JS 3 : Mimpi Apa Tadi Malam

"Bu, sebentar, kayak ada yang aneh." ujar pak Sandi mengamati penampilan istrinya itu.

"Apa to Yah?" tanya ibu dengan keningnya yang mengernyit.

"Jilbabnya kebalik." jawab pak Sandi.

Bu Sani langsung memeriksa jilbabnya, dalam hati merasa malu, berarti tadi orang-orang melihatnya juga.

"Halah, tadi Ibu buru-buru, Yah, jadi nggak lihat kebalik apa nggak." jelas bu Sani.

"Sudah, ayo cepat hidupkan motornya."

Lendri yang membawa cemilan dan minuman pun ia letakkan di gantungan depan. Pak Sandi membonceng istrinya, sedangkan Lendri sendirian.

"Ya Allah, Yaah!! kecelakaan disini!" seru Bu Sani.

Disana ada beberapa orang, mereka pun berhenti sebentar untuk bertanya, karena ada mobil polisi juga.

"Pak Sandi, iya disini anak-anak sampean tabrakan." ujar seseorang disana.

"Ya Allah." ibu semakin lemas.

"Semoga darah itu bukan milik anak-anak kita ya, Yah.'' ucap bu Sani.

"Aamiin, semoga ya, Bu." balas pak Sandi.

"Oh, iya Pak, terima kasih. Tadinya kami memang mau memastikan. Kalau gitu, kami mau langsung ke klinik dulu ya, Pak." ujar pak Sandi berpamitan.

Kecelakaan itu sudah melibatkan polisi. Dua kendaraan sudah dibawa ke kantor polisi terdekat yaitu Kapolsek. Saat pak Sandi tiba disana, kedua motor sudah tidak ada, sedangkan garis polisi sudah terpasang.

''Sama-sama, Pak, Bu ... yang sabar ya.'' ucap seseorang disana.

''Terima kasih, monggo.'' pamit pak Sandi yang kembali menaiki sepeda motornya.

Lendri dan kedua orangtuanya kembali melanjutkan perjalanan.

"Mimpi apa tadi malam kita ini, Yaah.'' gumam bu Sani.

''Kalau tau bakal begini kejadiannya, Ibu nggak akan kasih izin buat mereka pergi, Yah.'' sambungnya penuh sesal.

Pak Sandi yang fokus pada kemudinya tetap bisa mendengar suara bu Sani yang bersamaan dengan tangis karena pak Sandi tidak menggunakan kecepatan tinggi.

''Ujian tidak ada yang tau, Bu ... jangan menyesalkan apa yang sudah terjadi, lebih baik kita do'akan buat anak-anak kita, buat orang yang bertabrakan dengan anak kita. Jangan sampai Ibu ikut sakit, Bu.'' jawab pak Sandi.

Bu Sani tidak menjawab. Wanita itu masih menangis dan wajahnya ditutupi oleh jilbabnya karena tidak ingin dilihat oleh orang lain.

Beberapa menit kemudian, ketiganya sampai di halaman klinik Nayla. Dengan menguatkan hati dan pikiran yang sedang kacau, ketiganya membaca basmallah terlebih dahulu lalu masuk ke dalam.

Lendri dan kedua orangtuanya berjalan beriringan.

''Itu bulek Tiyas, Bu.'' tunjuk Lendri yang langsung di respon oleh ibunya. Terlihat wanita paruh baya itu tengah berbicara dengan seorang dokter yang kebetulan pendiri klinik Nayla.

''Mbak Tiyas.'' panggil bu Sani yang semakin mempercepat langkahnya.

Bulek Tiyas pun langsung menoleh bersama dengan dokter tersebut.

''Eh, San, Alhamdulillah kalian sudah datang.'' jawabnya.

''Sudah-sudah, jangan nangis.'' imbuh bulek Tiyas yang berusaha menenangkan bu Sani.

Setelah menyapa Lendri dan kedua orangtuanya, dokter tersebut pun pamit karena hendak memeriksa pasien lain.

''Gimana keadaan anak-anakku, Mbakyu?'' tanya bu Sani yang mendapatkan pelukan dari bulek Tiyas itu.

''Yang sabar ya, Sani, Sandi, Lendri.'' jawab bulek Tiyas yang kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menghembuskan secara perlahan.

''Alhamdulillah Mayra hanya shock dan luka ringan. Tapi, Aldo ...,'' bulek Tiyas pun menggantungkan perkataannya sehingga membuat sekeluarga itu semakin khawatir.

''Aldo kenapa, Mbakyu?'' tanya bu Sani yang menaikkan volume suaranya tanpa sadar sehingga mendapatkan tatapan dari orang-orang yang berada disana.

Pak Sandi dan Lendri pun celingukan mencari ruangan yang tengah ditempati Aldo dan juga Mayra.

''Sebetulnya kenapa dengan Aldo? Aldo masih hidup 'kan, Mbak?'' sahut pak Sandi yang akhirnya tidak bisa menutupi kekhawatirannya sebagai orangtua.

''Kalian semua percaya 'kan kalau orang sakit pasti ada obatnya?'' tanya bulek Tiyas.

Ketiganya pun mengangguk. Kemudian bulek Tiyas kembali menarik nafasnya. Mereka yang ikut datang bersama bulek Tiyas pun tidak berani menimpali. Mereka sudah sepakat untuk bulek Tiyas yang menyampaikan kondisi para korban.

''Begini, Aldo mengalami pendarahan terus di kepalanya yang bagian belakang. Sampai sekarang masih mendapatkan perawatan pertama.''

''Kalian pasti ingin yang terbaik 'kan?''

Ketiganya mengangguk lagi.

''Saya harap kalian setuju kalau Aldo di rujuk ke rumah sakit di kota X, disana fasilitas lengkap, untuk mendapatkan stock darah juga tidak sesulit disini. Disini tidak ada persediaan darah.'' jelas bulek Tiyas.

Pak Sandi langsung merangkul bahu bu Sani. Tangis keduanya kembali pecah, sedangkan Lendri diam-diam juga terisak, tapi, ia berusaha menyembunyikannya.

''Kami setuju saja Mbakyu, yang penting Aldo bisa sembuh.'' jawab pak Sandi.

''Ya Allah ... cobaan kami mengapa begitu besar? kuatkan kami, berikanlah kesempatan umur yang panjang untuk anak-anak kami. Walaupun anak kami hanyalah titipan dari-Mu, kami mohon jangan Kau ambil titipan itu secepat ini.'' lirih bu Sani.

''Jadi, nanti kalau sudah beres semuanya, kalau bisa Sandi sama Lendri ikut ngawal kesana ya.'' ujar bulek Tiyas setelah melihat bu Sani lebih tenang.

''Iya Bulek.'' jawab Lendri.

Terpopuler

Comments

Partini Minok Nur Maesa

Partini Minok Nur Maesa

ibunya mayra kok panggil bulek tyas .mbakyu.klo gitu bulek tyas yg kakaknya dong hrsnya panggilnya bushe

2024-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 JS 1 : Tabrakan
2 JS 2 : Tutup Toko
3 JS 3 : Mimpi Apa Tadi Malam
4 JS 4 : Aku Ada Dimana, Bu
5 JS 5 : Semua Gara-gara Aku
6 JS 6 : Kembali ke Rumah
7 JS 7 : Semakin Kritis
8 JS 8 : Kita Hadapi Bersama, Yah
9 JS 9 : Seperti Keluarga Sendiri
10 JS 10 : Meninggal Dunia
11 JS 11 : Ikhlas Itu Sulit
12 JS 12 : Menikah Sama Bidadari di Surga
13 JS 13 : Iman Kita Sedang Diuji
14 JS 14 : Setua Itukah Aku?
15 JS 15 : Mayra Sayang Sama Kak Lend
16 Part 16 : Saya Meleleh, Pak
17 JS 17 : Grand Opening
18 JS 18 : Kenapa Kamu Menghilang
19 JS 19 : Mamaku Yang Limited Edition
20 JS 20 : Apakah Kita Akan Menikah?
21 JS 21 : Aku Tunggu di Taman
22 JS 22 : Drama Ikan Melayang
23 JS 23 : Ingat Pesan Fathur
24 JS 24 : Keburu Ganti Presiden
25 JS 25 : Sultan Yang Kesasar
26 JS 26 : Takut Kena Karma
27 JS 27 : Kamu Jangan Khawatir
28 JS 28 : Resmi Menjadi Pacar
29 JS 29 : Menjadikan Aku Sebagai Tujuanmu
30 JS 30 : Mama Pengin Nimang Cucu
31 JS 31 : Pengin Nikah Muda
32 JS 32 : Gadis Yang Unik
33 JS 33 : Milik Mayra
34 JS 34 : LDR
35 JS 35 : Kakek Tika Meninggal Dunia
36 JS 36 : Tamu Aji Mumpung
37 JS 37 : Ada Apa Ini?
38 JS 38 : Menjodohkan Sadra Dengan Mayra
39 Part 39 : Kenapa Harus Aku?
40 JS 40 : Menerima Perjodohan
41 JS 41 : Mengingatkan Almarhum Kakaknya
42 JS 42 : Tergantung Seperti Kalong
43 JS 43 : Aku Bukan Pria Pengekang
44 JS 44 : Jangan Mudah Percaya Janji
45 JS 45 : Riska Bicara Tentang Mbak May
46 JS 46 : Sebagai Pengikat Kecil
47 JS 47 : Hanyalah Penantian Yang Sia-sia
48 JS 48 : Mantan Bocah Ingusan
49 JS 49 : Benar-benar Cantik Sekali
50 JS 50 : Aku Menerimamu
51 JS 51 : Takut Tidur Sendirian
52 JS 52 : Kamu Bikin Malu Ayah
53 JS 53 : Mas Mulai Mencintaimu
54 JS 54 : Bahkan Aku Memiliki Keduanya
55 JS 55 : Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
56 JS 56 : Cuma Kita Berdua
57 INFO KUIS-KUISAN CIMAI
58 JS 58 : Calon Bidadari
59 JS 59 : Dibawa Santai Aja
60 JS 60 : Nggak Gentle
61 JS 61 : Aku Telah Mengkhianatimu
62 JS 62 : Satu Lawan Satu
63 JS 63 : Aku Ingin Bicara Penting
64 JS 64 : Bukan Jodoh Sebenarnya
65 JS 65 : Tetap Berteman Selamanya
66 JS 66 : Menjadi Istri Mas Sadra
Episodes

Updated 66 Episodes

1
JS 1 : Tabrakan
2
JS 2 : Tutup Toko
3
JS 3 : Mimpi Apa Tadi Malam
4
JS 4 : Aku Ada Dimana, Bu
5
JS 5 : Semua Gara-gara Aku
6
JS 6 : Kembali ke Rumah
7
JS 7 : Semakin Kritis
8
JS 8 : Kita Hadapi Bersama, Yah
9
JS 9 : Seperti Keluarga Sendiri
10
JS 10 : Meninggal Dunia
11
JS 11 : Ikhlas Itu Sulit
12
JS 12 : Menikah Sama Bidadari di Surga
13
JS 13 : Iman Kita Sedang Diuji
14
JS 14 : Setua Itukah Aku?
15
JS 15 : Mayra Sayang Sama Kak Lend
16
Part 16 : Saya Meleleh, Pak
17
JS 17 : Grand Opening
18
JS 18 : Kenapa Kamu Menghilang
19
JS 19 : Mamaku Yang Limited Edition
20
JS 20 : Apakah Kita Akan Menikah?
21
JS 21 : Aku Tunggu di Taman
22
JS 22 : Drama Ikan Melayang
23
JS 23 : Ingat Pesan Fathur
24
JS 24 : Keburu Ganti Presiden
25
JS 25 : Sultan Yang Kesasar
26
JS 26 : Takut Kena Karma
27
JS 27 : Kamu Jangan Khawatir
28
JS 28 : Resmi Menjadi Pacar
29
JS 29 : Menjadikan Aku Sebagai Tujuanmu
30
JS 30 : Mama Pengin Nimang Cucu
31
JS 31 : Pengin Nikah Muda
32
JS 32 : Gadis Yang Unik
33
JS 33 : Milik Mayra
34
JS 34 : LDR
35
JS 35 : Kakek Tika Meninggal Dunia
36
JS 36 : Tamu Aji Mumpung
37
JS 37 : Ada Apa Ini?
38
JS 38 : Menjodohkan Sadra Dengan Mayra
39
Part 39 : Kenapa Harus Aku?
40
JS 40 : Menerima Perjodohan
41
JS 41 : Mengingatkan Almarhum Kakaknya
42
JS 42 : Tergantung Seperti Kalong
43
JS 43 : Aku Bukan Pria Pengekang
44
JS 44 : Jangan Mudah Percaya Janji
45
JS 45 : Riska Bicara Tentang Mbak May
46
JS 46 : Sebagai Pengikat Kecil
47
JS 47 : Hanyalah Penantian Yang Sia-sia
48
JS 48 : Mantan Bocah Ingusan
49
JS 49 : Benar-benar Cantik Sekali
50
JS 50 : Aku Menerimamu
51
JS 51 : Takut Tidur Sendirian
52
JS 52 : Kamu Bikin Malu Ayah
53
JS 53 : Mas Mulai Mencintaimu
54
JS 54 : Bahkan Aku Memiliki Keduanya
55
JS 55 : Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
56
JS 56 : Cuma Kita Berdua
57
INFO KUIS-KUISAN CIMAI
58
JS 58 : Calon Bidadari
59
JS 59 : Dibawa Santai Aja
60
JS 60 : Nggak Gentle
61
JS 61 : Aku Telah Mengkhianatimu
62
JS 62 : Satu Lawan Satu
63
JS 63 : Aku Ingin Bicara Penting
64
JS 64 : Bukan Jodoh Sebenarnya
65
JS 65 : Tetap Berteman Selamanya
66
JS 66 : Menjadi Istri Mas Sadra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!