Bab 2

"Apa?" tanya Lisa tidak percaya. Dia tidak menyangka pertemuan pertamanya dengan Gio bisa seperti ini.

"Kau tidak dengar, ya?" Gio berjalan mengitari Lisa sembari menatap penampilan wanita itu dari atas ke bawah. "Aku baru saja berkata, jadi ternyata kau ibu tiri yang jahat itu. Sekarang kau sudah dengar, 'kan?"

"Hah?" Lisa tersenyum kecut sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Rupanya anak tirinya itu sudah menilainya sangat buruk meski pun mereka belum saling mengenal satu sama lain.

"Bagaimana rasanya tinggal di rumah bak istana seperti ini? Apakah sekarang kau bahagia karena jalan pintas menuju kekayaan sudah kau capai?" Gio kembali melontarkan pertanyaan yang membuat hati Lisa sakit hati.

Namun, Lisa tidak mau cepat emosi, dia akan mencoba untuk berbicara baik-baik dengan anak suaminya tersebut.

"Sepertinya kau sudah salah paham denganku. Aku sama sekali tidak seperti yang kau pikirkan. Duduklah, aku akan masuk untuk membuatkanmu minum," ucap Lisa.

"Tidak, terima kasih. Kau tidak perlu repot-repot untuk membuatkanku minum, karena itu hanya akan buang-buang energimu. Aku tidak akan pernah mau meminum atau pun memakan apa pun yang kau buat, takutnya kau meracuniku dan membunuhku sama seperti kau melenyapkan ayahku." Gio berkata sambil tersetersenyum miring.

"Kau-" Baru saja Lisa ingin memarahi Gio karena sudah berbicara kurang ajar padanya, tapi wanita itu buru-buru mengendalikan diri. Dia tidak boleh emosi hingga membuat Gio menilainya semakin buruk.

Lisa menarik napasnya dalam-dalam sebelum kembali berbicara. "Sepertinya kau sudah benar-benar salah paham padaku. Aku sama sekali tidak seperti yang kau pikirkan dan tuduhkan. Untuk lebih jelasnya, aku akan memanggil pengacara Mark untuk berbicara denganmu, karena aku yakin, apa pun yang aku katakan padamu, kau pasti tidak akan percaya padaku dan hanya berpikir bahwa aku membual."

Lisa lantas menghubungi pengacara Mark untuk datang ke rumah secepatnya. Setelah itu, wanita tersebut kembali mengajak Gio berbicara.

"Jadi ke mana kau selama ini? Kenapa kau tidak pernah datang menemui ayahmu?" tanya Lisa penasaran. Dia berusaha untuk akrab dengan Gio, tapi lagi-lagi Gio membalas ucapannya tidak sesuai harapan.

"Cih, apa urusanmu?"

Lisa tersenyum dipaksakan. Dari cara bicara pria tersebut, dia bisa mengambil kesimpulan bahwa anak tirinya itu adalah seorang pria dengan watak arogan, sombong, angkuh, serta ketus. Sebab, semenjak Gio berbicara dengan Lisa, tidak ada satu pun kalimat yang enak di dengar keluar dari mulut pria tersebut. Namun kendati demikian, Lisa masih tetap ingin berbicara baik-baik dengannya.

"Apa kau tahu, sejak lama ayahmu sangat ingin bertemu denganmu? Bahkan beliau sampai rela membayar orang untuk mencari keberadaanmu, tapi tidak pernah berhasil. Harapan terakhir beliau sebelum dia tiada, bahkan di detik-detik terakhir kehidupannya, beliau selalu berpesan padaku agar aku menyampaikan padamu ketika kita bertemu bahwa beliau sangatlah menyayanginya. Kau satu-satunya putra yang dia miliki di dunia ini."

"STOP! Berhenti mencoba bersikap manis di hadapanku, bagiku kau tetaplah wanita jahat yang membunuhnya demi menguasai hartanya!" Gio kembali berkata dengan ketusnya, membuat Lisa menarik napasnya dalam-dalam.

"Baiklah, terserah, apa pun yang kau pikirkan tentangku, aku tidak peduli. Bagiku, penilaian orang terhadapku tidaklah begitu penting. Aku hanya melakukan apa pun yang menurutku baik dan tidak merugikan orang lain."

"Dasar perempuan rubah bermulut manis. Apa kau pikir dengan kau berpura-pura bersikap baik padaku, aku akan mengubah pandanganku tentangmu. Cih, jangan harap."

Lagi-lagi Lisa menarik napasnya dalam-dalam karena ucapan pedas yang keluar dari mulut Gio.

"Jika kau terus berpikir bahwa aku mau menikah dengan ayahmu hanya karena ingin menguasai hartanya, kau salah besar. Sekarang kita tunggu pengacara Mark datang, aku akan berbicara padanya dan menyuruhnya untuk mengalihkan seluruh harta kekayaan beserta aset-aset milik ayahmu menjadi milikmu. Karena aku pun merasa bahwa aku sama sekali tidak memiliki hak untuk seluruh kemewahan ini," ujar Lisa.

Gio terdiam. Pria itu menatap Lisa dengan lekat. Dia mencoba mencari cela kebohongan dari sorot mata wanita tersebut. Namun sayangnya, Gio tidak dapat menemukannya sama sekali. Yang dia lihat hanyalah sorot mata kejujuran.

'Apakah wanita ini benar-benar jujur ataukah aktingnya yang sangat bagus?' Batin Gio.

Tidak berselang lama kemudian, pengacara Mark pun akhirnya datang dan duduk bersama mereka.

"Selamat pagi, Nyonya. Ada keperluan penting apa sehingga memanggil saya pagi-pagi begini?"

"Pengacara Mark, perkenalkan, ini adalah Tuan Gio, putra kandung mendiang tuan Ghani," ucap Lisa.

"Oh, jadi ternyata ini Tuan Gio, ya?" Pengacara Mark tersenyum ramah kemudian mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Gio. "Perkenalkan, saya adalah pengacara Mark, salah satu orang kepercayaan mendiang tuan Ghani selama beliau hidup dulu."

Gio tersenyum kemudian membalas uluran tangan pengacara Mark dengan ramah. "Senang berkenalan denganmu pengacara, Mark."

Begitu mereka semua sudah sama-sama duduk di kursi masing-masing, Lisa pun mulai menjelaskan tujuannya memanggil pengacara tersebut untuk datang menemuinya pagi ini.

"Begini, Pengacara Mark, tujuanku memanggilmu datang kemari adalah untuk membicarakan hal yang sangat penting denganmu," ungkap Lisa.

"Apa itu, Nona Lisa?" tanya pengacara Mark penasaran.

"Aku ingin, seluruh harta kekayaan yang diwariskan oleh mendiang tuan Ghani padaku sebelum meninggal, dialihkan kepada putra kandungnya," jelas Lisa.

"Apa kau yakin, Nona Lisa?" tanya Pengacara Mark ingin memastikan.

"Ya, aku sangat yakin, Pengacara Mark. Bukankah sejak awal kau tahu sendiri bahwa aku memang tidak ada niat untuk memiliki sepeser pun harta peninggalan mendiang tuan Ghani. Dan aku juga merasa, aku sama sekali tidak pantas dan tidak memiliki hak sedikit pun untuk mewarisi harta peninggalannya walau se sen pun. Ditambah lagi, sekarang pewaris yang sesungguhnya sudah hadir di tengah-tengah kita. Aku pikir kalau sebaiknya semua yang aku jaga selama ini dikembalikan kepada orang yang lebih berhak dariku," jelas Lisa.

Pengacara Mark sempat terdiam mendengarkan ucapan Lisa.

"Apakah kalian berdua sudah membicarakan hal ini sebelumnya? Apakah Tuan Gio setuju dengan keputusan yang diambil oleh Nona Lisa?" tanya pengacara Mark sambil menatap Lisa dan Gio secara bergantian.

"Hal itu tentu saja tidak perlu kau tanyakan lagi, Pengacara Mark. Bukankah sekarang sudah jelas. Aku, sebagai putra tunggal ayahku tentunya adalah orang yang paling berhak untuk mewarisi seluruh harta kekayaannya," jawab Gio dengan ekspresi sombong dan angkuh.

"Baiklah. Kalau begitu, aku akan mengabulkan keinginan kalian berdua. Asalkan, kalian juga sanggup memenuhi wasiat yang ditinggalkan oleh mendiang tuan Ghani sebelum beliau meninggal."

"Wasiat? Wasiat apa?" tanya Gio penasaran.

"Untuk membuktikan bahwa apa yang tertulis di dalam surat wasiat ini adalah asli, saya memang sudah berjaga-jaga untuk merekam video saat mendiang tuan Ghani membuatnya sebagai bukti agar kalian berdua percaya." Pengacara Mark berkata sembari mengeluarkan map berisi berkas serta laptop dari dalam tasnya. Sebelum dia menyerahkan salinan surat wasiat itu untuk dibaca oleh masing-masing keduanya, terlebih dahulu pengacara Mark menyalakan laptop kemudian menunjukkan rekaman video saat tuan Ghani sedang membuat surat wasiat tersebut.

"Karena rekaman videonya sudah terputar, jadi sekarang kalian berdua sudah boleh membaca isi dari surat wasiat yang ditinggalkan oleh beliau," ucap Pengacara Mark.

Lisa dan Gio lantas fokus pada salinan surat wasiat yang ada di tangan mereka masing-masing. Namun, beberapa waktu kemudian, keduanya nampak sangat terkejut, sampai-sampai mereka berdiri dari duduknya secara bersamaan.

"Apa-apaan ini?!" kesal Gio sambil merobek-robek salinan surat wasiat yang baru saja selesai dia baca isinya.

B e r s a m b u n g ...

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

wasiat tuk menikahi ibu tirinya☺️
gio janganlah sombong...setidaknya cari tau dulu kebenarannya...jangan asal nuduh😔

2023-05-16

1

Adelia Rahma

Adelia Rahma

lanjutt

2023-05-10

1

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr kuh

2023-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!