Setelah menyiapkan pakaian untuk Fahmi, Sofia pun duduk di sofa di dalam kamar luas itu sambil memainkan ponselnya, untuk membuat rasa gugup dan cangung nya sedikit berkurang.
Tidak lama kemudian, Fahmi pun keluar dari dalam kamar mandi dengan mengunakan handuk sepinggang.
"Mengapa tidak memagil ku?"Tanya Sofia melepas ponsel nya dan menatap ke arah Fahmi.
Namun seketika dia menutup matanya dan berkata.
"Astaga tuhan,mata polos ku ternodai."Ucap Sofia setelah melihat perut suspek milik Fahmi.
Sementara Fahmi yang mendengar itu menjadi sedikit geli dengan perkataan istri nya itu.
"Menutup mata tapi mengintip di sela-sela jari, ternodai apanya, cepat berikan pakaian ku."Ucap Fahmi lagi.
"Hehe, maaf kak, aku, oh ini pakaian nya."Ucap Sofia berdiri dan membawakan sepasang piama itu kepada Fahmi.
Setelah menerima piama tersebut, Fahmi kembali menatap wajah Sofia.
"Apa kau ingin melihat ku ganti baju? Anak kecil?"Tanya nya dengan tatapan jengkel.
"Emm, lalu? Eh maksud ku, sekarang giliran aku yang akan mandi, iya aku mandi."Ucap Sofia lagi.
"Bawa baju ke dalam kamar mandi, aku tidak mau melihat mu ganti baju di dalam kamar."Ucap Fahmi lagi-lagi memerintah.
"Tentu saja."Jawab Sofia singkat dan kemudian mengambil handuk dan baju ganti nya, lalu kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
"Dasar anak kecil bodoh."Batin Fahmi yang kemudian mulai memakai pakaian nya.
Setelah satu jam berlalu, Sofia pun keluar dari dalam kamar mandi, dia sudah menggunakan pakaian lengkap nya di dalam kamar mandi.
Sementara itu Fahmi sudah berada di atas ranjang dengan memainkan laptop nya.
Kryuk, kryuk ... (bunyi perut Sofia yang sedang kelaparan.)
"Sudah selesai?"Tanya Fahmi yang mendengar kan suara perut dari Sofia.
"Astaga perut bodoh memalukan."Batin Sofia lagi.
"Apa kau mendengar ku?"Tanya Fahmi lagi.
"Oh iya, aku sudah selesai."Ucap Sofia sambil tersenyum tipis.
"Bawa aku turun ke bawah, aku lapar."Tutur Fahmi.
"Dia lapar? Apa dia mendengar suara perut ku?"Batin Sofia.
"Anak kecil, jika kau terus melamun begitu apa kau bisa di percaya untuk menjaga ku?"Ucapan Fahmi lagi.
"Ah maaf kak, maaf, ayo."Ucap Sofia yang kemudian menghampiri Fahmi.
Sofia pun membantu Fahmi untuk turun dari ranjang, setelah itu dia memegang lengan Fahmi untuk menuntun nya berjalan menuju lantai bawah untuk makan malam.
Tidak butuh waktu lama, mereka pun tiba di ruang makan villa, bersamaan dengan Erka dan juga mama Salima.
"Tepat sekali, aku baru saja ingin menyuruh Erka memagil kalian untuk makan malam."Ucap mama Salima.
"Terima kasih Tante, eh maksud ku ma."Ucap Sofia gugup.
"Yasudah, ayo silahkan makan, Sofia,kau jangan malu-malu ya, villa ini, sekarang menjadi rumah mu,kau tidak perlu merasa menjadi orang asing."Ucap mama Salima kepada Sofia.
Sofia tersenyum kecil dan mengangguk kan kepala nya.
Sementara Erka menatap nya dengan tatapan penuh arti.
Fahmi yang menyadari itu pun kelihatan sedikit risih dan mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Erka, bagaimana dengan hubungan mu dengan wanita yang selalu kau ceritakan itu?"Tanya Fahmi kepada Erka.
"Ya Erka, mama juga ingin mendengar kan nya."Ucap sang mama kini menatap Erka.
Sementara itu Sofia sedang menyiapkan nasi ke piring Fahmi.
"Sudah lah ma, kak, semuanya sudah terlambat, dia sudah menikah dengan orang lain."Ucap Erka dengan santai nya.
"Apa? Mengapa bisa begitu?"Tanya Fahmi sedikit kaget.
"Ya bisa, karena mungkin aku kurang cepat."Jawab Fahmi lagi.
"Sudah lah, kau bisa mendapatkan wanita lain, yang lebih baik dari dia, mungkin dia bukan jodoh mu."Ucap mama Salima memberikan support nya kepada anak kedua nya itu.
"Tentu saja bisa, kau ya g mengambil nya dari ku kak."Batin Erka kesal.
Ya sebelum nya setiap hari Erka akan selalu menceritakan tentang perempuan yang di cintai nya itu kepada kakak laki-laki dan mama nya, bagaimana dia sangat mengagumi sosok wanita itu. Yang ternyata adalah Sofia.
Mereka pun mulai makan malam.
Suasana menjadi hening, tidak ada seorang pun yang kini mau memecahkan keheningan di meja makan itu, yang terdengar hanya lah suara garpu dan sendok yang saling beradu.
"Heem, Sofia, kau masih mau lanjut sekolah?"Tanyakan Erka tiba-tiba.
"Em, iya kak, aku harus menyelesaikan pendidikan ku."Ucap Sofia lagi.
"Kantor ku dengan sekolah mu jalan nya searah, kau bisa kesekolah bersama dengan ku setiap hari, dengan begitu kau tidak perlu jalan kaki atau naik taxi."Ucap Erka menawarkan tumpangan.
"Benar Sofia, kau bisa pergi bersama dengan Erka, jadi kau tidak akan repot lagi mencari taxi sayang."Ucap mama Salima.
"Baik lah, aku setuju jika tidak merepotkan kak Erka."Ucap Sofia lagi.
"Yes."Batin Erka.
"Tentu saja tidak repot."Jelas Erka lagi.
Sementara Fahmi hanya diam dan lanjut makan, meskipun dia mendengar kan apa yang sedang di bicarakan ketiga orang itu.
"Sofia."Panggil mama Salima.
"Iya ma, ada apa?"Tanyakan Sofia sedikit gugup, karena dia baru saja menyesuaikan diri dalam keluarga baru itu.
"Terima kasih ya, kau sudah mau menjadi istri nya Fahmi, kau benar-benar anak yang baik, mama bangga punya menantu seperti mu."Ucap mama Salima kepada Sofia.
"Emm, aku, aku hanya menerima takdir ku ma, jika ini yang terbaik maka aku jalani saja dengan lapang dada."Ucap Sofia menjawab itu dengan bijak.
"Kau masih sekolah,tapi kau begitu bijaksana."Ucap mama Salima lagi.
Sofia hanya tersenyum mendengar ucapan dari mama mertua nya yang baik itu.
Tidak lama kemudian, mereka pun selesai makan, Sofia pun kembali membawa Fahmi masuk ke dalam kamar nya.
"Kak."Pangil Sofia kepada Fahmi.
"Apa?"Tanya Fahmi yang saat ini sudah bersandar di ranjang nya dan kembali mamain kan laptop nya.
"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin menawarkan,biar aku yang tidur di sofa, dan kak Fahmi tidur di kasur."Ucap Sofia dengan polos nya.
"Mengapa aku merasa muda sekali di panggil dengan sebutan kak? Eh emang nya aku in tua?"Batin Fahmi kacau.
"Kak."Pangil Sofia lagi.
"Terserah kau saja, mengapa kau tidak tidur di ranjang bersama ku?"Ucap Fahmi lagi.
"Apa?"Kaget Sofia mendengar jawaban Fahmi barusan.
"Astaga, mulut bodoh ini sedang berbicara apa?"Batin Fahmi seolah tidak menyangka dirinya akan mengatakan hal itu.
"Tidak, maksud ku, ranjang ini cukup besar, tapi jika kau mau tidur di sofa itu lebih bagus."Ucap Fahmi.
"Aku tidur di sofa saja."Jawab Sofia dengan yakin.
Fahmi tidak lagi menjawab, dia menutup laptopnya dan beranjak dari ranjang tersebut, dengan bantuan tongkat nya, dia berjalan menuju lemari.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
LO JGN JULID2 DGN SOFIA, TU ADEK LO MAU NUSUK LO DRI BLAKANG DGN JDI PEBINOR..
2024-06-30
0
Yunerty Blessa
hati² Fahmi....Erka juga menaruh perasaan terhadap Sofia....
2024-01-23
1
Desyi Alawiyah
🤭🤭🤭🤭 panggilnya Om Fahmi aja Sofia 😅🙈🙈🙈🙈
2023-07-08
0