Cinta yang Tidak Mudah

Emi. Dia adalah wanita berumur 27 tahun yang sudah berkerja sebagai perawat di rumah sakit di daerah tempat tinggalnya. Dia wanita yang pintar, baik dan juga dia sering merasa tidak enakan pada orang.

Emi sudah berkerja di rumah sakit itu cukup lama. Dan sekarang dia sudah menajdi pegawai tetap disana. Dari Awal dia berkerja di rumah sakit itu, dia selalu berusaha memberikan yang terbaik di setiap pekerjaannya. Dia totalitas dalam segala hal yang dia kerjakan.

Tetapi, sebenarnya Emi hanya wanita biasa yang sama sekali tidak bisa melakukan pekerjaan sendirian bila di rumah. Dia selalu di manjakan oleh Bagas. Sehingga banyak hal yang Emi tidak pernah lakukan di dalam rumah.

Emi terlalu tergantung kepada suaminya itu. Karena apapun selalu mereka lakukan bersma. Bahkan Emi tidak pernah bisa memasak dan Bagas tidak masalah untuk itu. Bagas bisa memasak sedikit tetapi dia lebih memilih membeli saja makanan di luar daripada memasak di rumah. Dia juga tidak membiarkan Emi memasak bila tidak bisa.

Prilaku Bagas yang seperti itu, membuat Emi tergantung pada dirinya.

Bagas, dia pria yang berkerja di sekolah SMA di daerah sana juga. Dia disana menjadi guru olah raga favorit muridnya. Sikap Bagas yang mudah bergaul dengan siapapun membuat dia dengan mudah berteman dengan muridnya.

Dan kehidupan mereka berdua selayaknya sepasang suami istri yang sangat saling mencintai walaupun banyak cobaan yang datang menghampiri mereka.

Cobaan di awal mereka menikah adalah restu dari orang tua Bagas. Keluarga Bagas sama sekali tidak menyukai Emi. Dan selalu menghinda Emi karena tidak bisa menjadi istri yang baik bagi Bagas.

Mereka selalu merendahkan Emi karena Emi tidak bisa memasak dan sangat tergantung pada Bagas. Dn hal itu di dengar oleh orang tua Emi langsung. Sehingga Emi di belikan rumah oleh orang tuanya agar bisa tinggal terpisah dari meretuanya Emi.

Orang tua Emi sebenarnya juga tidak menyetujui pernikahan anaknya dengan Bagas. Itu karena melihat dari keluarga Bagas yang tidak pernah menerima Emi menjadi bagian dari mereka.

Tetapi karena melihat sikap Bagas dan bagaimana sayangnya Bagas pada Emi, membuat hati orang tua Emi luluh dan menerima pernikahan mereka.

Pernikahan Emi dan Bagas yang sudah menginjak 3 tahun tapi belum juga mempunyai keturunan. Membuat orang tua Bagas tambah tidak menyukau Emi.

Mereka beranggapan bila Emi mandul dan tidak bisa melahirkan seorang anak untuk penerus keluarga mereka. Dengan sikap keluarga Bagas yang begitu, membuat Bagas memilih menutup diri dari keluarganya.

Dan membangun keluarga yanv bahagaia dengan istrinya Emi. Emi dan Bagas layaknya anak muda yang masih pacaran dalam menjalani pernikahan mereka.

Mereka juga sudah berusaha berbagai macam cara agar bisa mempunyai keturunan. Tetapi semua tidak mudah.

Sampai, mereka melakukan pengecekan kesehatan menyeluruh untuk mengetahui bagaimana kondisi tubuh mereka masing masing. Karena mereka ingin membuat program hamil.

Tetapi berita buruk yang mereka dapatkan. Buka soal mandul atau tidak. Tetapi soal hidup dan mati dari Bagas.

Memang manusia tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada diri mereka. Tetapi vonis dokter yang mengatakan kondisi Bagas begitu membuat Emi yang selaku perawat jelas merasa khawatir.

Emi tau, pengobatan yang bisa di jalanni oleh Bagas nanti. Tetapi tetap saja itu banyak resikonya. Dia tidak berani memikirkan berbagai resiko itu. Dia perlu tempat untuk berkonsultasi saat ini.

" Bram... bagaimana? kamu sudah baca kan hasil pemeriksaan Bagas. Menurut kamu apa ini bisa di lakukan dengan kemiterapi saja? "

" Menurut kamu bagaimana kondisi Bagas setelah membaca hasil ini? "

Bram tidak mau menjelaskan dulu kondisi suami temannya ini. Dia tidak ingin di katakan mematahkan semangat temannya. Bram tau sebesar apa cinta Emi kepada Bagas. Dan pasti Emi tidak akan mau mendengar hal buruk terjadi pada Bagas.

Jadi dia ingin Emi mencerna dulu maksud dari hasil itu. Dan jangan berharap dia memberikan harapan palsu pada temannya ini.

" Bram.. apa kita memang harus oprasi Bagas? Aku takut dia tidak akan setuju. Bagaimanapun mendengar hasil ini saja dia sudah sangat syok. "

" Mi... kamu tau sendiri, bila kita tidak melakukan opeasi kepada Bagas, sel kankernya akan semakin cepat menyebar. Kamu bisa baca sendirikan kalau kanker ini kanker ganas. Kamu sadar betul bukan bagaimana penyebarannya. Coba kamu bujuk suami kamu itu. Setidaknya kita berusaha dulu. Hasil kita serahkan pada Tuhan. "

Emi tau dan sadar akan apa yang terjadi pada suaminya. Tapi dia masih berusaha menolak kenyataan itu. Dan berharap ada yang bisa memberinya harapan sedikit saja saat ini.

Emi bingung bagaimana cara dia membujuk suaminya agar mau melakukan pengobatan dalam situasi seperti sekarang ini.

" Apa yang harus aku lakukan? Bagas akan semakin terpukul bila aku mengatakan dia harus menjalani oprasi untuk pengobatannya. "

Emi sangat bingung dengan situasi dia saat ini. Tetapi dia tetap ingin berusaha. Dia ingin suaminya sembuh lagi. Dan berharap keajaiban datang kepada dirinya nanti.

" Tapi, bila oprasi ini dilakukan, apa Bagas akan tetap bisa berjalan? aku takut hal ini malah akan membuat Bagas lumpuh. Apa yang harus aku lakukan Tuhan. Kemana aku harus mengadu dan meminta pertolongan saat ini? "

Dalam keadaan bingung begitu, banyak pekerjaan Emi yang menjadi kacau. Dia menjadi tidak fokus dalam berkerja. Sehingga temannya disana menyuruh dia untuk pulang dan beristirahat saja.

Kebanyakan temannya di satu ruangan itu mengetahui keadaan Emi saat ini. Dan mereka sangat memaklumi hal itu. Karena bila mereka yang ada di posisi Emi saat ini, mungkin mereka tidak akan bisa untuk tetap berkerja. Dan akan memilih mengurung diri meratapi nasib mereka.

Tetapi Emi masih bisa berkerja dan tersenyum kepada pasiennya. Walupun dia banyak melakukan kesalahan dalam laporannya.

" Aku kasihan loh pada Kak Emi. Pernikahannya tidak semulus itu. Dan sekarang malah menadapat cobaan besar begini lagi. Apa kak Emi sudah memberitahu keluarga suaminya soal keadaan ini gak ya... "

" Aku juga kasihan loh dengan keadaan kak Emi. dia aku dengar tidak di terima di keluarga suaminya. Dan sekarang dua harus merawat suami yang sakit itu. Sangat miris nasibnya. "

Emi sering mendengar perkataan mereka. Tetapi selalu dia abaikan. Sedangkan saat ini, dia merasa tidak kuat dengan semua gosip yang dia dengar. Dia merasa seolah gosip temannya itu semakin menambah luka di hatinya.

" Aku merasa sangat tidak nyaman dengan keadaan saat ini. Aku tidak mau mendengar mereka bicara soal aku. Rasanya sangat menyakitkan bila mengingat semuanya. Sampai detik ini aku tidak tau kemana aku akan mengadu soal masalah yang sedang aku alami dengan suami aku. "

Terpopuler

Comments

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

aku mampir nih kk mita..
semangat

2023-04-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!