Ozero Fryfer. Seorang anak berusia 12 tahun yang memiliki kemampuan Spirit Magic dan merupakan keturunan dari sang pahlawan di masa lampau.
Memiliki kekuatan besar yang menjadi incaran sekaligus ancaman bagi ras iblis, membuat Ozero harus terus melarikan diri dan bersembunyi dari para iblis yang mengincar nya.
Dengan bantuan Aru, sosok spirit yang tertarik dengan kekuatan sihir Ozero dan menjalin kontrak dengan nya, Ozero terus berlatih dan mencari pengalaman untuk meningkatkan kekuatan nya.
Bagaimanapun takdirnya sebagai seorang yang memiliki Spirit Magic tidak bisa di hindari begitu saja. Tujuan nya kini adalah melindungi dunia dari ancaman ras iblis yang berencana menguasai dunia seperti 500 tahun yang lalu.
Apakah Ozero mampu mengalahkan para iblis itu?
...*****...
Tik tik tik...
"Sepertinya hujan..." Ucap Ozero pelan.
Sudah satu minggu sejak Ozero pergi dari desa. Kini Ozero susah mulai terbiasa dengan hidup nya yang seperti buronan. Selama satu minggu ini, Aru terus membimbing Ozero menggunakan sihir nya, untuk melawan monster monster yang mereka temui di dalam hutan.
Zresss
Hujan semakin deras mengguyur hutan saat itu. Dengan cepat Ozero mencari tempat berteduh untuk sementara waktu.
Kebetulan sekali, tak jauh dari nya ada sebuah gua. Tidak terlalu besar, tapi itu cukup untuk dirinya dan Aru berteduh dari hujan untuk sementara.
"Fuh... Untungnya belum terlalu deras."
Ozero mengulurkan tangan nya ke depan, "[Spirit Magic:Angin hangat.]"
Wushhh~
Angin hangat berhembus keluar dari lingkaran sihir yang di buat Ozero, menghangatkan tubuh dan mengeringkan pakaian dan bulu mereka.
Ozero sudah cukup terbiasa menggunakan sihir spirit sekarang. Sebagai pengguna Spirit Magic, Ozero dapat melihat makhluk makhluk spirit di sekitar nya. Walau awalnya tentu saja membuat Ozero takut, tapi lama kelamaan ia cukup terbiasa dengan apa yang di lihat nya.
Jika di perhatikan lagi, setiap roh atau spirit memiliki warna yang berbeda tergantung dengan elemen yang di kuasai nya. Mereka berbentuk bola cahaya yang mengapung di udara, mendekati Ozero seakan mereka merasa nyaman dengan nya.
Walau begitu, tak semua spirit mau memberikan sihir nya pada Ozero begitu saja. Ada juga makhluk spirit seperti tipe monster atau hantu negatif yang kadang tidak ingin di perintah oleh manusia dan justru menyerang Ozero.
Sebagai makhluk spirit, tentu saja mereka memiliki kemampuan untuk merasuki makhluk lain. Makhluk spirit yang merasuki makhluk lain akan bisa menutupi aura keberadaan nya dengan sihir inang nya, sehingga sulit untuk di cari. Makhluk spirit itu baru akan mengendalikan inang nya saat dirasa ia sudah bisa mengendalikan seluruh tubuh dan pikiran inang nya itu.
Beberapa menit berlalu, akhirnya pakaian Ozero dan bulu Aru kembali kering. Namun hujan di luar sana semakin deras saja. Bahkan petir terus bergemuruh dan angin bertiup dengan kencang.
"Badai ya..." Gumam Ozero.
"Um. Walau sedikit aneh karena mendadak ada badai seperti ini, tapi setidaknya kita sudah berada di tempat yang aman sekarang." Ujar Aru sambil menjilati punggung tangan nya.
Ozero yang melihat itu, "...."
Sungguh, kau itu kucing atau rubah sih?
Srekk
"Hey Aru..." Ozero menjeda ucapan nya. Pandangan nya lurus ke depan memandang deras nya hujan yang mengguyur.
"Hm? Ada apa?" Aru memandang tuan nya. Di lihat dari ekspresi nya rasanya ada yang aneh.
"Kita di sini tidak hanya berdua... Kan?"
"...." Aru terdiam. Gua ini terletak di tengah hutan. Tempat yang tidak terlalu luas tapi juga tidak terlalu sempit. Tempat yang nyaman.
Jika seperti ini, maka akan menjadi tempat incaran untuk para monster atau semacamnya!
Srekk
Glek!
"S-suara apa itu?" Tanya Aru.
Ozero terdiam sejenak. Ia merasakan hawa keberadaan makhluk lain di sekitar mereka, dan jarak nya tidak terlalu jauh dari mereka.
"Apa yang kau lakukan di tempat persembunyian ku haaahh??"
Glek!
"HUWAA!! MAS OCONG!!"
"Ada apa?? Ocong itu apaan??"
"POCONG!"
Bruk!!
Karena terkejut, Ozero tak memperhatikan apa yang ada di belakang nya dan tanpa sengaja menginjak sebuah batu yang membuat nya terjatuh.
"Aduh..." Rintih nya sambil mengusap belakang tubuhnya yang sakit.
"Hey kau baik baik saja? Kenapa teriak?" Ozero sedikit mendongak.
Di hadapan nya, seorang anak lelaki seusianya dengan rambut putih dan mata biru yang indah mengulurkan tangan nya pada Ozero.
Ozero pun menggapai uluran tangan itu. "A-aku baik baik saja. Terimakasih banyak."
Anak itu mengangguk. "Sama sama. Tapi aku yang harusnya minta maaf karena membuat mu kaget. Ngomong ngomong namaku Zeika. Zeika Leilas. Siapa nama mu?"
"Aku Ozero. Ozero Fryfer. Maaf aku langsung berteriak tadi." Ozero menggaruk belakang kepala nya yang tak gatal. Rasanya malu juga langsung teriak seperti melihat tantu begitu. Apalagi sampai mengatai nya pocong segala.
"Ngomong ngomong, kamu terjebak di sini juga? Atau lari dari kejaran monster? Atau jangan jangan... Kabur dari rumah?" Zeika coba menebak.
"Tidak tidak. Aku-"
[Jangan langsung beritahu apa yang terjadi padamu dan kekuatan mu. Itu akan berbahaya! Siapa tau dia utusan iblis kan]
Secara tiba tiba suara Aru terdengar di kepala nya setelah rubah spirit itu menggunakan sihir telepati. "Aku lari dari rumah."
"Wah kebetulan banget! Kalau gitu kita samaan dong!" Zeika langsung merangkul Ozero sambil tersenyum, merasa memiliki partner satu tujuan.
Sedangkan Ozero, "...." Eh, apa? Padahal aku ngasal tadi.
"Habisnya aku sebel di rumah. Mereka selalu menyuruh ku melakukan apa yang tak ingin ku lakukan. Rasanya gak bisa bebas kaya anak anak lain seusia kita. Makanya aku kabur dari rumah. Tapi sayangnya aku ketemu monster. Setelah aku mengalahkan nya malah hujan, jadi aku berteduh di sini dan secara kebetulan bertemu dengan mu Ozero! Gak nyangka ternyata kita satu tujuan. Kamu sendiri gimana?" Kata Zeika panjang lebar.
Ozero hanya tersenyum kikuk mendengar penjelasan Zeika. Tak di sangka ternyata anak lelaki itu sangat cerewet.
"Aku... Di beri tanggung jawab besar secara tiba tiba. Terus ada orang yang selalu mengejar ku, jadi aku kabur saja dari rumah dan kebetulan berteduh di sini." Jelas Ozero.
"Begitu ya... Bersabarlah... Orang tua memang kadang merepotkan..." Zeika menepuk nepuk pundak Ozero.
'Kenapa ya rasanya aku di kasihani?'
[Nasib mu lah.]
Ozero hanya bisa menarik nafas pasrah. Lagipula tidak mungkin juga ia langsung memberitahu orang yang baru saja di temui nya.
"Oya, setelah ini kau ada rencana?" Zeika bertanya. Zeika mendudukkan dirinya di atas tanah.
Ozero menjawab, "Mungkin pergi sejauh mungkin, mencari tempat yang aman?" Ia ikut mengambil tempat duduk di samping Zeika. Kemanapun itu tidak masalah bagi Ozero. Asal bisa menghindar dari kejaran iblis sembari melatih kekuatan sihir nya.
"Seperti nya seru! Kalau begitu, ayo kita berpetualang bersama!" Ajak Zeika semangat. Senyuman lebar tampak mengembang di wajah nya dan mata yang berbinar binar.
"Baiklah."
Mendengar jawaban Ozero membuat Zeika tersenyum puas.
[Merepotkan.]
'Diamlah!'
Greb!
"Huwaaa apa ini? Bulu nya lembut sekali! Dia perempuan atau laki laki? Ah jelas perempuan kan? Siapa nama nya?"
Tanpa ragu, Zeika langsung memeluk Aru erat dan mengusap bulu lembut nya, merasa gemas dengan hewan kecil nan manis itu. Aru yang tidak bisa menghindar dan masih terkejut dengan tindakan tiba tiba dari Zeika hanya bisa pasrah mendapat perlakuan seperti itu.
"Dia sahabat ku, namanya Aru. Sepertinya dia suka padamu." Ozero tersenyum jahil sambil melirik familiar nya.
[W-woy tolong aku!]
'Nanti ah.. Gemes lihat nya! Kamu jadi kaya anak kucing Aru!'
[Ozero! Jangan kejam dong! Tolong aku! Lepaskan aku dari anak ini!]
Aru mencoba memberontak seakan tak nyaman. Sedangkan Ozero justru tertawa kecil melihat nya. Ternyata menjahili familiar sendiri seru juga ya.
"Ngomong ngomong Ozero, tempat mana dulu yang mau kau datangi?"
Kembali pada topik awal, Ozero tampak berfikir sejenak. "Mungkin kita cari penginapan dulu. Seenggaknya kita perlu tempat tinggal buat sementara."
'Aru, apa ada desa atau penginapan terdekat di sekitar sini?' tanya Ozero.
[Ada sebuah desa tak jauh dari sini. Ada penginapan juga. Kita bisa bermalam di sana.]
Ozero tersenyum puas. "Gak jauh dari sini ada desa dan penginapan. Nanti kita menginap di sana untuk sementara waktu. Bagaimana?"
"Oke baiklah! Aku ikut kau saja kemanapun kau pergi."
Walau sebenarnya ia khawatir, tapi bagaimana Ozero juga memerlukan teman. Dalam hati ia lega ada yang bisa menemaninya selain bersama Aru.
Selain itu, tujuan nya selain mencari penginapan di desa, juga bergabung dengan guild untuk menyelesaikan misi untuk melatih kekuatan Spirit Magic nya.
Aru bilang, pengalaman adalah guru terbaik. Dengan mengalahkan monster dan panduan dari Aru, ini pasti akan menjadi latihan yang cocok untuk nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Ayano
Asli.... itu mirip kek tokoh anime siapa ya.... aku lupa
2023-07-15
0
Ayano
Latahnya setan dong yang dipanggil. Untung bukan kebun binatang yang keluar
2023-07-15
0
Ayano
Mungkin kalau pakai inggris akan lebih singkat kali ya sihirnya
2023-07-15
0