Satu Minggu

Ke esokan harinya

Brakkk ...

"Keterlaluan kamu, Mas!" ucap seorang wanita yang membuka pintu kamar hotel, dengan air mata yang menggenang di kedua pelupuk matanya.

Wanita itu begitu hancur saat melihat pria yang ia cintai tidur bersama wanita lain di salah satu kamar hotel mewah dengan begitu mesranya.

Mendengar suara pintu di buka kasar, seketika Excel terbangun dari tidurnya, ia terkejut saat mendapati dirinya dalam keadaan polos dengan seorang wanita yang terbaring di samping tempat tidurnya.

"Marsya, kamu hanya salah faham, tunggu Marsha!" Suara pria itu menggelegar hingga membuat Ratu mafia itu terbangun dari tidurnya.

Excel hendak bangkit dari tempat tidurnya, namun teriakan Alexa membuat Excel langsung menoleh ke arah wanita yang ditidurinya tersebut.

"Aaaa ... !" teriak Alexa yang pura-pura terkejut dengan keadaan tubuh yang telanjang bulat.

Akan tetapi, disisi lain suara hatinya bersorak dengan kegembiraan yang kian membuncah, karena yang terjadi sesuai dengan apa yang ia rencanakan.

Namun, kebahagiaanya masih belum seberapa, karena apa yang ia lakukan masih pembukaan dari permainannya.

Perasaan sedih di tinggalkan adik kesayangannya terus menghantui wanita itu, dan terus menyemangati dirinya untuk membalas apa yang telah Excel perbuat.

Sementara Excel bingung dengan apa yang terjadi, ia terdiam karena ia tidak mengingat apapun tentang kejadian setelah ia mabuk meskipun ia berusaha mengingatnya.

Keduanya terdiam seribu bahasa menyelami pemikiran masing-masing. Jika Excel bingung dengan kejadian itu, sementara Alexa memikirkan rencana kejutan selanjutnya untuk pria tersebut.

"Kenapa ini harus terjadi padaku? Kenapa? Aku tidak mau kehilangan Marsya, aku harus membayar wanita ini agar semuanya beres. Lagi pula aku yakin kalau aku tidak melakukan apapun," batin Excel.

Hati Excel pun gelisah dan tak menentu. Pikirannya bermunculan berbagai macam pertanyaan dalam benaknya.

"Aku harus bagaimana?" Excel menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ia melihat sekelilingnya, bahkan ia sampai menepuk-nepuk keningnya dengan perasaan tidak terima dengan kenyataan yang ada di depan matanya, ia lupa bahwa dirinya dalam keadaan telanjang tanpa ada kain yang menutupi tubuhnya yang polos.

Saat Excel tersadar, seketika Excel menarik selimut untuk menutupi separuh tubuhnya hingga suatu benda yang seperti kayu balok tidak terlihat oleh wanita di sampingnya tersebut.

Sementara Alexa pura-pura menangis di samping pria itu hingga membuat Excel tidak tega melihat wanita di sampingnya tersebut.

"Ini merupakan awal dari pembalasanku atas kematian adikku! Tunggulah kejutan berikutnya!" Alexa membatin sambil terus menangis.

Ratu mafia itu tersenyum puas dalam batinnya. Namun, ia terus menerjunkan air matanya tanpa henti sampai membuat Excel merasa iba.

"Hey, jangan begini terus, aku mohon!" ucap Excel yang masih duduk di samping wanita itu.

"Sepertinya wanita itu tidak bisa dibayar, karena kamar hotel ini pasti kamarnya. Tapi kenapa aku bisa di sini?"

"Apa yang harus kulakukan setelah ini? Bagaimana jika aku hamil? Apa masih ada orang yang mau menikahiku setelah kesucianku terenggut?" tanya Alexa yang memasang wajah sedih sambil terus mengusap air mata palsunya.

Namun, Alexa terus menerjunkan air matanya kembali hingga ia terlihat sangat terpukul dan sangat menyedihkan hingga membuat Excel seketika merasa bersalah.

"Maafkan aku, tapi aku yakin bahwa ada yang menjebak kita. Aku tidak sadar dengan kejadian semalam."

Excel menundukkan kepalanya karena tidak sanggup melihat air mata Alexa. Ia juga bingung kenapa Alexa juga bisa ternodai.

"Oh iya, kenapa kamu bisa di kamar hotel ini? Dan kenapa kita bisa satu kamar berdua?" tanya Excel seraya menatap Alexa dengan penuh tanya.

Alexa yang sudah menyiapkan jawaban sebelumnya, ia tidak merasa terkejut mendengar pertanyaan dari pria tersebut.

"Aku baru kembali ke di Indonesia. Dari dulu aku tinggal di Irlandia dan aku menginap di hotel ini karena aku ingin menemui klien. Tapi, saat aku minum-minum dengan mereka, aku tidak ingat apapun lagi," ucap Alexa dengan wajah sedihnya.

"Siapa mereka?" tanya Excel dengan wajah seriusnya.

Alexa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menangis terisak-isak. "Aku tidak tahu, tapi yang aku tahu mereka dari Kanaka corp."

"Apa? Itu tidak mungkin," ucap Excel dengan wajah tidak percaya.

"Kenapa tidak mungkin? Memang itu kenyataannya. Aku menemui mereka di seberang hotel ini," ucap Alexa mencoba meyakinkan dia.

"Apa kamu dari perusahaan Snowden corp?" tanya Excel seraya menatap Alexa lekat.

"Kenapa kamu bisa tau?" tanya Alexa yang pura-pura bingung.

"Karena aku CEO Kanaka Corp."

"Jadi kamu yang sengaja menjebakku?" Alexa menuduh pria itu lebih dulu, sebelum Excel menuduhnya, ia menatap Excel dengan wajah tajam sambil menghapus air matanya yang sudah membasahi kedua pipinya.

"Dengarkan aku dulu! Mana mungkin aku melakukan itu? Aku sudah punya tunangan yang sangat aku cintai, jadi tidak mungkin aku menjebak kamu."

Excel menatap Alexa dengan wajah panik karena ia bingung dengan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Pria itu tidak mungkin menyelesaikan semuanya dengan uang, karena ia tahu bahwa Snowden corp adalah perusahaan besar yang setara dengan perusahaannya.

"Kamu mencari alasan karena kamu tidak ingin bertanggung jawab 'kan? Jelas-jelas perusahaanmu yang mengajak kita ketemu di Restoran hotel seberang, tapi aku tidak ketemu kamu, aku malah bertemu dengan dua orang yang aku pikir itu CEO dan Sekretaris Kanaka corp."

Excel menggeleng-gelengkan kepalanya karena masih bingung dengan apa yang terjadi.

"Tapi aku menerima telpon, katanya kalian ingin menemuiku di klub, aku pikir itu kebiasaan orang Irlandia," jawab Excel.

"Ini pasti ada yang tidak beres dan sengaja ingin menjebak kita," ucap Excel mencoba meyakinkan Alexa.

"Aku tidak mau tahu, ada yang menjebak ataupun tidak, aku akan melaporkanmu ke Polisi!" ucap Alexa yang pura-pura tersakiti.

Excel terkejut mendengar ucapan Alexa. "Jangan! Aku janji, aku akan bertanggung jawab, dan aku akan menikahimu segera," ucap Excel cepat.

Alexa tertawa puas dalam hatinya. Namun, ia tetap memasang wajah datar agar tidak membuat Excel curiga.

"Baiklah, aku memberimu waktu satu Minggu untuk menikahiku, aku tidak ingin orang-orang tahu tentang apa yang terjadi tadi malem, jika sampai aku ketahuan hamil sebelum menikah. Seandainya aku hamil."

"Jika sampai aku hamil sebelum aku menikah, maka mungkin ini akan berdampak pada karirku," ucap Alexa seraya menatap Excel tajam.

Excel memejamkan matanya. "Aku akan menikahimu minggu depan, dan aku janji, aku akan mencari dalang dari semua ini."

"Jika sampai aku tahu siapa orangnya. Maka aku tidak akan pernah mengampuninya karena telah berani bermain-main denganku," ucap Excel dengan tangan yang terkepal.

"Terserah kamu," ucap Alexa yang kini beranjak dari tempat tidurnya.

Wanita itu berpura-pura seperti orang kesakitan saat melangkah, hingga membuat Excel semakin yakin bahwa pria itu benar-benar merenggut kesuciannya.

"Sial! Apa yang harus kukatakan pada keluargaku? Mau tidak mau, aku harus membatalkan pertunanganku dengan Marsya. Aku tidak ingin masuk penjara jika Alexa melaporkanku ke polisi."

...🌷🌷🌷🌷🌷...

...TBC...

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Alexa semoga balas dendam kamu tidak menjadi simalakama buat dirimu

2023-11-10

0

Nurlaela

Nurlaela

Elsa bunuh diri patah hati atau ada hal lainnya yang jadi kesalah pahaman, dan Alexa berhasil dengan misi pertama dilanjut misi selanjutnya, entahlah tapi jangan Alexa terjebak sendiri dg balas dendamnya...

2023-05-08

0

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

rencana berjalan dengan mulus dan lancar ... hmmm ... jangan coba-coba sama jeng Ratu yah ...

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!