Setelah keluar dari kamar mandi, Alexa terkejut saat mendapati beberapa orang yang sudah berada di kamar hotel tersebut, beruntung wanita itu membawa pakaian ganti ke kamar mandi, hingga ia sudah terlihat rapi saat keluar.
"Siapa mereka?" tanya Alexa seraya menatap satu persatu orang yang ada di ruangan tersebut.
Excel menoleh saat mendengar ucapan seorang wanita dari arah kamar mandi. Lalu, pria itu melangkah mendekati wanita itu dan menyerahkan paper bag pada tangan Alexa.
"Pakai kebaya itu! Kita menikah sekarang! Karena jika orang tuaku tahu dengan yang terjadi antara kita semalam, mereka tidak akan merestui kita!" ucap Excel dengan wajah datar.
"Terus tunanganmu?"
"Jika aku menikah denganmu, otomatis dia bukan tunanganku, lagi!" ucap Excel dengan wajah tanpa ekspresi.
Alexa menatap Excel juga dengan wajah datar, namun dalam hati ia tersenyum penuh kemenangan. "Sekarang kamu benar-benar masuk dalam perangkapku."
Setelah Excel menyerahkan Paper bag tersebut, Wanita itu kini melangkah menuju ruang ganti dengan Excel yang langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sementara Penghulu dan para saksi yang dibawa oleh sekretaris Excel, mereka menunggu, meskipun lama, mereka tetap diam, karena Excel memberi bayaran yang cukup besar untuk penghulu dan para saksi-saksi tersebut.
*
*
*
Beberapa saat kemudian.
Baik Excel maupun Alexa sudah siap dengan baju pengantinnya. Namun, Alexa tetap berdiri mematung menatap Excel yang sudah duduk di hadapan penghulu.
“Agama kita berbeda. Tapi ... ya sudahlah. Baik sah atau pun tidak, ngapain aku perduli? Tujuanku menikah dengan dia bukan untuk mencari masa depan, melainkan hanya 'Balas Dendam.'”
"Alexa ... sini duduk di sampingku!" Excel memanggil wanita itu karena, ia masih berdiri mematung.
Seketika lamunan Alexa buyar saat mendengar panggilan Excel, dan ia pun langsung melangkah serta duduk di samping pria tersebut.
Setelah itu, akad pun dimulai hingga keduanya kini sah menjadi sepasang suami-istri.
Penghulu dan para saksi yang di bawa oleh Sekretaris Excel juga pergi meninggalkan kamar hotel setelah semuanya selesai.
"Sekarang bereskan barang-barangmu! Kita pulang!" ajak Excel dengan wajah datar tanpa Ekspresi.
"Ke rumah orang tuamu?" tanya Alexa dengan kening yang mengerut.
"Tidak! Kita pulang ke rumahku sendiri," jawab Excel.
Alexa menganggukkan kepalanya. "Baiklah, tapi kamu yang harus bawa barang-barangku! Karena sekarang kamu itu suamiku," ucap Alexa dengan wajah yang tak kalah datarnya.
"Ya sudah, bereskan! Nanti akan aku bawa!" ucap Excel pasrah.
Alexa pun memasukkan barang-barangnya ke dalam koper yang ia bawa, dengan Excel yang memperhatikan Alexa sambil melamun.
"Selama ini aku tidak Perduli Marsya menghianatiku karena aku sangat mencintainya, tapi sekarang aku sadar, mungkin ini petunjuk dari yang maha kuasa, bahwa aku harus melupakan Marsya, karena mungkin dia tidak baik untukku."
"Heh, kenapa kamu ngelihatin aku sampe segitunya?" Alexa menatap wajah Excel tajam.
Seketika lamunan Excel buyar. "Kenapa? Bukankah kamu istriku? Jadi sah-sah saja aku mau ngapain kamu?" Excel menatap wajah Alexa dengan wajah yang masih datar.
Alexa menaikkan sebelah alisnya. "Enak saja! Kita menikah hanya di atas kertas. Jadi jangan harap kamu bisa menyentuhku!" ancam Alexa menatap Excel sinis.
Excel tergelak. "Bukankah kita semalam sudah melakukannya? Lalu, untuk apa kamu masih malu?"
Alexa yang mendengar ucapan Excel, seketika wanita itu mengambil bantal, lalu di lemparkan pada pria tersebut.
"Bajingan!" umpat Alexa.
"Sudah cepetan! Jangan lama-lama!" titah Excel seraya menangkap bantal yang dilemparkan Alexa, pria itu pun juga memasang wajah datar kembali
"Tuh, bawa!" Alexa menendang kopernya hingga koper tersebut berada di hadapan orang yang kini berstatus menjadi suaminya.
Alexa melangkah keluar lebih dulu, sementara Excel menggeleng-gelengkan kepalanya karena melihat tingkah Alexa yang tidak sama seperti wanita pada umumnya.
"Sikapnya jauh beda sama Marsya, tapi tidak apa-apa, karena aku tidak butuh wanita feminim, yang aku butuhkan adalah kesetiaan dan kejujuran. Semoga saja dia tidak akan pernah mengkhianatiku, aku percaya bahwa dia adalah wanita yang memang sudah digariskan Tuhan untukku, meskipun mesti melewati tragedi yang tidak aku inginkan seperti semalam," gumam Excel pelan, hingga Alexa tidak mendengarnya.
"Cepetan ...!" teriak Alexa dari ambang pintu.
Excel pun beranjak dan melangkah meninggalkan ruangan tersebut. Menyusul Alexa yang kini melangkah lebih dulu.
...🌷🌷🌷🌷🌷...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 17 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
Alexa Excel❤
2023-11-10
0
Nurlaela
oh Marsya tunangannya mengkhianati axcel tapi karena mencintainya axcel diam saja atau sengaja, tapi akhirnya dia mau menjalani pernikahan dengan Alexa, ini sudah jalan dan bisa terlepas dari tunangannya, masih abu-abu soal axcel nih
2023-05-08
0
Aditya HP/bunda lia
waduuuuh ... jangan galak2 lho ntar nanti malah jadi bucin ...
2023-04-04
1