Kismin Kok Dipelihara

Anastasia yang tidak ingin Angkasa mengganggu waktunya dengan Richard berusaha membawa Angkasa agak menjauh, dia meminta Angkasa untuk pulang.

"Mas kamu tuh apa-apaan sih! lebih baik sekarang kamu pulang deh," kata Anastasia.

"Aku kenapa sih An, kalau aku pulang kamu juga harus pulang," sahut Angkasa.

Anastasia mengusap rambutnya dengan kasar, mana mungkin dia mau pulang sedangkan dirinya nyaman sekali bisa makan berdua dengan Richard.

"Udah deh nggak usah banyak cincong, aku bilang pulang ya pulang," maki Anastasia.

"Ana! kamu itu istri aku, sangat nggak pantas kalau mau berduaan dengan pria lain," Angkasa agak meninggikan suaranya.

Anastasia merasa malu karena banyak pasang mata yang menatap mereka berdua.

"Anggap saja pantas, aku ini hanya mengobrol dengan bos aku bukannya melakukan hal yang nggak baik." Anastasia bersikeras.

"Nggak An, aku tetap mau kamu pulang, aku sudah memesan makanan kesukaan kamu." Angkasa juga sama seperti Anastasia yang tetep bersikukuh tidak aku pulang.

"Gila kamu mas." Anastasia akhirnya menyerah.

Dengan kekesalan yang memuncak, Anastasia kembali ke meja Richard, dia meminta ijin untuk pulang terlebih dahulu karena suaminya mengajaknya untuk pulang.

"Ya sudah, aku juga mau pulang," kata Richard.

"Tolong sampaikan pada suami kamu permintaan maafku," sambung Richard.

"Iya pak," sahut Anastasia.

Dengan amarah yang dia tahan Anastasia menuju tempat dimana Angkasa telah menunggunya.

"Ayo," teriak Anastasia.

"Ayo," sahut Angkasa dengan gembira.

"Mobil aku masih di kantor, kamu antar aku kesana dulu," kata Anastasia.

"Biarin saja, besok pagi aku antar kamu berangkat ke kantor," sahut Angkasa yang enggan mengantar Anastasia kembali ke kantornya.

Anastasia merasa sangat kesal ingin sekali memarahi Angkasa tapi dia tahan karena nggak mungkin memarahi Angkasa di depan umum.

Setibanya di rumah Anastasia berlari dulu masuk ke dalam rumah, dia yang masih kesal melempar tasnya ke sofa.

"Kenapa dilempar sih An?" tanya Angkasa.

"Aku tuh kesal sama kamu mas, kamu itu telah merusak kesenangan aku dengan pak Richard," jawab Anastasia.

Angkasa mengelus dadanya, dia sungguh tak habis pikir dengan jalan pikiran istrinya. Apa salah mengajak istrinya pulang? toh sudah diluar jam kantor.

"Istighfar kamu An, apa pantas seorang wanita bersuami bercanda asik dengan pria yang bukan muhrimnya?" Angkasa menatap Anastasia dengan tatapan kecewa.

"Pantas saja jika suaminya nggak guna seperti kamu," sahut Anastasia.

"Cukup An, cukup! meski aku nggak guna tapi aku yang selama ini menafkahi kamu, sedikit pun aku nggak pernah meminta uang dari kamu jadi cukup kamu mengatai aku dengan sebutan suami nggak guna," maki Angkasa.

Anastasia mendekati Angkasa lalu menunjukan kalung pemberian Richard. Hal ini dia lakukan untuk membandingkan Angkasa dengan Richard.

"Kamu lihat kalung ini, bisa nggak kamu membelikannya?" tantang Anastasia.

Angkasa terdiam sambil menatap sebentar kalung yang dipakai Anastasia.

"Harganya tiga ratus juta," sambungnya.

Mendengar harga kalung tersebut membuat Angkasa terbelalak, dia sungguh tak menyangka kalau Anastasia memiliki kalung dengan harga selangit.

"Dari siapa kalung itu?" tanya Angkasa.

"Tentu dari orang yang levelnya di atas kamu," jawab Anastasia.

"Bos kamu?" tanya Angkasa.

"Iya lah, dia itu sangat baik padaku," jawab Anastasia.

Andika tersenyum sinis hatinya hancur mendengar sang istri memuji pria lain, meksipun dirinya tidak bisa membelikan kalung indah seperti itu bukan bearti Anstasia bisa mengejeknya.

"Dengar Anastasia, orang yang sikapnya terlalu baik patut dicurigai, jangan sampai kamu hanya dimanfaatkan saja," pesan Angkasa.

Anastasia tertawa mendengar pesan Angkasa menurutnya Richard nggak mungkin memiliki niat yang nggak baik, semua Richard lalukan karena balas budi atas apa yang telah dia perbuat untuk perusahaan.

"Kamu yang sebenarnya memanfaatkan aku," sahut Anastasia.

Angkasa hanya melongo, jelas-jelas dia adalah suaminya jadi bagaimana bisa memiliki pikiran memanfaatkan? memanfaaatkan yang bagaimana?

"Sudah, sudah, lebih baik kita makan." Angkasa membalikkan badannya menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk mereka.

Berdebat dengan sang istri membuatnya semakin sakit hati, lebih baik dia menyiapkan makanan karena perutnya sangat lapar.

"Aku nggak mau, lihat wajah kamu udah nek aku."

Sontak Angkasa menghentikan langkahnya, hatinya sungguh sakit mendengar ucapan istrinya namun sebisa mungkin dia menahannya

"Hari ini aku gajian An, kemarin-kemarin aku masak kangkung kamu bilang kalau itu makanan sampah, aku buatkan mie katanya manager nggak makan mie dan sekarang aku belikan makanan mahal kamu bilang nek lihat aku, kenapa sih An aku nggak pernah benar di mata kamu,"

Angkasa mengeluarkan uneg-unegnya, selama ini dia berusaha untuk menjadi suami yang terbaik untuk Anastasia namun Anastasia selalu menganggapnya rendah, apa yang dia lakukan seakan tidak ada artinya.

"Jangan lebay deh mas, ni sejuta untuk mengganti makanan yang aku belikan untuk aku," Anastasia meletakan uang sejuta di atas meja lalu dirinya pergi ke kamar.

Angkasa meletakkan makanannya di lemari es, niat hati ingin makan bersama dengan istri tercinta namun semua malah berubah menjadi debat yang ujung-ujungnya melukai hatinya.

"Tega kamu An," ucap Angkasa.

Angkasa pergi ke teras rumah, dirinya merenungi semua yang telah terjadi dalam rumah tangganya. Perasaan sebagai seorang suami dirinya sudah bertanggung jawab, sudah melakukan semua yang diperintahkan istrinya tapi mengapa masih saja salah.

"Mengapa aku selalu tak pernah benar di mata kamu An, mengapa ucapanku selalu membuat kamu kesal, aku hanya seorang suami yang mencoba memberikan kebahagiaan buat kamu meski bukan barang-barang mewah yang bisa aku berikan." Angkasa bermonolog dengan dirinya sendiri.

Puas memikirkan semuanya, Angkasa memutuskan untuk membersihkan diri. Saat masuk kamar dirinya mendapati Anastasia sedang menghubungi seseorang, hati Angkasa meremang melihat Anastasia begitu ceria saat menghubungi seseorang sedangkan saat dia yang menghubunginya Anastasia selalu marah-marah.

"Siapa yang telpon An? kenapa kamu sumringah sekali?" tanya Angkasa.

"Orang lah, masa aku nelpon hewan," sahut Anastasia dengan ketus sambil menutup speaker ponselnya.

Angkasa tersenyum dia merasa iri pada orang lain yang dianggap spesial oleh istrinya sedangkan dirinya yang berstatus suami dinggap musuh yang selalu saja salah.

"An kamu nggak sholat dulu?" tanya Angkasa sesaat setalah Anastasia selesai telpon.

"Nggak, aku malas," jawab Anastasia.

"Sholat dulu gih, cuma sebentar aja kok," bujuk Angkasa.

Anastasia merasa kesal karena Angkasa memaksanya untuk beribadah padahal dirinya ingin tidur.

"Kamu nggak lihat wajah aku ini mas, aku tuh udah pakai cream malam kalau aku wudhu bisa luntur," sahut Anastasia.

"Ya nggak papa An, nanti pakai lagi." Angkasa bersikeras.

"Lama-lama aku gedeg sama kamu mas, maksa mulu, bisa nggak sih kamu itu nggak usah memaksakan kehendak kamu sama aku," maki Anastasia.

"Bukannya memaksakan An, tapi kamu kan Istri aku jadi sudah seharusnya aku menasehati kamu," sahut Angkasa.

Anastasia yang malas berdebat dengan Angkasa memutuskan untuk menarik selimut lalu memejamkan matanya.

Melihat sikap sang istri membuat Angkasa menggelengkan kepalanya, dia berharap suatu saat nanti Anastasia akan berubah menjadi istri yang penurut.

Setelah beribadah, Angkasa naik ke atas ranjang melihat Anastasia yang memakai baju sebahu membuat hasrat nya muncul, ingin sekali memberikan nafkah batinnya namun Anastasia selalu menolak keinginannya sehingga dia hanya bisa menahan.

"Aku merindukan kamu An," bisik Angkasa lalu mengecup pipi sang istri.

Malam berlalu dengan cepat, Angkasa yang bangun lebih dahulu selalu melakukan pekerjaan rumah yang seharusnya adalah kewajiban Anastasia. Setelah semuanya beres dia baru membangunkan sang istri.

"Pagi An, ayo bangun sudah pukul enam pagi,"

Dengan malas Anastasia beranjak dari tempat tidur, dia melihat jam dinding kemudian menatap Angkasa.

"Aku lapar kamu masak apa mas?" tanya Anastasia.

"Aku nggak masak, makanan semalam aku panasi lagi, Alhamdulillah nggak basi," jawab Angkasa.

"Astaga, makanan kemarin itu dibuang bukannya dipanasin lagi, kismin kok dipelihara," sahut Anastasia.

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅𝐍𝐔𝐑𒈒⃟ʟʙc𝐙⃝🦜

🍒⃞⃟🦅𝐍𝐔𝐑𒈒⃟ʟʙc𝐙⃝🦜

kurang baik apa lg Angkasa ke kamu Anastasia jgnlah jd istri durhaka

2023-05-27

2

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

benar benar istri durhaka

2023-05-26

0

🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💃🅺🅰🆃🆁🅸🅽❣️

🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💃🅺🅰🆃🆁🅸🅽❣️

tinggalin aj dah😪

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!