun dan berjalan membukakan pintu Kos.
"Assalamualaikum Ra, selamat pagi", ucap Kevin sambil tersenyum.
"Astaghfirullah..... Lo Mas Kevin kok bisa ada disini", jawab Tiara.
"Tadi malam kan sudah kamu share lokasinya, tapi tadi sempat nanya orang yang kebetulan ada didepan gerbang kos kamu".
"Aku kesiangan Mas, nggak apa-apa kan nungguin sebentar saja".
"Iyah sana mandi, baunya sampai kesini".
Kevin ngopi sambil menunggu Tiara mandi. Dia duduk dikos sambil sesekali memainkan handphonennya.
Tak lama setelah mandi Tiara langsung keluar menemui Kevin.
"Maaf yah Mas nungguin lama tapi cuma dikasih kopi saja".
"Nggak apa-apa, hari ini Aku libur bosen juga dirumah".
"Ya sudah kita cari sarapan yuk Mas, Aku yang traktir".
Kevin tersenyum sambil menatap Tiara. Mereka akhirnya berangkat untuk mencari makan. Setelah selesai makan mereka kembali ke kos dan ngobrol dikursi depan kamar kos.
"Mas gimana, lukanya masih nyeri?hari ini apa sudah dibersihkan lukanya?", tanya Tiara
"Belum sempet Ra, biarin nanti juga sembuh sendiri", jawab Kevin
"Lo jangan Mas, nanti infeksi. sebentar Aku ambilkan kotak p3k".
Tiara membersihkan luka dilengan dan dikaki Kevin sambil terus berbicara karena luka Kevin masih basah. Namun Kevin terus memandang wajah cantik Tiara dengan penuh cinta.
"Ra, besok pagi Aku kesini yah?", ucap Kevin
"Ngapain Mas?".
"Berobat ke kamu biar cepat sembuh".
Tiara tersenyum dan mencubit pinggang Kevin. Mereka saling bercanda hingga tak terasa satu jam lagi Tiara harus berangkat ke rumah sakit.
"Mas, maaf yah sebentar lagi Aku mau berangkat ke rumah sakit. Bukan bermaksud mengusir Lo". Ucap Tiara
"Aku antar ya Ra?".
"Nggak usah Mas, nanti Aku bareng Sinta saja. lenganmu kan masih sakit, Aku berat lo he... he... he...".
"Ya udah lain kali saja, Aku pulang dulu yah".
"Iyah Mas hati-hati".
Tiara mengantar Kevin hingga ke gerbang Kos. Setelah Kevin pulang Tiara mulai berjalan masuk kedalam namun terdengar suara klakson mobil yang dibunyikan berkali-kali.
Tin..... tin...... tin.....
Tiara menoleh kebelakang.
Sepertinya itu mobil dokter Alvin, gumam Tiara.
Perlahan kaca mobil mulai terbuka dan ternyata benar itu Dokter Alvin yang datang menjemputnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
al wafa
siapa yg bakal menang nih
2023-04-02
0
Rifah
wah bakalan direbutin dia orang pria tampan nih Tiara, milih siapa yah nanti
2023-04-02
0