Di kediaman keluarga Liu Ming-Way, Simon Liu duduk di salah satu kursi ruang keluarga. Dia seperti akan disidang, menunggu keputusan. Di hadapannya ada ayah dan ibunya, paman dan bibinya.
"Zhiming, kami bergantung kepadamu untuk menyelamatkan keluarga kita," ucap Liu Ming-Way, ayah Simon.
Simon ingin tertawa melihat keluarganya terlihat begitu serius, namun dia tahan. "Apakah kalian terjerat kasus penggelapan dana?" tanya Simon bekelakar. Dia melepaskan tawa yang sudah tak terbendung lagi itu.
"Kau harus menikahi seorang wanita," tegas Ming-Way.
"Apa? menikah? Ayah, apa yang kau bicarakan?" tanya Simom tak mengerti. Bagaimana bisa keluarganya bertransformasi menjadi keluarga yang kuno.
"Zhiming, Bibi mohon kepadamu jangan menolak keputusan ini. Sebagi cucu lelaki tertua di keluarga kita, kau harus rela berkorban," bujuk
Suzhen.
"Zhiming, ini adalah permintaan kakek." Paman Simon ikut ambil bicara.
Simon tergelak, bagaimana bisa keluarganya begitu naif. Dan lagi, siapa wanita yang akan dinikahinya?
"Maaf semuanya, aku menolaknya," putus Simon dengan tegas.
"Kau tidak bisa menolaknya."
"Ayah, aku tidak bisa memenuhi permintaan kalian karena saat ini aku sedang terlibat proyek drama dan tidak bisa menikah selama dua tahun sejak proyek ini berjalan," dalih Simon. Keluarganya yang sangat memperhitungkan uang, pasti akan berpikir dua kali untuk tetap memaksanya menikah.
"Sejak awal Ayah tidak merestui kau masuk ke dunia hiburan, siapa mereka hingga bisa mengatur hidupmu," gerutu Ming-Way.
"Zhiming, kau tidak perlu khawatir. Bibi akan membeli rumah produksi itu," bujuk Suzhen.
"Kau tidak bisa membelinya," kata Junjie paman Simon mengingatkan saudarinya
"Kenapa? aku akan membelinya. Siapa mereka berani mengatur kehidupan keponakanku,"
"Karena perusahaan itu, adalah milik Ming-Way," terang Liu Junjie kepada suzhan yang tidak tahu jika Simon bekerja sama dengan perusahaan ayahnya sendiri.
Sama halnya dengan Suzhan, Ming-Way juga tidak tahu jika perusahaan sampingannya bekerja sama dengan perusahaan agensi yang didirikan oleh putranya. Dia juga sedikit terkejut, sekaligus senang bisa semakin menekankan putranya.
"Kali ini kau tidak bisa berkelit lagi. Jika kau menolak, maka ayah akan menghentikan semua proyek dengan perusahaan kecilmu itu," ancam Ming-Way
Jika semua proyek itu dihentikan, maka perusahaan agensi yang baru saja dirintisnya akan mengalami kerugian besar. Bagaimana bisa ayahnya bermain curang, mencampur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan.
"Aku akan berbicara dengan kakek," ucap Simon beranjak berdiri dari duduknya.
"Kau tidak bisa melakukannya, hal ini bukan tentang pernikahanmu, tetapi pernikahan kakek. Kakek akan membatalkan keinginannya untuk menikah lagi, jika kau bersedia menikah dengan wanita pilihannya," kata ayah memberi keterangan menohok.
Simon menghentikan langkahnya mendengar pernyataan lucu yang keluar dari mulut ayahnya. "Memangnya siapa wanita yang akan kunikahi itu?"
"Gadis yang terlibat skandal denganmu, dasar anak nakal," jawab Yaling, ibu Simon akhirnya mengeluarkan suaranya dengan nada kecewa. Bagaimana tidak? dia sendiri tidak tahu apa apa tentang hubungan asmara putranya, malah dituduh mertuanya yang tidak-tidak.
"Apa? aku tidak mengenal gadis itu, sama sekali tidak kenal. Bagaimana kakek bisa membuat keputusan tidak masuk akal seperti itu?" tanya Simon tak mengerti jalan ceritanya.
"Kakek benar-benar mengira dia adalah kekasihmu," Yaling berbicara dengan nada pelan.
Simon kembali dibuat terkejut dengan jawaban ibunya. Sejak kapan kakeknya penggemar acara gosip?
"Aku akan mengatakan kepada kakek, itu tidak benar," tegas Simon. kesalahpahaman itu tidak bisa terus dibiarkan.
Tetapi ayah Simon tidak setuju dengannya. Ming-Way yang justru mengaggap kesalahpahaman itu adalah hal yang baik, hal yang baik hingga membuat kakek membatalkan pernikahannya.
Pernikahan putranya dengan gadis biasa tidak akan berdampak besar, tetapi pernikahan kakek akan berdampak besar.
"Kau harus segera membuat keputusan, pikirkan tentang perusahaanmu, dan juga kau akan memiliki nenek tiri," ucap Ming-Way mengulang kembali ancamannya.
"Apa? ini gila," ucap Simon frustrasi. Satu sisi dia mengutuk Emi sebagai awal dari kesalahpahaman itu, tetapi Emi tidak sepenuhnya salah. Dirinya lah yang lebih dulu membuat postingan. Ya postingan iseng. Dan tak disangka gadis itu mirip dengan Emi. Sungguh sebuah kebetulan yang sangat tidak masuk diakal. Ironis memang.
"Zhiming, ini bukan tentang pernikahanmu ataupun gadis itu. Ini tentang pernikahan kakek," kata Ming-Way mengingatkan Simon kembali.
Simon memijit pelipisnya, mengapa keluarganya begitu takut jika kakek menikah lagi?
"Siapa wanita yang akan dinikahi kakek? mengapa kalian begitu menentangnya?"
"Dia adalah putri keluarga Wei, pemilik Ase Tech. Perusahaan yang tersentuh olehnya akan pailit," jelas Paman.
Ase Tech adalah salah satu perusahaan teknologi terbesar di negara itu, dan juga perusahaan yang selalu bersaing dengan perusahaan keluarga mereka.
"Bukan kah Ayah sama saja? Ayah juga akan membuat perusahaanku mengalami kerugian besar, dan kalian juga mengatur pernikahanku," sindir Simon bernada sopan. "Baiklah aku akan memenuhi permintaan kakek, sebagai gantinya aku menginginkan Random Production."
"Aku akan memberikannya kepadamu," jawab Ming Way cepat dan singkat. Random Production hanyalah perusahaan rumah produksi sampingannya, kehilangan satu perusahaan kecil tidak menjadi masalah untuknya.
"Paman dan bibi, apa yang bisa kalian berikan kepadaku?"
"Zhiming, mengapa kau hitung- hitungan dengan keluarga sendiri? ini untuk menyelamatkan keluarga kita."
"Rumah peristirahatan di Penghu," tawar Simon.
"Baiklah, baik!" balas bibi pasrah harus merelakan usaha kecil- kecilannya.
Simon beralih menatap pamannya yang pura-pura tidak melihat dan mendengar apa- apa.
"Luffy vs magellan, aku tahu paman sudah memilikinya," kata Simon dengan senyumnya yang tidak enak dilihat. Dia tahu pamannya juga kolektor action figure one piece.
"Baiklah-baik, aku akan memberikannya kepadamu."
Kakak beradik itu akhirnya bisa bernapas dengan lega, setelah berhasil membujuk Simon Liu.
***
Di kamarnya Simon menatap nomor Emi di layar gawainya. Dia sedang berpikir apa yang akan dikatakannya jika gadis itu mengangkat teleponnya.
Simon meletakkan gawainya, "ini gila, mengajak orang tidak dikenal untuk menikah, apakah ini reality show?" gumamnya.
Setelah beberapa menit berpikir, simon kembali mengambil gawainya. Dia memutuskan untuk mengirim pesan kepada Emi.
[Hello, apa kabar? saya adalah Simon Liu]
Tanpa menunggu lama, dia segera mendapatkan balasan dari Emi.
[Hello, saya adalah Wan Peng]
Apa? dia ingin bercanda? Simon memutuskan untuk berbicara secara langsung dengan Emi.
"Hallo?" Emi menjawab panggilan Simon.
"Hallo Nona Talenta,"
"Oh, dia berbahasa inggris," Emi memotong perkataan Simon.
"Maaf, aku tidak mengerti. Bisakan kau berbahasa inggris?"
"Ya sedikit, dan aku tahu kau adalah scammer."
"Apa?"
"Anda terkejut? jangan mencoba menipuku."
"Mari kita lihat, siapa yang akan terkejut," gumam Simon dengan menggunakan bahasa Mandarin.
"Baiklah, kau akan terkejut, persiapkan dirimu." Simon segera mengalihkan panggilan suaranya menjadi panggilan video.
"Oh wow, Aku terkejut. Kau benar-benar mirip dengan Simon Liu." Emi terlihat tak berkedip menatap layar gawainya.
"Leau bukan Liyu," ralat Simon. Apakah dia benar-benar penggemarku?
Dia sedikit kesal karena respon Emi diluar ekspektasinya. Dia telah terbiasa dan menduga orang orang akan bersemangat dan gugup saat berbicara dengannya.
"Ok, Simon Leaauuu palsu."
"Nona Emi Talenta, kau membuat lelucon dengan fotoku di akun media sosialmu," kata Simon langsung ke titik permasalahannya. Dia tidak ingin berlama lama menanggapi ejekan Emi.
"Oh, apakah itu kau? Wow kau benar- benar mirip dengan Simon Liu." Emi pura-pura terkesima menatap Simon di layar gawainya.
"Kau benar-benar. Haruskah aku menyanyikan sebuah lagu agar kau percaya jika aku adalah Simon?"
Apakah aku akan bernyanyi? Pikir Simon. Apakah tidak ada cara lain yang lebih bagus?
"Mengapa kau harus bernyanyi?" Emi tampak berpikir. Dia terlihat memikirkan apa hubungannya bernyanyi dengan aktor bernama Simon. "Apakah Simon juga seorang penyanyi?"
"Kau tidak tahu?" Simon menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi, menyadari Emi bukanlah penggemarnya. Dan hal itu membuat moodnya tidak baik, orang yang berbicara dengannya seharusnya langsung menyerahkan diri menjadi penggemarnya.
"Jika kau bukan penggemar Simon, mengapa kau membuat unggahan undangan pernikahan itu?" tanya Simon menelisik.
"Itu hanya untuk contoh desain, aku adalah seorang desainer grafis," jawab Emi sekenanya tanpa berpikir kalau hal itu adalah perbuatan tercela.
"Komersil? wah, aku bisa menuntutmu untuk itu."
"Mengapa kau menuntutku?" Emi menatap layar gawainya. Simon terlihat serius dengan perkataannya.
Emi meneguk air liurnya, "kau benar-benar Simon?"
Simon mengangguk sembari tersenyum jahat, membuat nyali Emi seketika menciut.
Apakah dia akan terjerat kasus hukum dengan aktor asing itu? namanya akan semakin viral.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments