"Ini untuk kamu Ra", Ucap Dokter Alvin
"Apa ini Mas?", tanya Tiara
"Kamu buka saja Ra".
"Bagus sekali Mas, ini warna kesukaanku".
Tiara membuka kotak itu dan ternyata sebuah gaun warna nude yang nampak begitu elegan.
"Iyah, nanti malam temani Aku yah. Aku sudah mengijinkan kamu untuk pulang lebih cepat Ra".
"Kemana Mas?"
"Sudah ikut saja, nanti kamu pakai baju ini yah".
Tiara menganggukan kepalanya. sambil tersenyum kecut. Dia masih bingung mau diajak Dokter Alvin kemana. Tiara hanya menebak-nebak.
Sesampainya dirumah sakit, Tiara menjalani hari-harinya seperti biasa. Tiara masih tetap berada di UGD. Dia membantu banyak pasien yang berdatangan.
Kulihat sudah jam tujuh malam, Aku harus berganti baju sebelum dokter Alvin datang, gumam Tiara
Tiara berpamitan kepada para senior untuk ijin pulang lebih cepat. Setelah itu Dia berganti baju dan berdandan seadanya.
Dokter Alvin menghampiri Tiara diruang jaga. Dia duduk dan menunggu Tiara yang sedang ganti baju.
"Ayo Dok", ucap Tiara
Dokter Alvin, menoleh dan tersenyum kepada Tiara. Dia memandang dari atas hingga kebawah.
"Cantik Ra, pas banget bajunya", jawab Dokter Alvin
Mereka berdua mulai berjalan melewati lorong rumah sakit. Banyak orang yang memandangi Tiara Karena Dia berpakaian seperti dipesta.
Selama perjalanan Dokter Alvin hanya diam dan sesekali tersenyum melihat Tiara.
"Sebenarnya kita mau kemana Mas?", tanya Tiara
"Mau ke pesta pernikahan adik ku", jawab Tiara
"Lalu kenapa mengajak saya Mas?".
Dokter Alvin tersenyum dan berkata, "Dari pertama Aku melihat kamu Ra, hatiku sudah bergetar. Rasa ini belum pernah Aku rasakan selama hidupku. Aku menyukai kamu Ra. Kamu belum punya pacar kan?".
Tiara tersenyum, dia bingung harus berkata apa.
Astaga, Aku sudah menduga jika dokter Alvin menyukaiku. Aku tak tahu harus berkata apa, Mas Alvin begitu pendiam, Aku tak begitu nyaman dengannya. Tiara bermonolog dengan dirinya.
"Ra, kenapa kamu diam saja?", tanya dokter Alvin
"Aku nggak tau Mas, Aku juga bingung mau jawab apa. Aku juga belum pernah pacaran Mas".
"Kita sama dong Ra, kamu mau kan Ra jadi Istriku. Jika Iyah, Aku akan segera melamarmu".
"Tapi Aku belum lulus Mas".
"Kamu pikirkan dulu saja, tak usah dijawab sekarang".
"Iyah Mas".
Astaghfirullah Aku benar-benar deg deg an, tak tahu harus menjawab apa, gumam Tiara
Tak lama mereka sampai disebuah hotel. Dokter Alvin menggandeng tangan Tiara. Sebenarnya Tiara malu dan sangat tidak nyaman, namun dia tetap berusaha menghargai Dokter Alvin.
Tiara Masuk kesebuah gedung yang sudah dihias mewah dengan penuh bunga-bunga asli. Disana sudah banyak sekali tamu yang berdatangan. Pengantinnya begitu cantik dan tampan.
Semoga nanti pernikahanku meriah seperti ini, gumam Tiara
Dokter Alvin menggandeng tangan Tiara. Dia mengajak Tiara untuk diperkenalkan kepada orang tuanya.
Namun belum sempat diperkenalkan orang tua Dokter Alvin mengajak untuk berfoto keluarga. Aku menunggunya dibawah sambil mengambil segelas minuman.
Tak lama terlihat Dokter Naura, seorang direktur dirumah sakit tempatku magang berjalan menuju kepelaminan, Dia ikut berfoto bersama disamping Dokter Alvin.
Mungkin mereka masih saudara, gumam Tiara.
Setelah foto Dokter Alvin menghampiri Tiara. Dia menggandeng Tiara menuju ke orang tuanya, namun terhenti karena Dokter Naura menyapa Tiara.
"Hai, kamu disini juga. Kamu mahasiswa yang magang itu kan?", ucap Dokter Naura
"Iyah Dok, saya Tiara", jawab Tiara
"Sama siapa kesini Ra?".
"Dia bersamaku", sahut dokter Alvin
Tak lama kedua orang tua Dokter Alvin menghampiri mereka bersama dua orang tua.
"Hai Naura, kalian disini yah. Vin ini kenalkan Papa dan Mamanya Naura", Kata Ayah Dokter Alvin
"Mereka memang cocok", sahut Papa Dokter Naura
"Kapan nih, kita bisa melamar Naura untuk Alvin", sahut Mama Dokter Alvin
"Lo sekarang juga sudah siap, Ya kan Naura", jawab orang tua Dokter Naura
"Aku terserah Mas Alvin saja Pa, Ma", Jawab Naura
Astaghfirullah, salah sekali.aku datang kesini. hanya untuk menyaksikan Dokter Alvin dijodohkan orang tuanya, gumam Tiara
Alvin menatap wajah Tiara, matanya mulai berkaca-kaca mendengar obrolan orang tua mereka.
"Maaf saya permisi dulu ya Om, Tante", ucap Tiara
"Tunggu Ra", ucap Mas Alvin sambil mengejar Tiara yang berjalan keluar begitu cepat.
Tiara menyadari jika Dokter Alvin masih mengejarnya, Dia berlari menuju ke lift. Saat lift terbuka Tiara menabrak orang yang mau keluar dari lift.
bruakk..... Tiara terjatuh
Aduh...... Sebuah tangan diarahkan kearah Tiara. Tiara menoleh keatas. Ternyata Mas Kevin tersenyum begitu manis.
"Ayo bangun Ra", Ucap Mas Kevin
Tiara berdiri dengan bantuan tangan Kevin dan tersenyum seakan ada malaikat yang sedang menolongnya.
Dokter Alvin menghentikan langkahnya, ketika melihat Tiara akrab dengan seorang laki-laki yang ditabraknya. Naura ikut menghampiri Dokter Alvin dan mengajaknya kembali masuk.
"Terima kasih Mas. Kamu mau kemana Mas", tanya Tiara
"Kamu ngapain buru-buru Ra. Ini mau kondangan. Ini kenalkan Mas Yoga teman kerjaku".
"Hai.... saya Tiara Mas. Mau pulang, Mas".
"Ayo ikut Aku ke kondangan sebentar, nanti Aku antar pulang".
"Lalu Mas Yogi gimana pulangnya?".
"Kita naik motor sendiri-sendiri kok".
"Aku tunggu di loby saja ya Mas".
"Ya udah nggak apa-apa, tunggu beneran Lo yah".
"Iyah Mas".
Tiara menaiki lift dia turun dan menuju ke loby hotel. Wajahnya yang sedih berubah menjadi ceria kembali ketika Kevin datang.
Tak lama Kevin dan Mas Yogi terlihat keluar dari lift dan menghampiri Tiara. Tiara masih duduk disofa dekat loby.
"Saya balik duluan yah", ucap Mas Yogi
"Iyah hati-hati", Jawab Kevin dan Tiara
"Ra, kamu cantik sekali pakai baju itu", ucap Kevin sambil tersenyum
"Makasih Mas, kamu baru sadar ya jika Aku cantik Mas he... he... he...", jawab Tiara
"Ayo pulang, kita jalan-jalan dulu yah. Nggak apa-apa kan naik motor".
"Ya nggak apa-apalah Mas. Biasanya juga naik motor".
"Ya bedalah. Sekarang kan kamu pakai baju Putri, masa' naik motor".
"Ya udah kamu gendong saja Mas. Biasanya kan putri digendong pangeran he... he... he...".
"Ayo sini ku gendong".
Tiara berlari sambil tertawa dan Kevin mengejarnya. Mereka seperti anak SMP yang sedang jatuh cinta.
Mereka menaiki motor sambil berfoto. Sesekali Kevin memegangi lengannya yang terasa sedikit nyeri. Kevin mengajak Tiara kesebuah angkringan namun ada live musik pengamen jalanan.
Tiara memesan banyak sekali aneka makanan bakar dan nasi kucing. Dia lapar sekali karena tadi belum sempat makan. Kevin yang melihatnya hanya tersenyum.
"Mas Kita foto yuk, Nggak apa-apa kan?", ucap Tiara
"Ya nggak apa-apalah", jawab Kevin
"Ya kali aja ada yang marah".
"Ya cuma kamu yang berani marah-marah he... he... he...".
Alhamdulillah masih ada Mas Kevin yang bisa membuatku tertawa malam ini, gumam Tiara.
Tiara membuat story bersama Kevin. Dia juga menuliskan sebuah kata dibawahnya.
"Jika yang lain pergi, berarti dia bukan ditakdirkan untukku. Maka tunggulah sejenak, karena Allah akan memberi penggantinya yang lebih baik".
Tiara memang sengaja menuliskannya seperti itu, Dia berharap Dokter Alvin membaca storynya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Rifah
kata-katanya mantap
2023-04-03
1
al wafa
wah kata-katanya pas banget buat dr. Alvin yg menyebalkan
2023-04-03
1