Laras menelan selivanya dengan sangat susah payah saat melihat tatapan tajam dari Fabian.Setelah mengatur nafasnya agar kembali normal,Laras pun menegakkan duduknya lalu mengambil piring yang berisikan sarapan miliknya.
Laras pun akhirnya memulai sarapannya dibawah tatapan tajam Fabian.Selama keduanya menghabiskan sarapan mereka,tidak sedikit pun Fabian mengalihkan pandangannya dari Laras.
Dan hal itu semakin membuat Laras tidak nyaman dan salah tingkah dibuatnya.Karena bagaimana pun,Laras masih begitu mencintai Fabian.
Dan ditatap dengan begitu intens oleh orang yang kita cintai sungguh hal yang membuat jantung tidak baik baik saja.
"Ja_jangan menatapku terus seperti itu.Aku tidak nyaman,"ucap Laras memalingkan wajahnya saat Fabian terus menatapnya.
Fabian terkekeh lalu mengalihkan pandangan nya pada arah lain agar Laras bisa makan dengan nyaman.
Namun tetap saja,selama Fabian ada didekatnya.Laras mana merasa nyaman?sama sekali tidak.Bukan membenci atau tidak suka.Namun rasanya perasaan yang masih tersisa itulah yang akan selalu menjadi sesuatu yang membuat Laras tidak nyaman saat didekat Fabian.
Dimana Laras sudah tidak berhak atas rasa yang masih dia dimiliki untuk Fabian.Belum lagi,Laras harus kembali memulai melupakan pria itu dari awal lagi.
Perjuangan satu tahun kemarin saja belum menghasilkan hasil yang maksimal.Kini tampaknya Laras harus mengulang dari awal karena pertemuan mereka kali ini.
"Aku bisa pulang sendiri Bi,lagi pula tempat tinggal aku tidak begitu jauh dari sini,"ujar Laras saat Fabian menarik tangan nya untuk membawanya menuju dimana mobil Fabian berada saat ini.
Fabian bergeming,mengabaikan semua kata yang keluar dari mulut mungil mantan istrinya itu.Tangan nya tetap menggenggam erat tangan mungil Laras yang sedari tadi terasa begitu dingin.
"Masuk,"titahnya dingin setelah membukakan pintu mobil untuk Laras.
"Bi,,,"lirih Laras yang lagi lagi menolak ajakan Fabian.
"Please Ras,jangan buat aku jadi cowok kasar dengan menyeretmu masuk,"
Melihat kilatan emosi didalam tatap Fabian,Laras pun akhirnya mengalah dan masuk kedalam mobil itu.
Setelah memastikan jika Laras sudah menempati kursinya.Fabian pun ikut masuk kedalam mobil itu lewat pintu lain.
Fabian mulai melajukan mobilnya menuju ke arah tempat tinggal Laras saat ini.Laras mengerutkan dahinya saat Fabian melajukan mobil itu ketempat yang benar tanpa bertanya.
Sesekali Laras melirik ke arah Fabian dan ingin menanyakan,bagaimana Fabian tahu arah tempat tinggal Laras?sementara mereka tidak pernah berkomunikasi sama sekali.
Belum lagi Laras yang sudah berpindah kota tempat tinggal,bagaimana bisa Fabian dengan begitu lancarnya melajukan mobil itu ketempat Laras tinggal bahkan tanpa bertanya padanya.
Selang 30 menit kemudian mobil Fabian pun akhirnya tiba disebuah halaman rumah sederhana namun cukup nyaman untuk ditempati.
"Ka_kamu tahu dari mana kalau aku tinggal disini Bi?"tanya Laras sebelum dia turun dari mobil itu untuk memastikan dari mana Fabian tahu tentang rumah yang dia tempati saat ini.
"Tidak ada yang tidak aku tidak tahu tentang kamu Ras,masuklah.Aku tidak bisa mampir karena masih ada pekerjaan,"jawab Fabian dengan penuh percaya diri nya.
"Siapa juga yang mau minta mampir?aneh,"gumam Laras sambil membuka seatbelt yang terpasang ditubuhnya.
"Apa kamu bilang?"tanya Fabian demi memastikan pendengaran nya.
"Apa?aku tidak bilang apa apa,"jawab Laras tergeragap karena gugup.
"Ya sudah kalau begitu,aku masuk dulu.Terima kasih sudah mengantarku pulang dan hati hati dijalan,"lanjut Laras sebelum dirinya melesat masuk kedalam rumah yang selama satu tahun ini dia tempati.
Fabian sendiri masih memperhatikan setiap gerak Laras yang masuk begitu saja kedalam rumah bahkan tanpa menoleh sedikit pun ke arah belakang,dimana masih ada Fabian disana.
"Ini kesempatan untuk kita agar bisa kembali bersama Ras,semoga usahaku selama ini tidak sia sia!"gumam Fabian setelah tidak lagi melihat Laras karena wanita itu telah masuk kedalam rumahnya dan menutup pintu rumah itu rapat rapat.
Fabian pun kembali melajukan mobilnya untuk pergi ke suatu tempat dimana dirinya saat ini tengah ditunggu oleh seseorang.
Setelah kepergian Fabian,Laras kembali melihat ke rah luar dari sela jendela rumah nya.Setiba nya didalam rumah,tak henti hentinya Laras memegangi dadanya yang sedari tadi berdetak begitu kencang karena keberadaan Fabian yang kembali hadir dalam hidupnya.
"Kini,apa yang harus aku lakukan untuk bisa melupakanmu Bi?kenapa kamu hadir lagi setelah dengan susah payah aku bisa bangkit menyembuhkan luka atas perpisahan kita,"gumam Laras sembari menatap mobil Fabian yang perlahan menjauh dan menghilang dari pandangan nya.
Tidak ingin larut dalam ke galauan nya.Laras pun kembali melanjutkan aktifitasnya yang biasa dia lakukan sehari hari.
Laras langsung masuk kedalam kamar nya untuk berganti pakaian dan berniat mengunjungi kedua tokonya.
Setelah berpisah dari Fabian,Laras berpinah kota tempat tinggal dan membuka toko pernak pernik pernikahan.
Berbekal ilmu berjualan dari sang Mamah yang juga seorang penjual aksesori dan baju baju pantai.Laras pun memberanikan diri membuka sebuah toko pernak pernik yang menyediakan berbagai macam souvenir untuk pernikahan.
Dan enam bulan pasca toko pernak pernik nya buka dan berjalan dengan baik.Laras pun kembali membuka toko bunga yang kini juga sudah memiliki banyak pelanggan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Mamah Kekey
licik juga nih Fabian..
2024-09-02
1
Vivo Smart
wah.. jadi ulah Fabian yg bikin mereka tidur bersama
2024-05-25
0
Nuris Wahyuni
syukurla bian msh cinta jg n tau gimn kebiasaan yg Laras lakukan JD nanti klau terjadi sesuatu bian gak BS goya
2023-06-13
3