Bab 5

Lisa berlari menyusuri koridor rumah sakit. Kabar tentang kecelakaan Gio dia dapatkan dari Pengacara Mark yang juga ikut pamit undur diri beberapa saat setelah Gio pergi dari rumah.

Begitu sampai di depan ruang perawatan Gio, Lisa langsung membuka pintu ruang perawatan VVIP tersebut. Di dalam sana nampak Gio sedang memejamkan matanya meresapi rasa sakit yang kini dia rasakan akibat kecelakaan yang dia alami lebih dari sejam yang lalu.

"Apa kau sedang tidur?" tanya Lisa sembari berjalan mendekat ke arah Gio.

Gio menghela napas panjang. Meski pun dia dan Lisa baru kenal dan bertemu beberapa jam yang lalu, tapi Gio sudah sangat mengenali suara ibu tirinya tersebut.

"Untuk apa kau datang kemari?" Gio berkata dengan mata yang masih terpejam.

"Apa hal seperti itu masih perlu kau tanyakan? Tentu saja aku datang kemari karena ingin menjengukmu," balas Lisa.

"Tidak perlu. Aku tidak butuh dikasihani. Sebaiknya kau pergi saja dari sini. Aku sama sekali tidak membutuhkanmu," ketus Gio.

Lisa terdiam mendengarkan ucapan pria tersebut.

"Apa kau sadar apa yang baru saja kau katakan?" tanya Lisa ingin memastikan.

"Tentu saja. Pergilah. Tidak perlu membantuku menghirup oksigen di ruangan ini, karena aku lebih suka menghirupnya sendirian."

Lisa berdecih. "Kalimat macam apa itu? Apa itu yang kau pelajari selama ini tinggal di luar negeri?"

"Pergilah. Tidak usah banyak bicara. Intinya, kehadiranmu tidak aku butuhkan di sini."

"Baik, aku akan pergi. Tapi sebelum aku pergi, aku ingin mengingatkan tentang kondisimu. Saat ini kau sedang dirawat di rumah sakit karena habis mengalami kecelakaan, jangan sampai kau menyesal karena sudah mengusirku," ucap Lisa.

"Tidak akan. Sebaiknya kau cepat pergi perempuan cerewet. Aku malas adu mulut denganmu."

"Cih, kau ini benar-benar sangat sombong."

Karena Gio sudah berkali-kali mengusirnya, Lisa pun terpaksa keluar dari ruang perawatan pria itu. Namun, dia tidak benar-benar pergi karena yakin cepat atau lambat Gio pasti akan membutuhkan bantuan darinya. Entah itu bantuan kecil atau bantuan yang besar.

Tidak berselang lama setelah Lisa keluar dari ruang perawatan Gio, seorang perawat laki-laki tiba-tiba masuk untuk memeriksa keadaan pria tersebut. Dari balik kaca pintu Lisa mengintip bahwa Gio sedang berdebat dengan perawat tersebut perihal pemakaian popok dewasa.

"Aku bilang aku tidak mau memakainya," kesal Gio. Membayangkannya saja rasanya sangat memalukan.

"Tuan, saat ini kondisi Anda tidak memungkinkan untuk bolak-balik ke kamar mandi. Apalagi di sini Anda tidak memiliki sanak saudara yang menunggui Anda," jelas perawat tersebut.

"Aku bilang tidak mau ya tidak mau. Kau mengerti bahasa Indonesia, tidak? Kalau kau tidak mengerti, aku akan bicara padamu menggunakan Bahasa Inggris!" ketus Gio. Dia begitu yakin bisa bolak-balik kamar mandi tanpa bantuan orang lain atau siapa pun.

"Tidak, tidak perlu, Tuan. Kalau Anda tidak mau, saya juga tidak bisa memaksa. Asalkan, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada Anda nantinya perihal masalah ini, Anda tidak akan keberatan dan tidak akan menuntut rumah sakit kami."

"Kau tidak usah khawatir. Aku tidak akan melakukan hal seperti itu. Pergilah kalau tugasmu di sini sudah selesai," ucap Gio.

Lisa yang melihat sikap sombong, angkuh dan arogan Gio pun hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Dasar orang aneh. Biar perawat pun juga dia usir. Dia pikir dia bisa sembuh tanpa bantuan orang lain apa. Apalagi tanpa bantuan dokter dan perawat," gumam Lisa. "Kita lihat saja nanti, sampai dimana sikap angkuh dan sombongmu itu bisa bertahan."

*

*

"Tolong kabulkan permintaan Ayah, Gio, Lisa. Kalau tidak, Ayah tidak akan bisa pergi dengan tenang," pinta Tuan Ghani.

Seketika mata Gio langsung terbuka lebar. Rupanya, dia baru saja memimpikan sang ayah saat sedang tertidur.

"Huft ... ternyata hanya mimpi. Pasti aku terlalu memikirkannya sampai-sampai terbawa hingga ke alam mimpi," gumam Gio.

Gio berusaha untuk bangun dengan susah payah. Tangan kanannya yang dipasangi gips ternyata cukup menyulitkannya hanya sekedar untuk bangun dari posisi berbaringnya. Ditambah lagi rasa perih dan nyut-nyutan di kepalanya yang sungguh membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Dan sialnya, dia tiba-tiba saja merasa ingin buang air kecil begitu bangun tidurnya.

Dengan perlahan Gio berusaha untuk turun dari ran jang perawatannya. Namun dia merasa cukup kebingungan ketika ingin membawa cairan infus yang melekat di tangannya. Pasalnya, tangannya satu itu juga mengalami cedera ringan dan terasa sangat sakit ketika ingin dia gerakkan. Anehnya, kenapa dia baru merasakannya ketika bangun dari tidurnya.

"Tidak, aku tidak butuh bantuan dari orang lain. Aku pasti bisa melakukannya sendiri. Ya, aku harus yakin pada kemampuan diriku sendiri," ucap Gio berbicara sendiri.

Gio lantas berjalan dengan susah payah menuju kamar mandi. Meski pun tangannya terasa sangat sakit, tapi dia terap berusaha untuk membawa tiang infus untuk diseret menuju kamar mandi. Dan entah mengapa sekarang sekujur tubuhnya tiba-tiba terasa sakit semua. Mulai dari kepala hingga ke kaki. Padahal, yang terluka hanyalah kepala dan sebelah tangannya saja. Kenapa tiba-tiba sekujur tubuhnya bisa ikut sakit semua meski pun tanpa luka ketika bangun tidur.

Gio menyerah. Belum masuk dia ke dalam kamar mandi tapi dia sudah merasa putus asa. Rupanya, sebelah tangannya yang dipasangi infus itu juga terasa cukup sakit dan tidak bertenanga sehingga sekedae memutar knop pintu pun dia merasa sangat kesulitan dan memang benar-benar tidak bisa.

"Si al. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Haruskah aku meminta bantuan perawat?" gumam Gio dalam hati. Sekarang dia baru menyesal sudah menolak saran dari perawat tadi yang ingin membantunya memakai popok dewasa.

B e r s a m b u n g...

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

mariii kita tertawakan pak gio gio

2023-07-20

1

Rahmi Miraie

Rahmi Miraie

makanya jadi orang jngn sombong..tersiksa sendiri kan?

2023-05-27

0

Fenty Dhani

Fenty Dhani

sukurin Lo...makanya jadi orang jangan terlalu sombong😏

2023-05-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!