Kanker Tulang

Kanker tulang adalah jenis kanker yang menyerang tulang. Penyakit ini dapat diidap oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Kanker tulang terbagi menjadi dua, yaitu kanker tulang primer dan sekunder. Dinamakan kanker tulang primer bilamana kanker tersebut muncul dan berkembang langsung di dalam tulang. Sedangkan kanker tulang sekunder adalah kanker yang berasal dari bagian tubuh lain yang menyebar ke tulang-tulang.

Yang di alami oleh Bagas saat ini adalah kanker tulang primer. Dan kanker itu berada di tulang belakangnya. Gejala yang di alamai Bagas selama ini sama persis dengan gejala umum yang terjadi bila terserang penyakit tersebut yaitu:

Nyeri. Seseorang yang terkena kanker tulang akan merasakan nyeri pada daerah tulang yang diserang, dan nyeri akan semakin meningkat saat bergerak. Nyeri biasanya akan dirasakan terus menerus hingga malam hari.

Pembengkakan. Daerah sekitar tulang yang terkena kanker akan mengalami pembengkakan dan berwarna kemerahan. Jika pembengkakan terjadi di tulang yang dekat dengan persendian, maka gerakan akan menjadi sulit dan terbatas.

Tulang rapuh. Kanker tulang menyebabkan tulang menjadi lemah atau rapuh. Bahkan jika sudah parah, jatuh ringan atau cedera kecil saja bisa membuat tulang patah.

Bagas memang tidak sampai pada tahap tulangnya rapuh. Tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan dia akan mengalaminya. Apalagi saat ini kanker yang di derita oleh Bagas adalah kanker ganas.

Dan Emi sudah paham untuk penanganannya kanker ini. Penanganan utama kanker tulang biasanya dilakukan melalui operasi yang dikombinasikan dengan pengobatan lainnya, seperti kemoterapi dan radioterapi.

Tetapi untuk membujuk suaminya biar mau melakukan pengobatan itu menurut Emi akan sangat sulit dia lakukan.

Karena sampai sekarang Bagas belum bisa menerima semua keadaannya. Berbagai tindakan oprasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker tulang, di antaranya:

Operasi pengangkatan tulang. Prosedur ini biasanya dilakukan jika kanker belum menyebar keluar tulang. Bagian tulang atau sendi yang terinfeksi kanker umumnya masih bisa direkonstruksi atau diganti dengan tulang atau sendi buatan walau tidak jarang juga langkah amputasi harus tetap dilakukan. Operasi pengangkatan ini juga masih bisa diterapkan jika kanker baru menyebar ke jaringan-jaringan di sekitar tulang, misalnya pada sendi lutut.

Amputasi. Amputasi biasanya dilakukan jika kanker tidak berhasil ditangani dengan operasi pengangkatan tulang atau jika kanker tulang telah menyebar, misalnya menuju saraf, pembuluh darah, serta kulit. Amputasi mungkin juga diperlukan jika terjadi infeksi pascaoperasi pengangkatan tulang. Penderita yang harus melalui prosedur amputasi akan menggunakan tungkai buatan untuk menggantikan tungkai yang diangkat. Penderita akan melalui tahap rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi organ pada anggota tubuh yang diangkat melalui berbagai jenis terapi, salah satunya adalah fisioterapi.

Karena Bagas sedang menderita kanker tualang chordoma, yaitu kanker tulang ini seringkali muncul pada dasar tulang tengkorak atau pada tulang belakang. Biasanya menyerang orang dengan usia di atas 30 tahun, dan lelaki dua kali lebih rentan terserang dibanding wanita.

Dalam keadaan bingung begitu, Emi akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Dia ingin beristirahat dan menengkan pikirannya.

" Aku ingin mengadu, tetapi pada siapa aku bisa mengadu saat ini? Mertua dan ipar yang aku punya bahkan tidak ada yang percaya akan apa yang aku katakan. Apabila aku sampai mengatakan keadaan Bagas, apa yang akan mereka bilang pada aku? apa mereka akan paham dan mau berbagi duka dengan aku? atau mereka akan memarahi aku karena mengatakan anaknya telah sakit kanker. "

Pikiran Emi terus berputar begitu saja. Dia sampai tidak menyadari sudah sampai di rumahnya saat ini. Dan saat akan masuk kedalam rumah, Emi merasa ada yang salah. Pintu rumah biasanya terkunci karena suaminya biasanya masih berada di sekolah saat ini.

" Ini ada apa? apa Bagas sudah sampai di rumah? Tapi kenapa tidak ada mengabari aku?"

Dengan banyak pertanyaan Emi membuka pintunya itu dan langsung melihat suaminya sedang berusaha untuk bunuh diri dengan meminum obat serangga di rumahnya itu.

" Astaga... yank... apa yang kamu lakukan?"

Tangisan Emi pecah saat itu juga. Dia tidak menyangka akan melihat suaminya melakukan hal seperti itu.

" Ya Tuhan yank... apa yang kamu lakukan ini? apa kamu sudah tidak sayang lagi kepada aku? kenapa kamu mau bertindak bodoh begini yank? apa kamu tidak mau lagi berjuang bersama aku? "

Bagas masih bingung dengan keadaanya. Dia sebelumnya memang ingin bunuh diri agar bisa terbebas dari sakit dan tidak menyusahkan istrinya terlalu banyak.

" Aku hanya tidak mau nanti menjadi beban kamu. aku mau kamu bahagia saja. Bukan menderita begini dengan aku. "

Perkataan Bagas membuat Emi tambah menagis. Dia merasa dunianya sudah hancur saat itu. Tidak ada tempat dia meminta pendapat saat ini.

" Kita berobat ya yank... aku akan selalu bersama kamu. aku tidak akan meninggalkan kamu. Kita hadapi bersama ya.. "

Emi berusaha menguatkan suaminya sedangkan dia sendiri belum juga bisa kuat. Semua perkataan Emi untuk suaminya itu hanya untuk menghibur dirinya juga. Dia hanya tidak mau kehilangan secepat itu.

" Kamu tau yank, kita bisa mengobati kamu dengan oprasi terlebih dahulu. Kita akan angkat dulu kankernya dari tempat dia berkembang. Setelah itu kita lakukan kemo dan sinar. Aku yakin kamu sembuh. "

" Saat aku di oprasi, apa aku masih bisa berjalan nanti? saat aku lumpuh, saat itu aku akan semakin membebani kamu. Aku tidak mau hal itu terjadi."

" Aku tidak masalah. Kita hadapi bersama ya.. "

Bagas mulai emosi dengan hal ini. Dia merasa lemah dan tidak berdaya saat ini. Dia yang seharusnya bisa menjaga istrinya dengan baik malah dia yang akan menjadi beban untuk istrinya nanti.

" Jangan paksa aku. Biarkan aku mati saja. Kamu tidak paham apa yang aku rasakan saat ini. "

Bagas baru pertama kali ini berbicara kasar kepada Emi . Dan Emi sama sekali tidak keberatan dengan hal itu. Dia tau suaminya dalam keadaan tertekan dan merasa hancur. Tetapi dia juga sama hancurnya dengan suaminya itu.

" Kalau begitu, mari kita meninggal bersama. Aku juga tidak akan sanggup bila harus kehilangan kamu. Aku ingin kita berjuang bersama karena aku masih ingin bersama kamu. Cinta yang aku punya bukan hanya kata semata. Aku sungguh tidak bisa hidup tanpa kamu. Kamu dengar itu Bagas? "

Emi mulai menangis keras dan berteriak kepada Bagas. Dia meluapkan seluruh rasa cemas dan emosinya saat itu. Dia tidak sanggup bila kehilangan laki laki yang menjadi cinta pertamanya dan menjadi satu satunya. Dia ingin mereka bersama sampai maut memisahkan.

Sebegitu cintanya Emi pada Bagas hingga dia tidak akan sanggup bila hidup sendiri tanpa suaminya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!