Akhirnya Fabian melepaskan pelukan ditubuh Laras setelah hampir setengah jam pria itu mendekap erat tubuh mantan istrinya itu.
"kakiku kebas,"gerutu Laras menekuk wajah cantiknya dan hal itu membuat Fabian terkekeh karena sudah lama dia merindukan wajah yang tengah berenggut itu.
"Maaf,habis siapa suruh menghilang lama sekali.Ayo duduk,"jawab Fabian masih menggenggam erat tangan mungil Laras.
Dan hal itu membuat Laras salah tingkah dan juga merona dengan apa yang dilakukan oleh Fabian.
Jantungnya masih saya berdebar jika berdekatan dengan pria yang kini sudah menjadi mantannya itu.
"Tunggu,aku pakai baju dulu,nggak nyaman,"jawab Laras menahan tangan nya agar Fabian berhenti menariknya.
"Baiklah,aku tunggu di sofa,"
"Iya,"
Setelah mengambil baju nya yang sudah ada di atas ranjang.Laras kembali masuk kedalam kamar mandi untuk memakai pakaian nya.
Mungkin Fabian yang merapihkan baju baju miliknya yang awalnya begitu berserakan dilantai.
Entah bagaimana mereka menghabiskan malam itu,yang pasti apa yang terjadi mungkin jauh lebih panas dan bergairah hingga mereka berdua melempar baju bajunya begitu saja hingga berserakan dilantai.
Karena terlalu gugup dan kaget,Laras pun sampai lupa memunguti baju baju nya dan membiarkannya saja.Namun saat keluar dari kamar mandi,Laras sudah menemukan baju baju nya ada di atas ranjang dan sudah terlipat rapih.
Ceklek...
Laras berjalan perlahan mendekati Fabian yang saat ini tengah duduk di sofa kamar itu.Jujur perasaan berdebar dan juga gugup masih memenuhi ruang hati Laras saat ini.
Dia tidak menyangka akan dipertemukan kembali dengan mantan suaminya dengan keadaan yang seperti saat ini.
Dimana dirinya menghabiskan malam panas bersama dengan pria itu.Padahal,meski sudah satu tahun berlalu dari perceraian nya.
Laras sama sekali tidak pernah terlibat urusan pribadi dengan lawan jenis nya.Laras begitu menjaga batasan dan jarak dengan lawan jenis yang mencoba mendekati dirinya.
Jujur Laras masih belum bisa menggantikan posisi Fabian dengan pria lain.Hingga entah apa yang terjadi tadi malam hingga dirinya berakhir di ranjang dengan pria yang masih bertahta di hatinya itu.
"Sini duduk,aku sudah pesan sarapan dari layanan hotel.Semoga kamu suka makanan nya,"ujar Fabian yang bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa apa diantara mereka.
Berbeda dengan Laras yang gugup setengah mati.Belum lagi Laras juga begitu takut akan penilaian pria itu terhadapnya nanti.
Apa yang akan dipikirkan oleh Fabian nanti setelah apa yang mereka lakukan.Ingin berpositive thinking pun rasanya tidak mungkin setelah Laras menyadari adanya beberapa tanda kepemilikan di bagian tubuhnya yang baru Laras lihat saat bercermin dikamar mandi tadi.
Laras duduk dengan canggung dan berjarak dari Fabian.Sementara Fabian sendiri tampak santai menyiapkan menu sarapan yang akan mereka santap sebelum keluar dari kamar hotel itu.
"Ayo makan dulu,setelah itu aku antar kamu pulang,"lanjut Fabian dengan begitu santainya.
"Ti_tidak perlu,aku akan pulang dengan naik taksi,"tolak Laras.
Jujur saat ini saja hati nya tengah tidak baik baik saja.Setelah melalui proses yang begitu menyakitkan karena perpisahan di antara mereka dan kini Laras sudah mulai terbiasa bagaimana mungkin dia biarkan pria itu hadir lagi yang akan semakin membuat Laras sulit bangkit dari belenggu masa lalu.
"Hubungan kita berakhir bukan berarti komunikasi kita harus berakhir juga kan Ras,ayolah.Aku hanya ingin memastikan jika kamu pulang dengan selamat,"
"Tapi itu baik Bi,apa lagi saat ini kamu sudah terikat dengan seseorang.Akan lebih baik jika kita menjaga perasaan nya"
"Kami belum terikat apa apa Ras,itu hanya rencana yang dibuat Mamah dan teman nya.Aku sama sekali tidak berminat menerima perjodohan ini.Apalagi,aku tidak yakin jika setelah ini kita tidak akan saling terikat lagi,"
"Ma_maksudmu apa Bi?"
Fabian menyeringaikan bibirnya lalu menatap ke arah perut Laras yang masih rata dan melihat itu refleks Laras pun memegangi perutnya.
"Semoga kali ini Allah menitipkan zuriat nya pada kita,"lanjutnya.
Deg...
Jantung Laras berdetak kencang saat lagi lagi tatapan penuh harapan itu muncul dimata bening Fabian.
Dan hal itu semakin mengiris hati Laras yang meyakini dirinya tidak akan mampu memberikan keturunan pada siapa pun itu.
"Ng_ngaco kamu Bi,a_aku pulang duluan ya,"jawab Laras tergeragap saat Fabian menatap intens padanya san juga peturnya yang masih rata.
Set...
Bruukkk
Laras kembali terduduk disamping Fabian saat pria itu mencengkram tangan Laras lalu menarik tangan itu hingga Laras kembali terjerambab disofa.
"Makan sarapanmu,atau aku tidak akan membiarkan kamu keluar dari kamar ini,"lanjut Fabian yang kini sudah merubah nada bicara nya menjadi dingin dan menyeramkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Anisah Nisah
ko belum up ya thor
2023-04-02
3
Nar Sih
lanjutt aja kakk,
2023-04-01
1
Bunga v
lanjut thor,semoga pertunangan fabian dan flora batal
2023-04-01
1