"B_Bi,,,"lirih Laras setelah sekian menit Fabian tidak kunjung melepaskan pelukkan nya ditubuh Laras.
"Kenapa selalu membuatku cemas sih?kamu tahu betapa takutnya aku tadi,"lirih Fabian semakin mengeratkan pelukkan nya.
"A_aku baik baik Bi,"jawab Laras yang saat ini tengah mengatur detak jantung nya yang sudah berpacu dengan sangat cepat.
Meski kedua nya sudah sepakat untuk berpisah namun jujur cinta dihati masing masing masihlah sangat besar.
Terbukti dengan,betapa cemasnya Bian saat Laras tidak kunjung keluar dari dalam kamar mandi kamar hotel itu.
Drrrttt
Drrrttt
Drrrttt
Keduanya tersentak dan terbangun dari dunia alam bawah sadar mereka yang saat ini tengah menikmati hangatnya pelukan masing masing.
Dengan berat hati Bian melepaskan pelukkan nya ditubuh Laras.Lalu merogoh saku celana nya dimana ponselnya tadi berbunyi.
"Flora?"gumam Laras saat tak sengaja netranya melihat sebuah nama muncul dilayar ponsel milik Fabian.
Laras langsung memalingkan wajahnya saat Fabian menekan tombol hijau untuk menyambungkan sambungan telpon itu.
Laras pun melangkahkan kakinya untuk beranjak pergi.Menghindari agar tidak mendengar percakapan yang akan Fabian lakukan bersama seseorang dengan nama 'Flora' lewat sambungan telpon itu.
Namun langkahnya terhenti saat Fabian mencekal tangan Laras dan manahan nya agar tidak beranjak dari dekatnya.
Bahkan pria itu kini menarik tangan Laras sehingga tubuh mereka menempel sempurna.Tangan kekar pria itu membelit kuat dipinggang Laras.
Laras sendiri hanya bisa diam terpaku didalam pelukan Fabian.Sembari mengatur degup jantung nya yang sudah tidak karuan.
"Ada apa?"tanya Fabian dengan nada dingin dan datarnya.
"Kamu dimana sih Bi?kenapa aku bangun kamu nggak ada dikamar?"tanya Flora lewat sambungan telpon nya.
"Aku dimana?kamar?kamar siapa?apa maksud kamu Flo?"tanya Fabian bingung.
"Tentu saja kamar kita Bi,masa kamu lupa?"
"Sejak kapan aku setuju untuk satu kamar dengamu Flo?kita baru akan bertunangan,jangan ngadi ngadi kamu ya,"jawab Fabian menekan rasa marahnya.
Deg...
Jantung Laras kian berdegup kencang saat Fabian mengatakan kata 'bertunangan'.Hatinya tiba tiba berdenyut nyeri saat tahu mantan suaminya sudah memiliki wanita lain.
''Ah,kenapa begini sih hati?wajarkan,dia sudah bukan siapa siapa kamu,''gumam Laras mencengkram kuat bathrobe yang dia kenakan saat ini.
"Ck,kita ini hidup dijaman modern Bi,wajar jika ki___"
Tut...tut...tut...
Fabian langsung mematikan ponsel miliknya saat Flora kembali membahas jika tidak masalah mereka satu kamar meski belum menikah.
Toh sekarang atau pun nanti sama saja,tetap akan satu kamar.Flora adalah gadis yang dijodohkan oleh ibu dari Fabian.
Berharap dengan pernikahan kali ini,putra bungsunya itu akan segera mendapatkan seorang anak.
Flora lama hidup diluar negri dan tentu saja gaya hidupnya sudah terkontaminasi dengan gaya barat yang memang mengusung gaya pacaran yang bebas.
Namun Flora bisa menutupi semua itu didepan orang lain dan berubah menjadi wanita baik baik dan alim meski tanpa berhijab.
Dan itu membuat Mamah Sinta yang merupakan mamah Fabian tertarik pada Flora.Yang kebetulan anak dari sahabatnya dan berinisiatif untuk menjodohkan Fabian dengan gadis itu setelah Fabian bercerai dari Laras yang selama 5 tahun Fabian nikahi tak kunjung memberikannya seorang anak.
Laras menyerah dengan pernikahan itu karena merasa jika dirinya tidak mampu memberika keturunan untuk suaminya.
Demi membahagiakan sang mertua,Laras pun akhirnya mengalah dan melepaskan pria yang dia cintai karena tidak ingin dimadu.
Pernah suatu ketika,mamah Sinta mencetuskan agar Fabian menikah lagi demi memiliki anak.Dan hal itu tanpa sepengetahuan Fabian sendiri.
Laras yang merasa tidak akan sanggup berbagi suami pun akhirnya menggugat cerai Fabian begitu saja tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku lelah Bi,aku lelah dengan semua tekanan yang memaksa aku untuk hamil yang nyatanya aku tidak mampu.Aku ingin berhenti Bi,aku lelah."
Itulah alasan yang selalu Laras ucapkan saat Fabian terus bertanya kenapa harus ada perceraian diantara mereka.
Fabian pun akhirnya melepaskan Laras setelah melihat begitu banyak luka yang tersimpan dibalik tatapan lembut mata indahnya.
Luka yang mungkin bukan berasal darinya,namun dari semua tekanan yang diberikan oleh orang orang disekelilingnya.
"Bi,,,"lirih Laras lagi mencoba melepaskan pelukan dari Fabian.
"Bagaimana kabarmu selama ini Ras?sudah bahagiakah?"tanya Fabian tanpa mau melepaskan pelukkan nya di tubuh Laras.
"Te_tentu,ka_kamu juga pasti begitu kan?"jawab Laras dengan nada yang begitu lirih.
Fabian tidak lagi menjawab,namun semakin mengeratkan pelukan nya ditubuh Laras.Satu tahun berpisah bahkan memutuskan semua tali komunikasi ternyata tidak membunuh rasa cinta itu.
Hatinya dan cintanya masih memilih orang yang sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
LuckyOne
kalau begitu ceritanya berarti bian harusnya bisa melindungi laras dari keluarganya
2025-01-05
0
guntur 1609
brti dsni bian yg gak tegas. ealaupun itu org tuanya. tapu gak berhak ijut campir urusan rumah tangga anaknya. coba keadaanya di balik. mamanya bian yg menghadapi situasi dan kondisi laras. apa mamanyabsanggup
2024-02-11
2
enungdedy
klo dicerita radit dan bulan bukankah org tua radit dan fabian itu orgny baik ya...koq dsini dibuat beda ya
2023-06-19
2