Malam harinya.
"Ayo kita ke rumah orang tuaku, kita bermalam di sana malam ini, sekalian aku akan mengenalkanmu pada mereka, orang tuaku pasti senang," ucap Excel.
Pria itu kini sudah siap dengan Alexa yang masih berdiri di depan cermin sambil menatap pantulan dirinya yang tampak natural dengan make up tipis.
"Ya sudah, ayo!" jawab Alexa dengan wajah datar tanpa Ekspresi.
Excel menatap penampilan Alexa dari atas hingga bawah. Ia menarik sebelah sudut bibirnya yang berpenampilan berbeda dari wanita pada umumnya.
"Apa kamu yakin tidak akan mengganti pakaianmu?" tanya Excel memastikan.
Alexa memutar tubuhnya, lalu menatap Excel yang menatapnya dengan begitu lekat sambil bersedekap dada.
"Memangnya ada yang salah dengan penampilanku?" tanya Alexa dengan wajah yang masih datar.
"Ini Indonesia bukan Irlandia. Kamu terlihat aneh jika berpakaian seperti itu. Ganti sana!" titah Excel dengan wajah penuh keseriusan.
Alexa pun melangkah mendekati sang suami, lalu menatapnya tajam. "Kamu yang norak, padahal aku banyak melihat artis Indonesia memakai pakaian seperti ini," ucap Alexa kesal.
Excel menghembuskan nafasnya kasar. "Memangnya kamu artis?" tanya Excel dengan menaikkan sebelah alisnya.
Alexa yang malas berdebat dengan sang suami, kini ia melangkahkan kakinya melewati sang suami menuju pintu keluar.
"Ya sudah, kalau kamu tidak suka kamu pergi sendiri sana ke rumah orang tuamu. Aku tidak ikut, dan aku akan pergi bersenang-senang dengan taman-temanku," ucap Alexa.
Namun Excel mencekal pergelangan tangan Alexa serta menarik wanita itu menuju tangga. Alexa memberontak, namun ia tetap bersikap seolah ia tidak bisa bela diri dan ia juga ingin menunjukkan bahwa ia hanyalah wanita lemah agar sang suami tidak mencurigai tentang siapa dirinya.
"Apa sih? Aku bisa jalan sendiri!" Alexa mengehempaskan tangan Excel kasar begitu mereka sampai di dekat mobil pria itu. Lalu, Alexa hendak membuka pintu mobil penumpang. Namun, Excel seketika menarik pergelangan tangan Alexa kembali dan menatapnya tajam.
"Aku bukan sopirmu!" ucap Excel penuh penekanan.
"Terserah, pokoknya aku mau duduk di belakang," ucap Alexa.
Excel menghadang sang istri sambil menatapnya tajam, hingga membuat Alexa pasrah dan beranjak untuk membuka pintu depan.
"Menikah dengan kamu, seperti memelihara singa saja," gerutu Excel.
Alexa yang mendengar ucapan sang suami, seketika ia menoleh, lalu menatap pria itu tajam. "Apa kamu bilang?"
"Singa." Excel sengaja membuat Alexa kesal.
Buggg ...
Alexa lepas kendali karena kesal, ia meninju perut Excel hingga membuat pria itu terkejut serta memegang perutnya yang terasa sakit.
"Menyebalkan!" umpat Alexa, lalu membuka pintu samping kemudi dan menutupnya kasar. Sementara Excel tersenyum tipis melihat kekesalan sang istri. Lalu, pria itu mengitari mobilnya dan membuka pintu kemudi.
Excel kini duduk bersebelahan dengan Alexa sambil meliriknya sekilas. "Apa lihat-lihat?" Alexa menatap Excel tajam.
Excel pun melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah itu menuju rumah orang tuanya. Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang terjadi di antara mereka, hingga beberapa menit kemudian keduanya kini tiba di rumah keluarga Kanaka.
"Ini rumah orang tuamu?" tanya Alexa yang masih memasang wajah datar.
"Hm ... " jawab Excel dengan wajah yang tak kalah datarnya.
Pria itu kini turun dari mobilnya, lalu mengitari mobil tersebut dan membukakan pintu untuk sang istri. Namun, yang dibukakan pintu masih betah di dalam mobil dan tidak berniat untuk turun.
"Mau turun sendiri atau aku seret paksa?" Excel menatap Alexa dengan tatapan tidak ingin dibantah.
Alexa mengalihkan tatapannya seakan tidak mendengar ucapan Excel hingga membuat pria itu kesal dan menarik lengan Alexa kasar. Alexa yang tidak mengira bahwa Excel akan benar-benar menariknya, ia pun hampir jatuh, beruntung Excel menangkapnya hingga Alexa jatuh dalam pelukan orang yang kini menjadi suaminya tersebut.
Dalam hitungan detik, keduanya kini saling tatap dengan begitu lekat. Baik Alexa maupun Excel tidak menyadari posisinya karena terkejut hingga suara seseorang mengagetkan keduanya.
"Kamu bawa j*l*ng ini ke rumahmu juga, Mas?" tanya seorang wanita yang kini mendekati Excel dan Alexa.
Sepasang suami istri itu pun kini menoleh menatap seseorang yang menatapnya dengan wajah penuh amarah.
"Marsya?" gumam Excel.
Excel pun membantu Alexa berdiri, lalu menatap tunangannya yang berdiri tidak jauh dari posisinya dan Alexa berdiri.
"Kamu tega, Mas!" ucap Marsya dengan air mata yang mengalir dari sebelah sudut matanya.
Excel mengehembuskan nafasnya, ia menatap Marsya dengan tatapan sendu. "Aku mencintaimu sangat buta, hingga aku tidak perduli apa yang kamu lakukan di belakangku, tapi sekarang aku sadar bahwa kamu memang bukan jodoh yang ditakdirkan untuk mendampingiku," ucap Excel dengan wajah datar.
Sementara Alexa hanya diam mematung, dengan tubuh yang bersandar pada mobil tanpa berniat ingin mencampuri urusan Excel dengan orang yang dicintai suaminya tersebut.
"Apa maksudmu, Mas?" tanya Marsya dengan wajah terkejut.
"Jangan biarkan aku membuka aibmu! Lebih baik sekarang kamu pergi!" ucap Excel dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Alexa yang mendengar ucapan mantan kekasihnya itu, seketika ia melangkah mendekati Excel, ia yakin bahwa cinta Excel tidak akan hilang begitu saja hanya karena menikah dengan wanita yang sebelumnya tidak pernah ia kenal.
...🌷🌷🌷🌷🌷...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 17 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
kematian adik Alexa masih misteri🤔
2023-11-10
0
Nurlaela
lalu Excel dan Elsa apa hubungannya hingga meninggal🤔misteri ya
2023-05-08
0
Aditya HP/bunda lia
kamu itu jalang teriak jalang yah Sya ... 😜
2023-04-07
1