Bab 3

"Pengacara Mark, jangan bercanda. Ini sama sekali tidak lucu. Bagaimana mungkin aku harus menikah dengan anak tiriku sendiri? Meski pun usianya mungkin lebih tua dariku, tapi ini sama sekali tidak masuk akal," protes Lisa akan isi dari surat wasiat tersebut.

Di dalam surat wasiat Tuan Ghani sebelum beliau meninggal, dia menulis pernyataan bahwa apabila Gio, putra kandungnya datang meminta haknya sebagai pewaris tunggal atas seluruh harta dan aset peninggalan beliau, Gio harus bersedia menikahi Lisa. Jika tidak, maka jangan harap Gio akan mendapatkan harta warisan walau sepeser pun.

"Pengacara Mark, kau jangan mengada-ngada. Bagaimana mungkin ayahku menyuruhku untuk menikahi wanita jahat dan licik seperti dia?" Gio berkata sambil menunjuk-nunjuk ke arah Lisa.

Sementara Lisa, wanita itu hanya berdecih mendengar penilaian Gio tentangnya. "Cih."

"Wanita jahat dan licik?" Pengacara Mark sama sekali tidak mengerti dengan maksud ucapan Gio tentang Lisa. "Tuan Gio, kenapa Anda mengatai Nona Lisa sebagai perempuan jahat dan licik? Apa dia pernah melakukan hal yang tidak baik terhadap Anda?"

Gio terdiam sejenak memikirkan jawaban yang tepat. Memang sih Lisa tidak pernah berbuat hal yang buruk padanya. Tapi menurut informasi yang dia dapatkan dari ibu kandungnya, ibu tirinya itu memang perempuan seperti yang dia tuduhkan barusan.

"Ti-dak, tapi tentu saja dia wanita yang jahat, Pengacara Mark, karena ... dia itu ibu tiri sekaligus istri muda ayahku."

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut Gio, Pengacara Mark pun tersenyum. Entah mengapa sekarang di matanya Gio seperti sesosok anak kecil yang sedang berkamuflase menjadi orang dewasa.

"Sepertinya Anda kebanyakan menonton sinetron, Tuan Gio."

"Apa kau bilang?!" Seketika Gio menjadi emosi. Ucapan pengacara Mark barusan membuatnya tersinggung.

"Maaf, maaf, saya hanya bercanda," ucap Pengacara Mark. Ekspresi jenakanya seketika berubah menjadi ekspresi serius. "Begini, Tuan Gio dan Nona Lisa. Sebelum kalian berdua protes, sebaiknya kalian melihat video ini dengan seksama. Di sini tuan Ghani akan memberikan penjelasan kenapa beliau ingin kalian berdua menikah."

Pandangan Lisa dan Gio lantas tertuju ke arah monitor, di sana terlihat pria paruh baya berambut putih tersebut memperbaiki posisi duduknya dibantu oleh seorang perawat. Setelah merasa posisinya nyaman, barulah dia mulai angkat bicara.

"Gio putraku, dan juga Lisa. Jika kalian berdua melihat video, itu artinya kalian berdua sudah bertemu. Dan ayah, ayah pasti sudah tidak ada lagi di dunia ini. Uhuk-uhuk." Tuan Ghani terbatuk disela-sela ucapannya. "Ekhm. Untuk Gio, putraku, ada hal penting yang ingin Ayah sampaikan kepadamu melalui video ini, Nak, karena sepertinya Ayah tidak ditakdirkan untuk menyampaikan padamu secara langsung, dan sepertinya di akhir hidup Ayah, kita berdua tidak lagi diizinkan bertemu untuk yang terakhir kalinya."

Tuan Ghani menjeda ucapannya sejenak. Sedangkan Gio, matanya langsung memerah dan berkaca-kaca melihat kondisi sang ayah yang sangat memprihatinkan beberapa hari sebelum berpulang. Terbesit penyesalan yang begitu dalam di dalam hatinya. Kenapa selama ini dia sengaja bersembunyi dan tidak mau bertemu dengan sang ayah? Kenapa juga dia tidak bisa memaafkan kesalahan yang Tuan Ghani perbuat di masa lalu.

'Maafkan anakmu ini, ayah.' Gio bergumam dalam hati sambil menyeka air matanya.

"Gio, anakku, setelah kau bertemu dengan Lisa, bagaimana pendapatmu tentang gadis itu?" tanya Tuan Ghani sambil mengukir senyuman di wajah pucatnya. Seolah-olah dia sedang berbicara dengan putranya secara langsung.

Mendengar pertanyaan sang ayah, Gio jadi melirik ke arah Lisa sebentar.

'Iya, Ayah, aku sudah bertemu dengannya. Menurutku, dia perempuan yang licik. Dari luar dia nampak seperti perempuan baik-baik, tapi sebenarnya sebaliknya.' Batin Gio menjawab pertanyaan dari sang ayah.

"Gio, Lisa itu perempuan baik-baik. Selama 5 tahun dia bekerja sebagai sekretaris Ayah, Ayah sudah menganggapnya seperti putri Ayah sendiri. Selama ini dia sudah merawat Ayah dan menemani Ayah dengan sabar selama Ayah di rumah sakit. Dia juga dia sudah menganggap Ayah seperti ayah kandungnya sendiri. Namun, keadaan membuat Ayah terpaksa harus menjadikan dia sebagai istri Ayah di atas kertas. Semua itu karena kau sebagai putra kandung ayah tidak pernah lagi muncul di hadapan Ayah semenjak kau pergi bersama ibumu. Ayah hanya tidak ingin setelah Ayah pergi, orang-orang yang tidak bertanggung jawab malah mengambil alih dan menguasai hasil jerih payah Ayah selama ini. Maka dari itulah Ayah terpaksa menjadikan Lisa sebagai istri agar dia memiliki hak untuk mewarisi seluruh harta dan aset peninggalan Ayah secara resmi. Tapi satu hal yang perlu kau ketahui, Gio. Lisa itu sebenarnya calon istri yang sejak lama Ayah siapkan untukmu. Dan Ayah sangat yakin, kau pasti akan menyukainya. Dia gadis yang cantik, pintar, dan juga baik hati. Kelak setelah kalian berdua menikah, Ayah harap ... kalian berdua bisa mengelola perusahaan bersama-sama."

Lisa dan Gio saling melirik. Saat ini keduanya tidak tahu harus berkata apa.

"Dan untuk Lisa, semoga kau mau menerima putraku menjadi suamimu. Tolong terima segala kekurangannya. Gio itu sejak kecil agak keras kepala, tidak suka diatur. Kalau berbicara, terkadang ucapannya begitu tajam hingga menusuk hati. Kadang pula dia bersikap arogan. Itu semua terjadi karena sejak kecil dia kurang perhatian dan kurang kasih sayang dari kedua orang tua kandungnya. Ayah sangat sibuk dengan bisnis, sementara ibunya, sangat suka keluar bersenang-senang bersama dengan teman-temannya, sampai lupa memberi putra semata wayang kami perhatian. Namun percayalah, Lisa, meski pun Gio seperti itu, tapi dia sebenarnya anak yang baik dan penyayang. Ayah harap, setelah kalian berdua menikah, kalian akan hidup bersama dan bahagia selamanya. Serta memiliki anak yang lucu-lucu dan baik." Tuan Ghani tersenyum di akhir kalimatnya.

"Jadi Ayah rasa cukup sekian. Rasanya Ayah sudah sangat lelah setelah menghabiskan banyak tenaga untuk berbicara panjang lebar. Gio, asal kau tahu, Ayah sangat menyayangimu melebihi apa pun di dunia ini, Nak. Dan untuk Lisa, Ayah berharap besar padamu. Semoga kalian berdua mau menjalankan wasiat Ayah dengan senang hati," pesan Tuan Ghani di akhir video.

B e r s a m b u n g ...

..._______________________________________...

...Cerita ini up nya sore dan malam ya soalnya akak Otor punya 4 novel ongoing sekaligus🤧😅 Kepoin satu-satu ya🤭...

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

nyesel g gio...setelah kamu mendengar sendiri dari ayahmu😔
sedih banget 😭😭😭

2023-05-16

1

Adelia Rahma

Adelia Rahma

wah apakah gio mau nerima lisa

2023-05-10

1

Defi

Defi

Penyesalanmu sudah terlambat Gio, buang semua egomu

2023-04-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!