Bab #05

Fahmi tidak lagi menjawab, dia menutup laptopnya dan beranjak dari ranjang tersebut, dengan bantuan tongkat nya, dia berjalan menuju lemari.

Fahmi membuka lembari tersebut dan mengeluarkan selimut lain, setelah itu ia pun kembali menutup pintu lemari dan berjalan ke arah Sofia yabg masih duduk diam dan memperhatikan Fahmi dari sofa.

"Ini untuk mu."Ucap Fahmi melempar selimut tersebut ke arah Sofia.

"Te, terima kasih kak."Ucap Sofia gugup.

Lagi-lagi Fahmi memilih diam, dia kembali ke kasur nya, dan merebahkan tubuhnya dengan pelan, menarik selimut lalu mulai memejamkan mata.

Sementara itu Sofia mulai menatap bingung ke arah nya.

"Mengapa dia bisa tiba-tiba baik dan hangat,dan dia juga bisa tiba-tiba cuek dan dingin seperti kulkas dua pintu, tapi sudah lah, setidaknya dia tidak galak pada ku."Batin Sofia yang kemudian mulai mengatur posisi untuk tidur.

Malam pun berlalu.

Pagi pukul 05:40

Sofia terbangun dari tidur nya, meskipun dia tidur di sofa, tapi sofa itu cukup empuk dan nyaman, sehingga dia tidur dengan nyenyak.

Dia pun melihat Fahmi yang masih tertidur lelap, pelan-pelan turun dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah tiga puluh menit berlalu.

Sofia keluar dari kamar mandi dengan seramgam SMA nya, dia sudah merapikan rambut dan sedikit mengoleskan lip tint di bibir mungil nya.

"Masih belum bangun? Apa aku ke bawah dulu saja? Untuk membuat sarapan pagi?"Batin Sofia.

Sofia pun kemudian berjalan keluar dari kamar Fahmi, dia berjalan pelan menuruni tangga untuk menunju dapur villa, Sofia tentu tidak lupa dengan posisi nya sekarang yang sudah menjadi seorang istri sekaligus seorang menantu di keluarga Fahmi.

Tidak butuh waktu lama, Sofia pun tiba di dapur vila.

Terlihat beberapa orang maid yang sedang mengerjakan tugas mereka masing-masing menyiapkan sarapan pagi untuk para majikan nya.

"Eh, nona Sofia? Apa yang kau lakukan di dapur vila?"Tanya kepala pelayan yang menyadari kehadiran Sofia di dapur tersebut.

"Aku boleh bantu-bantu?"Tanya Sofia kepada kepala pelayan.

"Bantu-bantu?"Tanya kepala pelayan sekaligus dia maid yang ada di dapur tersebut dengan nada kaget.

"Iya."Jawab Sofia polos.

"Astaga nona, kau ini adalah istri tuan Fahmi yang paling kami hormati di villa ini, bagaimana mungkin kami membuat anda bekerja di dapur."Jelas kepala pelayan.

"Tapi ngomong-ngomong, nona Sofia, mengapa mengunakan pakaian sekolah?"Tanya maid yang belum tau banyak tentang nyonya muda mereka.

"Emm, aku memang masih sekolah bi."Jawab nya dengan jujur.

"Apa? Masih sekolah?"Tanya maid itu kaget.

"Kalian ini, sudah, jangan banyak bertanya, nanti nyonya Salima bisa marah."Ucap kepala pelayan menegur dua maid kepo itu.

"Tidak apa-apa kepala pelayan, mereka hanya bertanya."Ucap Sofia lagi.

"Eh,maaf ya nona muda."Tutur kedua maid tadi.

Sofia mengangguk sambil tersenyum.

"Oh iya, nona, aku minta maaf, aku tidak bisa membiarkan nona membantu kami, tapi sebagai istri dari tuan Fahmi, nona bisa membawa nampan sarapan ini untuk tuan Fahmi."Ucap kepala pelayan yang menunjuk nampan berisi nasi goreng udang yang masih panas itu.

"U,udang?"Ucap Sofia kaget.

"Iya nona, itu nasi goreng kesukaan tuan Fahmi."Ucap sang kepala pelayan.

"Aduh, aku tidak mungkin mengatakan jika aku alergi udang, bahkan ketika aku mencium aroma nya aku tidak bisa."batin Sofia."Tapi jika aku tidak membawa nya, mereka akan mengira aku aneh dan tidak patuh."Batin Sofia.

"Nona, apa ada masalah?"Tanya kepala pelayan saat melihat Sofia yang sedang melamun.

"Ah, tidak bi, ayo berikan nampan nya pada ku."Ucap Sofia lagi.

Kepala pelayan pun dengan bingung memberikan nampan berisi nasi goreng udang tersebut kepada Sofia.

Tampa menunggu lama lagi, Sofia langsung buru-buru membawa nya pergi ke kamar Fahmi.

"Tuhan, tolong aku, jangan sampai aromanya masuk ke hidung ku."Batin Sofia berjalan sambil menahan nafas nya sedikit-sedikit.

"Sofia." Pangil seseorang yang saat itu menghentikan Sofia.

"Kak Erka."ucap Sofia mau tidak mau menghentikan langkahnya.

Kamar Fahmi dan kamar Erka berjalan tidak terlalu jauh, jadi karena itu setiap Sofia pergi atau kembali ke kamar dia akan melewati kamar Erka terkenal dahulu, dan tepat saat ini Erka baru keluar dari kamar nya dengan pakaian kantor yang sudah rapi.

"Mengapa wajah mu memerah seperti itu?"Tanya Erka kepada Sofia.

"Emm, tidak kak, aku ke kamar dulu ya, mau memberikan sarapan ini kepada kak Fahmi."Ucap Sofia yang kemudian meningal kan Erka dan terus berjalan hingga masuk ke dalam kamar Fahmi.

"Enak sekali Fahmi, di layani Sofia, seharusnya aku yang berada di posisi itu, bukan dia, tapi wajah nya ... Mengapa dia terlihat takut dengan nasi goreng itu?"Batin Erka yang selalu peka dengan situasi apapun."Tunggu,apa dia alergi udang? Jika aku katakan dia alergi nasi itu tidak mungkin kan?"Lagi-lagi Erka berbicara sendiri di depan kamar nya.

Seketika Erka pun tersenyum tipis, dia bisa menyimpulkan wajah merah Sofia barusan adalah karena udang itu.

"Lucu sekali dia, sudah cantik,dan alerginya pun sangat lucu."Ucap Erka tampa sadar mengagumi Sofia.

Sementara di kamar Fahmi, terlihat Fahmi yang baru saja bangun dari tidur nya.

Samar-samar dia melihat Sofia yang sedang menaruh nampan berisi sarapan pagi tersebut ke nakas sampaing ranjang.

"Em, kak Fahmi, sudah bangun, ini sarapan nya, aku letakan di nakas ya."Ucap Sofia yang hendak melangkah pergi namun seketika tangan nya di pegang oleh Fahmi.

"Kau mau ke mana?"Tanya Fahmi yang kini sudah sepenuhnya sadar.

"Aku, aku ingin ke sekolah."Ucap Sofia lagi.

"Sekolah?"Tanya Fahmi menatap Sofia dari atas hingga bawah, terlihat wanita itu sudah menggunakan seragam SMA nya.

"Ya kak, ini sudah setengah tujuh."Ucap Sofia lagi.

Namun tiba-tiba pintu kamar mereka di ketuk dari luar oleh seseorang.

"Kak, aku buka pintu nya ya."Ucap Sofia ijin kepada Fahmi.

Fahmi melepaskan genggaman tangan nya yang tadi melingkar di pergelangan tangan Sofia dan membiarkan gadis itu membukanya pintu kamar.

"Selamat pagi pengantin baru."Ucap mama Salima yang saat ini berdiri di depan pintu kamar Sofia dan Fahmi.

"Mama, apa lagi yang dai rencanakan? Aku mencium bau-bau tidak enak dari kedatangan mama."Batin Fahmi.

"Ada apa ma?"Tanya Sofia dengan sopan nya.

"Sayang mengapa kau mengunakan pakaian sekolah?"Tanya mama Salima kepada Sofia.

"Emm, aku, aku ingin sekolah."Jawab Sofia lagi.

Seketika mama Salima tersenyum melihat kepolosan menantu nya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KOQ RATA2 TOKOH CERITA NOVEL2 AUTHOR DIBUAT BAHLUL, HRSNYA KASIH TAU KNPA.. KLO LO NNTI ALERGI, YG ADA BIKIN REPOT ORANG DISITU

2024-06-30

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LAIN DRI YANG LAIN NI AUTHOR, RATA2 ORG KAYA TINGGAL DI MANSION, INI MLH TINGGAL DI VILA TMPT ORG BRLIBUR ATAU HEALING... SIXPACK JDI SUSPEK, FISIOTERAPI JDI KEMOTERAPI TUK ORG SAKIT KANKER...

2024-06-30

1

ww

ww

goblok

2023-07-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!