Capture 04

Lisa yang melihat Yudha selalu menatap Hana pun berbisik..

"Bu Hana lihatlah lelaki itu sedari tadi aku perhatikan dia selalu menatap Ibu,wah jangan jangan dia naksir sama Ibu."pekik Lisa tanpa malu malu..

Sementara itu Yudha pun kembali menatap kearah Hana dan tanpa sadar tatapan keduanya pun bertemu,Yudha langsung mengalihkan pandangannya karena merasa malu..

Setelah Yudha mendapatkan gaun yang dia mau Yudha pun langsung pergi meninggalkan butik milik Hana.

Setalah melihat Yudha pergi,Hana langsung menghampiri Ira karyawannya untuk menanyakan apa yang di beli oleh laki laki itu..

"Dia membeli sebuah gaun yang paling mahal dan paling mewah disini Bu,kebetulan katanya mau buat hadiah untuk Ibunya."jawab Ira mencoba menjelaskan.

Hana pun merasa heran untuk apa seorang lelaki muda mau kebutik hanya untuk membeli sebuah gaun tentu saja dia adalah seorang laki laki yang baik menurut pemikiran Hana.

Hana pun membuang jauh jauh pikirannya dia pun kembali konsentrasi pada peragaan busana yang akan di lakukan Minggu depan hal itu membuat Hana harus kerja ekstra untuk menyelesaikan semuanya.

Secara kebetulan acara peragaan busana adalah acara yang di buat oleh keluarga Manggala dan gaun yang di beli oleh Yudha akan di kenakan oleh Nyonya Maya Ibunda Yudha.

Pada malam harinya Hana pulang agak larut malam hal itu membuat Frans merasa kesal karena sang Bunda mencarinya terus menerus.

Baru saja Hana menginjakan kaki di pintu utama Frans dengan tatapan sinisnya langsung menghadangnya dan menghujani Hana dengan berbagi pertanyaan.

"Darimana saja kamu apa kamu gak tahu sekarang sudah jam berapa?tanya Frans dengan tatapan yang yang tak biasa.

Hana pun hanya menatap kearah Frans dengan tatapan yang tak biasa..

"Aku kerja Mas dan aku capek maaf aku perlu istirahat."jawab Hana dengan sedikit keras.

Frans merasa tak suka dengan jawaban Hana dia tak pernah menyangka wanita yang di nikahinya ternyata wanita pekerja keras.

"Aku harap kamu tahu batasannya kamu itu sekarang adalah istri Frans Adikusuma jadi aku tak mau kamu bikin aku sama Mama malu, dan satu lagi urus diri kamu yang terlihat lusuh itu."setelah mencaci maki Frans pun masuk kembali kedalam kamarnya..

Hana hanya bisa terdiam mendengar suaminya begitu merendahkannya padahal kakir Hana sangat di dunia fashion sudah tak di ragukan lagi. Hana sendiri sengaja merahasiakan perkejaannya karena Hana ingin mereka mengenal Hana sebagai wanita biasa....

Hana pun menarik nafas panjang dan membuangnya secara belahan setelah itu Hana masuk kedalam kamar untuk segera membersihkan diri dan beristirahat. Dalam kamar itu ada dua orang namun keduanya sama sama seperti dua orang asing yang tak saling mengenal.

"Setelah kamu mandi jangan lupa bikinkan aku kopi,aku mau mengerjakan sesuatu.."Frans pun berbicara tanpa menoleh kearah Hana..

Hana pun hanya diam saja dan setalah dia selesai mandi Hana pun langsung pergi ke dapur untuk membuatkan secangkir kopi..

Setelah Hana selesai membuatkan kopi Hana pun langsung pergi menuju kamar dan tak lupa juga Hana membawakan Frans cake black forest yang dibelinya ketika dalam perjalanan pulang.

Setalah itu Hana kembali masuk kedalam kamarnya dengan membawakan secangkir kopi dan cake untuk sang suami Frans.

"Ini kopinya Mas,dan aku juga tadi membeli cake."ucap Hana sembari meletakan nampan di meja nakas.

Frans hanya mengangguk tanpa menoleh kearah Hana,setelah itu Hana pun kembali keluar dari dalam kamarnya untuk mengecek sang Ibu mertua..

"Assalamualaikum Ma,maaf ya Ma Hana pulangnya telat."ucap Hana ketika memasuki kamar Ibu Ani yang kebetulan tidak di kunci..

Ibu Ani menoleh dan tersenyum..

"Waalaikumsalam sayang,ayo sini masuk,Mama ingin berbicara sesuatu.."Ibu Ani pun menyuruh Hana untuk mendekatinya.

Hana pun duduk di tepi ranjang milik sang Ibu mertua dan mendengarkan setiap hal yang di ucapkan wanita paruh baya itu..

"Hana sayang bagaimana hubunganmu dengan Frans apa dia tak memperlakukan kamu dengan baik?"tanya Ibu Ani mencoba mencari kebenaran tentang apa yang dia pikirkan.

Hana pun tersenyum dan memegang tangan Ibu Ani..

"Mama gak perlu memikirkan itu,semuanya masih perlu proses Ma,tapi Hana akan selalu berusaha untuk membuat Mas Frans menerima Hana."ucapan Hana membuat sang Ibu mertua merasa lega.

Ibu Ani pun menggenggam tangan Hana dengan lembut.

"Terima kasih ya sayang dengan kedatangan kamu di rumah ini Mama tak merasa sendiri lagi. Dan walaupun kini Papa telah berada di atas sana tapi Mama masih memiliki kamu dan Frans di dalam hidup Mama terima kasih sayang."Ibu Ani pun kini memeluk Hana dengan penuh kasih sayang.

...****************...

Setalah berbincang dengan Ibu Ani kini Hana pun kembali kedalam kamarnya untuk segera beristirahat karena besok Hana harus menghadiri acara yang di adakan oleh keluarga Manggala.

Sesampainya di dalam kamar Hana melihat nampan yang sudah nampak kosong tanpa ada isi lagi hal itu membuat Hana tersenyum dalam hatinya.

"Doyan apa lapar Mas."pekik Hana dalam hatinya.

Setelah itu Hana pun membereskan nampan yang ada di dalam kamarnya dan kemudian langsung beristirahat sedangkan Frans seperti biasa asik berbincang mesra dengan sang adik Vina.

Di kediaman Manggala...

Yudha yang sedang berada di dalam kamarnya pun kembali mengingat sosok Hana yang menghiasi pikirannya.

Yudha merupakan lelaki yang sangat tampan dan juga mapan dia juga idaman setiap wanita yang melihatnya namun tak ada seorang wanita pun yang berhasil mengambil hatinya.

Yudha pun tersenyum ketika mengingat senyuman riang Hana,Yudha berharap bahwa dirinya akan memiliki kesempatan untuk bisa mengenal Hana..

"Semoga suatu saat nanti aku bisa mengenalmu wanita yang telah berhasil menggetarkan hati ini."pekik Yudha dalam hatinya.

Yudha seperti sedang di mabuk cinta,cinta pada pandangan pertama hal itu membuat Yudha seperti kehilangan sesuatu dari dalam dirinya.

Pada pagi harinya seperti biasanya Hana menyiapkan sarapan setalah itu Hana pergi pagi pagi sekali karena jam sembilan pagi Hana sudah harus berada di tempat acara.

Hana pun berpamitan pada sang Ibu mertua setalah itu Hana langsung mengendari mobilnya menuju butik untuk bersiap siap.

Sedangkan Frans ketika membuka mata hari sudah menunjukan pukul delapan pagi. Seperti biasa Frans langsung pergi menuju meja makan untuk mencari sarapan sebelum dia berangkat ke kantor.

Frans pun melihat sang Bunda yang sedang menikmati sarapannya dia meja makan.

"Pagi Ma..."ucap Frans sembari duduk di sebelah sang Bunda..

Ibu Ani pun menatap kearah Frans dan tersenyum..

"Pagi juga sayang kamu baru bangun ini sudah jam berapa coba? lihat Hana saja dia sudah berangkat bekerja pagi pagi sekali.."ucap Ibu Ani sembari menatap kearah Frans yang sedang menikmati secangkir kopi..

Frans hanya tersenyum tanpa menjawab apapun dia hanya terdiam tanpa mau menjawab ucapan sang Bunda.

Terpopuler

Comments

Diana Susanti

Diana Susanti

lanjut kak

2023-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!